Anda di halaman 1dari 2

METROLOGI DALAM PERDAGANGAN NASIONAL

Indonesia dengan berbagai kekayaan sumber alamnya dapat memberikan banyak


keuntungan apabila dikelola dengan tepat. Komoditas yang vital untuk kehidupan
masyarakat seperti sumber energi, sumber pangan, dan untuk keperluan papan
banyak tersedia di Indonesia. Apabila terdapat barang atau jasa biasanya akan
terjadi kegiatan perdagangan. Dunia perdagangan tidak bisa dilepaskan dari
berbagai transaksi. Penjual dan pembeli menjadi dua faktor yang terlibat di
dalamnya. Transaksi tersebut tidak boleh merugikan kedua belah pihak.
Pengukuran menjadi hal yang tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat
apalagi ketika terjadi transaksi. Untuk komoditas tertentu, kesalahan pengukuran
yang kecilpun dapat mengakibatkan merugikan negara sangat besar. Apalagi jika
kesalahan tersebut terus terakumulasi.
Metrologi sebagai disiplin ilmu yang mempelajari ukur-mengukur sangat
berpengaruh

dalam

perdagangan,

dari

mulai

proses

produksi

hingga

pendistribusian. Pembuatan peraturan di bidang metrologi legal sebagai salah satu


cabang dari metrologi dimaksudkan untuk melindungi kepentingan umum dalam
hal kebenaran pengukuran agar terciptanya tertib ukur dalam berbagai bidang dan
memberikan kepastian hukum dalam pemakaian satuan dan standar satuan,
metoda pengukuran dan alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP).
Tetapi pada kenyataannya, tidak semua masyarakat Indonesia mengenal
metrologi. Sehingga masih banyak terjadi pelanggaran di masyarakat dalam
bidang metrologi. Contohnya, masyarakat masih menggunakan UTTP wajib tera
dan tera ulang yang tidak bertanda tera sah yang berlaku, penggunaan satuan
ukuran yang tidak sesuai dalam berdagang, dan pemakaian metoda mengukur
yang tidak tepat ketika transaksi dilakukan. Hal tersebut bisa saja merugikan salah
satu pihak yang bertransaksi atau bahkan semua pihak yang berdagang.
Agar dapat tercipta masyarakat yang tertib ukur perlu dipersiapkan berbagai hal.
Diantaranya sumber daya manusia kemetrologian yang kompeten, kebijakan
pemerintah yang mendukung, sarana kemetrologian yang memadai, dan
sosialisasi kemetrologian secara holistik. SDM kemetrologian yang memiliki

kompetensi didapat dari kegiatan pendidikan dan pelatihan. Melalui proses


pendidikan dan pelatihan yang benar, diharapkan insan metrologi tersebut tidak
hanya terampil tetapi mempunyai integritas yang tinggi untuk memajukan
metrologi dan kegiatan perdagangan secara keseluruhan. Kebijakan pemerintah
diharapkan tidak menyulitkan masyarakat untuk menjadi masyarakat yang tertib
ukur. Didukung dengan fasilitas dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai
kemetrologian, hal tersebut akan memberikan banyak manfaat untuk dunia
perdagangan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai