07 D Bab4 Kinematika
07 D Bab4 Kinematika
Bab IV
2
4
B
O2
Gambar 4.1 Mekanisme Engkol Peluncur
Diagram Kecepatan
Kecepatan titik A : VA = (O 2A) 2 =
Program Semi Que IV Tahun 2003
Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
2.5 1800 x 2
x
= 39,3 rad/detik
12
60
36
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
VB = VA + ( BA) 2
Atau
Besaran
Harga
Arah
VA = Ov - a
- O2A
VB A = a - b
- BA
VB = Ov - b
Lintasan titik B
(O2A) 2
VA
Ov
Diagram Kecepatan
37
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
A
3
VBA
3 =
VBA
BA
Diagram Percepatan
Langkah pertama : Memisahkan penghubung 2.
Percepatan titik A yang berputar terhadap satu pusat tetap sama
dengan
Program Semi Que IV Tahun 2003
Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
38
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
AA =
(O2 A) 2
(O2 A) 2 2
Harga R dan 2
ABA
AB = AA
ABAn
AB = AA
AB = AA
BA ?
AB At
3
2
VBA
BA
BA
BA 3
2
VBA
dapat ditentukan secara lengkap, baik dalam besarnya
BA
39
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
Besaran
A A = o
Percepatan Tangensial
Harga
Arah
Vektor
Harga
Arah
Vektor
22 (O2A)
A O2
o a0
a 0 a
a
2
ABA = a- b
32 (AB)
B-A
a - ba
VB A
ba b
AB = o
o b0
VB
b 0 b
Ov
Letak titik b sesuai lintasan
ba
Diagram Percepatan
40
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
(BA) 3
A
3
3
B
3 =
( BA 3 )
BA
Apabila satuan- satuan yang dipakai adalah feet dan detik, maka
percepatan sudut harus dinyatakan dengan radian per detik per detik,
dituliskan sebagai rad/det2. Jika satuan-satuan yang digunakan adalah
meter, detik, maka percepatan sudut harus dinyatakan dengan rad/det2.
4.1.2 Mekanisme Engkol Peluncur
41
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
3
2
B
4
O2
O4
peluncur
seperti
diperlihatkan
dalam
gambar
4.1.2.
Penghubung 3
digambarkan diperluas ke A-B-C, terutama untuk ilustrasi dalam
penentuan kecepatan semacam titik C.
Diagram Kecepatan
Pembuatan diagram kecepatan seperti pada sub bab 4.1.1.
VA
c
Letak titik b sesuai lintasan
b
Ov
Diagram Kecepatan
Prosedur selanjutnya adalah dengan memecahkan dua persamaan
vektor.
VC = VA
VC A
VC = VB
VCB
42
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
Dan
AC = AA
ACA
AC = AA
A CAn
ACAt
AC = AA
2
VCA
CA
CA 3
AC = AB
ACB
AC = AB
ACBn
AC = AB
2
VCB
CB ABAt
AC Bt
CB
b3
Ov
2
VCB
CB
ABAn
Program Semi Que IV Tahun 2003
Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
43
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
Diagram Percepatan
2
VCA
CA
Bayangan percepatan
Untuk setiap mekanisme pasti ada satu bayangan dalam segi banyak
percepatannya, persis seperti satu bayangan untuk setiap batang
penghubung dalam segi banyak kecepatan.
A dan B adalah dua titik pada penghubung 3 maka :
AB A = AB An
AB At
[(A
) + (A ) ]
n 2
BA
2
t
BA
[[( AB )
= BC
] + [( AB ) ]2
2 2
[() + ( ) ]
4
44
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
Pada waktu menggambarkan bayangan percepatannya kita harus hatihati supaya bayangan percepatan tidak terlampaui (flip over).
Ini menunjukkan jika A, B dan C pada suatu batang penghubung uruturutannya searah jarum jam maka a, b dan c urut-urutannya haruslah
juga sesuai dengan arah jarum jam.
4.2
system
rangkaian
batang
penghubung
batang
C
O2 A = 152
C
3
AB = 279
O4C = 229
A
4
2
? 2 = 50 rad/det
a 2 = 1600 rad/det 2
O2
O4
Diagram Kecepatan
Program Semi Que IV Tahun 2003
Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
45
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
Besaran
Harga
Arah
VA = Ov - a
- O2A
VB A = a - b
- BA
VB = Ov - b
- O4B
VC = Ov - c
(O2A) 2
Ov
a
VA
Diagram Percepatan
Percepatan titik A yang berputar terhadap satu pusat tetap sama
dengan
AA =
(O2 A) 2 2
(O2 A)
46
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
Besaran
A A = o
Harga
Arah
Vektor
22 (O2A)
A O2
o a0
Percepatan Tangensial
Harga
(O 2A)
Arah
Vektor
VA
a 0 a
a2
ABA = a- b
32 (AB)
B-A
a - ba
VB A
ba b
AB = o
42 (O4B)
B O4
o b0
VB
b 0 b
b
4
AC = o
47
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
A Bn
bo
A Bt
b
A An
ao
AAt
48
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
4.3
Mesin Powell
Mesin yang mengkombinasikan engkol peluncur dan dan empat
Diagram Kecepatan
Kecepatan titik A : VA = (O 2A) 2
VA diketahui tegak lurus O 2A arahnya sesuai 2
Table diagram kecepatan
No
Besaran
Harga
Arah
VA = Ov - a
- O2A
VB A = a - b
- BA
VB = Ov - b
- O4B
VC = Ov - c
(O2A) 2
Diperoleh dengan (
VC
V
= B )
O4C O4 B
49
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
VD C = c - d
- CD
VD = Ov -d
Lintasan titik D
(O2 A)
(O2 A) 2 2
Besaran
A A = o
Harga
Percepatan Tangensial
Arah
Vektor
Harga
22 (O2A) A O 2
o a0
Arah
Vektor
a 0 a
a
2
ABA = a- b
32 (AB)
B-A
a - ba
VB A
ba b
AB = o
42 (O4B)
B O4
o b0
VB
b 0 b
VB A
dc d
b
4
AC = o
c
A DC = c-
Diperoleh dengan (
52 (CD)
D-C
AC
A
= B )
O4C O4 B
c - dc
50
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
d
6
A D = o
o d
VD
d 0 d
d
Poligon percepatannya ditunjukkan dalam gambar.
dc
ba
bo
OA
Diagram Percepatan
51
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
SOAL-SOAL :
1.
penghubung 3 dan 5.
2.
Tentukan :
penghubung 3.
52
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
3.
4 dan 5.
4.
53
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
54
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
55