Profil Mataram PDF
Profil Mataram PDF
KOTA MATARAM
NUSA TENGGARA BARAT
KOTA MATARAM
ADMINISTRASI
Profil Wilayah
Mataram selain dikenal sebagai ibu
kota Propinsi Nusa Tenggara Barat
juga dikenal sebagai ibu kota
Pemda Kota Mataram.
Kota Mataram yang letaknya sangat
strategis
dan
menjadi
pusat
berbagai aktifitas seperti pusat
pemerintahan,
pendidikan,
perdagangan, industri dan jasa, saat
ini sedang dikembangkan untuk
menjadi
kota
pariwisata.
Keberadaan
berbagai
fasilitas
penunjang
seperti
fasilitas
perhubungan
seperti
Bandara
Internasional Selaparang sebagai
pintu masuk Lombok melalui udara,
pusat perbelanjaan, dan jalur transportasi yang menghubungkan antar kabupaten
dan propinsi inilah yang menjadi pertimbangan dalam pengembangan Kota Mataram
menjadi kota pariwisata.
Orientasi Wilayah
Secara geografis wilayah Kota Mataram mempunyai luas wilayah 61,30 km2 dengan
batas-batas sebagai berikut :
Batas Utara : Kabupaten Lombok Barat
Batas Selatan : Kabupaten Lombok Barat
Batas Timur : Kabupaten Lombok Barat
Batas Barat : Selat Lombok
Kota Mataram terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan yaitu Kecamatan Mataram, Ampenan
dan Cakranegara dengan 23 kelurahan dan 247 Lingkungan.
Luas (Ha)
3.340,7
346,71
Prosentase (%)
54,50
5,66
3.
4.
5.
6.
Kawasan Pendidikan
Kawasan Kesehatan
Kawasan Terminal
Kawasan Perdagangan dan Jasa
180,24
65,79
10
391,03
2,94
1,07
0,16
6,38
7.
8.
9.
10.
Kawasan Peribadatan
Kawasan Olah Raga
Pertanian dan Perkebunan
Penggunaan Lahan Untuk Jaringan Jalan
12
178,28
453,88
240,41
0,20
2,91
7,40
3,92
11.
910,96
14,86
6.130
100
Permasalahan pertanahan yang ada di Kota Mataram secara umum adalah yang
menyangkut tentang : sengketa tanah warisan, sengketa hak dan dan sengketa
batas. Yang paling menonjol terjadi setiap tahunnya berupa sengketa warisan, baik
sengketa warisan berdasarkan Adat Sasak (Hukum Islam) maupun berdasarkan
Adat Bali (Agama Hindu).
Berdasarkan temuan-temuan di lapangan, tingginya sengketa tanah yang berasal
dari warisan dikarenakan oleh masyarakat yang masih beranggapan bahwa suatu
perbuatan atas tanah dalam suatu hubungan keluarga, misalnya hibah dan
pembagian warisan cukup hanya dengan dasar rasa saling percaya secara lisan dan
saksi hidup, tidak merasa perlu membuat secara tertulis.
Sedangkan permasalahan pertanahan yang merupakan permasalahan secara
khusus di Kota Mataram adalah permasalahan konsolidasi tanah Karang Pule
Kecamatan Ampenan.
Tabel 2 . LUAS WILAYAH KOTA MATARAM MENURUT JENIS PENGGUNAAN TANAH TAHUN 2001
No. Jenis Penggunaan Tanah
Luas (Ha) %
1.
Perdagangan/Perusahaan
160,480
2,62
2.
Industri/Gudang
91,870
1,50
3.
Perumahan
2.294,788 37,43
4.
Perkantoran dan Jasa
326,522
5,33
5.
Tanah Kosong diperuntukkan 138,093
2,25
6.
Pertanian
3.031,657 49,46
7.
Tidak diusahakan/Pantai
32,782
0,53
8.
Lain-lain
53,808
0,88
Jumlah
6.130,00
100,00
PENDUDUK
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk Kota Mataram adalah 315.738 jiwa menurut Sensus Penduduk
2000. Pengembangan Kependudukan di Kota Mataram lebih diarahkan pada
peningkatan kualitas penduduk, mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan
mewujudkan keluarga kecil yang lebih produktif dalam menunjang kesejahteraan
keluarga. Sistem administrasi kependudukan dan kelembagaan kependudukan telah
mulai dikembangkan dan ditata dengan baik walaupun masih belum sempurna, salah
satu diantaranya pemberian Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Akta Kenal Lahir
(Akte Kelahiran) bagi warga Kota Mataram yang membutuhkan, pelayanan kepada
masyarakat dilakukan dengan sistem komputerisasi, dan dilaksanakan secara
terpadu melalui Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) Kota Mataram.
No.
1
2
3
WNI+WNA
L+P
99.508
111.346
105.903
316.757
Tenaga Kerja
Ketenagakerjaan di Kota Mataram saat ini menghadapi problematika yang mendasar
yaitu tingkat pertumbuhan angkatan kerja tidak seimbang dengan lapangan kerja
yang tersedia. Pemerintah Kota melakukan kebijakan dan program peningkatan
kualitas angkatan kerja dengan mengadakan kursus keterampilan bagi calon tenaga
kerja yang akan ditempatkan di luar negeri maupun tenaga kerja di sektor-sektor
lainnya yang ada di dalam negeri.
No.
I
URAIAN
Tenaga Kerja
II
III
2000
2001
2002
2000
2001
2002
1.007
1.343
863
1.163
124.777
107
2.506
KET.
Angkatan Kerja
Pencari Kerja
EKONOMI
Kondisi Perekonomian Daerah
Pada tahun 2000 PDRB perkapita Kota Mataram telah mencapai Rp 3.102.807 yakni
meningkat sebesar 9,09% dari tahun sebelumnya (1999) dengan besar PDRB
perkapita sebesar Rp 2.844.284 menurut PDRB atas dasar harga berlaku. Jika unsur
inflasi dikeluarkan maka PDRB perkapita pada tahun 2000 adalah sebesar Rp
1.234.835. Menurun minus 0,67% jika dibandingkan dengan tahun 1999 dengan
besaran PDRB perkapita Rp 1.226.596.
Tabel 5.DISTRIBUSI PROSENTASE PDRB
Atas Dasar Harga Berlaku Kota Mataram Tahun 1997-2000
No.
Lapangan Usaha/Sektor
1997
1998
1999
1
Pertanian
3,54
4,65
4,21
2
Pertambangan dan Penggalian
0,44
0,12
0,12
3
Industri Pengolahan
10,08
13,11
12,88
4
Listrik, Gas dan Air Bersih
0,99
0,74
0,78
5
Bangunan
7,88
7,70
7,99
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
20,39
22,69
21,50
7
Pengangkutan dan Komunikasi
30,93
31,73
32,74
8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
9,17
6,57
5,24
9
Jasa-jasa
16,58
12,69
14,54
PDRB
100,00 100,00 100,00
2000
4,03
0,11
12,50
0,85
7,97
20,80
32,46
5,08
16,20
100,00
Tingkat inflasi Kota Mataram sejak tahun 1999 hingga tahun 2001 terus meningkat.
Terutama ini disebabkan oleh pengaruh meningkatnya harga BBM yang
mempengaruhi seluruh sektor usaha. Adapun gambaran terhadap laju inflasi di Kota
Mataram selama kurun waktu 3 tahun terakhir adalah : Tahun 1999 sebesar : 0,59%,
tahun 2000 sebesar : 5,19%, tahun 2001 sebesar : 14,76%
Dengan diberlakukannya Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 26 Tahun 2001
tentang Pokok-Pokok Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah,
efektifitas pelaksanaan program-program kegiatan yang tertuang didalamnya akan
lebih terarah sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
3.29
4.066
23,59
4.758
5.579
17,26
Ket. :
PB : Asset perusahaan di atas Rp 500 juta (diluar nilai tanah dan bangunan).
PM : Asset perusahaan di atas Rp 200 juta s/d 500 juta (diluar nilai tanah dan bangunan).
PK : Asset perusahaan s/d Rp 200 juta (diluar nilai tanah dan bangunan).
Pedagang
Besar
14
Pedagang
Menengah
322
Pedagang
Kecil
1.144
JUMLAH
1.48
MATARAM
CAKRANEGARA
JUMLAH
39
32
85
563
546
1.449
1.432
1.604
4.18
2.034
2.2
5.714
siswa sebanyak 18.246 orang kemudian sejumlah SMU dan SMK Negeri dan swasta
18 buah dengan jumlah siswa 7.583 orang. Sedangkan Perguruan Tinggi atau
Akademi baik negeri maupun swasta di Kota Mataram berjumlah 20 buah.
Diantaranya 3 buah negeri yaitu UNRAM dan STAIN Mataram dan STAH Negeri
Mataram.
Alokasi dana untuk pendidikan pada Tahun Anggaran 2002 sebesar 30 % dari total
APBD Kota Mataram. Daya tarik Kota Mataram dalam bidang pendidikan sangat luar
biasa bagi daerah sekitarnya, terlebih lagi bagi Tamatan SMU untuk melanjutkan ke
jenjang Perguruan tinggi bagi masyarakat NTB pilihan pada Kota Mataram menjadi
tumpuan harapan, selain Perguruan Tinggi yang ada di luar wilayah NTB. Sebagai
daerah otonom dan pusat pendidikan, Kota Mataram tidak bisa lepas dari peran
historisnya yang merupakan etalase dari Propinsi NTB.
Tabel 8.Jumlah fasilitas pendidikan di Kota Mataram
Tahun 2002
Jumlah
TK
SD
SDLB
MI
SLTP
No Kecamatan
N S
N S N S N S N S
1
Ampenan
0 21 50
1 0 1 1 5
4
2
2
Mataram
1 33 46
1 0 1 2 3
7
2
3
Cakranegara 0 33 46
2 0 0 0 7
4
3
JUMLAH
1 87 142 4 0 2 3 15 15 7
MTs
N S
0 5
1 2
0 10
1 17
Fasilitas Kesehatan
Keberhasilan pembangunan kesehatan di Kota Mataram dapat terlihat pada indikator
sejauh mana masyarakat memahami dan menyadari akan arti sehat dalam konteks
yang luas dan tercermin dalam kehidupan kesehariannya, untuk selalu
membudayakan hidup sehat.
Dengan dukungan semua unsur terkait, dan pelaksanaan teknis pelaku pelayanan
kesehatan yang telah tersebar di seluruh Kelurahan, kini pembangunan kesehatan di
Kota Mataram telah banyak memperlihatkan kemajuannya. Hal tersebut dapat dilihat
dari perkembangan berbagai indikator antara lain berupa, angka kematian bayi yang
secara drastis dapat diturunkan dari tahun ketahun dan juga semakin meningkatkan
angka usia harapan hidup serta meningkatnya budaya hidup sehat di kalangan
masyarakat, dengan menciptakan lingkungan yang bersih, sehat serta
memanfaatkan pekarangan melalui berbagai tanaman yang berguna untuk
kesehatan dan kesejahteraan keluarga.
Secara berkesinambungan Pemerintah Kota Mataram telah berupaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan mutu pelayanan.
Di samping itu kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kesehatan juga terus
ditingkatkan dengan memaksimalkan semua fasilitas yang ada.
No.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Sumber : data Identifikasi kinerja air bersih (Laporan akhir tahun anggaran 2002)
Dari data jumlah penduduk yang ada dapat diasumsikan jumlah kebutuhan air bersih
untuk Kota Mataram. Dengan kebutuhan ideal air bersih 100 liter/orang/hari,
didapatkan asumsi kebutuhan total air bersih sebanyak 31.573.800.
Tabel 11. DATA KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KOTA MATARAM
Kapasitas Produksi Kebutuhan Ideal
Jumlah Penduduk
Kebutuhan
Eksisting
Kota Sedang
(jiwa)
Total (lt/hr)
(lt/org/hr)
Lt/dt
Lt/hr
315.738
100
31.573.800
Sumber : analisis
Selisih
(lt/hr)
Komponen Persampahan
Tabel 13. Jumlah Sampah Rumah Tangga Menurut Kecamatan
dan Tempat Pembuangan Sampah Rumah Tangga Tahun 2001
Tempat Pembuangan Sampah
Kecamatan
Ampenan
Mataram
Cakranegara
Jumlah
Timbun/Dibakar
Sendiri Bersama
(Ton)
(Ton)
4754
1.559
2196
915
950
475
7.900
2.949
Diangkut
Petugas
Dibuang
Kekali
Dibuang
Sembarang
(Ton)
18.599
26.149
21.091
65.839
(Ton)
535
701
237
1.47.
(Ton)
282
305
284
871
Lainnya
(Ton)
259
244
271
774
Jumlah
(Ton)
25.988
30.510
23.308
79.806
Keterangan
:
Dari rata-rata 79.806 Ton jumlah sampah yang ada di 3 (tiga) Kecamatan se-Kota Mataram yang dapat di
angkut oleh petugas 82,50%, sedangkan yang belum tertangani 17,5% inilah yang dapat menimbulkan
pencemaran di Kota Mataram
Sumber : Bagian Lingkungan Hidup Kota Mataram
Dengan asumsi timbulan sampah untuk kota sedang sebesar 3 liter/orang/hari, maka
kebutuhan komponen persampahan Kota Mataram disajikan dalam tabel berikut.
947.214
Selisih
(m3/hr)
26.149
Sumber: Analisis
`
Sesuai dengan standar kota sedang, yaitu tingkat timbulan sampah sebanyak 3
liter/orang/hari, Kota Mataram dengan jumlah penduduk 315.738 jiwa, menghasilkan
1.082,32 m3/hr timbulan sampah. Jumlah ini didapatkan dari jumlah penduduk
dikalikan 3/1000 (m3/hr). Namun Kota Bengkulu baru dapat mengelola sebanyak
66,90 m3/hr. Sehingga banyaknya sampah yang belum terlayani adalah 1.015,42
m3/hr.
Tabel 16. DATA PENGANGKUTAN DAN PEMBIAYAAN SAMPAH
DI KOTA MATARAM
NO.
URAIAN
SATUAN BESARAN
I. Data Transportasi Persampahan
1. Jumlah pelayanan terangkut
m3/hr
26.149
2. Jumlah kendaraan
Truk
Unit
Arm roll
Unit
Compactor
Unit
Pick up
Unit
3. Jumlah peralatan
Gerobak
Unit
Container
Unit
4. Transfer depo
Unit
5. Jumlah TPS
Unit
II. Data Pembiayaan
1. Retribusi
Rp
2. Biaya pembuangan
Rp
3. Biaya pengangkutan
Rp
4. Biaya pengumpulan
Rp
5. Biaya satuan
Rp
6. Biaya operasional dan pemeliharaan
Rp
Sumber : kompilasi data
Unit
m3/bln
%
%
Ha
m
Jam
/tahun
Komponen Jalan
Prasarana jalan dan jembatan di Kota Mataram tidak terlepas daripada status
administrasinya seperti, Jalan Nasional, Jalan Propinsi dan Kabupaten/Kota.
Sebagai gambaran di Kota Mataram Jalan Nasional, panjang ruasnya 17.376 Km
dan jenis permukaan hot mix. Sedangkan jalan propinsi dengan jenis permukaan hot
mix memiliki panjang ruas 22.020 Km.
Untuk jalan kota jenis permukaanya menggunakan lapen, memiliki panjang ruas
153.846 Km membentang panjang di tiga Kecamatan dan 23 Kelurahan se-Kota
Mataram, termasuk yang ada di pemukiman-pemukiman baru melalui
pengembangan perumahan KPR BTN maupun Perumnas dan jalan-jalan
lingkungan.
No.
a
1.
Uraian
b
Irigasi
Pamotan
2.
Irigasi
Mataram
3.
Irigasi Unus
4.
Irigasi
Pesongoran
Jumlah
Tabel 19. Daftar Panjang Saluran Irigasi Kota Mataram Tahun 2002
Saluran
Saluran
Saluran
Saluran
Saluran
Pembawa
Pembuang
Induk
Sekunder
Tanah
(Km)
( Km )
( Km )
( Km )
( Km )
C
Jumlah
Ket
F
8,423
g
5,400
(M)
h
14,473
8,823
0,250
e
0,400
23,834
0,35
1,680
22,154
12,000
35,869
5,768
8,994
0,35
0,5
1,680
0,888
4,088
8,106
2,500
5,000
8,618
14,949
47,419
1,135
4,648
42,771
24,900
73,454
H=
c+d+g
No.
II
III
Sumber :