Anda di halaman 1dari 11

Teknik Perawatan Dasar 1

BAB I
RODA GIGI
1.1 Pendahuluan
Roda-gigi merupakan suatu elemen dasar untuk hampir semua pemindah/transmisi
tenaga konvensional. Roda gigi merupakan sarana untuk menerapkan gaya putar,
atau torsi untuk memutar komponen-komponen. Jumlah torsi yang anda dapatkan
dari sumber tenaga adalah proporsional dengan jarak dari pusat dimana tenaga
tersebut diterapkan.
(Tuas)(Beban)(Torsi)(Tumpuan)(Lebih dekat jarak tumpuanterhadap beban lebih
besartorsi pada tuas, tetapi tuasharus lebih panjang)
Gambar 1.1: Perbedaan antara torsi dan tuas
Dalam gambar 1, tuas memiliki torsi yang lebih besar pada saat tumpuan semakin
dekat dengan beban penerapan tenaga (di kanan); namun demikian, tuas juga
harus diputar lebih jauh untuk memperoleh torsi ini.
(Roda-gigi besar memutaryang kecil = kecepatanputar lebih besar
tetapimenghasilkan torsi yanglebih kecil)(Roda-gigi kecil memutaryang besar =
kecepatanputar lebih kecil, tetapimenghasilkan torsi yanglebih besar)
Gambar 1.2: Perbedaan antara torsi dan roda-gigi
Prinsip ini sama dengan prinsip yang digunakan untuk roda-gigi yang saling
berpasangan. Roda-gigi yang kecil akan menggerakkan roda gigi yang lebih besar
dengan perlahan tetapi dengan torsi yang lebih besar.
Teknik Perawatan Dasar 2
Roda gigi dalam transmisi dipilih untuk diseleksi guna memberikan pilihan kepada
operator mengenai kecepatan maupun torsi.
Roda gigi penggerak < yang digerakkan = kecepatan berkurang tetapi torsi
bertambah.
Roda gigi penggerak > yang digerakkan = torsi berkurang tetapi kecepatan
bertambah.
Pilihan akhir roda gigi merupakan persetujuan untuk memberikan torsi yang
mencukupi pada setiap roda-gigi untuk memenuhi kebutuhan mesin dan
operatornya.
Rasio Roda-Gigi

Rasio roda-gigi adalah ukuran perubahan kecepatan dan torsi dalam transmisi rodagigi. Rasio roda-gigi diantara roda-gigi yang ditunjukkan dalam Gambar 3 adalah
rasio jumlah gigi (teeth) pada roda-gigi bawah dengan jumlah gigi pada roda-gigi
atas.
Gambar 1.3: Rasio Roda-Gigi
1.2 Jenis-Jenis Roda-Gigi
Berbagai jenis roda-gigi digunakan untuk memenuhi kebutuhan kecepatan dan torsi.
Biasanya, roda-gigi digunakan untuk mentransmisikan torsi dari salah satu poros
(shaft) ke poros lainnya. Poros-poros ini dapat beroperasi secara sejajar, paralel,
atau menyudut satu sama lainnya. Roda-gigi yang saling berpasangan harus
memiliki gigi yang ukuran dan disainnya sama,
Teknik Perawatan Dasar 3
dan sekurang-kurangnya satu pasang gigi harus terus berpasangan. Beberapa
disain gigi memungkinkan untuk berhubungan antara satu pasang gigi.
(Potonganlurus)(Potonganmiring)
Gambar 1.4: Bentuk gigi - dua jenis utama
Biasanya, roda-gigi (gear) diklasifikasikan menurut:
1. jenis gigi
2. permukaan dimana gigi dipotong.
Roda-Gigi Lurus (Straight Spur Gears)
Roda-gigi ini memiliki gigi lurus yang berpotongan secara paralel pada sumbu
rotasi. Pada umumnya, roda-gigi yang saling berpasangan memiliki satu atau dua
pasang gigi yang selalu berhubungan. Roda-gigi ini lebih berisik dan oleh karena itu
lebih banyak digunakan untuk kecepatan rendah sehingga dapat mengurangi
getaran atau vibrasi yang berlebihan.
Teknik Perawatan Dasar 4
Penggunaan
Roda-gigi lurus digunakan dalam peralatan yang sederhana seperti roda pemutar
mesin atau manual. Transmisi roda-gigi geser juga menggunakan roda-gigi lurus
untuk perubahan kecepatan karena roda-gigi geser juga menggunakan roda-gigi
lurus untuk perubahan kecepatan karena roda-gigi lurus dapat dengan mudah
digeser ke samping dengan menggeser pada poros dari salah satu roda gigi ke roda
gigi lainnya.
Gambar 1.5: Roda-gigi lurus

Roda-Gigi Miring (Helical Spur Gears)


Gigi-gigi yang terdapat pada roda-gigi miring berpotongan miring melintasi
perimeter roda-gigi. Persentuhan antara dua gigi dimulai dengan bagian ujung gigi
pada salah satu roda-gigi dan berputar menurun ke sisi yang lainnya. Hubungan
angular ini cenderung minimbulkan daya-dorong samping dimana akan ditahan oleh
bearing. Namun demikian, roda-gigi miring lebih tenang dalam pengoperasian dan
memiliki durabilitas dan kekuatan yang lebih besar daripada roda-gigi lurus (straight
spur gear) karena gigi saling bersentuhan lebih lama.
Penggunaan
Roda-gigi miring (helical spur gears) secara luas digunakan dalam transmisi mesin
pada saat ini, karena roda-gigi miring lebih tenang dalam kecepatan tinggi, dan
lebih lama atau awet.
Teknik Perawatan Dasar 5
Gambar 1.6 :Roda-gigi miring
Roda-gigi Herringbone (Herringbone Gears)
Roda-gigi herringbone adalah roda-gigi miring ganda dengan sudut-sudut gigi yang
terbalik pada sisi-sisi yang berlawanan. Hal ini menimbulkan daya-dorong samping
dari salah satu sisi yang akan dinetralisir oleh gaya dorong dari sisi yang lainnya.
Dua pasang gigi seringkali dipisahkan di tengah-tengah dengan gap sempit untuk
mencapai kelurusan yang lebih baik dan untuk mencegah oli agar tidak
terperangkap pada apex (titik puncak busur).
Penggunaan
Roda-gigi herringbone sangat sesuai untuk aplikasi daya-dorong rendah,
berkecepatan tinggi dan tenang dimana dapat menahan beban yang berat.
Generator dan turbin yang besar seringkali menggunakan roda-gigi herringbone
karena durabilitas atau keawetannya.
Gambar 1.7:Roda-gigi Herringbone
Teknik Perawatan Dasar 6
Roda-gigi Payung Lurus (Plain Bevel Gears)
Roda-gigi payung lurus ini memungkinkan untuk memindahkan tenaga secara
menyudut. Bentuk gigi terpotong lurus pada suatu garis yang sejajar dengan poros,
akan tetapi terdapat sudut diantara poros yang tegak lurus dan poros yang
sejajarnya. Dua roda-gigi yang berpasangan biasanya disebut roda-gigi ring (rodagigi yang digerakkan lebih besar) dan roda-gigi pinion (roda-gigi penggerak lebih
kecil).

Penggunaan
Seperti halnya dengan roda-gigi lurus (straight spur gear), jenis roda-gigi payung
lurus digunakan dalam aplikasi unit berkecepatan rendah dan tidak ada beban yang
memiliki tingkat impact yang tinggi. Roda pemutar manual yang harus
mengoperasikan peralatan yang terpisah dengan suatu sudut menggunakan rodagigi payung lurus.
Gambar 1.8: Roda-gigi payung datar
Roda-Gigi Payung Spiral (Spiral Bevel Gears)
Roda-gigi payung spiral (spiral bevel gear) ini dikembangkan untuk penggunaan
dimana kekuatan dan kecepatan yang lebih tinggi diperlukan pada saat merubah
sudut aliran tenaga. Gigi-gigi berpotongan miring pada permukaan angular rodagigi. Sudut tersebut ditentukan berdasarkan sudut antara dua poros.
Teknik Perawatan Dasar 7
Penggunaan
Mesin-mesin pertanian dan industri menggunakan roda-gigi ini dalam pasangan
roda-gigi ring dan roda-gigi pinion pada poros penggeraknya. Pada saat perubahan
sudut aliran tenaga, roda-gigi tersebut menurunkan kecepatan dan meningkatkan
tenaga.
Gambar 1.9: Roda-gigi payung spiral
Roda-Gigi Payung Hypoid (Hypoid Gears)
Roda-gigi payung hypoid hampir mirip dengan roda-gigi payung spiral (spiral bevel
gear), hanya roda-gigi garis sumbu pinion (pinion drive gear) (lebih kecil) terletak di
bawah pusat roda-gigi ring (lebih besar). Bentuk gigi dan konstruksi umum sama
seperti roda-gigi payung spiral (spiral bevel gear).
Penggunaan
Penggunaan yang paling umum untuk roda-gigi payung hypoid adalah dalam
transmisi diferensial pada mobil (gardan). Roda-gigi ini memungkinkan untuk jenis
bodi yang lebih rendah dengan menurunkan transmisi poros geraknya (drive shaft).
Teknik Perawatan Dasar 8
Gambar 1.10 : Hypoid gears
Roda-Gigi Cacing (Worm Gears)
Roda-gigi ini pada kenyataannya berbentuk sekerup/ulir (inclined plane). Roda-gigi
ini mampu menurunkan kecepatan putar yang tinggi dalam ruang yang padat.

Roda-gigi yang saling berpasangan memiliki gigi-gigi yang berbentuk kurva pada
bagian ujungnya untuk mendapatkan bidang kontak yang lebih luas. Tenaga disuplai
ke roda-gigi payung yang menggerakkan roda-gigi yang saling berpasangan. Rodagigi payung biasanya memberikan aliran tenaga dengan sudut siku-siku.
Penggunaan
Penggunaan yang paling umum untuk roda-gigi cacing adalah pada saat sumber
tenaga beroperasi dengan kecepatan yang tinggi dan output berjalan dengan
kecepatan yang rendah dengan torsi yang tinggi. Banyak mekanisme sistem kemudi
menggunakan roda-gigi cacing yang dihubungkan roda dan poros kemudi serta
roda-gigi (sektor) parsial dihubungkan dengan sambungan roda kemudi. Peralatan
tangan yang digerakkan tenaga yang kecil seringkali menggunakan motor
berkecepatan tinggi dengan penggerak roda-gigi cacing.
Teknik Perawatan Dasar 9
Gambar 1.11: Roda-gigi cacing
Gigi Rack and Roda-Gigi Pinion
Perangkat roda-gigi ini mengubah gerakan lurus menjadi gerakan putar dan
sebaliknya. Rack dan roda-gigi pinion juga mengubah sudut aliran tenaga dengan
beberapa tingkat perubahan kecepatan. Lihat gambar 1.12.
Penggunaan
Rack dan roda-gigi pinion dapat mengontrol alat penekan arbor dan peralatan
lainnya yang memerlukan kecepatan yang rendah.
Roda-gigi pinionRack
Gambar 1.12: Rack dan roda-gigi pinion
Teknik Perawatan Dasar 10
Roda-Gigi Planet (Planetary Gears)
Roda-gigi planet dirancang dengan disain yang sederhana, tetapi cara kerjanya
tidak mudah dengan baik. Roda-gigi planet merupakan perangkat roda-gigi dimana
roda-gigi ring/roda-gigi internal bagian luar memiliki gigi-gigi internal yang saling
bersentuhan dengan gigi roda-gigi planet yang lebih kecil. Pasangan roda-gigi
berputar pada suatu senter atau roda gigi matahari (sun gear). Berbagai perubahan
kecepatan dan torsi mungkin tergantung pada komponen mana yang diperlambat
dan mana yang digerakkan.
Penggunaan

Roda-gigi planet (planetary gear) secara luas digunakan dalam transmisi karena
masing-masing perangkat tersebut mampu beroperasi dengan lebih dari satu
perubahan kecepatan. Beban roda-gigi tersebar pada beberapa roda-gigi, dengan
demikian dapat mengurangi tekanan dan keausan pada setiap roda-gigi. Penggerak
akhir dalam mesin-mesin berat dapat juga menggunakan roda-gigi ini.
(Roda-gigiplanet/ pinion)(Roda-gigiring/internal)(Pembawa roda-gigiplanet/pinion)
(Roda-gigimatahari)(Matahari)(Planet)
Gambar 1.13 : Sistem transmisi roda-gigi planet sederhana
Teknik Perawatan Dasar 11
Roda-gigi planet (planetary gear) mirip dengan sistem matahari kita (Gambar 1.13).
Roda-gigi pinion planet masing-masing berputar pada sumbunya sendiri pada saat
berputar mengelilingi roda-gigi matahari (sun gear); proses ini sangat mirip dengan
bumi dan planet lain yang mengelilingi matahari. Roda-gigi pinion pada saat
berputar akan berpasangan dengan bagian dalam roda-gigi ring. Perlu diperhatikan
bahwa roda gigi matahari, pinion planet, dan roda-gigi ring secara tetap saling
berpasangan. Pinion planet dipasang pada poros alat pembawanya (carrier), dan
dapat berputar pada sumbunya sendiri untuk berjalan mengelilingi roda-gigi
matahari atau roda-gigi ring. Pada saat tenaga diterapkan untuk menggerakkan
roda-gigi matahari atau roda-gigi atau planet pinion carrier, seluruh sistem akan
berputar sebagai satu unit kecuali apabila tekanan penahan diterapkan untuk
menahan salah satu dari dua bagian stasioner sistem yang lain.
Pada saat tenaga , diterapkan pada salah satu bagian sistem planet, dan rem
diterapkan untuk menahan bagian kedua dari putaran, maka komponen yang
lainnya akan menjadi sumber output tenaga sebagaimana diilustrasikan dalam
gambar berikut ini.
Teknik Perawatan Dasar 12
Ketika Roda-Gigi Matahari Digerakkan (Roda-gigi ring/internaltertahan)(Roda-gigi
matahari/penggerak)
Gambar 1.14 : Aliran tenaga dalam sistem planet ketika roda-gigi matahari berputar
Ketika roda-gigi berputar dan rem diterapkan pada roda-gigi ring, maka roda-gigi
(pinion) planet berjalan mengelilingi roda-gigi ring, menekan pembawa roda-gigi
planet untuk berputar ke arah yang sama dengan pada roda-gigi matahari tetapi
pada kecepatan yang lebih rendah.
Teknik Perawatan Dasar 13
(Roda-gigiring/internal tertahan(Pembawa roda-gigiplanet pinion)

Gambar 1.15: Aliran tenaga pada sistem planet ketika pembawa roda-gigi planet
digerakkan
Ketika pembawa roda-gigi (pinion) planet digerakkan dan rem diterapkan pada rodagigi ring, roda-gigi planet berjalan mengelilingi roda-gigi ring, memaksa roda-gigi
matahari untuk berputar dengan arah yang sama pada kecepatan yang lebih tinggi.
Dalam kedua hal tersebut, salah satu bagian digerakkan, bagian kedua direm dan
bagian ketiga menjadi output tenaga. Tergantung pada bagian mana yang
digerakkan dan yang direm, roda-gigi planet akan memberikan kecepatan yang
berbeda.
Teknik Perawatan Dasar 14
(Roda-gigimatahari)(Roda-gigi internal/ring)
Gambar 1.16 : Perangkat roda-gigi planet ganda yang memberikan kecepatan balik
Jika perangkat roda-gigi planet pinion (planet pinion) kedua ditambahkan pada
sistem planet sederhana sehingga kedua perangkat roda-gigi planet saling
bersentuhan, maka kecepatan putar balik dapat diperoleh. Ketika tenaga diterapkan
pada pembawa roda-gigi planet dan rem diterapkan pada roda-gigi ring, maka rodagigi planet yang saling berpasangan dengan roda-gigi ring akan dipaksa untuk
berputar pada sumbunya sendiri, menggerakkan roda-gigi planet bagian dalam
yang kemudian akan memaksa roda-gigi matahari berputar dengan arah yang
berlawanan dengan pembawa roda-gigi planet. Sistem planet sebagaimana yang
dijelaskan di atas akan memberikan kecepatan rendah, tinggi dan putaran balik.
1.3 Selip-Balik Dalam Roda-Gigi
Selip-balik (backlash) adalah kelonggaran (clearance) atau ruang-bebas (play)
diantara dua roda-gigi yang saling berpasangan. Selip-balik terjadi pada salah satu
sisi, kontak terjadi pada sisi lainnya, apabila arah diubah, selip-balik pada sisi
kontak berubah. Selip-balik yang terlalu besar dapat
Teknik Perawatan Dasar 15
disebabkan oleh gigi yang aus, gigi-gigi yang tidak tepat, atau bearing yang tidak
menahan roda-gigi dengan benar. Selip-balik yang terlalu besar dapat
menyebabkan beban kejut secara terus-menerus pada gigi karena roda-gigi
berhenti atau terbalik secara mendadak. Gigi gear yang retak dan roda-gigi yang
terpental karena benturan juga diakibatkan oleh selip-balik yang terlalu besar. Selipbalik yang terlalu kecil menyebabkan keausan dan beban yang berlebihan pada gigi
gear. Hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan roda-gigi lebih awal.
Gambar 1.17 menunjukkan hubungan roda-gigi yang normal dan roda-gigi yang
memungkinkan selip-balik terlalu besar. Pada roda-gigi yang normal, jarak-bebas
gigi pada diameter pitch sangat kecil. Namun demikian, pada roda-gigi yang aus

dengan selip-balik yang terlalu besar, tekanan menyebabkan gerakan yang lebih
banyak, dab beban kejut yang lebih besar sehingga dapat menyebabkan keretakan
pada gigi atau sekurang-kurangnya menyebabkan roda-gigi menjadi terpental.
(Pasangan roda-gigi yang baik)(Diameter pitch)(Backlash terjadi di sini)(Terlalu
banyak backlash)
Gambar 1.17 Selib-balik (backlash) dalam roda-gigi
1.4 Keausan pada Roda-Gigi
Gigi gear Gigi gear yang baru memiliki sedikit kekurangan, tetapi pada umumnya
kekurangan tersebut dapat hilang selama roda-gigi dijalankan akan diberi
pelumasan dan terjadi proses pemolesan. Dengan demikian, gigi akan memiliki
umur pakai yang panjang. Akan tetapi apabila pelumasan kurang baik atau faktorfaktor lain menyebabkan roda-gigi
Teknik Perawatan Dasar 16
menjadi rusak, maka kita dapat memeriksa kerusakan tersebut dan menentukan
penyebabnya.
Gambar 1.18 : Jenis utama kerusakan dan keausan gigi gear
Teknik Perawatan Dasar 17
Keausan Normal (Normal Wear)
Ketika roda-gigi -gigi beroperasi terjadi proses pemolesan gigi gear secara normal.
Permukaan yang terpoles harus mencakup panjang gigi penuh dekat pangkal (atau
dasar) sampai ujung gigi. Roda-gigi yang diproduksi dengan benar, dilumasi dengan
baik, dan tidak menerima beban yang berlebihan atau pemasangannya kurang
tepat akan menunjukkan kondisi ini setelah beberapa jam pengoperasian.
Keausan Abrasif (Abrasive Wear)
Luka-luka pada permukaan gigi disebabkan oleh partikel-partikel halus yang
terbawa dalam bahan pelumas atau melekat pada permukaan gigi. Penyebabnya
berasal dari partikel-partikel logam dari gigi gear, sisa-sisa abrasi dalam rumah
roda-gigi, atau pasir dan kotoran dari proses pengecorannya.
Goresan (Scratching)
Goresan (scratching) sering kali ditemukan pada roda-gigi yang menahan beban
berat pada kecepatan rendah. Hal ini disebabkan oleh partikel-partikel dari pecahan
logam yang menggores roda-gigi lebih besar dari partikel-partikel abrasif Pada
umumnya, hal ini menunjukkan disain roda-gigi yang salah untuk beban tertentu
(Tidak sama dengan takikan (scoring).

Keausan Overload (Overload Wear)


Apabila permukaan kontak menjadi aus tetapi halus, berarti roda-gigi menahan
beban yang berlebihan (overload) dan logam dilepaskan oleh tekanan geser
sehingga menyebabkan depresi terhadap panjang gigi. Penggunaan yang terusmenerus akan menyebabkan selip-balik dan peering berlebihan yang dapat
membingungkan penyebab keausan yang sebenarnya.
Teknik Perawatan Dasar 18
Rolling dan Peening
Rolling adalah akibat dari kelebihan beban (overload) dan pergeseran (sliding) yang
meninggalkan bidang kasar (burr) pada sisi gigi. Poros pendukung bearing yang
terlalu kecil atau logam yang terlalu lunak menyebabkan aliran logam plastis karena
tekanan geser. Peening adalah akibat dari selip-balik dan tekanan yang
menyebabkan saling memukul diantara gigi-gigi dengan beban kejut. Dalam hal ini,
bahan pelumas ditekan keluar dan logam merekat langsung pada metal.
Rippling
Rippling adalah permukaan yang bergelombang atau fish scales (bersisik ikan)
pada arah yang tegak lurus dengan arah gesekan. Hal ini disebabkan oleh
permukaan yang menjadi plastis karena gesekan yang disebabkan oleh pelumasan
yang kurang baik, beban berat atau getaran.
Takikan (Scoring)
Takikan (scoring)disebabkan oleh kenaikan temperatur dan penipisan (thinning)
atau peretakan (rupture) pada film bahan-pelumasan karena beban yang terlalu
berat. Aksi gerak geser dan tekanan akan memanaskan roda-gigi dan
memungkinkan perpindahan logam dari salah satu gigi ke permukaan lainnya.
Karena proses ini terjadi terus-menerus, bongkahan logam melonggarkan dan
mencukil gigi ke arah gerak geser. Dalam hal ini, peningkatan temperatur adalah
rendah dan tidak setinggi keausan bakar (lebih rendah).
Pitting
Gigi gear seharusnya tidak menunjukkan adanya pitting. Very minute atau micropitting
dapat terjadi mempercepat kondisi pitting yang sebenamya. Jenis kondisi ini
kadang-kadang berkaitan dengan lapisan film oli yang tipis, kemungkinan karena
temperatur oli yang tinggi.
Teknik Perawatan Dasar 19
Spalling

Spalling adalah kondisi keausan umum yang dimulai dengan keretakan permukaan
yang halus dan akhirnya mengakibatkan flake atau chip yang besar pada
permukaan gigi. Gigi yang proses pengerasannya salah seringkali mengalami
kerusakan jenis ini karena sifat logam yang getas atau mudah retak (brittle).
Spatting dapat terjadi pada satu atau dua gigi tetapi chip dapat menyebabkan
kerusakan pada gigi lainnya.
Korosi (Corrosion)
Keausan korosif yang mengakibatkan erosi pada permukaan gigi disebabkan karena
asam (acid). Asam terbentuk karena uap lembab yang bercampur dengan kotoran
bahan pelumas dan udara yang terkontaminasi. Pada umumnya, permukaan
mengalami pitting, sehingga menyebabkan permukaan menjadi tidak rata dan
distribusi tekanan chipping dan spotting.
Burning
Burning (terbakar) biasanya disebabkan oleh kegagalan pelumasan atau
kekurangan bahan pelumas. Selama terjadi tekanan tinggi dan gerak geser,
gesekan menyebabkan pemanasan dengan cepat dan batas-batas temperatur
logam berlebihan. Gigi gear yang terbakar akan menjadi sangat getas dan mudah
pecah.
Keausan Interferensi (Interference Wear)
Jenis keausan ini dapat disebabkan oleh ketidak-lurusan pada pemasangan roda-gigi
yang menempatkan kontak yang berat pada bidang yang kecil. Disamping itu,
persentuhan dua gigi dengan gigi yang tidak dirancang untuk bekerja secara
bersama-sama akan menyebabkan keausan interferensi. Lebih dari satu pola
keausan dapat terjadi pada bagian dasar dan ujung gigi,
Teknik Perawatan Dasar 20
Ridging
Goresan-goresan (scratches) terdapat dekat salah satu ujung gigi, khususnya pada
roda-gigi hypoid. Hal ini dapat disebabkan karena beban yang berlebihan dan
kurangnya pelumasan, atau karena roda-gigi (gear) tidak mengalami proses
perlakukan panas yang benar pada proses pembuatannya.
Breakage
Gigi yang patah dapat diakibatkan oleh beberapa kerusakan. Lakukan pemeriksaan
yang teliti pada gigi lainnya sebelum menentukan penyebabnya. Breakage dapat
disebabkan oleh beban kejut yang besar atau manufaktur yang cacat. Untuk
menentukan apakah breakage disebabkan oleh overload atau kelelahan, lakukan
pemeriksaan pada bidang yang rusak secara teliti. Apabila pada breakage

menunjukkan adanya logam yang masih baru (logam yang masih baik) pada semua
kerusakan, maka overload benturan merupakan penyebabnya. Apabila para
patahan menunjukkan bentuk patahan baru pada tengah-tengahnya dan gelap
pada sekelilingnya, maka breakage disebabkan karena kelelahan yang dimulai
dengan keretakan permukaan yang halus.
Keretakan (Cracking)
Keretakan (Cracking) cenderung disebabkan karena proses perlakuan panas yang
tidak benar selama pembuatan. Proses permesinan dimensi kaki gigi yang kurang
baik juga dapat menyebabkan cracking. Sebagian besar keretakan karena proses
perlakukan panas sangat halus dan tidak kelihatan sampai roda-gigi (gear)
digunakan beberapa waktu.

Anda mungkin juga menyukai