PENDAHULUAN
munculnya
perubahan
sosial
pada
pembentukan
lembaga
Pengertian Hukum
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Hukum
2.1.1.
a.
Pengertian Hukum
Prof. E. M Meyers
Hukum adalah aturan yang mengadung pertimbangan kesusilaan,
ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan menjadi
pedoman bagi penguasa Negara dalam melakukan tugasnya.
b.
c.
J. C. T. Simorangkir
Hukum adalah peraturan peraturan yang bersifat memeaksa yang
menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat
oleh badan badan resmi yang berwajib dan pelanggaran terhadap pereturan
tadi berakibat diambilnya tindakan dengan hukum tertentu.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hokum adalah sekumpulan
peraturan yang terdiri dari perintah dan larangan yang bersifat memaksa dan
mengikat dengan disertai sangsi bagi pelanggarnya.
2.1.2.
b. A. V. Dicey
Kedudukan yang sama di depan hokum baik bagi masyarakat biasa ataupun
pejabat.
2.1.3.
a.
Asas Hukum
Asas Hukum Umum Adalah Asas yang berlaku pada seluruh bidang hukum,
Misalnya :
Seholten berpendapat mengenai lima asas hukum umum yang berlaku universal
pada seluruh system hukum yaitu asas kepribadian
b.
Hukum khusus adalah hukum yang hanya berlaku pada lapangan hukum
tertentu,misalnya:
Asas Pacta Sunt Servanda, abus de droit, dan konsesualisme, berlaku pada
hukum perdata.
Asas praduga tak bersalah dean nebis in idem berlaku pada hukum pidana.
Seorang ahli filsafat Jerman bernama Gustav Radbruch mengemukakan
bahwa suatu hukum memiliki ide dasar hukum yang mencakup unsure
keadilan, kemanfaatan, dan kepastian.
2.1.3.
Tujuan Hukum
a. Prof . Soebekti, S. H. Tujuan hukum adalah menyelenggarakan
keadilan dan ketertiban untuk mendatangkan kemakmuran dan
kebahagiaan.
b. Prof. I. J. Apeldron Hukum bertujuan untuk mengatur pergaulan hidup
secara damai.
c. Prof. Notohamidjoyo Hukum memiliki tiga tujuan yaitu :
o Mendatangkan tata dan damai dalam masyarakat
o Mewujutkan keadilan
o Menjaga agar manusia diperlakukan, sebagai manusia.
Tujuan yang penting dan hakiki dari hukum adalah memamusiakan manusia, dalam
hukum terdapat teori tujuan hukum sebagai berikut :
a. Teori Etis, meneurut teori ini tujuan hukum adalah untuk mencapai
keadilan.
b. Teori Utilitas, menurut teori ini tujuan hukum adalah memberikan faedah
sebanyak banyaknya bagi masyarakat.
c. Campuran dari teori etis dan utilitas, menerut teori ini hukum bertujuan
untuk memjaga ketertiban dan untuk mencapai keadilan dalam masyarakat.
2.1.5.
a.
Penggolongan Hukum
Berdasarkan Bentuknya :
o Hukum Tertulis
o Hukum Tidak Tertulis
b.
c.
Berdasarkan Fungsinya :
o Hukum Marerial
o Hukum Formal
d.
e.
f.
Berdasarkan Sumbernya :
o Undang undang
o Kebiasaan
o Traktat
o Yurisprudensi.
2.1.6.
UUD 45
Tap. MPR RI
Undang undang
Peraturan Pemerintah
Keputusan Presiden
Peraturan Daerah
2.1.7.
Sistim hukum nasional adalah keseluruhan unsur unsur hukum nasional yang
saling berkait guna mencapai tatanan sosial yang berkeadilan. Adapun sistim
hukum meliputi dua bagian yaitu :
a.
Materi Hukum yaitu Kaidah kaidah yang dsituangkan dan dibakukan dalam
Penyelidikan
Penyidikan
Penuntutan
Mengadili
Mahkamah Agung ( MA )
MA adalah lembaga Pengadilan Negara Tertinggi dari semua lingkungan
Permohonan kasasi.
2.3.3.
Komisi Yudisial ( KY )
Tujuan dari pembentukan komisi Yudiasial adalah dalam rangka
mewujudkan lembaga peradilan dan lembaga penegak hukum dan lainya yang
mandiri, bebeas dari pengaruh penguasa ataupun pihak lain, KY berkedudukan di
Ibu Kota Negara RI.
Wewenang Komisi Yudisial adalah :
o Mengusulkan pengangkatan Hakim Agung kepada DPR
o Menegakkan dan keluhuran martabat serta menjaga perilaku hakim
diseluruh lingkungan peradilan.
2.3.4.
Peradilan Umum
Peradilan umum adalah salah satu pelaku penguasaan bagi rakyat pencari
Pengadilan Negeri
Pengadilan negeri kedudukanya di kota madya atau di ibu kota
kabupaten, adapun susunan Pengadilan Negeri terdiri dari Pimpinan,
Hakim Anggota, Panitera, Sekretaris, dan Jurusita,. Pengadilan Negeri
Pengadilan Tinggi
Merupakan pengadilan tinggi banding yang berkedudukan di ibu kota
provinsi, dan daerah yang hukumnya meliputi wilayah provinsi.
Susunan Pengadilan Tinggi meliputi Pimpinan, Hakim Anggota,
Panitera, dan Sekretaris, Adapun tugas dan wewenang Pengadilan
Tinggi adalah :
Tugas
atau
kewenangan
berdasarkan
undang
undang.
2.3.5.
Peradilan Agama
Yang dimaksud Peradilan Agama adalah pengadilan agama Islam.
Perkawinan
10
2.3.7.
kehakiman bagi rakyat pencari keadilan terhadap sengketa tata usaha Negara.
Sengketa tata usaha negara adalah sengketa yang timbul dalam tata usaha negara
antara orang /badan hukum perdata dengan badan / pejabat tata usaha negara
baik di pusat maupun daerah. Dan yang dimaksud dengan tata usaha Negara
adalah administrasi Negara yang melaksanakan fungsi untuk menyelenggarakan
urusan pemerintahan baik di pusat maupun daerah.Pengadilan tata usaha Negara
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Hukum adalah sekumpulan peraturan yang terdiri dari perintah dan larangan
yang bersifat memaksa dan mengikat dengan disertai sanksi bagi pelanggarnya
yang bertujuan untuk mengatur ketentraman dan ketertiban dalam masyarakat.
Untuk mencapai ketentraman dan ketertiban dalam masyarakat dibutuhkan sikap
masyarakat yang sadar hokum. Selain masyarakat pemerintahpun juga harus sadar
hokum. Maka tercapailah ketentraman dan ketertiban itu. Untuk mengantisipasi
berbagai pelanggaran hokum yang terjadi maka di Indonesia telah ada berbagai
macam Pengadilan. Dari yang mengadili masyarakat sampai dengan pemerintah
dan para pejaba
Yang dimaksud Peradilan Agama adalah pengadilan agama Islam.
Pengadilan Agama terdapat di setiap ibu kota Kabupaten. Pengadilan TInggi
Agama berkedudukan di setiap ibu kota Propinsi. Susunan Pengadilan Agama
terdiri dari Pimpinan, Hakim, Hakim Anggota, Panitera, Sekretaris, dan Juru Sita.
Sedangkan susunan PENGADILAN Tinggi Agama terdiri dari Pimpinan, Hakim
Anggota, Panitera, dan Sekretaris. Tugas dan wewenang Pengadilan Agama adalah
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara
orang-orang yang beragama Islam
Peradilan Tata Usaha Negara adalah salah satu pelaksana kekuasaan
kehakiman bagi rakyat pencari keadilan terhadap sengketa tata usaha Negara.
Sengketa tata usaha negara adalah sengketa yang timbul dalam tata usaha negara
antara orang /badan hukum perdata dengan badan / pejabat tata usaha negara baik
di pusat maupun daerah. Dan yang dimaksud dengan tata usaha
Negara adalah administrasi Negara yang melaksanakan fungsi untuk
menyelenggarakan urusan pemerintahan baik di pusat maupun daerah.Pengadilan
tata usaha Negara merupakan pengadilan tingkat pertama dan pengadilan tinggi tata
usaha negara merupakan pengadilan tingkat banding.
12
3.2. Saran-Saran.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat menjadi salah satu bahan untuk
dapat menambah pengetahuan dalam hal ini system hokum dan perundangundangan yang berlaku di Indonesia.
Dan juga penulis mengharapkan adanya sumbangsih kritik dan saran yang
bersifat membangun guna penyesunan makalah berikutnya yang lebih sempurnah
lagi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Septina Damayanti, SPd. dan Siti Nurjanah, SPd. Kreatif, Jawa Tengah Viva
Pakarindo
Abdulkarim Aim, Pendidikan Kewarganegaraan untuk kelas X SMA, Bandung
: Grafindo Media Pratama, 2006
http://www.sanancity.co.cc/2010/06/tugas-pkn-sistem-hukum-dan-peradilan.html
14