Metode perhitungan Moyers diperkenalkan oleh Moyers,
Jenkins, dan staf ortodonsi Univ Michigan dengan menggunakan jumlah lebar mesiodistal insisivus mandibular dalam memprediksi jumlah lebar kaninus dan premolar maksila dan mandibular (korelasi antara satu kelompok gigi dengan kelompok lain) pada berbagai tingkat kepercayaan yaitu 5%-95% dan membentuk tabel probabilitas menggunakan perhitungan regresi. Pada awalnya tabel prediksi tersebut digunakan untuk laki-laki dan perempuan secara bersamaan (1973). Namun kemudian tabel tersebut disempurnakan dengan membedakan antara laki-laki dan perempuan (1988). Tingkat kepercayaan 50% adalah tingkat kepercayaan untuk perhitungan yang lebih akurat. Namun, Moyers merekomendasikan tingkat kepercayaan 75% digunakan untuk kebutuhan klinis karena pada level ini ada kecenderungan nilai lebar mesiodistal yang diprediksi setara atau lebih kecil dari lebar mesiodistal yang sebenarnya. Kelompok gigi yang dipakai sebagai pedoman pada perhitungan ini adalah 21 dan 12, dikarenakan gigi 21 dan 12 merupakan gigi tetap yang tumbuh paling awal, mudah diukur, dan ukurannya tidak bervariasi. Prosedur pengukurannya adalah sebagai berikut: 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan seperti model RA/RB, jangka sorong, dan tabel prediksi 2. Ukur lebar mesiodistal gigi 1 dan 2 kanan/kiri 3. Buat lengkung imajiner dengan overjet yang diinginkan 4. Letakan gigi 1 dan 2 pada lengkung tersebut 5. Tentukan letak distal gigi 2 6. Beri tanda 7. Hitung ruang yang tersedia untuk gigi 345, dari distal gigi 2 sampai mesial gigi 6 dengan jangka sorong 8. Perbandingkan hasil pengukuran ruang tersebut dengan tabel prediksi, dan bagaimana hasilnya Keuntungan menggunakan perhitungan ini adalah: 1. Kesalahan sedikit dan ralat kecil
2. Dapat dikerjakan oleh seorang ahli maupun bukan seorang
ahli 3. Tidak membutuhkan banyak waktu 4. Tidak perlu alat khusus 5. Dapat dikerjakan dalam mulut ataupun model 6. Bias dipakai untuk kedua rahang, RA maupun RB