Anda di halaman 1dari 19

Sejarah

Perjuangan
Bangsa Indonesia
09 September 2014

Asal Kata Indonesia


Etimologis
Latin : INDUS - India
yunani : NESSOS kepulauan

Geografis:
Indian Archipleago

Etnologis
Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel

Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) ketika


dibuang ke Belanda tahun 1913 Indonesische
Pesbureau

Masa Prasejarah
Manusia Purba yang pernah ada di Indonesia
Meganthopus paleojavanicus 1914 di Sangiran, 20
15 juta tahun yang lalu

Kehidupan masyarakat prasejarah


Geologi, Tumbuhan dan Hewan
Sistem kepercayaan Indonesia Prasejarah
Penghidupan Masyarakat Prasejarah
Peninggalan Masa Prasejarah di Indonesia

Manusia Purba yang


pernah ada di Indonesia
Meganthopus paleojavanicus 1914 di Sangiran,
20 15 juta tahun yang lalu
Pithecanthroupus Erectus (sejenis Kera), 1891 di
Trinil:

1936 di Pucangan
1936 di Lembah Bengawan Solo
1931 1934 di Ngandong, Blora
1889 di Wajak, Tulungagung dilembah Sungai
Brantas

Homo Sapiens
Manusia Modern, ditemukan didaerah Wajak
Homo Wajakkensis dan Homo Soloensis

Kehidupan masyarakat
prasejarah

Berpindah-pindah
Mengumpulkan makanan dan berburu binatang
Alat-alat untuk berburu
Gerabah
Animisme (roh) dan dinamisme (benda)
Berevolusi dari masyarakat nomanden dan food
gathering menjadi bercocok tanam (food
producing)

Geologi, Tumbuhan dan


Hewan
Pertemuan dua lempeng benua barisan gunung
berapi, sepanjang pulau Sumatera, Jawa hingga
Nusa Tenggara. Kepulauan Maluku dan Sulawesi
menuju Filipina
Kemiripan jenis hewan dan tumbuhan di
Sumatera, Kalimantan dan Jawa dengan daratan
Asia (Indocina, Semenanjung Malaya dan Filipina)

Nilai Pancasila dalam Kebudayaan Indonesia


Asli
Bersifat religius:
percaya terhadap zat gaib (Hyang Widhi, Hyang
Tunggal atau Tuhan)
Menghormati roh orang tua dan nenek moyang

Rasa perikemanusiaan, ikhlas tanpa membedakan


sumber dan warna kulit
Rasa persatuan dan kesatuan yang terbina sangat
erat dalam bentuk kekeluargaan
Musyawarah
Gotong-royong
Ramah
Bekerja keras
Rasa keadilan yang merata

Masa Kerajaan
Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia
Kerajaan Islam di Indonesia
Kerajaan Kristen di Indonesia

Kerajaan Hindu - Budha

Kutai abad ke 5M
Tarumanegara (Jawa Barat) abad ke-4 hingga abad ke-7 M
Kalingga (Jawa Tengah) abad ke-6M
Sriwijaya abad ke-7, Sumatera, Jawa, Pesisir Kalimantan, Malaysia,
Kamboja dan Thailand Selatan
Wangsa Sailendra,
Kerajaan Medang, Mataram Kuno, Jawa Tengah abad ke-8. runtuh
abad ke-11
Kerajaan Kahuripan, raja Airlangga di Jawa Timur
Kerajaan Sunda, 932 dan 1579M di bagian Barat Pulau Jawa
(Banten, Jakarta, Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah)
Kerajaan Kediri
Kerajaan Singasari
Kerajaan Majapahit, mempersatukan Nusantara, Raja Hayam
Wuruk (1350-1389) . dibawah perintah Patih Gajah Mada1313-1364
Kerajaan Malayapura, Kerajaan Melayu, abad 14-15M

Kerajaan Islam
Masuknya Islam di Indonesia, ada beberapa teori;

Teori
Teori
Teori
Teori

Makkah, abad ke-7M


Gujarat, abad ke-13M
Persia
Cina

Kesultanan Samudra Pasai (1267 1521) di Aceh


Kesultanan Ternate (1267 Sekarang)
Kerajaan Pagaruyung (1500 1825)
Kesultanan Malaka (1400 1511)
Kerajaan Inderapura (1500 1792) Bengkulu dan
Jambi
Kesultanan Demak (1475 -1548)
Kesultanan Aceh 91496 1903)

Kerajaan Kristen
Kerajaan Larantuka (1600 1904) , Pulau Flores

Kerajaan Sriwijaya
Nilai sila pertama: umat agama Budha dan Hindu
hidup berdampingan secara damai
Nilai sila kedua: terjalin hubungan yang baik antara
Sriwijaya dengan India, misalnya dengan
pengiriman pemuda ke India untuk belajar
Nilai Sila Ketiga: menerapkan konsep negara
kepulauan sesuai dengan konsepsi wawasan
nusantara
Nilai Sila Keempat: Sriwijaya telah memiliki
kedaulatan yang sangat luas meliputi (Indonesia
sekarang), Siam dan Semenanjung Melayu
Nilai Sila Kelima: Sriwijaya menjadi pusat
pelayanan dan perdagangan sehingga rakyatnya
makmur

Kerajaan Majapahit:
Nilai Sila Pertama: agama Hindu dan Budha hidup
damai
Nilai Sila Kedua: Raja Hayam Wuruk berhubungan
baik dengan kerajaan Tiongkok, Ayuda, Champa
dan Kamboja
Nilai Sila Ketiga: Sumpah Palapa
Nilai Sila Keempat: sistem pemerintahaan
menjunjung tinggi nilai musyawarah untuk
mufakat

Pendudukan VOC
Siapa itu VOC
Apa tujuan VOC ke Indonesia
Runtuhnya VOC

Hak-Hak VOC

Mengadakan perjanjian dengan negara lain


Memerintah tanah jajahan
Menbentuk Tentara
Mengedarkan mata uang
Mendirikan benteng

Tujuan VOC

Menguasai Pelabuhan penting


Menguasai kerajaan di Indonesia
Melaksanakan monopoli perdagangan
Mengatasi persaingan dagang antara Belanda dan
Eropa

Runtuhnya VOC
Banyak Pegawai VOC yang curang dan korupsi
Banyak pengeluaran untuk biaya peperangan,
contohnya perang melawan Hasannudin
Banyaknya gaji yang harus dibayar karena
kekuasaan yang besar membutuhkan pegawai
yang banyak
Pembayaran deviden (keuntungan)
Bertambahnya saingan dagang di Asia, terutama
Inggris dan Perancis
Perubahan politik di Belanda dengan berdirinya
Republik Bataaf (1795) yang demokratis dan
liberal yang menganjurkan perdagangan bebas

Pendudukan Kolonial
Belanda
Peralihan VOC ke Hindia Belanda
Kondisi Masyarakat Indonesia masa pendudukan
Kolonial Belanda - Tanam Paksa (Cultuur Stelsel)
Runtuhnya Hindia Belanda

Pendudukan Jepang
Kondisi Indonesia dibawah Kolonial Jepang
Propaganda Jepang sehingga diterima masyarakat
Indonesia:
Jepang mengaku sebagai saudara tua
Jepang akan membebaskan bangsa Asia dari
penjajahan Barat
Jepang akan membebaskan bangsa Indonesia dari
penjajahan Barat

Romusa Kerja Paksa

Anda mungkin juga menyukai