2. Taksu tersenyum.
Kenapa tersenyum?
Maaf Pak, saya tidak mampu untuk mengatakan apa yang akan terjadi, karena hal itu belum
terjadi, jadi hanya akan merupakan janji-janji, kalau tidak bisa saya tepati nanti saya salah
Direktur tertawa.
Setidak-tidaknya, sebagai gambaran apakah Anda bersedia seandainya Dewan Komisaris
nanti menunjuk Anda sebagai wakil saya?
Taksu menunduk, Saya sungguh tidak berani mengatakan apa-apa, sebelum terjadi.
Watak tokoh Taksu dalam penggalan Cerpen di atas adalah..
A. Rendah diri B. sombong
C. penurut
D. jujur
E. Penakut
3. Sejak berpisah dengan burung perkutut kesayang-annya, Mbah Parto sakit. Bukan sakit encok
seperti biasanya, namun sakitnya lebib merupakan sakit rohani ketimbang sakit jasmani. Tiga
bulan yang !alu, burung perkutut yang sudah '"kung" itu dibeli Pak Umar. Sebetulnya, Mbah
Parto tak hendak mclcpaskan burung kesayangannya. Namun, karena Pak Umar mendesak dan
meninggikan penawar-annya sampai delapan ratus ribu rupiah, akbirnya, Mbah Parto merelakan
perkutut itu dibeli. la me-ngira dengan uang sebanyak itu dia dapat membeii perkutut lagi dan
sisanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun, yang terjadi di luar perkira-annya.
Semenjak berpisah dengan burung per-kututnya Mbah Parto justru menderita Tubuhmya
semakin kurus dan pada akhirnya jasmaninya pun tak kuat, ia terbaring sakit.
Cerpen 'Mbah Parto'
Amanat yang terkandung dalam penggalan cerpen
di atas adalah ....
a.
naik becak dan setelah tiba di depan rumah, tukang becak yang tua itu berkata, O, putranya
Pak Hadi, ya? Berhubung dia kenal ayahku, aku berikan uang tanpa kuminta kembaliannya.
Pak tua berterima kasih secara berlebihan.
Watak tokoh aku dalam kutipan cerpen di atas adalah
A. sombong
B. sopan
C. baik hati
D. rendah diri E. tinggi hati
Kutipan berikut untuk nomor 5 7
Pahamilah isi kutipan dengan cermat!
5. Setiap tiba saatnya pelajaran mengarang, Sandra selalu merasa mendapat kesulitan yang besar
karena ia harus betul-betul mengarang. la tidak bisa bercerita apa adanya seperti anak-anak
yang lain. Untuk judul apa pun yang ditawarkan Ibu Guru Tati, anak-anak sckelasnya tinggal
menuliskan kenyataan yang mereka alami, tapi Sandra tidak, Sandra harus mengarang. Dan
kini, Sandra mendapat pilihan yang semuanya tidak menyenangkan.
Ketika berpikir tentang keluarga kami yang berbahagia, Sandra hanya mendapatkan
gambaran tentang sebuah rumah yang berantakan. Botol-botol dan kaleng-kaleng minuman
yang kosong berantakan di meja, lantai, bahkan sampai ke atas tempat tidur. Tumpahan bir
berceceran di atas kasur yang sepreinya terseret entah ke mana. Bantal-bantal tak bersarung.
Pintu tak pemah tertutup dan sejumlah manusia yang terus-menerus mendengkur bahkan
ketika Sandra pulang dari sekolah.
"Lewat belakang anak jadah, jangan ganggu tamu Mama", ujar sebuah suara dalam
ingatannya yang ingin selalu dilupakannya.
a.
b.
c.
d.
e.
A.
B.
C.
D.
E.
9.
A.
B.
C.
D.
E.
Besoknya adalah demamnya agak turun sedikit, tetapi bukan main rindunya hendak
bertemu Rukmini. Dengan tidak malu lagi disuruhnya jemput Rukmini hari itu juga dengan
autonya.
Darah Muda, Adinegoro
Sudut pandang pengarang yang digunakan dalam kutipan di atas adalah..
orang pertama sebagai tokoh utama
orang pertama tokoh sampingan
orang ketiga tokoh utama
orang kedua dan orang pertama
orang pertama dan orang ketiga
10. Tapi kalau dengan keluarga ini benar bahwa sekelompok orang yang ingin kematian seluruh
anak tuan tanah ini, maafkanlah ucapan saya. Anak ini harus kalian jaga ketat.Sebenarnya aku
kurang yakin bahwa mereka menaruh racun berbisa pada pisau dukun-dukun sunat itu.
Tetapi, tidak ada salahnya kalau Saudara-saudara hati-hati,buat menghindarkan segala
kemungkinan yang tidak diinginkan. Dari segi medis, saya jamin kesehatannya.
Amanat yang terdapat dalam cerpen di atas adalah..
a. Jagalah anak-anak yang sedang dikhitan.
b. Jangan mengkhianati anak dengan dukun.
c. Kita tidak boleh berprasangka buruk kepada orang lain.
d. Berhati hati terhadap racun yang mematikan.
e. Karena perbuatan orang tua anak yang menderita.
(Teks drama berikut untuk soal nomor 1-3 )
Toni : Andi! Sebentar, jangan pulang dulu! (sambil melambaikan tangan usai
pelajaran di sekolah) Ani : Ya, ton, ada apa? Sini kita duduk di teras! (Mereka
kemudian duduk berhadapan) Toni : Begini, mengapa kamu beberapa kali tidak
datang main bola di lapangan? Itang : Ya an. Kami sangat membutuhkan kamu di
lapangan! Pandu : Maafkan ucapkanku di kelas kemarin, ani! Ani : Aku memang
perempuan, tetapi aku menyukasi sepak bola! Toni, Itang dan pandu : (bersamasama) Betul, kami sangat membutuhkanmu! Ani : Oke jika itu mau kalian, besok
aku akan bergabung dengan kalian di lapangan. Tapi dengan syarat kalian tidak
melecehkanku lagi sebagai ketua!
1. Tokoh utama dalam teks drama tersebut ialah . . .
a. Toni
b. Ani
c. Itang
d. Pandu
2. Latar tempat drama tersebut yaitu . . . .
a. Ruang kelas
b. Lapangan
c. Teras kelas
d. Halaman sekolah