menjelaskan kepada kita, betapa doa adalah kekuatan yang ampuh dan
dahsyat. Sehingga Doa dipergunakan oleh para anbiya wal mursalin dalam
perjalanan dawah dan jihad mereka. Allahu Taalaa berfirman dalam Al-Quran
Surat Al-Baqoroh ayat 186
Ketika kita berdoa, Ada beberapa adab berdoa yang sepatutnya kita lakukan
dalam memanjatkan doa-doa kita.
.
Berdoalah kepada Allah dalam keadaan engkau merasa yakin akan
dikabulkannya doa.
Maksud hadits ini adalah kita harus merasa yakin dan percaya bahwa Allah
dengan kemurahan-Nya dan karunia-Nya yang agung tidak akan mengecewakan
seseorang yang berdoa kepada-Nya, apabila dipanjatkan dengan penuh
pengharapan dan ikhlas yang sebenar-benarnya. Dan kita harus ingat bahwa
Allah SWT sesuai dengan prasangka hambaNya
Sikap ketiga yang sepatutnya kita lakukan dalam berdoa adalah Mengakui dosadosa yang diperbuat. Perbuatan tersebut mencerminkan sempurnanya
penghambaan terhadap Allah
Dalam hadits shahih riwayat Al-Hakim, Rasulullah saw bersabda
Sesungguhnya Allah kagum kepada hamba-Nya apabila ia berkata: Tidak ada
sesembahan yang hak kecuali Engkau, sesungguhnya aku telah menganiaya
diriku sendiri, maka ampunilah dosa-dosaku karena sesungguhnya tidak ada
yang mengampuni dosa-dosa itu kecuali Engkau. Allah berfirman, Hamba-Ku
telah mengetahui bahwa baginya ada Rabb yang mengampuni dosa dan
menghukum.
Selanjutnya, dalam berdoa kita juga harus Bersungguh-sungguh.
Dalam hadits shahih riwayat Bukhori, Rasulullah bersabda
Apabila salah seorang di antara kalian berdoa maka hendaklah ia bersungguhsungguh dalam permohonannya kepada Allah dan janganlah ia berkata, Ya
Allah, apabila Engkau sudi, maka kabulkanlah doaku ini, karena sesungguhnya
tidak ada yang memaksa Allah.
Maksud dari bersungguh-sungguh dalam berdoa adalah terus-menerus dalam
meminta dan memohon kepada Allah dengan mendesak.
Selain itu, dalam berdoa hendaklah kita Memilih berdoa di waktu yang
mustajab (waktu yang pasti dikabulkan), di antaranya adalah:
a. Pada waktu tengah malam
b. Di antara adzan dan iqamah
c. Di saat dalam sujud
d. Ketika adzan
e. Ketika sedang berkecamuk peperangan
f. Setelah waktu Ashar pada hari Jumat
g. Ketika hari Arafah
h. Ketika turun hujan
i. Ketika 10 hari terakhir bulan Ramadhan (Lailatul Qadar). (Lihat ad-Dua,
karya Abdullah al-Khudhari).
Demikianlah beberapa adab berdoa yang telah diajarkan oleh Rasulullah
saw. Semoga kita tidak termasuk dalam golongan yang lemah berdoa
seperti dalam hadits Rasulullah saw riwayat At-Tirmidzi berikut
Barangsiapa yang tidak mau berdoa (dalam riwayat lain: tidak mau
meminta) kepada Allah subahanahu, niscaya Allah memurkainya.
Khutbah kedua :
Sebagaimana kita tahu bahwa kekuatan doa adalah sangat luar biasa.
Kita sering mendengar ungkapan yang mengatakan: ad-dua-u silahul
mukmin (doa adalah senjata orang beriman). Ungkapan ini, bukan
merupakan hadits nabi saw. Namun, banyak ayat Al Quran dan juga
sunnah nabi saw yang shahih menjelaskan bahwa ungkapan itu secara
makna adalah ungkapan yang shahih. Oleh karena itu, jangan sampai kita
melalaikan senjata yang satu ini. Karena tidak semua orang mampu
menggunakannya kecuali orang-orang beriman.
Marilah kita gunakan doa dalam setiap kondisi dimana kesulitan dan
keresahan menghadang. Kita doakan juga kerabat kita, kawan-kawan
kita, negeri kita, dan saudara-saudara seiman kita di belahan bumi
lainnya yang sedang membela Izzah Islam.
Rasulullah saw bersabda