Latar Belakang
Konsep perlindungan HKI berasal dari dunia barat.
Menurut Edi Santoso; Di negara-negara Islam atau negaranegara yang populasi penduduknya sebagian besar adalah
Muslim seperti Indonesia, mereka memandang bahwa prinsip
perlindungan HKI sebagai konsep yang datang dari dunia Barat.
Ini bukan bersumber dari konsep agama, sehingga mereka
enggan untuk menerimanya.
Dengan demikian diperlukan suatu konsep perlindungan
HKI yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Identifikasi Masalah:
1. Bagaimanakah perlindungan sistem HKI berdasarkan
persetujuan TRIPs, sistem hukum Indonesia, dan
fatwa MUI ?
2. Bagaimana implementasi
perlindungan HKI
berdasarkan prinsip
syariah dalam
perdagangan
internasional ?
3. Bagaimanakah konsep
sistem HKI syariah
kaitannya dengan negara
kesejahteraan Indonesia?
Grand Theori
Middle Theori
Apply Theori
Negara Kesejahteraan
1. Teori Integratif
(Romli Atmasasmita)
2. Teori Maslahat
1. Hukum adalah
tatanan Ilahi
2. Harta adalah milik
Allah
1. Negara ikut
bertanggungjawab
dalam kesejahteraan
masyarakat
2. Ada hak masyarakat
dalam harta pribadi
Implementasi teoritis
terhadap identifikasi
masalah
1. Memberdayakan masyarakat
dan birokrasi dalam
mensejahterakan masyarakat
2. Harta harus maslahat bagi
individu dan masyarakat
Nega
ra
Polis
i
Negara
Jaga
Malam/lib
eral (Kant)
Negara Hukum
Material/Negara
Hukum
Kesejahteraan
Negara
Hukum
Formal
(Stahl)
Negara Hukum
Formal (F. J.
Stahl)
Negara
Jaga
Malam/lib
eral
Negara
Hukum
Formal
Negara
Hukum
Material
Negara
Kemakmur
an
Negara Hukum
Materil (Kranen
Burg dan
Utrecht)
Negara
Hukum
Kesejahteraan
Neoliberal (M.
Tatcher dan
R. Reagan)
Negara Hukum
Pembangunan
(Max Boli Sabon)
Negara
Hukum
Kesejahteraan
Sosialis (Marx
dan Engels)
Negara
Hukum
Kesejahteraan
(Kranen Burg,
dan Utrecht)
Al-Quran
As-Sunnah
Pendapat Para
Ulama
Dasar Hukum
Perlindungan HKI
Sistem Hukum
Indonesia
Varieta
s
Tanam
an
Rahasi
a
Dagan
g
Desain
Indust
ri
Desain Tata
Letak
Sirkuit
Terpadu
Pat
en
Me
rek
H
a
k
C
i
p
t
a
Varieta
s
Tanam
an
Rahasi
a
Dagan
g
Desain
Indust
ri
Desain Tata
Letak
Sirkuit
Terpadu
Pat
en
Me
rek
H
a
k
C
i
p
t
a
, X, X, X
Peraturan Pemerintah
Persetujuan WTO
Persetujuan Internasional
Indikasi
Geografi
s
Indikasi
Asal
Merek
Merek
Pelan
ggara
n
HKI
=
HAR
AM
Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2002
Tentang Hak Cipta
Hak eksklusif
Untuk pencipta/
penerima hak
Untuk
mengumumkan/
memperbanyak,
memberikan izin
Hak yang bersifat
otomatis setelah
ciptaannya dilahirkan
Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 28 Tahun 2014
Tentang Hak Cipta
Hak eksklusif
Untuk pencipta
Timbul secara
otomatis
berdasarkan
prnsip deklaratif
Ciptaannya
sudah berwujud
HKI
HARTA/MAL/AMWAL
& OBYEK AKAD,
WAKAF, WARIS
Pasal 49 Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor 3 Tahun 2006
Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 7
Tahun
1989
Tentang
Peradilan Agama
PENGADILAN
AGAMA
KHES
KONSEP
BARAT
INTANGIBLE
KONSEP
SYARIAH
TANGIBLE
HKI
SANKSI
PIDANA
SANKSI
PERDATA
SANKSI
PERDATA
PN
PA
Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan
ini terdiri dari 122 pasal dengan 13 pasal
memuat
pidana dan 56 pasal
MAJELIS ketentuan
ULAMA INDONESIA
(MUI)
memerlukan peraturan pelaksanaan. Hal ini
tentunya menimbulkan pertanyaan tentang
efektifitas undang-undang tersebut setelah
diberlakukan pada tanggal 11 Maret 2014.
Masalah HKI
berdasarkan Prinsip
Syariah dalam
Perdagangan
Internasional
Kompilasi Hukum
Ekonomi Syariah
(KHES)
Fatwa-Fatwa Dewan
Syariat Nasional (DSN)
Pengadilan
Agama
Peraturan
PerundangUndangan Terkait
Masalah Ekonomi
Syariah
Kesimpulan
1. Terkait dengan identifikasi masalah yang pertama:
a. Adanya kesesuaian perlindungan HKI berdasarkan
persetujuan TRIPs, sistem hukum Indonesia, dan
fatwa MUI.
b. Kesesuaian yang dimaksud pada huruf a diatas
disebabkan karena persetujuan TRIPs menjadi
dasar pembentukan undang-undang perlindungan
HKI dalam system hukum Indonesia, selanjutnya
undang-undang tersebut dijadikan dasar bagi
dikeluarkannya fatwa MUI yang dimaksud.
Saran
1. Perlu diadakannya pendaftaran perlindungan Hak
Kekayaan Intelektual (HKI) berdasarkan prinsip
syariah.
2. Perlu dilakukan penelitian yang mendalam tentang
kemungkinan penerapan hudud (hukuman pidana)
pada kasus pelanggaran HKI.
Sekian