PROSES
RESPIRASI
PENGERTIAN
PERTUKARAN
PENGERTIAN
TAHAPAN
PERTUKARAN
LINGKUNGAN
GAS
LUAR DG PARU
VENTILASI
DIFUSI GAS
TRANSPORT GAS
KAPILER
DG SEL
RESPIRASI
SELULER
REAKSI-REAKSI
METABOLISME
FUNGSI
Memperoleh
PERCABANGAN BRONKUS
ALVEOLI
VENTILASI
INSPIRASI
EKSPIRASI
VENTILASI
OTOT PERNAFASAN
SPIROMETRI
MEKANISME PERNAPASAN
INSPIRASI
PROSES
AKTIF YG MEMBUTUHKAN
ENERGY
INTERAKSI ANTARA :
Compliance
Elastic
work
work
Tissue resistance work
Airway resistance work
Inspirasi
Inspirasi terjadi ketika tekanan alveolus lebih kecil
dibawah tekanan atmosfir,ketika diafragma berkontraksi
betuknya menjadi datar dan menekan isi abdomen dan
mengangkat iga sehingga menyebabkan pembesaran
rongga toraks dan paru-paru ,mengembangnya paru2
mengakibatkan penrunan tekanan alveolus sehinga udara
bergerak menurut gradien tekanan dari atmosfir ke dalam
paru-paru,hal ini akan berlangsung terus-menerus sampai
tekanan dalam alveolus sama dengan tekanan atmosfir.
EKSPIRASI
Proses
Ekspirasi
Terjadi ketika tekanan alveolus lebih tinggi
dari tekanan atmosfir.relaksasi diafragma
dan otot intekosta eksterna mengakibatkan
recoil elastis dinding dada dan paru sehingga
terjadi peningkatan tekanan alveolus dan
menurunkan volume paru,dengan demikian
udara bergerak dari paru-paru ke atmosfir.
Compliance
Ukuran
kemampuan mengembang
Perubahan volume karena perubahan
tekanan
V/P
Lawan
Kecenderungan
semula
kembali ke keadaan
Airway resistance
Penyebab bronchoconstriksi :
vagal parasympathetic karena
iritasi
Sekresi mediator kimiawi lokal dari
mast cell (histamine & leukotriene)
Penurunan kadar CO2
Penyebab bronchodilatasi :
Adrenalin pada -2 receptor
Sympathomimetik
a.
c.
d.
B. VENTILASI MEKANIK
Pengertian :
- Ventilasi mekanik adalah alat pernapasan
bertekanan positif atau negatif yang dapat
mempertahankan ventilasi dan pemberian
oksigen selama waktu yang lama (Bruner dan
Suddarth, 2001)
- Ventilasi mekanik adalah alat mekanik dimana
klien menerima bantuan ventilasi untuk
mempertahankan ventilasi alveloar yang
adekuat. (Hudak dan Gallo, 2001).
Mekanis
2.
Oksigenasi
3. Ventilasi
PaCO2 lebih dari 60 mmHg
Ketentuan tersebut diatas tidak berlaku
pada klien dengan COPD dan status
asmatikus.
2. Tekanan
-Tekanan Positif
-Tekanan Negatif
3. System Kontrol
>System buka dan tutup saluran nafas
untuk
mengontrol fungsi ventilasi
>Panel Kontrol
hanya dapat dilakukan oleh satu jenis
variabel pada
saat bersamaan antara
tekanan, volume dan flow
ANATOMY OF MECHANICAL
VENTILATOR
One Way Inspiratory
Valve
Bacteria
Filter
Selonoid Valve
Thermometer
Nebulizer
d Valve
O2
AIR
O2 / AIR
Blender
KE PATIENT
Expiratory
Valve
Heated
Humidifier
WaterTrap
(+)
(-)
Inspirasi
Ekspirasi
Breathing Ventilator
B
C
D
(+)
(-)
Inhalation
A:
A-C:
B-C:
C:
C-E:
Exhalation
Start of Inhalation
Inhalation Phase
Inspiratory Pause
Beginning of Exhalation
Exhalation Phase
Curve Mode
Curve
CMV
A/CV
SIMV
Volume cycle
:
Siklus inspirasi akan berhenti bila
volume sudah tercapai. Besarnya
volume udara yang masuk ke paruparu tergantung pada tidal volume
atau minute volum yang ditentukan
pada mesin ventilator.
Pressure Cycle :
Siklus inspirasi akan berhenti bila
pressure sudah tercapai. Besarnya
volume udara yang masuk kedalam
paru-paru tergantung pada besarnya
pressure yang kita setting. Tidal
volume akan berubah-ubah sesuai
dengan kondisi paru-paru.
Time Cycle :
Pernapasan yang dilakukan diatur
dengan waktu. Jumlah udara yang
dipompakan akan berhenti sesudah
waktu yang ditentukan, sehingga
akan terjadi proses ekspirasi.
PARAMETER VENTILATOR
3. Tidal Volume ( TV )
Volume gas yang dihantarkan oleh
ventilator pada setiap siklus napas
diset 6-8 ml/kg.BB
Pada ARDS, gunakan volume
lebih kecil 4-6 ml/Kg.BB untuk
meminimalkan takanan berlebihan
didalam alveoli.
5. Inspirasi Pressure ( IP )
Mengatur/membatasi
cyclied ventilator
jumlah pressure/volume
Jika
9. Alarm
Setiap ventilator mempunyai alarm.
Secara umum alarm yang terdapat
pada ventilator adalah alarm untuk
volume, tekanan jalan nafas, batas
tekanan, apnea, dan temperatur
untuk humidifikasi.
Ciri khas pada mode ini ialah, pasien bersifat pasif, artinya tidak ada usaha
untuk mengawali pernafasan. Berarti semua variabel dalam pernafasan
tergantung sepenuhnya padaVentilator.
Parameter :
a. TV
b. SIMV Rate
c. Inspirasi Time
d. Pressure Support
e. FiO2
f. P E E P
Pressure controlled
ventilation
IPPV ( CMV )
IPPVAssist ( A/C )
SIMV
PCV
MMV
VCV
APRV
BIPAP
BIPAPAssist
Spontaneous
ventilation
CPAP
ASB ( PSV )
PPS
KEUNTUNGAN
CMV
istirahat
KERUGIAN
- Interaksi pasien dgn
ventilator kurang.
- Perlu sedasi cukup
- Potensial mengganggu
hemodinamik
ACMV
- Potensial mengganggu
kebutuhannya
- Kerja otot nafas kurang
hemodinamik
- Cenderung hiperventi-lasi
yang tidak adekuat
SIMV
PSV
- PIP dibatasi
P-CMV
- Perbandingan I/E
terkontrol
WEANING VENTILATOR
1.
RR < 25 x/menit
Kekutan inspiratif negatif > -20 cm H2O
Tidal Volume spontan 4-5 ml/kg BB.
Kapasitas vital 10-15 ml/kg
Minnute ventilation 5-10 L/menit
PEEP 5 cmH2O
Infeksi
Anemia
Demam
Fatigue
Sleep deprivation
Nyeri
Distensi Abodemen
BAB tidak normal
METODE WEANING
Manual Weaning : Dimulai selama 5
menit dalam 1 jam dan meningkat
secara bertahap.
2. Ventilator Weaning : SIMV diturunkan
1-2x/hari sampai dengan toleransi.
Biasanya dimulai dari 10x/menit dan
diturunkan sedikit demi sedikit sampai
akhirnya klien bernafas sendiri dengan
tidal.
1.
TERIMA KASIH