Anda di halaman 1dari 13

Nama : Rizka Wahyu Ramadhani

NIM : 200501110217
Kelas : Perekonomian Indonesia (D)

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


Data-data Pendukung Jurnal
Data BPS Kota Mataram

Link Data
BPS https://mataramkota.bps.go.id/brs.html
PDRB https://mataramkota.bps.go.id/subject/52/produk-domestik-regional-bruto.html
Data PDRB Kota Mataram dan Nusa Tenggara Barat

Link Data
file:///C:/Users/ASUS/Documents/PEREKONOMIAN%20INDONESIA/Produk%20Do
mestik%20Regional%20Bruto%20Kota%20Mataram%20Menurut%20Lapangan%20
Usaha%202015-2019.pdf
Artikel

Link
https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/3692/pertumbuhan-ekonomi-nasional-tahun-
2021-berikan-sinyal-positif-terhadap-prospek-ekonomi-tahun-2022#:~

Video Youtube

Link
https://youtu.be/ZoHAbc27xp4
Hasil dan Pembahasan Pada Jurnal
Elastisitas – Jurnal Ekonomi Pembangunan
Vol. 3 No. 1, Maret 2021
 

 
 
 
Vol 3. No. 1, Maret 2021 
 
 
Analisis Pola Dan Struktur Pertumbuhan Sektor Ekonomi Kota 
Mataram Dan Hubungan Kota Mataram Dengan Kabupaten 
Sekitarnya di Pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat  
 
Wahidin; Firmansyah; Endang Astuti 
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram 
 
*Corresponding Email: wahidin.feb@unram.ac.id  

Info Artikel  ABSTRAK 
Kata Kunci: Ruang lingkup penelitian ini menganalisis Pola dan Struktur
Pertumbuhan Sektor Ekonomi Kota Mataram Propinsi Nusa
Tenggara Barat. Tujuannya: 1) untuk mengetahui sektor
ekonomi Mataram yang prima dan potensial. 2) untuk
mengetahui kabupaten mana yang mempunyai
keterkaitan/interaksi yang kuat dengan Kota Mataram.
Variabel penelitian: pertumbuhan ekonomi, PDRB Kota
Mataram dan Propinsi NTB, jumlah penduduk, dan jarak antar
kabupaten. Pengumpulan data dengan metode dokumentasi.
Analisis data menggunakan: 1) Tipologi Klassen, 2) Model
Gravitasi. Hasil penelitian: sektor ekonomi Kota Mataram
yang prima dan potensial adalah: sektor konstruksi, sektor
perdagangan besar dan eceran, sektor informasi dan
komunikasi, sektor jasa keuangan dan asuransi, dan sektor jasa
Pendidikan. Kabupaten yang mempunyai keterkaitan yang
kuat dengan Kota Mataram adalah kabupaten Lombok Barat
dan kabupaten Lombok Tengah.
ABSTRACT
The scope of this research analyzes the Growth Patterns and
Structure of the Economic Sector in Mataram City, West Nusa
Tenggara Province. The objectives: 1) to determine the prime
and potential economic sector of Mataram. 2) to find out
which districts have a strong relationship / interaction with the
City of Mataram. Research variables: economic growth,
GRDP of Mataram City and NTB Province, total population,
and distance between districts. Data collection using the
documentation method. Data analysis used: 1) Klassen
Typology, 2) Loqation Quetiont, 3) Gravity Model. The results
of the study: the prime and potential economic sectors of
Mataram City are: the construction sector, the wholesale and

Wahidin, dkk
 
17 
Elastisitas – Jurnal Ekonomi Pembangunan
Vol. 3 No. 1, Maret 2021
 

retail trade sector, the information and communication sector,


the financial and insurance services sector, and the education
services sector. The districts that have a strong connection
with the City of Mataram are West Lombok and Central
Lombok districts. 

1. PENDAHULUAN tersebut dapat mempengaruhi laju


pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan
Latar Belakang ekonomi yang cepat akan berdampak
Pembangunan merupakan berbagai terhadap ketimpangan dalam distribusi
upaya pemerintah dan pemerintah daerah pendapatan.
untuk meningkatkan kemajuan dalam Pembangunan ekonomi daerah
berbagai bidang. Pembangunan mencakup sebagai bagian integral dari pembangunan
pembangunan ekonomi, pembangunan ekonomi nasional memiliki peran yang
social, pembangunan politik, sangat penting dalam mewujudkan
pembangunan hukum, dan pembangunan tercapainya tujuan nasional. Menurut
budaya. Menurut Todara dan Smith Lincolin Arsyad (2010), pembangunan
(2006), pembangunan ekonomi merupakan ekonomi daerah di artikan sebagai suatu
suatu proses multidimensional yang proses dimana pemerintah daerah dan
mencakup berbagai perubahan mendasar masyarakatnya mengelola sumberdaya-
atas struktur sosial, sikap-sikap sumberdaya yang ada dan membentuk
masyarakat, dan institusi-institusi nasional, suatu pola kemitraan antara pemerintah
di samping tetap mengejar akselerasi daerah dan sektor swasta untuk
pertumbuhan ekonomi, penanganan menciptakan suatu lapangan kerja baru dan
ketimpangan pendapatan, serta merangsang perkembangan kegiatan
pengentasan kemiskinan. Pembangunan ekonomi di daerah tersebut sebagaimana
ekonomi tersebut mencakup berbagai tujuan dari pembangunan nasional,
aspek-aspek pembentuk seperti ekonomi, pembangunan daerah juga bertujuan
sosial, politik dan lainnya di mana aspek- mengsejahterakan masyarakat.
aspek tersebut saling bersinergi untuk
mencapai keberhasilan pembangunan baik Pertumbuhan ekonomi merupakan
di tingkat pusat maupun daerah. Oleh suatu gambaran yang nyata dari dampak
karena itu, diperlukan peran serta baik dari suatu kebijakan pembangunan yang
masyarakat maupun pemerintah untuk dilaksanakan, khususnya dalam bidang
mencapai program tersebut. ekonomi. Pertumbuhan tersebut
Pembangunan ekonomi pada merupakan laju pertumbuhan yang
hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan terbentuk dari berbagai macam sektor
taraf hidup masyarakat, meningkatkan ekonomi yang tidak langsung
kesejahteraan seluruh masyarakat, dan menggambarkan tingkat perubahan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam ekonomi yang terjadi. Bagi daerah indikator
rangka meningkatkan kesejahteraan ini sebagai salah satu tolok ukur yang
masyarakat maka diperlukan pertumbuhan dapat dipakai untuk mengetahui
ekonomi yang meningkat dan distribusi keberhasilan pembangunan yang telah
pendapatan yang lebih merata. Masalah dicapai dan berguna untuk menentukan
pertumbuhan ekonomi di suatu daerah arah pembangunan dimasa yang akan
tergantung kepada banyak faktor seperti datang. Dalam proses membangun suatu
salah satunya adalah kebijakan pemerintah wilayah, perubahan struktur dalam sektor-
itu sendiri, ini harus dikenali dan sektor ekonomi akan selalu terjadi sebagai
diidentifikasi secara tepat supaya faktor dampak dari tingginya pertumbuhan

Wahidin, dkk
 
18 
Elastisitas – Jurnal Ekonomi Pembangunan
Vol. 3 No. 1, Maret 2021
 

ekonomi. Hal tersebut diakibatkan oleh pembangunan ekonomi harus diutamakan


peningkatan kontribusi dari sektor-sektor pada pembangunan sektor prima dan
ekonomi tersebut, karena pertumbuhan potensial.
ekonomi yang tinggi merupakan target
pembangunan di setiap daerah. Laju Perumusan Masalah
pertumbuhan ekonomi daerah Berdasarkan uraian latar belakang di atas
digambarkan oleh perkembangan Produk maka rumusan masalah penelitian ini
Domestik Regional Bruto. sebagai berikut:
Laju pertumbuhan ekonomi yang a. Sektor ekonomi mana yang menjadi
pesat bisa tercapai jika terjadi perubahan sektor prima dan potensial di kota
kegiatan ekonomi yang tinggi dari waktu Mataram berdasarkan alat analisis
ke waktu. Sadono Sukirno (2013), Tipologi Klassen dan Location
mendefinisikan pertumbuhan ekonomi quotient.
sebagai suatu perubahan kegiatan ekonomi b. Daerah kabupaten mana di pulau
yang berlangsung terus menerus dari Lombok yang mempunyai keterkaitan
tahun ke tahun. Lincolin Arsyad (2010), yang kuat dengan Kota Mataram.
mengartikan pertumbuhan ekonomi
sebagai kenaikan GDP / GNP tanpa Tujuan Penelitian
memandang apakah kenaikan itu lebih a. Untuk mengetahui sektor ekonomi
besar atau lebih kecil dari tingkat yang prima dan potensial di Kota
pertumbuhan penduduk atau apakah Mataram.
perubahan struktur ekonomi terjadi atau b. Untuk mengetahui kabupaten yang
tidak. mempunyai keterkaitan yang kuat
Kota Mataram merupakan salah dengan Kota Mataram.
satu kota di Propinsi Nusa Tenggara Barat,
yang dalam lima tahun terakhir 2. TINJAUAN PUSTAKA
memperlihatkan pertumbuhan ekonomi
yang cukup tinggi. Rata-rata pertumbuhan Pembangunan Ekonomi
ekonomi kota Mataram dalam lima tahun Pembangunan merupakan suatu
terakhir mencapai angka di atas 7,5 % proses multidimensional yang melibatkan
(Biro Pusat Statistik (BPS) Kota Mataram perubahan-perubahan besar dalam struktur
dalam beberapa tahun). Pertumbuhan sosial, sikap mental yang sudah terbiasa
ekonomi yang cukup tinggi ini tentunya dan lembaga-lembaga nasional termasuk
hasil dari sumbangan pertumbuhan sektor- pula percepatan pertumbuhan ekonomi,
sektor yang tinggi pula. Pertumbuhan pengurangan ketimpangan dan
ekonomi yang tinggi perlu dipertahankan pemberantasan kemiskinan yang absolut
bahkan perlu ditingkatkan lagi mengingat (Todaro, 2006). Pembangunan pada
kota Mataram menjadi pusat ekonomi dan intinya ditujukan atau dimaksudkan untuk
pusat pelayanan bagi daerah sekitarnya. menjadikan kehidupan masyarakat yang
Untuk mempertahankan dan lebih makmur dan sejahtera dari
meningkatkan lagi pertumbuhan ekonomi, sebelumnya.
pembangunan ekonomi harus Pembangunan ekonomi merupakan
diprioritaskan pada pembangunan sektor suatu proses yang menyebabkan
prima dan potensial, yaitu sektor yang pendapatan perkapita penduduk suatu
mempertihatkan pertumbuhan ekonomi meningkat dalam jangka Panjang (Sadono
yang tinggi dan kontribusinya terhadap Sukirno, 2013: 13). Dalam perekonomian,
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kenaikan pendapatan perkapita menjadi
yang terbesar. Kota Mataram rangka tujuan yang diharapkan tercapai di
mempertahankan dan meningkatkan lagi masyarakat. Peningkatan pendapatan
pertumbuhan ekonominya maka perkapita merupakan akibat dari proses

Wahidin, dkk
 
19 
Elastisitas – Jurnal Ekonomi Pembangunan
Vol. 3 No. 1, Maret 2021
 

pembangunan yang dilakukan dan pemerintah daerah dan masyarakatnya


diharapkan terjadi secara berkelanjutan. mengelola sumber daya yang ada dan
Pembangunan ekonomi adalah membentuk suatu pola kemitraan antara
suatu perubahan yang positif, yang pemerintah daerah dan sektor swasta
meliputi kegiatan-kegiatan yang untuk menciptakan suatu lapangan kerja
dilaksanakan beserta hasil-hasilnya. baru, serta merangsang perkembangan
Kegiatan-kegiatan ini berlangsung dalam kegiatan ekonomi (pertumbuhan
rangka mengelola sumberdaya yang ekonomi) dalam wilayah tersebut
dimiliki oleh daerah yang bersangkutan. (Lincoln Arsyad, 2010: 7).
Hasil-hasil dari pembangunan akan Pembangunan ekonomi daerah
tercermin dari pendapatan daerah dan berorientasi pada proses, suatu proses yang
tingkat kesejahteraan penduduk (Tarigan, melibatkan pembentukan institusi baru,
2005). Semakin meningkat pendapatan pembangunan industri alternative,
daerah berarti semakin meningkat hasil- perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada
hasil pembangunan yang tercermin pada untuk menghasilkan produk yang lebih
tingkat pertumbuhan ekonomi sehingga baik, identifikasi pasar-pasar baru, dan
berimplikasi pada meningkatnya transformasi pengetahuan (Adisasmita,
kesejahteraan penduduk di daerah tersebut. 2005). Pentingnya campur tangan
Menurut Meier (1995) dalam pemerintah terutama pada pembangunan
Kuncoro (2006), pembangunan ekonomi daerah dimaksudkan untuk mencegah
merupakan suatu proses dimana akibat-akibat buruk dari mekanisme pasar
pendapatan perkapita suatu Negara terhadap pembangunan daerah serta
meningkat selama kurun waktu yang menjaga pembangunan dan hasil-hasilnya
Panjang dengan jumlah penduduk yang adapat dinikmati berbagai daerah yang
hidup dibawah “garis kemiskinan ada. Keadaan social ekonomi yang
absolute” tidak meningkat dan distribusi berbeda dari setiap daerah akan membawa
pendapatan tidak semakin timpang. Karena implikasi bahwa campur tangan
merupakan suatu proses, pembangunan pemerintah untuk setiap daerah berbeda
ekonomi meliputi pertumbuhan ekonomi pula. Perbedaan tingkat pembangunan
yang diiringi dengan perubahan (growth antar daerah mengakibatkan perbedaan
plus change) dalam perubahan struktur tingkat kesejahteraan (Lincolin Arsyad,
ekonomi dan perubahan kelembagaan 2010).
(Banendro, 2016).
Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan Ekonomi Daerah Pertumbuhan ekonomi merupakan
Pembangunan ekonomi di suatu salah satu indikator yang digunakan untuk
daerah menjadi tujuan utama dari mengukur keberhasilan pembangunan
pemerintah (Bambang, 2013). Adapun yang berupa sebuah proses peningkatan
pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu output dari setiap periode (Todaro, 2006).
tolak ukur yang dapat dipakai dalam Pertumbuhan ekonomi berupa
meningkatkan pembangunan daerah dari perkembangan kegiatan dalam
berbagai macam sektor ekonomi yang perekonomian yang menyebabkan barang
secara tidak langsung menggambarkan dan jasa yang diproduksikan dalam
tingkat perubahan ekonomi daerah masyarakat bertambah (Sadono Sukirno,
tersebut. Semakin meningkat 2013: 9). Melalui pertumbuhan ekonomi
pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat dilihat seberapa besar hasil-hasil
berarti semakin meningkat pula pembangunan berupa barang dan jasa yang
pembangunan di daerah tersebut dan dihasilkan setiap sektor-sektor ekonomi.
sebaliknya. Pembangunan ekonomi Barang dan jasa tersebut sebagai output
daerah ini berupa suatu proses di mana dari setiap sektor-sektor ekonomi yang

Wahidin, dkk
 
20 
Elastisitas – Jurnal Ekonomi Pembangunan
Vol. 3 No. 1, Maret 2021
 

diharapkan meningkat setiap tahunnya dan konribusi sektor tertentu terhadap Produk
berkelanjutan. Domestik Regional (PDRB) suatu daerah.
Pertumbuhan ekonomi diartikan
sebagai peningkatan kemampuan Model Gravitasi
perekonomian suatu daerah atau wilayah Model gravitasi adalah model yang paling
dalam menghasilkan barang-barang atau banyak digunakan untuk melihat besarnya
jasa untuk memenuhi kebutuhan di dalam daya tarik suatu potensi yang berada pada
maupun di luar wilayah atau daerah, suatu lokasi. Model ini sering digunakan
maupun peningkatan pendapatan perkapita untuk melihat kaitan potensi suatu lokasi
suatu wilayah/daerah sehingga dan besarnya wilayah pengaruh dari
ketimpangan dan kesenjangan didalam potensi tersebut. Dalam perencanaan
masyarakat tidak terjadi dan kesejahteraan wilayah, model ini sering dijadikan alat
dapat tercapai. Pertumbuhan ekonomi untuk melihat apakah lokasi berbagai
menunjukkan bagaimana aktifitas/kegiatan fasilitas kepentingan umum telah berada
ekonomi mampu memberikan tambahan pada tempat yang benar. Selain itu, apabila
perolehan pendapatan masyarakat suatu suatu daerah hendak membangun suatu
daerah dalam periode waktu tertentu. fasilitas yang baru, maka model ini dapat
Pertumbuhan ekonomi biasanya dilihat digunakan untuk menentukan lokasi yang
dalam skala kuantitatif dan diukur dengan optimal. Model ini bermula dari
menggunakan data Produk Domestik pengamatan terhadap banyaknya jumlah
Regional Bruto (PDRB) yang dihasilkan migrasi ke suatu kota sangat erat terkait
dalam jangka waktu tertentu (Banendro, dengan hukum gravitasi Newton. Artinya
2016). Pertumbuhan ekonomi daerah banyaknya migrasi masuk suatu kota
adalah pertambahan pendapatan sangat terkait dengan besarnya kota
masyarakat yang terjadi di suatu daerah, tersebut dan jauhnya tempat asal migran
yaitu kenaikan seluruh nilai tambah (value tersebut.
added) yang terjadi di daerah tersebut
(Tarigan, 2005: 49). Nilai tambah tersebut 3. METODE PENELITIAN
berasal dari seluruh sektor ekonomi di
daerah. Produk Domestik Regional Bruto Jenis Data dan Sumber Data
(PDRB) merupakan salah satu indikator Jenis data yang diperlukan dalam
untuk menunjukkan tingkat pertumbuhan penelitian ini adalah data kuantitatif dan
ekonomi suatu daerah. Totalitas kualitatif. Data kuantitatif yaitu data
keseluruhan nilai barang dan jasa yang PDRB Propinsi NTB, PDRB kota
diperoleh dari seluruh kegiatan Mataram, jumlah penduduk Kota
perekonomian yang dilakukan daerah Mataram, jumlah penduduk kabupaten
disebut PDRB (Jaya dan Dwiranda, 2014: Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok
81). Tengah, Lombok Timur, data jarak antara
Kota Mataram dengan masing-masing
Tipologi Klassen daerah kabupaten. Sumber data kuantitatif
Teknik Tipologi Klassen dapat digunakan ini dari Biro Pusat Statistik (BPS) Propinsi
untuk mengetahui gambaran tentang pola NTB dan BPS Kota Mataram, Bappeda,
dan struktur pertumbuhan sectoral di Dinas Perhubungan. Data kualitatif berupa
daerah (Tri Widodo, 2006: 120). Menurut hasil-hasil penelitian dan laporan yang
Tipologi Klassen, masing-masing sektor terkait dengan penelitian ini.
ekonomi di daerah dapat diklasifikasikan
sebagai sektor prima, berkembang, Metode Pengumpulan Data
potensial dan terbelakang. Analisis ini Pengumpulan data dilakukan
mendasarkan pengelompokan suatu sektor dengan menggunakan metode dokumentasi
dengan melihat pertumbuhan dan yaitu pengumpulan data dan informasi

Wahidin, dkk
 
21 
Elastisitas – Jurnal Ekonomi Pembangunan
Vol. 3 No. 1, Maret 2021
 

dikumpulkan dengan cara membaca, pola dan struktur pertumbuhan


memahami, dan mempelajari buku-buku sectoral daerah. Menurut Tipologi
terbitan Biro Pusat Statistik Propinsi NTB, Klassen, masing-masing sektor
BPS Kota Mataram, kantor Perhubungan, ekonomi di daerah dapat
artikel-artikel, jurnal-jurnal, dan buku- diklasifikasikan sebagai sektor yang
buku yang relevan dengan masalah yang prima, berkembang, potensial dan
diangkat dalam penelitian ini, yang terbelakang. Analisis ini mendasarkan
diperoleh melalui perpustakaan dan pengelompokkan suatu sektor dengan
download internet. melihat pertumbuhan dan kontribusi
sektor tertentu terhadap total PDRB
Metode Analisis suatu daerah. Denagn menggunakan
Untuk mengetahui sektor ekonomi analisis Tipologi Klassen, suatu sektor
yang prima dan potensial di Kota Mataram dapat dikelompokkan ke dalam 4
digunakan dua alat analisis yaitu Tipologi kategori, yaitu sektor prima, sektor
Klassen dan Model Gravitasi. potensial, sektor berkembang dan
a. Analisis Tipologi Klassen. sektor terbelakang. Lebih jelasnya
Analisis Tipologi Klassen digunakan dapat digambarkan sebagai berikut:
untuk mengetahui gambaran tentang

Rerata Kontribusi
Sektoral thd Y SEKTORAL ≥ Y PDRB Y SEKTORAL ≤ Y PDRB
PDRB
Rerata laju
Pertumbuhan
Sektoral
r SEKTORAL ≥ r PDRB Sektor Prima Sektor Berkembang

r SEKTORAL ≤ r PDRB Sektor Potensial Sektor Terbelakang

Sumber: Tri Widodo, (2006)


Keterangan:
Y SEKTOR = nilai sektor ke i
Y PDRB = rata-rata PDRB
r SEKTOR = laju pertumbuhan sektor ke i
r PDRB = laju pertumbuhan PDRB

b. Model Gravitasi
Analisis ini digunakan untuk mencari Keterangan:
wilayah mana di sekitar Kota Mataram I1,2 = Interaksi dalam wilayah 1 dan 2
yang berpotensi kuat dalam W1 = Pendapatan per kapita wilayah 1
pertumbuhannya. Adanya interaksi W2 = Pendapatan per kapita wilayah 2
antara daerah satu dengan daerah lain P1 = Jumlah penduduk wilayah 1
menunjukan kuatnya hubungan antara P2 = jumlah penduduk wilayah 2
daerah 1 dengan daerah 2. Rumus unuk J1,2 = Jarak antara wilayah 1 dan 2 (
menghitung interaksi dalam hubungan dalam kilo meter)
daerah 1 dengan daerah 2 adalah a = konstanta yang nilainya 1; b =
sebagai berikut (Suwarjoko dalam konstanta yang nilainya 2
Wiyadi dan Rina Trisnawati, 2002):
I 12 = a (w1 P1 ) ( w2 P2 ) / J
b1, 2

Wahidin, dkk
 
22 
Elastisitas – Jurnal Ekonomi Pembangunan
Vol. 3 No. 1, Maret 2021
 

Nilai I1,2 menunjukkan eratnya hubungan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN


antara wilayah 1 dan 2. Semakin besar
nilai I1,2 maka semakin kuat hubungan Hasil Analisis Tipologi Klassen
antara dua wilayah. Berdasarkan hasil klasifikasi
Tipologi Klassen diperoleh klasifikasi
pertumbuhan ekonomi antar sektor Kota
Mataram tahun 2015 – 2019.

Tabel 1. Klasifikasi Tipologi Klassen pendekatan antar Sektor Kota Mataram


Tahun 2015 – 2019
Rerata Kontribusi
Sektoral Thd Y SEKTORAL ≥ Y PDRB Y SEKTORAL ≤ Y PDRB
PDRB

Rerata Laju
Pertumbuhan Sektoral
r SEKTORAL ≥ r PDRB Sektor Prima: Sektot Berkembang:
1. Sektor perdagangann besar dan 1. Sektor pengadaan listrik
eceran dan gas.
2. Sektor konstruksi 2. Sektor penyedia
3. Sektor informasi dan akonomodasi makanan
komunikasi minuman
4. Sektor keuangan dan asuransi 3. Sektor real estate
5. Sektor Jasa Pendidikan 4. Sektor jasa kesehatan
5. Sektor jasa lainnya
6. Sektor jasa perusahaan

r SEKTORAL ≤ r PDRB Sektor Potensial: Sektor Terbelakang:


1. Sektor industri pengolahan 1. Sektor pertanian
2. Sektor transportasi dan 2. Sektor pertambangan dan
pergudangan penggalian.
3. Sektor administrasi 3. Sektor pengadaan air,
pemerintahan pengelolaan sampah,
limbah dan daur ulang.
Sumber: Data diolah, 2015-2019

Tabel 1 menununjukkan bahwa kesehatan dan kegiatan social, sektor jasa


pengklasifikasian sektor yang lainnya. Terdapat 3 sektor potensial, yaitu
menggunakan Tipologi Klassen diketahui sektor industri pengolahan, sektor
bahwa dari 17 sektor ekonomi, terdapat 5 transportasi dan pergudangan, sektor
sektor yang merupakan sektor prima, yaitu administrasi pemerintahan, pertahanan dan
sektor perdagangan besar dan eceran; jaminan social wajib. Terdapat 3 sektor
reparasi mobil dan sepeda motor, sektor terbelakang, yaitu sektor pertanian,
konstruksi, sektor informasi dan kehutanan, dan perikanan, sektor
komunikasi, sektor keuangan dan asuransi, pertambangan dan penggalian, dan sektor
sektor jasa Pendidikan. Terdapat 6 sektor pengadaan air, pengelolaan sampah,
berkembang, yaitu sektor pengadaan listrik limbah dan daur ulang.
dan gas, sektor penyedia akomodasi dan
makanan minuman, sektor real estate,
sektor jasa perusahaan, sektor jasa

Wahidin, dkk 23 


Elastisitas – Jurnal Ekonomi Pembangunan
Vol. 3 No. 1, Maret 2021
 

Hasil Analisis Model Gravitasi dari tahun ke tahun selama periode


Berdasarkan hasil model gravitasi, penelitian. Nilai indeks gravitasi rata-rata
nilai indeks gravitasi semua kabupaten masing-masing kabupaten di tampilkan
menunjukkan kecenderungan meningkat dalam tabel 2.

Tabel 2. Nilai Indeks Gravitasi Rata-rata Kabupaten


Kabupaten Nilai Indeks Gravitasi Rata-rata
Kabupaten Lombok Barat 15.343.379,63
Kabupaten Lombok Tengah 13.221.959,06
Kabupaten Lombok Timur 7.587.737,04
Kabupaten Lombok Utara 1.946.917,46
Sumber: Data diolah, 2015-2019

Tabel 2 menunjukkan bahwa 5. KESIMPULAN DAN SARAN


kabupaten Lombok Barat mempunyai nilai
indeks gravitasi rata-rata tertinggi dari Kesimpulan
kabupaten lainnya. Kabupaten Lombok 1. Sektor ekonomi yang prima dan
Tengah berada pada urutan kedua. potensial Kota Mataram adalah sektor
Kabupaten Lombok Timur berada pada perdagangan besar dan eceran, sektor
urutan ketiga dan kabupaten Lombok konstruksi, sektor informasi dan
Utara berada pada urutan keempat. Daerah komunikasi, sektor keuangan dan
yang mempunyai nilai indeks gravitasi asuransi, sektor jasa Pendidikan, sektor
yang tinggi menunjukkan daerah tersebut industri pengolahan, sektor transportasi
memiliki keterkaitan hubungan yang tinggi dan pergudangan, dan sektor
dengan daerah pusatnya. Dengan administrasi pemerintahan.
demikian, kabupaten Lombok Barat dan 2. Kabupaten yang mempunyai
kabupaten Lombok Tengah memiliki keterkaitan hubungan yang kuat
keterkaitan hubungan yang kuat dengan dengan Kota Mataram adalah
Kota Mataram, karena memiliki nilai kabupaten Lombok Barat dan
indeks gravitasi yang besar. Jadi kabupaten Lombok Tengah.
kabupaten Lombok Barat dan kabupaten
Lombok Tengah merupakan dua daerah Saran
yang berhubungan keterkaitan yang kuat 1. Untuk mempertahankan dan
dengan Kota Mataram. mempercepat laju pertumbuhan
Keeratan hubungan yang kuat ini ekonomi Kota Mataram, pembangunan
menunjukkan adanya mobilitas factor- ekonomi Kota Mataram harus
faktor produksi dan barang-barang serta diperioritaskan pada pembangunan
jasa-jasa antar kedua daerah cukup tinggi. sektor ekonomi yang prima dan
Bagi daerah-daerah disekitar Kota potensial.
Mataram memiliki daya tarik tersendiri 2. Untuk memacu perkembangan Kota
dengan adanya berbagai fasilitas pusat Mataram dengan kabupaten Lombok
pelayanan yang ada di kota Mataram. Jasa- Barat dan kabupaten Lombok Tengah
jasa dan fasilitas pusat pelayanan yang ada perlu menganggap kabupaten Lombok
meberi dorongan bagi pergerakan Barat dan kabupaten Lombok Tengah
penduduk dan sumber-sumber ekonomi sebagai daerah yang berpotensi untuk
lain ke Kota Mataram. Selain itu mendapat dukungan
dimungkinkan karena factor adanya perkembangannya.
kesempatan kerja, kesempatan berusaha,
dan kemudahan transportasi dan jarak
yang relatif dekat.

Wahidin, dkk 24 


Elastisitas – Jurnal Ekonomi Pembangunan
Vol. 3 No. 1, Maret 2021
 

REFERENSI Sukirno, Sadono, 2013. Ekonomi


Pembangunan. Proses, Masalah
Arsyad, Lincolin, 2010. Pengantar Dan Dasar Kebijakan. Edisi
Perencanaan dan Pembangunan Kedua. Jakarta, Kencana Pranada
Daerah. Edisi Pertama, Media Group.
Yogyakarta, BPFE. Todaro, Michael P. dan Stephen C. Smith.
Banendro, S.D. 2016. Jurnal. Analisis 2006. Pembangunan Ekonomi. 9
Ketimpangan Pembangunan Antar ed. Jakarta: Erlangga
Kecamatan di Kabupaten Widodo, Tri, 2006. Perencanaan
Bondowoso Tahun 2006-2012. Pembangunan. Aplikasi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Komputer. Era Otonomi Daerah.
Universitas Jember. Jember. Cetakan Pertama. UPP STIM
Kuncoro, M, 2006. Dasar-dasar Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
Pembangunan. Edisi 4,
Yogyakarta, UPP STIM YKPN.

Wahidin, dkk 25 

Anda mungkin juga menyukai