Diberikan kepada
Mahasiswa Semester V
Penyusun
TIM BLOK SISTEM STOMATOGNATI I
Alhamdulillah, Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga Manual Clinical Skills Laboratory (CSL) ini dapat diselesaikan tepat waktu
untuk menjadi panduan bagi mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah Stomatognatik I
tahun ajaran 2018-2019.
Tujuan instruksional umum (TIU) dan tujuan instruksional khusus (TIK) yang
disajikan pada setiap modul dimaksudkan agar mahasiswa dan instruktur mengetahui tujuan
pembelajaran dari setiap manual sehingga dapat dicapai kompetensi minimal yang
diharapkan. Setiap manual dilengkapi dengan lembaran kerja sehingga mahasiswa dapat
mencatat kegiatan yang dilakukan selama latihan keterampilan, instruktur diharapkan
mengecek lembaran kerja ini pada akhir kegiatan. Absensi mahasiswa pada latihan
keterampilan akan dilengkapi dengan kolom penilaian. Beberapa hal yang berhubungan
dengan kegiatan keterampilan seperti tata tertib, jadwal kegiatan, pembagian ruangan dan
nama instruktur juga dilampirkan pada kumpulan manual keterampilan ini.
Kami sadar bahwa manual ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, sehingga saran
yang membangun sangat kami harapkan dari berbagai pihak, untuk meningkatkan muatan
yang ada dalam manual ini. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu hingga manual ini dapat diterbitkan.
TIM
PENYUSUN
1. Membaca penuntun belajar keterampilan klinik sistem atau penuntun praktikum yang
bersangkutan dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan.
2. Menyediakan alat atau barang yang sesuai dengan petunjuk pada buku penuntun yang
bersangkutan.
B. Pada saat pelatihan, setiap mahasiswa:
3. Diharuskan berpakaian, berpenampilan dan bertingkah laku yang baik dan sopan
4. Mahasiswa pria yang berambut panjang sampai menyentuh kerah baju, tidak
UMI
7. Diharuskan memakai papan nama dengan tulisan besar dan jelas yang disertai dengan
No. pokok Mahasiswa. Nama bisa dengan nama pendek aau nama panggilan.
8. Tidak diperkenankan meletakkan di atas meja kerja, tas, buku dan lain-lain barang
mengikuti kuis.
11. Diharuskan memperlakukan model seperti memperlakukan manusia atau bagian tubuh
manusia.
12. Diharuskan bekerja dengan hati-hati, karena semua kerusakan yang terjadi karena
model yang rusak harus diganti melalui Dosen pembimbing Fakultas Kedokteran Gigi
UMI, yang dibiayai oleh mahasiswa yang merusak. Dana pengganti sama dengan
13. Tidak diperkenankan merokok di dalam ruangan belajar di Fakultas Kedokteran Gigi
UMI.
1. PENGANTAR
ada prosedur standar yang mutlak untuk dilakukan. Prosedur standar tersebut
meliputi anamnesis, pemeriksaan klinis intra dan ekstra oral, analisis fungsional,
studi, yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung pada pasien.
Setiap komponen data tersebut memiliki peran yang sama pentingnya dalam
seorang penderita datang ingin merapikan gigi-giginya terlebih dahulu hams diketahui
apakah penderita tersebut berada pada masa periode gigi susu, bercampur atau
Model studi sebagai salah satu komponen penting dalam perawatan ortodonti
dibuat dengan beberapa tujuan dan kegunaan, yaitu sebagai titik awal dimulainya
mendukung hasil pemeriksaan klinis. Para praktisi menggunakan model studi bukan
hanya untuk merekam keadaan geligi dan mulut pasien sebelum perawatan tetapi juga
untuk menentukan adanya perbedaan ukuran, bentuk, dan kedudukan gigi geligi pada
masing-masing rahang serta hubungan antar gigi geligi rahang atas dengan rahang
bawah. Data yang lengkap mengenai keadaan tersebut lebih memungkinkan jika
pertama permanen kiri sampai mesial molar pertama permanen kanan yang akan
permanen kanan, di atas titik kontak gigi posterior dan incisal edges gigi
anterior
lebih besar
Ruang yang dibutuhkan (required space) adalah jumlah lebar mesiodistal gigi-
gigi yang terletak di sebelah mesial molar pertama permanen kanan sampai dengan
kiri.
a. Dilakukan dengan mengukur lebar mesiodistal dari setiap gigi, dari titik
gigi
b. Σ Lebar M-D ke4 gigi insisiv (tabel probabilitas, Rumus) pada masa gigi
pergantian
f. Perimeter lengkung
berdasarkan studi yang dilakukan beberapa ahli, terdapat hubungan antara ukuran
kelompok gigi pada satu bagian dengan bagian lainnya. Seseorang dengan ukuran
gigi yang besar pada salah satu bagian dari mulut cenderung mempunyai gigi-gigi
yang besar pula pada tempat lain. Berdasarkan penelitian, ukuran gigi insisif
permanen rahang bawah memiliki hubungan dengan ukuran kaninus dan premolar
yang belum tumbuh baik pada rahang atas maupun rahang bawah. Gigi insisif
rahang bawah telah dipilih untuk pengukuran pada analisis Moyers karena gigi ini
muncul lebih dulu di dalam rongga mulut pada masa geligi campuran, mudah
diukur secara akurat, dan secara langsung seringkali terlibat dalam masalah
penanganan ruangan.
dalam memprediksi jumlah lebar kaninus dan premolar maksila dan mandibula
yang akan erupsi (pada 1 kuadran), baik pada RA/RB, Alasan pemilihan ke4 gigi I
RB digunakan sebagai dasar penghitungan dalam analisis moyer karna gigi ini
muncul lebih dulu di dalam rongga mulut pada masa geligi campuran, mudah
diukur secara akurat, dan ukurannya tidak bervariasi banyak dibanding RA.
Tabel Moyers
dijumlahkan.
2. Jika terdapat gigi insisivus yang berjejal, tandai jarak antar insisivus dalam lengkung
gigi tiap kuadran dimulai dari titik kontak gigi insisivus sentralis mandibula.
3. Ukur jarak tanda di bagian anterior (bagian distal gigi insisivus lateralis permanen) ke
tanda di permukaan mesial dari gigi molar pertama permanen (space available). Dapat
pada tabel proporsional dengan tingkat kepercayaan 75% untuk memprediksi lebar
gigi kaninus dan premolar maksila dan mandibula yang akan erupsi pada satu
kuadran.
5. Bandingkan jumlah ruang yang tersedia dengan ruang yang diprediksi (dari tabel)
pada kedua rahang. Jika diperoleh nilai negatif, maka dapat disimpulkan adanya
kekurangan ruang.
memberikan kesempatan pengukuran secara dini dan tidak terlalu bervariasi dan
metode Moyers
Moyers
1. Model study
3. Mistar
4. Alat tulis
5. Tabel Moyers
DAFTAR TILIK
CSL PENGUKURAN REQUIRED SPACE (MENGUKUR TEMPAT YANG DIBUTUHKAN)
DENGAN METODE MOYERS
BLOK SISTEM STOMATOGNATI I
Nama Mahasiswa :
Stambuk :