Skenario A Tutorial 5
Skenario A Tutorial 5
ANGKATAN 2009
KESEHATAN JIWA DAN FUNGSI LUHUR BLOK XVI
SKENARIO A
GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR
Tutorial 5
Tutor : dr. Iskandar
Tri Wahyu Ningsih
70 2009 001
Resdiana
70 2009 006
Rini Anadhofani
70 2009 008
70 2009 011
70 2009 015
70 2009 022
70 2009 025
70 2009 047
Wisman Agustian
70 2009 049
Berliany Luthfi
70 2009 056
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jalan Jenderal Ahmad Yani Talang Banten Kampus-B
13 Ulu Telp. 0711-7780788
PALEMBANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul Laporan
Tutorial Kasus Skenario A Gangguan Afektif Bipolar sebagai tugas kompetensi
kelompok. Salawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar
Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir
zaman.
Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa
mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan,
bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan.
2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual.
3. Dr. Iskandar selaku tutor kelompok 5
4. Teman-teman seperjuangan
5. Semua pihak yang membantu penulis.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan
kepada semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan tutorial ini
bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam
lindungan Allah SWT. Amiin.
Penulis
DAFTAR ISI
2
Halaman Cover
Kata Pengantar .
Daftar Isi
BAB I
BAB II
: Pendahuluan
1.1 Latar Belakang .
: Pembahasan
2.1 Data Tutorial
2.2 Skenario
I.
Klarifikasi Istilah .
II.
Identifikasi Masalah
III.
Analisis Masalah . 9
IV.
Hipotesis ..
V.
Kerangka Konsep . 11
VI.
12
VI.
Sintesis ....
13
28
BAB I
11
PENDAHULUAN
pembelajaran
KBK
di
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Muhammadiyah Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode
analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.
BAB II
PEMBAHASAN
4
dr. Iskandar
Moderator
Sekretaris Meja
Sekretaris Papan
Waktu
Aturan
I.
KLARIFIKASI ISTILAH
Bunuh diri
bantuan.
Sedih dan menangis tanpa sebab (depresi) : Perasaan kesedihan yang patologis.
Sering keluyuran : Tidak suka menetap disuatu tempat dalam waktu yang lama.
Ucapan
kalimat
sepatah
dua
patah
kata
tapi
masih
bisa
dimengerti
(sirkumstansial) : Suatu gangguan bentuk pikiran yang ditandai dengan bicara yang
lambat tetapi masi sampai tujuan.
Ketidakmampuan
dalam
melakukan
Kadang menolak untuk bicara sama sekali : Ketidakmampuan dalam hal berbicara.
1. Ny. AB, 30 tahun, masuk ke UGD RSJ ( RSEB ) palembang karena mencoba
untuk bunuh diri. Ny. AB selalu sedih dan menangis tanpa sebab sejak
beberapa hari yang lalu
2. Dua tahun yang lalu terdapat perubahan perilaku yaitu adanya kegembiraan
berlebihan, banyak bicara dan beraktivitas, sering keluyuran serta kurang
tidur.
3. Satu tahun yang lalu ia mengeluh selalu mendengar suara seperti ada orang
yang mengobrol dan kadang menyalahkan dirinya, serta ada keyakinan yang
kuat bahwa dirinya kemunduran makin hebat, kurang bisa mengurus diri, tak
dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari, bicara terbatas, ucapan kalimat
sepatah-dua kata tetapi masih dapat dimengerti.
4. Selama setahun terakhir ini pasien masih cenderung normal selama beberapa
bulan.
5. Menurut keluarga ada stressor yang memicu perubahan perilaku ini yaitu
masalah dengan keluarga suami.
6. Pada autoanamnesis pasien terlihat dian tak banyak gerak, kadang menangis
dan sulit untuk menjawab pertanyaan, jawaban hanya sepatah dua kata saja,
kadang menolak untuk bicara sama sekali.
yak
Kemunduran
bicara dak
makin
ativitas,
hebat,kurang
sering keluyuran,
bisa mengurus
kurang tidur
diri,tidak dapat mengerjakan
Mencoba bunuh
pekerjaan
diri, selalu
sehari-hari,
sedih dan
bicara
mena
mania
maintainance
V. HIPOTESIS
10
depresif
Ny. AB, 30 tahun, ibu rumah tangga, menderita gangguan kejiwaan yaitu gangguan
afektif bipolar episode kini depresif berat dengan gejala psikotik karena ada masalah
dengan keluarga suami.
VI. LEARNING ISSUE
No
1.
2.
Pokok Bahasan
Gangguan Afektif
Bipolar
What I
know
GAF Scale
I have to prove
Fisiologi
How will I
learn
- Text book
- Internet
Patofisiologi
- Text book
- Internet
3.
Multiaksial
Definisi, Epidemiologi,
Etiologi, Faktor Resiko,
Patofisiologi, Manifestasi
Klinik, Diagnosis,
Diagnosis Banding,
Penatalaksanaan,
Komplikasi, Prognosis
VII. SINTESIS
11
Patofisiologi
- Text book
- Internet
1. a. Bagaimana anatomi dan fisiologi organ yang terlibat dalam kasus ini ?
Jawab :
LIMBIC SYSTEM
Otak manusia adalah jaringan lunak yang beratnya sekitar 0,5 kilogram.
Berisi sekira 100 miliar sel yang tersusun secara sangat canggih yang memiliki
fungsi kompleks sebagai pusatpengendali seluruh aktivitas manusia; mulai dari
sekadar menerima sinyal-sinyal dari berbagai sensor di badan kita, proses
pemahaman, analisis, membuat keputusan, dan melakukan gerakan motorik.
Fungsi Otak:
1) Pengendali aktivitas panca indera
2) Pengendali seluruh gerakan organ-organ tubuh dan motorik
3) Pusat bahasa, dari perbendaharaan kata, pemahaman, sampai dengan proses
verbalnya.
4) Pengendali fungsi-fungsi yang berkaitan dengan emosi: rasa senang,
bahagia, sedih, menderita, benci dan kasih sayang, dst.
Sistem limbik berfungsi sebagai pusat pengatur adaptasi. Sistem limbik
meliputi thalamus, hipothalamus, amygdala, hippocampus dan neurotransmiter.
Sistem Limbik juga dapat mempengaruhi kerja dari sistem otonom.
Thalamus
12
berkurangnya
monoamin,
seperti
reserpin,
dapat
15
dapat
menjadi
tanda
kerentanan
terhadap
kekambuhan
metabolisme
norepinefrin
adalah
3-methoxy-4-
17
Ciri universal pada orang yang bunuh diri adalah ketidakmampuan mereka
untuk mendapatkan pemecahan terhadap suatu maslah dan tidak adanya
strategi mengatasi stresor yang segera. Jadi, sempitnya pilihan yang tersedia
untuk menghadapi percekcokan keluarga yang rekuren, penolakan, atau
kegagalan adalah berperan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan
bnuh diri.
2) Faktor genetic
Penelitian risiko bunuh diri keluarga dan tingginya angka kesesuaian untuk
bunuh diri di antara kembar monozigotik dibandingkan kembar dizigotik.
Walaupun risiko untuk bunuh diri adalah tinggi pada orang dengan gangguan
mental-termasuk skizofrenia gangguan depresif berat, dan gangguan bipolar I,
risiko untuk bunuh diri jauh lebih tinggi pada sanak saudara orang dengan
gangguan mood dibandingkan dengan sanak saudara orang dengan skizofrenia.
3) Faktor biologis lain
Kadar serotonin (5-HT) dan metabolit utamanya, 5-hydroxyindoleacetic acid 5HIAA yang rendah, telah ditemukan dalam otak postmortem orang yang
berhasil melakukan bunuh diri. Kadar 5-HIAA yang rendah telah ditemukan
dalam cairan serebrospinalis orang terdepresi yang berusaha bunuh diri dengan
cara kekerasan. Alkohol dan zat psikoaktif lain dapat menurunkan kadar 5HIAA, kemungkinan meningkatkan kerentanan terhadap perilaku bunuh diri
pada orang yang sebelumnya telah terpredisposisi. Mekanisme yang
menghubungkan penurunan fungsi serotonergik perilaku agresif atau bunuh
diri adalah tidak diketahui, dan serotonin yang rendah mungkin hanya
merupakan petanda, bukan suat penyebab, dari kecenderungan agresi dan
bunuh diri.
4) Faktor social
5) Perilaku agresif, menghancurkan diri sendiri, dan bunuh diri tampaknya terjadi
dengan frekuensi terbesar pada orang yang mengalami kehidupan keluarga
yang penuh dengan stress secara kronis.
6) Faktor adanya suatu penyakit
18
Faktor biologis
Amin biogenik seperti 5 hydroxyindoleacetic acid (5HIAA), homovanilic
acid (HVA), dan 3-methoxy 4-hydoxyphenylglycol (MHPG) di dalam
darah, urine, dan cairan sebrospinal berkorelasi dengan gangguan mood.
Neurotransmiter seperti norepinefrin, serotonin, dopamin yang menurun,
dan faktor neurokimiawi lain serta regulasi neuroendokrin.4
2)
Faktor genetika
3)
Faktor psikososial
2. a. Apa makna dari keluhan perilaku (kegembiraan berlebihan, banyak bicara dan
beraktivitas, sering keluyuran serta kurang tidur) ?
Jawab :
Telah terjadi perubahan prilaku mungkin
seperti lingkungan sekitar sehingga kurang bisa konsentrasi untuk dan bagi dirinya
sendiri.
Jawab :
1. Gangguan neurotic
2. Gangguan somatoform
3. Gangguan yang berkaitan dengan stres
4. Gangguan kepribadian
5. Gangguan mental organik
3. a. Apa makna dari keluhan dari mendengar suara seperti ada orang yang
mengobrol ?
Jawab :
Halusinasi auditorik
b. Apa factor penyebab seseorang mendengar suara seperti ada orang yang
mengobrol ?
Jawab :
1. Trauma
2. Kelainan/penyakit organik
3. Obat-obatan
4. Degeneratif
d. Apa factor penyebab dari seseorang berkeyakinan dirinya banyak kesalahan dan
dosa ?
Jawab :
20
1. Gangguan perilaku
2. Gangguan organic
3. Obat adiktif
4. Kecemasan
f. Apa factor penyebab dari seseorang mengisolasi diri dan kurang interaksi ?
Jawab :
1. Skizoid : rasa malu yang berlebihan
2. Kebingungan
3. Antisosial
4. Obat-obatan
h. Apa factor penyebab seseorang kurang bisa mengurus diri, tak dapat
mengerjakan pekerjaan sehari-hari, bicara terbatas, ucapan kalimat sepatah-dua
kata tetapi masih dapat dimengerti ?
Jawab :
1. Gangguan mental organik
2. Obat-obatan
3. Gangguan perilaku
4. Gangguan kepribadian
4. Apa makna setahun terakhir ini pasien masih cenderung normal selama beberapa
bulan ?
21
Jawab :
MANIK
2 THN LALU
MAINTAINANCE
BEBERAPA BULAN
DEPRESIF
USAHA BUNUH DIRI
1 THN LALU
6. Apa makna dari pasien terlihat diam tak banyak gerak, kadang menangis dan sulit
untuk menjawab pertanyaan, jawaban hanya sepatah dua kata saja, kadang
menolak untuk bicara sama sekali ?
Jawab :
Kemungkinan telah terjadi gangguan pada dirinya yaitu afektif, kognitif, atau
psikomotor.
7. Bagaimana cara mendiagnosis pada kasus ini ?
Jawab :
AKSIS I Gangguan afektif.
AKSIS II Emosional tak stabil
AKSIS III Tidak ada kelainan
22
Skizofrenia
PSIKOTERAPI
23
terletak
di
alam
sadarnya
sehingga
penderita
dapat
11. Apa komplikasi yang mungkin dapat timbul pada kasus ini ?
Jawab :
-
Timbul penyakit
25
Yaitu orang yang beriman dan tentram hatinya, dengan mengingat Allah.
Ingatlah hanya kepada Allah sajalah diperoleh ketentraman hati. (QS. ArRad : 28)
26
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Pelayanan Medik. 1995. PPDGJ III. Jakarta : Departemen Kesehataatn
Dorland, dkk. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta : EGC
Kaplan, dkk. 2010. Buku Ajar Psikiatri Klinis. Jakarta : EGC
Maslim, Rusdi. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa.
www.emidecine.com
www.fkui.ac.id
www.google.co.id/images
www.mediscore.com
www.scribd.com
www.who.int
27