Anda di halaman 1dari 2

Contoh Perhitungan LELANG

Nama

NPM

Tanda Tangan :

============================================================
Suatu perusahaan swasta PT. ABC menjual asset miliknya berupa sebuah rumah (tanah dan bangunan)
beserta perabotannya dalam satu paket secara lelang sukarela melalui kantor lelang dan laku terjual
dengan harga lelang Rp. 900 juta, dengan pembeli lelang PT. XYZ.
Jika :
a.

Nilai limit rumah adalah Rp. 400.000.000,-

b.

Nilai limit perabotan adalah Rp. 200.000.000,-

c.

Nilai total limit rumah dap 600.000.000,-

d.

Nilai perolehan objek Pajak Tidak Kena Pajak (PTKP) Rp. 60.000.000,-

Hitung:
a.

Berapa yang harus dibayar oleh pembeli?

b.

Berapa yang akan diterima oleh penjual

c.

Berapa yang harus disetor oleh Kas Negara Daerah?

Bea Lelang Penjual : 1,5% x Rp. 900.000.000,- = Rp. 13.500.000,Bea Lelang Pembeli : 2 % x Rp. 900.000.000,- = Rp. 18.000.000,Harga Pembeli : (Harga tanah/harga total dengan perabotan) x harga lelang (untuk pajak)
(Rp. 400.000.000,- / Rp. 600.000.000,-) x Rp. 900.000.000,- = Rp. 600.000.000,PPh Penjual : 1,5% x Rp. 600.000.000,- = Rp. 30.000.000,BPHTB : 5% x (Rp. 600.000.000,- - Rp. 60.000.000,-) = Rp. 27.000.000,

Dibayar oleh Pembeli

= Harga Lelang

+ Bea Lelang Pembeli

= Rp. 900.000.000,- + Rp. 18.000.000,-

+ BPHTB
+ Rp. 27.000.000,-

= Rp. 945.000.000,

Diterima Penjual

= Harga Lelang

- Bea Lelang Penjual - PPh Penjual

= Rp. 900.000.000,- - Rp. 13.500.000,-

- Rp. 30.000.000,-

= Rp. 856.500.000,

Disetor Kas Negara

= Bea Lelang Penjual +Bea Lelang Pembeli + PPh + BPHTB


= Rp. 13.500.000,-

+ Rp. 18.000.000,- + Rp. 30.000.000,- + Rp. 27.000.000,-

= Rp. 88.500.000,- (Bea Lelang Rp 31.500.000,- dan Pajak dan Bea tanah Rp 57.000.000,-)

Anda mungkin juga menyukai