25509003-Arya-Anandika, Kajian Kedalaman Minimum Tiang Pancang Pada Dermaga Deck On Pile
25509003-Arya-Anandika, Kajian Kedalaman Minimum Tiang Pancang Pada Dermaga Deck On Pile
Abstrak: Pada struktur dermaga, beban dominan tidak hanya berasal dari arah vertikal saja. aktifitas kapal pada saat
melakukan sandar dan tambat memberikan kontribusi beban arah horizontal yang cukup besar pada struktur
dermaga. Dengan adanya beban-beban ini maka panjang pondasi tiang pancang tidak hanya ditentukan oleh daya
dukung saja tetapi juga perlu memperhatikan kapasitas lateral yang dapat diterima oleh tiang pancang.
Tesis ini mengkaji kebutuhan kedalaman minimum panjang tiang pancang akibat beban vertikal dan horizontal yang
bekerja pada struktur dermaga. Suatu prosedur untuk menentukan kedalaman tiang pancang disusun berdasarkan
temuan-temuan dalam kajian ini.
Studi kasus dilakukan dengan melakukan analisis struktur dermaga deck on pile dengan software elemen hingga
SAP 2000. Seluruh beban yang bekerja diperhitungkan dan dijadikan masukan beban pada struktur. Data tanah
dengan tipe tanah tidak berkohesi dari tiga lokasi berbeda digunakan sebagai masukan perhitungan panjang titik
jepit tiang pancang pada model dermaga. Reaksi yang dihasilkan oleh tiang pancang kemudian digunakan sebagai
data masukan untuk perhitungan kedalaman tiang pancang dengan metode-metode yang tersedia.
Hasil kajian menunjukkan bahwa simulasi elemen hingga dengan menerapkan panjang titik jepit hasil perhitungan
kapasitas lateral pada model struktur, menghasilkan beban lateral yang memberikan panjang titik jepit hampir sama
dengan model.
Kata kunci: beban lateral, kedalaman minimum, tanah tidak berkohesi, tiang pancang, titik jepit
PENDAHULUAN
Struktur dermaga deck on pile merupakan jenis dermaga terbuka dengan lantai dan balok
dermaga menumpu pada poer/pilecap yang didukung oleh tiang pancang sebagai pondasi
struktur dimana stabilitasnya bergantung pada kapasitas daya dukung dan kapasitas lateral tiang
pancang.
Pondasi tiang pancang dalam struktur dermaga didesain untuk menerima beban dari berat
struktur dermaga, peralatan penanganan kargo, dan beban-beban lateral yang disebabkan oleh
kondisi lingkungan (arus, gelombang, gempa) dan operasi kapal (berthing, mooring).
Kajian yang dilakukan bertujuan untuk menyusun suatu prosedur dalam menentukan
kedalaman tiang pancang tertanam di dalam tanah pada pondasi struktur dermaga tipe deck on
pile akibat reaksi yang dihasilkan oleh kombinasi beban operasional dan lingkungan yang
bekerja pada arah horizontal dan vertikal di struktur dermaga.
Kajian kedalaman minimum pancang ini merupakan bagian dari studi kasus pekerjaan
perencanaan struktur dermaga deck on pile untuk kapal kargo curah kering (bulk carrier)
berkapasitas 200,000 DWT di Pelabuhan Cigading, Cilegon Banten. Dermaga ini direncanakan
berada pada kedalaman -22.00 mLWS (Lowest Water Spring) dengan elevasi atas struktur pada
+4.00 mLWS.
Ilustrasi dari struktur dermaga tipe deck on pile yang digunakan dalam studi kasus dapat
dilihat pada Gambar 1.
25000
9500
10500
2000
1000
2000
B2
B2
Pilecap Precast
5000x2500x1300
Pilecap Precast
4000x2300x700
5213
5213
5213
5213
700
1300
0.000
Rel Crane
+4000
7001200
Rel Crane
5213
300
3000
1000
2500 500
STOPPER
FENDER
SUC2000 H
10500
20000
C
Baris-1
Baris-2
Baris-3
A
Baris-4
Baris-5
Gambar 1 Contoh dermaga deck on pile dengan kombinasi tiang vertikal dan miring.
Kondisi tanah yang digunakan dalam analisis diambil dari tiga lokasi berbeda dengan tiga
jenis tanah yang berbeda pula. Jenis tanah pertama terdiri dari lapisan tanah pasir dengan
kedalaman tanah dari hasil tes pengeboran inti sedalam 25 meter memberikan nilai bacaan NSPT bervariasi antara 18 s.d. 58. Jenis tanah kedua merupakan lapisan tanah jenis pasir dan
karang. Data pengeboran inti diambil sampai dengan kedalaman 8.5 meter dengan nilai N-SPT
mulai dari 13 s.d. >50. Jenis tanah ketiga merupakan jenis tanah lunak dengan jenis tanah lanau
dan lempung sedalam 42 meter. Nilai N-SPT berdasarkan tes pengeboran inti bervariasi antara 2
s.d. 28.
Sebelum kajian dilakukan, terlebih dulu dibuat suatu sketsa definisi untuk
menggambarkan permasalahan yang akan ditinjau. Sketsa definisi ini dapat dapat dilihat pada
Gambar 2.
Hw
Hu
d
e
h
O
(titik jepit)
Hu :
Hw :
d :
h :
e :
O :
x :
L :
Dari sketsa definisi tersebut, kedalaman tiang pancang yang dimaksud adalah nilai L dan
x. L adalah kedalaman tiang pancang di dalam tanah yang mampu menerima beban-beban yang
bekerja pada arah lateral, Hu, dan arah aksial, Hw. x adalah panjang tiang pancang di dalam
tanah sampai ke titik jepitnya atau fixity point.
METODOLOGI
Secara umum, kajian kedalaman minimum tiang pancang dilakukan dengan tiga metode,
yaitu analisis struktur dengan simulasi elemen hingga, analisis kapasitas lateral tiang pancang,
dan analisis daya dukung tanah terhadap tiang pancang.
Analisis struktur dermaga deck on pile dilakukan dengan software elemen hingga SAP
2000. Struktur dermaga pada Gambar 1 dibuat seperti bentuk aslinya dengan memodelkan
elemen-elemen dermaga seperti balok, pelat, dan tiang pancang sebagai elemen garis dan shell.
Pondasi tiang pancang dimodelkan dengan perletakan jepit pada kedalaman dimana
diasumsikan tiang pancang berada pada kondisi terjepit penuh. Diasumsikan tidak ada lapisan
tanah yang berada di atas titik jepit. Perhitungan awal panjang titik jepit dilakukan dengan
metode OCDI (2002). Kedalaman titik jepit virtual ini dapat dipertimbangkan berada pada
kedalaman 1/x di bawah muka tanah. Nilai x sendiri dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut:
1
(1)
x=
k
B
h
4
4 EI
dimana:
k h = sub grade reaction number = 0.15NSPT (kg/cm3)
B = diameter tiang (cm)
E = modulus elastik tiang = 2.141106 (kg/cm2) untuk tiang pancang baja
= 3.104105 (kg/cm2) untuk tiang pancang beton
I = momen inersia tiang (cm4)
Pengolahan data masukan beban berasal dari faktor-faktor lingkungan yang akan bekerja
pada struktur, beban operasional dermaga, beban sandar dan tambat kapal, dan peralatan
penanganan kargo. Olah data dilakukan dengan mengikuti metode perhitungan yang telah ada
dalam standar lokal dan internasional.
Kedalaman minimum tiang pancang ditentukan berdasarkan panjang minimum tiang
pancang yang tertanam di dalam tanah berdasarkan hasil analisis lateral dan analisis daya dukung
tanah.
Analisis lateral tiang pancang dilakukan dengan pendekatan teori tekanan tanah. Metode
yang digunakan untuk pendekatan ini adalah metode Prasad dan Chari (1999), dan metode Zhang
dkk. (2005) dan metode konvensional (Tsinker, 1986). Sementara untuk daya dukung aksial,
analisis dilakukan dengan perhitungan kapasitas daya dukung tanah menggunakan piranti lunak
Allpile V7.3B.
Setelah seluruh analisis dilakukan, disusun suatu prosedur yang memuat langkah kerja
dalam menentukan kedalaman tiang pancang.
MULAI
Tinjauan Masalah
menentukan kedalaman minimum
tiang pancang (L)
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Prasad et al (1999)
Liang et al (2004)
Tsinker (1996)
1
( + 0 ) ( )0 3 = 0
6
0 3 6
6
=0
( ) 0
( )
Tabel 1 Perbandingan panjang titik jepit model dengan metode OCDI dan panjang titik jepit
hasil perhitungan beban lateral
No
Data
Tanah
I
DT.1
II DT.2
III DT.3
Zhang dkk.
Tsinker
max
4.22
9.89
10.71
13.22
rata-rata
4.22
7.88
8.34
11.43
min
4.22
6.23
6.60
10.07
max
3.77
10.19
11.06
13.55
rata-rata
3.77
8.88
9.47
12.35
min
3.77
7.27
7.68
10.98
max
7.25
14.84
16.92
18.96
rata-rata
7.25
13.20
14.66
17.05
min
7.25
11.55
12.52
15.39
Simulasi ulang elemen hingga struktur dermaga kemudian dilakukan dengan mengubah
panjang tiang yang dimodelkan dengan menggunakan titik jepit hasil perhitungan beban lateral.
Syarat kekuatan struktur diperiksa apakah masih memenuhi syarat deformasinya (SNI 03-17292000) dan rasio tegangan tiang (unity check). Bila tidak terpenuhi maka model struktur perlu
dimodifikasi dengan mengubah dimensi tiang yang digunakan dan atau mengubah konfigurasi
struktur.
Dalam simulasi ulang yang dilakukan, diperoleh bahwa deformasi tiang pancang dan
rasio tegangan yang dihasilkan melebihi syarat yang ditentukan. Hal ini diakibatkan oleh
bertambahnya panjang tiang pada model yang membuat kekakuan struktur berkurang.
Berdasarkan simulasi tersebut, seharusnya dilakukan modifikasi struktur. Namun kajian ini
bermaksud untuk melihat panjang titik jepit yang dihasilkan oleh beban lateral yang bekerja pada
struktur setelah dilakukan simulasi ulang sehingga hal tersebut tidak dilakukan.
Panjang titik jepit hasil perhitungan dengan masukan beban lateral hasil simulasi ulang
ternyata memberikan hasil yang hampir sama dengan panjang titik jepit hasil perhitungan dengan
masukan beban lateral dari simulasi awal. Perbandingan panjang titik jepit ini dapat dilihat pada
Tabel 2.
Berdasarkan hasil tersebut, disusunlah suatu prosedur baru yang mengakomodasi temuantemuan dalam kajian ini (Gambar 4).
Tabel 2 Perbandingan panjang titik jepit hasil simulasi akhir dan perhitungan
No
Data
Tanah
DT.1
II DT.2
III DT.3
OCDI
x (m)
x (m)
awal
lama
baru
lama
baru
lama
baru
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
4.22
9.89
9.88
0.01
10.71
10.69
0.02
13.22
13.18
0.04
4.22
7.88
7.87
0.01
8.34
8.33
0.01
11.43
11.40
0.03
4.22
6.23
6.22
0.01
6.60
6.59
0.01
10.07
10.04
0.03
3.77
10.19
10.16
0.03
11.06
11.03
0.03
13.55
13.49
0.06
3.77
8.88
8.86
0.02
9.47
9.44
0.03
12.35
12.29
0.06
3.77
7.27
7.26
0.01
7.68
7.65
0.03
10.98
10.94
0.04
7.25
14.84
14.82
0.02
16.92
16.90
0.02
18.96
18.90
0.06
7.25
13.20
13.18
0.02
14.66
14.64
0.02
17.05
17.00
0.05
7.25
11.55
11.53
0.02
12.52
12.51
0.01
15.39
15.35
0.04
Prasad dkk.
Zhang dkk.
Tsinker
x (m) (2) - (3) x (m) x (m) (4) - (5) x (m) x (m) (6) - (7)
DAFTAR PUSTAKA
CivilTech Software, AllPile Version 7 Users Manual Volume 1 and 2, CivilTech Software,
USA, 2011.
The Overseas Coastal Area Development Institute of Japan, Technical Standards and
Commentaries for Port and Harbour Facilities in Japan, Daikousha Printing Co., Ltd.,
Japan, 2002.
Prasad, Y. V. S. N., dan Chari, T. R., (1999), Lateral capacity of model rigid piles in
cohesionless soils, Soils Found., 39(2), 2129.
Tsinker, George P., Handbook of Port and Harbor Engineering: Geotechnical and Structural
Aspect, Chapman & Hall, New York, 1997.
Zhang, L., Silva, F., dan Grismala, R., (2005), Ultimate Lateral Resistance to Piles in
Cohesionless Soils, Journal of Geotechnical and Geoenvironmental Engineering, ASCE,
131(1): 78-83.
MULAI
Ganti konfigurasi
tiang pancang
Memenuhi syarat
kekuatan struktur?
TIDAK
YA
2.1996
Liang et al (2004)
0.3 2 + tan
= 2.7
1.7
2.1996
Tsinker (1996)
6
=0
( ) 0
( )
1
3
( + 0 ) ( )0 = 0
6
0 3 6
TIDAK
SELESAI