Anda di halaman 1dari 14

PERLINDUNGAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL BERDASARKAN

PRINSIP SYARIAH DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL


DAN IMPLEMENTASINYA PADA NEGARA KESEJAHTERAAN
PROTECTION OF INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS BASED ON
SHARIA PRINCIPLES IN INTERNATIONAL TRADE AND ITS
IMPLEMENTATION ON THE WELFARE STATE
Oleh:
Nugraha Pranadita
NIM. 41038100121104
TESIS
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian
Guna memperoleh gelar Magister Hukum
Program Pendidikan Magister Program Studi Ilmu Hukum
Bidang Kajian Utama Hukum Bisnis

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM


PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG
2015

Latar Belakang
Konsep perlindungan HKI berasal dari dunia barat.
Menurut Edi Santoso; Di negara-negara Islam atau negaranegara yang populasi penduduknya sebagian besar adalah
Muslim seperti Indonesia, mereka memandang bahwa prinsip
perlindungan HKI sebagai konsep yang datang dari dunia Barat.
Ini bukan bersumber dari konsep agama, sehingga mereka
enggan untuk menerimanya.
Dengan demikian diperlukan suatu konsep perlindungan
HKI yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Identifikasi Masalah:
1. Bagaimanakah perlindungan sistem HKI berdasarkan
persetujuan TRIPs, sistem hukum Indonesia, dan
fatwa MUI ?
2. Bagaimana implementasi
perlindungan HKI
berdasarkan prinsip
syariah dalam
perdagangan
internasional ?
3. Bagaimanakah konsep
sistem HKI syariah
kaitannya dengan negara
kesejahteraan Indonesia?

Grand Theori

Middle Theori

Apply Theori

Teori Hukum Alam

Negara Kesejahteraan

1. Teori Integratif
(Romli Atmasasmita)
2. Teori Maslahat

1. Hukum adalah
tatanan Ilahi
2. Harta adalah milik
Allah

1. Negara ikut
bertanggungjawab
dalam kesejahteraan
masyarakat
2. Ada hak masyarakat
dalam harta pribadi

Implementasi teoritis
terhadap identifikasi
masalah

1. Memberdayakan masyarakat
dan birokrasi dalam
mensejahterakan masyarakat
2. Harta harus maslahat bagi
individu dan masyarakat

Nega
ra
Polis
i

Negara
Jaga
Malam/lib
eral (Kant)

Negara Hukum
Material/Negara
Hukum
Kesejahteraan

Negara
Hukum
Formal
(Stahl)

Perkembangan Negara Hukum Menurut Max Boli Sabon


Nega
ra
Polis
i
Negara Hukum
Leberte Liberal
(Immanuel
Kant)

Negara Hukum
Formal (F. J.
Stahl)

Negara
Jaga
Malam/lib
eral

Negara
Hukum
Formal

Negara
Hukum
Material

Negara
Kemakmur
an

Negara Hukum
Materil (Kranen
Burg dan
Utrecht)

Perkembangan Negara Hukum


Menurut Marzuki Wahid

Negara Hukum Kesejahteraan


Negara Hukum
Kesejahteraan
Sosial (Magnissuseno)

Negara
Hukum
Kesejahteraan
Neoliberal (M.
Tatcher dan
R. Reagan)

Negara Hukum
Pembangunan
(Max Boli Sabon)

Negara
Hukum
Kesejahteraan
Sosialis (Marx
dan Engels)

Negara
Hukum
Kesejahteraan
(Kranen Burg,
dan Utrecht)

Perkembangan Negara Hukum Dalam Lintasan Sejarah

Dasar Hukum Perlindungan HKI Berdasarkan Sistem Hukum Indonesia


dan Fatwa MUI
Dasar Hukum Fatwa MUI

Al-Quran

As-Sunnah

Pendapat Para
Ulama

Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor: 1/MUNAS VII/MUI/5/2005


Materi Fatwa MUI
Dasar Hukum Fatwa MUI

Dasar Hukum

Perlindungan HKI
Sistem Hukum
Indonesia

Undang-Undang Dasar 1945


Undang-Undang

Varieta
s
Tanam
an

Rahasi
a
Dagan
g

Desain
Indust
ri

Desain Tata
Letak
Sirkuit
Terpadu

Pat
en

Me
rek

H
a
k
C
i
p
t
a

Varieta
s
Tanam
an

Rahasi
a
Dagan
g

Desain
Indust
ri

Desain Tata
Letak
Sirkuit
Terpadu

Pat
en

Me
rek

H
a
k
C
i
p
t
a

, X, X, X

Peraturan Pemerintah
Persetujuan WTO
Persetujuan Internasional

Indikasi
Geografi
s

Indikasi
Asal

Merek

Merek

Pelan
ggara
n
HKI
=
HAR
AM

Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2002
Tentang Hak Cipta

Hak eksklusif
Untuk pencipta/
penerima hak
Untuk
mengumumkan/
memperbanyak,
memberikan izin
Hak yang bersifat
otomatis setelah
ciptaannya dilahirkan

Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 28 Tahun 2014
Tentang Hak Cipta

Hak eksklusif
Untuk pencipta
Timbul secara
otomatis
berdasarkan
prnsip deklaratif
Ciptaannya
sudah berwujud

Fatwa MUI Nomor: 1/MUNAS


VII/MUI/5/2005 Tentang Perlindungan
Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

HKI

Peraturan Mahkamah Agung Republik


Indonesia Nomor: 02 Tahun 2008 Tentang
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah..

HARTA/MAL/AMWAL
& OBYEK AKAD,
WAKAF, WARIS

Pasal 49 Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor 3 Tahun 2006
Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 7
Tahun
1989
Tentang
Peradilan Agama

PENGADILAN
AGAMA

KHES

KONSEP
BARAT

INTANGIBLE

KONSEP
SYARIAH

TANGIBLE

HKI

SANKSI
PIDANA
SANKSI
PERDATA

SANKSI
PERDATA

PN

PA

Pada dasarnya Indonesia tidak menerapkan


sistem hukum pidana Islam (dikecualikan
dalam hal tersebut di Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam terkait dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2001
Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi
Daerah Istimewa Aceh Sebagai Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam)

Implementasi praktis terhadap identifikasi masalah

Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan
ini terdiri dari 122 pasal dengan 13 pasal
memuat
pidana dan 56 pasal
MAJELIS ketentuan
ULAMA INDONESIA
(MUI)
memerlukan peraturan pelaksanaan. Hal ini
tentunya menimbulkan pertanyaan tentang
efektifitas undang-undang tersebut setelah
diberlakukan pada tanggal 11 Maret 2014.
Masalah HKI
berdasarkan Prinsip
Syariah dalam
Perdagangan
Internasional

Kompilasi Hukum
Ekonomi Syariah
(KHES)

Fatwa-Fatwa Dewan
Syariat Nasional (DSN)

Pengadilan
Agama

Peraturan
PerundangUndangan Terkait
Masalah Ekonomi
Syariah

Kesimpulan
1. Terkait dengan identifikasi masalah yang pertama:
a. Adanya kesesuaian perlindungan HKI berdasarkan
persetujuan TRIPs, sistem hukum Indonesia, dan
fatwa MUI.
b. Kesesuaian yang dimaksud pada huruf a diatas
disebabkan karena persetujuan TRIPs menjadi
dasar pembentukan undang-undang perlindungan
HKI dalam system hukum Indonesia, selanjutnya
undang-undang tersebut dijadikan dasar bagi
dikeluarkannya fatwa MUI yang dimaksud.

2. Terkait dengan identifikasi masalah yang


kedua: Perlindungan HKI berdasarkan prinsip
syariah dapat diimplementasikan dalam
perdagangan
internasional
(yang
tidak
bertentangan dengan syariah) melalui akadakad bisnis syariah sebagaimana diatur dalam
KHES.
3. Terkait dengan identifikasi masalah yang
ketiga: Konsep sistem HKI syariah merupakan
bagian integral (fungsi) dari sebuah negara
kesejahteraan (Indonesia) sebagai upaya untuk
mensejahterakan masyarakatnya.

Saran
1. Perlu diadakannya pendaftaran perlindungan Hak
Kekayaan Intelektual (HKI) berdasarkan prinsip
syariah.
2. Perlu dilakukan penelitian yang mendalam tentang
kemungkinan penerapan hudud (hukuman pidana)
pada kasus pelanggaran HKI.

Sekian

Anda mungkin juga menyukai