Anda di halaman 1dari 71

FASILITAS PELAYANAN

KESEHATAN DALAM ERA JAMINAN


KESEHATAN NASIONAL

BIMBINGAN TEKNIS SARANA PELAYANAN


KESEHATAN DALAM MENGHADAPI JKN
BANDUNG BARAT 17 DESEMEBER 2013

OUTLINE
I. PENDAHULUAN
II. KEBIJAKAN YANKES DI PUSKESMAS
III. JENIS, KEDUDUKAN, TUGAS DAN
FUNGSI FASKES PRIMER DLM JKN
IV. KREDENSIALING & AKREDITASI
V. SISTEM RUJUKAN
VI. BESARAN TARIF
VII.PENUTUP
2

Undang-Undang & Peraturan


1. UU No. 39 th. 1999 ttg Hak Asasi Manusia
2. UU NO. 36 Th 2009 ttg Kesehatan
3. UU No. 32 th. 2009 ttg. Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan H
idup
4.
5.
6.
7.
8.
9.

UU No. 29 th. 2004 ttg Praktik Kedokteran


UU No. 24 th. 2011 ttg BPJS
UU No 40 th 2004 ttg SJSN
PP No. 13 Tahun 2009 tentang PNPB
PP 18 Tahun 1999 ttg Limbah B3
PMK No. HK.02.02-068 ttg Kewajiban Menggunakan Obat Generik D
i Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah

10. PMK No. 1796 ttg Registrasi Tenaga Kesehatan


11. PMK No 028 Tahun 2011 ttg Klinik

Undang-Undang & Peraturan


12. KMK No. 326/MENKES/SK/IX/2013 Tentang Penyiapan Kegiatan Penyeleng
garaan Jaminan Kesehatan Nasional
13. KMK No. 312/MENKES/SK/IX/2013 Tentang Daftar Obat Esensial Nasional
2013
14. PMK No. 001 th 2012 ttg Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
15. Perpres No 72 Th 2012 Ttg Sistem Kesehatan Nasional
16. Perkonsil No 11 Th 2012 Ttg Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012
17. PMK No. 28 th 2011 ttg Klinik
18. PMK No. 2052 th. 2011 ttg Izin Praktik Kedokteran
19. PMK No. 1787 th 2010 ttg Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan
20. PMK No 71 Thn 2013 tentang Pelayanan Pada JKN
21. PMK No 69 Thn 2013 Tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Progam JKN
22. PMK No 455 Thn 2013 AsosiasiFasilitas Kesehatan
4

APAKAH
JAMINAN
KESEHATAN

adalah perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh


manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada
setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar
oleh pemerintah (psl.19, UU No.40/2004)

bersifat pelayanan perseorangan berupa pelayanan kesehatan


yang mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif, termasuk obat dan bahan medis habis pakai yang
5
diperlukan (psl 22, UU No.40/2004)

APAKAH
PRINSIP
PENYELENGGARAAN
Jaminan Kesehatan

Jaminan Kesehatan diselenggarakan secara


Nasional berdasarkan prinsip Asuransi Sosial
dan ekuitas

Prinsip asuransi sosial dan ekuitas : kepesertaan yang bersifat wajib dan tidak
selektif; kesamaan dalam memperoleh pelayanan sesuai dengan kebutuhan
medis yang tidak terikat dengan besaran iuran .
6

(Pasal 19, UU No 40 tahun 2004)

DESAIN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN


NASIONAL

PROVIDER

Pelayanan Kesehatan
KOMPREHENSIF

PESERTA/PASIEN

Regulasi

FASKES

iuran

Prospektif

Paket Benefit

Pembayaran

BPJS KES
JAM.
KESEHATAN
TERKENDALI

KONTRAK /MOU
TELAAH UTILISASI
KONTROL,
PENGAWASAN
STANDAR,DSB

PENYELENGGARAAN : NIRLABA, DANA AMANAH, PORTABILITAS , PROFESIONAL,


BERKEADILAN, SOLIDARITAS SOSIAL,
MENDORONG
: PENERAPAN SPM, STANDAR/MUTU, TARIF, WIN-WIN
SOLUTION, SISTEM RUJUKAN, BIAYA YANKES LEBIH FAIR,
7
KOMPETISI/PERSAINGAN USAHA

PRINSIP DASAR PELAYANAN KESEHATAN


DALAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Pelayanan kesehatan mengacu pada


konsep
managed
care
yaitu
keterpaduan
antara
pelayanan
kesehatan
yang
bermutu
dan
pembiayaan yang terkendali
Pelayanan
kesehatan
meliputi
promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif dengan pola pembiayaan
yang dapat mengendalikan kenaikan
biaya pelayanan antara lain dengan
Prospective payment
8

Perpres
Perpres No
No 12
12 tahun
tahun 2013
2013 tentang
tentang Jaminan
Jaminan Kesehatan
Kesehatan Nasional
Nasional
Pasal
Pasal 35
35 (Ketersediaan)
(Ketersediaan)
PEMERINTAH
PEMERINTAH dan
dan PEMERINTAH
PEMERINTAH DAERAH
DAERAH bertanggung
bertanggung jawab
jawab atas
atas ketersediaan
ketersediaan fasilitas
fasilitas
kesehatan
kesehatan
Pasal
Pasal 36
36 (Penyelenggara
(Penyelenggara Pelayanan
Pelayanan Kesehatan)
Kesehatan)
Faskes
Pemerintah/Pemda
yang
memenuhi
Faskes Pemerintah/Pemda yang memenuhi persyaratan
persyaratan

Wajib
kerjasama
dengan
BPJS
Kesehatan.
Wajib kerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Faskes
Faskes swasta
swasta yang
yang memenuhi
memenuhi persyaratan
persyaratan

dapat
dapat kerjasama
kerjasama dengan
dengan BPJS
BPJS Kesehatan.
Kesehatan.
Kerja
Kerja sama
sama
membuat
membuat perjanjian
perjanjian tertulis.
tertulis.
PERSYARATAN
sebagaimana
dimaksud
PERSYARATAN sebagaimana dimaksud pada
pada ayat
ayat (2)
(2) dan
dan ayat
ayat (3)
(3)
diatur
dengan
PERATURAN
MENTERI.
diatur dengan PERATURAN MENTERI.

SELEKSI Faskes
(credentialing)

Pasal
Pasal 37
37 (1)
(1)
Besaran
Besaran pembayaran
pembayaran kepada
kepada Fasilitas
Fasilitas Kesehatan
Kesehatan
ditentukan
ditentukan berdasarkan
berdasarkan kesepakatan
kesepakatan BPJS
BPJS Kesehatan
Kesehatan dengan
dengan asosiasi
asosiasi
Fasilitas
Kesehatan
di
wilayah
tersebut
dengan
mengacu
pada
Fasilitas Kesehatan di wilayah tersebut dengan mengacu pada standar
standar
tarif
yang
ditetapkan
oleh
Menteri.
tarif yang ditetapkan oleh Menteri.

ASOSIASI
FASILITAS
KESEHATAN

Pasal
Pasal 39(1)
39(1)
Dalam
Dalam hal
hal Faskes
Faskes tingkat
tingkat PERTAMA
PERTAMA di
di suatu
suatu Daerah
Daerah
TIDAK
TIDAK memungkinkan
memungkinkan pembayaran
pembayaran beradasarkan
beradasarkan KAPITASI,
KAPITASI, BPJS
BPJS
Kesehatan
Kesehatan diberikan
diberikan kewenangan
kewenangan untuk
untuk pembayaran
pembayaran dengan
dengan
mekanisme
lain
yang
lebih
berhasil
guna
mekanisme lain yang lebih berhasil guna

CARA
PEMBAYARAN

Pasal
Pasal 42
42 (Kinerja
(Kinerja Faskes)
Faskes)
Memperhatikan
Memperhatikan mutu
mutu pelayanan
pelayanan
Orientasi
aspek
keamanan
Orientasi aspek keamanan pasien
pasien
Efektifitas
Efektifitas tindakan
tindakan
Kesesuaian
Kesesuaian kebutuhan
kebutuhan pasien
pasien
Efisiensi
Efisiensi biaya
biaya

PENILAIAN
KINERJA
Faskes 9

(komponen utama
recredentialing)

ASOSIASI
Fasilitas Pelayanan Primer

ADINKES
-PUSKESMAS
-BPM
-PPM
-Bidan

ASKLIN
-KLINIK
PRATAMA
UTAMA

PKFI
-KLINIK
PRATAMA
UTAMA
-dr/drg Praktik
Mandiri

10

PETA
JALANAspek
ASPEK PELAYANAN
KESEHATAN
Peta
Jalan
Pelay anan
Kesehatan

Distribusi belum
merata
Kualitas bervariasi
Sistem rujukan
belum optimal
cara Pembayaran
belum optimal

RENCANA AKSI
PENGEMBANGAN
FASKES, NAKES,
SISTEM RUJUKAN
DAN
INFRASTRUKTUR

-Perluasan dan
Pengembangan
faskes dan nakes
secara
komprehensif
-Evaluasi dan
penetapan
pembayaran

KEGIATAN-KEGIATAN:

Jumlah mencukupi
Distribusi merata
Sistem rujukan
berfungsi optimal
Pembayaran
dengan cara
prospektif dan harga
keekonomian untuk
semua penduduk

Implementasi roadmap: pengembangan faskes, nakes, sistem


rujukan dan infrastruktur lainnya.

Kajian berkala tahunan elijibilitas Faskes, kredensialing, kualitas layanan dan


penyesuaian besaran pembayaran harga keekonomian
Penyusunan
Standar,
prosedur dan
pembayaran
faskes

Implementasi, pemantauan dan penyempurnaan sistem rujukan


dan telaah utilisasi
Implementasi pembayaran Kapitasi dan INA-CBGs serta
penyesuaian besaran biaya dua tahunan dengan harga
keekonomian
11

KEBIJAKAN YANKES
DI PUSKESMAS

12

SISTIM PELAYANAN KESEHATAN


PELAYANAN
TERSIER

UKM
KABUPATEN/KOTA

PELAYANAN
SEKUNDER

PELAYANAN
PRIMER

SKN 2012
Perpres 72/2012

INA
CBGs

UKP
JKN

KAPITASI

BOK
DUKUNGAN
PUSAT

MASYARAKAT

PERILAKU HIDUP SEHAT ATAU PARADIGMA SEHAT TERWUJUD13

PELAYANAN KESEHATAN
PRIMER

Revitalisasi UKM
Peningkatan Efektifitas UKBM
Optimalisasi Sistem Rujukan

Optimalisasi Fasyankes
Primer sebagai Gatekeeper
Optimalisasi Sistim Rujukan

PETA STRATEGIS PELAYANAN


KESEHATAN PRIMER

14

JENIS, KEDUDUKAN, TUGAS DAN


FUNGSI FASKES TINGKAT
PERTAMA DALAM JKN

15

JENIS FASKES TINGKAT PERTAMA


DI ERA JKN

PUSKESMAS
KLINIK PRATAMA
PRAKTIK DOKTER MANDIRI
PRAKTIK DOKTER GIGI
RS KELAS D PRATAMA

Catatan :
Bidan dan Perawat dimungkinkan jadi jejaring pelayanan
kesehatan TINGKAT PERTAMA namun TIDAK menjadi GATE
KEEPER. Pelayanan yang diberikan mengacu pada kompetensi
dan kewenangan sesuai ketentuan

16

KEDUDUKAN/POSISI & PERAN FASKES


TINGKAT PERTAMA DI ERA JKN
GATEKEEPER
Penyelenggara pelayanan kesehatan dasar yang
berperan sebagai kontak pertama dan penapis
rujukan sesuai dengan

standar pelayanan

medik.
Di ERA JKN :
KECUALI GAWAT DARURAT, SEMUA PESERTA HARUS MELALUI FASKES
TINGKAT PERTAMA
TINGKAT LANJUT (RS)

BARU DAPAT MEMPEROLEH PELAYANAN DI


17

TUGAS & FUNGSI PPK 1


TUGAS :
1. MENYELENGGARAKAN
KESEHATAN
DASAR
MASYARAKAT
MELALUI
PELAYANAN
KESEHATAN
DASAR
BERSARKAN
KOMPETENSI
&
KEWENANGANNYA
2. MENGATUR PELAYANAN KESEHATAN LANJUTAN MELALUI SISTEM RUJUKAN.
3. PENASEHAT, KONSELOR, DAN PENDIDIK UNTUK MEWUJUDKAN KELUARGA
SEHAT
4. MANAJER SUMBER DAYA

FUNGSI :
1.

KONTAK PERTAMA PASIEN

2.

PENAPIS RUJUKAN

3.

KENDALI MUTU DAN BIAYA


18

STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA


(Perkonsil No 11 Tahun 2012)
NO

SISTEM TUBUH MANUSIA

DAFTAR
PENYAKIT

TINGKAT KEMAMPUAN
1

3A

3B

4A

Sistem Saraf

73

22

18

19

Psikiatri

52

28

21

Indera

104

44

30

23

Respirasi

46

11

12

Kardiovaskular

41

15

GIT

83

32

17

19

Ginjal dan sal. Kemih

40

19

Reproduksi

99

11

41

16

19

12

Endokrin metabolik

33

10

Hematoimunologi

35

14

11

Muskuloskeletal

38

14

13

12

Sist Kulit dan Integumen

79

13

13

45

13

Forensik dan Medikolegal

13

736

70

261

164

97

144

TOTAL

19

BUKU PEDOMAN PELAYANAN BAGI DOKTER DI


FASYANKES PRIMER

PANDUAN PRAKTIK KLINIS


BAGI DOKTER DI
FASYANKES PRIMER

Panduan Penataan klinis


berdasarkan simpton pd layanan
primer

Panduan ketrampilan klinis


bagi DOKTER di Fasyankes
Primer

Panduan Pelayanan Dokter


di Fasyankes Primer

20

KREDENSIALING DAN
AKREDITASI

21

BAGAIMANA CARA FASKES


TINGKAT PERTAMA MENJADI
PROVIDER BPJS KESEHATAN ?

22

PROSES PENDAFTARAN FASKES UNTUK


MENJADI PROVIDER BPJS KESEHATAN
1.
2.

3.
4.
5.

6.

BPJS KESEHATAN MELAKUKAN PENAWARAN KERJASAMA KEPADA


FASKES SESUAI HASIL ANALISA KEBUTUHAN FASILITAS KESEHATAN
FASILITAS KESEHATAN YANG AKAN BEKERJASAMA DENGAN BPJS
KESEHATAN MELAKUKAN PENDAFTARAN KE KANTOR CABANG BPJS
KESEHATAN
TERDEKAT
DENGAN
MELAMPIRKAN
SYARAT
ADMINISTRASI DAN MENGISI FORMULIR PENDAFTARAN
KANTOR
CABANG
PT.ASKES/BPJS
KESEHATAN
MELAKUKAN
VERIFIKASI DAN VALIDASI KETENTUAN ADMINISTRASI (TERUTAMA IJIN
PRAKTEK)
BILA SEMUA SYARAT ADMINISTRASI TERPENUHI MAKA FASKES
DIBERIKAN FORMULIR SELF ASSESSMENT
SETELAH DILAKUKAN PENILAIAN SELF ASSESSMENT OLEH FASKES
TERSEBUT, KANTOR CABANG MELAKUKAN VALIDASI DAN SCORING DI
ISIAN SELF ASSESSMENT DENGAN FORMAT KREDENSIALING MELALUI
KUNJUNGAN LAPANGAN OLEH TIM KREDENSIALING.
SETELAH ADA KEPUTUSAN KERJASAMA/TIDAK, DIKIRIMKAN SURAT
PENERIMAAN/PENOLAKAN KE FASKES TERSEBUT.
23

Fasilitas Kesehatan milik Pemerintah dan


Pemerintah Daerah yang memenuhi
persyaratan wajib bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan (Psl 36 ayat 2, Perpres
No.12 thn 2013)

24

KREDENSIALING
FASKES TK.I
1

PERSYARATAN
ADMINISTRASI
persyaratan yang wajib

PERSYARATAN
TEKNIS
Sumber daya
manusia;,Kelengkapan sarana dan
prasarana;,Peralatan medis dan
obat obatan, Lingkup pelayanan;
dan, Komitmen pelayanan.

PERSYARATAN sebagaimana dimaksud diatur dengan PERATURAN


MENTERI. ( Perpres 12/2013,)

25

PUSKESMAS

Persyaratan
Administrasi

Surat Ijin Operasional;


Surat Ijin Praktik (SIP) bagi
dokter/drg , Surat Ijin Praktik
Apoteker (SIPA) bagi
Apoteker, Surat Ijin Praktik
atau Surat Ijin Kerja
(SIP/SIK) bagi tenaga
kesehatan lainnya
Perjanjian kerjasama dengan
jejaring, JIKA Diperlukan
Surat Pernyataan Kesediaan
mematuhi ketentuan yang
terkait dengan JKN

DRAFT PMK :

Persyaratan Teknis

sumber daya
manusia;
sarana dan fasilitas;
peralatan medis;
obat-obatan dan
penunjang; dan
cakupan pelayanan
dan komitmen jaga
mutu.
26

KREDENSIALING DAN REKREDENSIALING


FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
KREDENSIALING :
Proses seleksi awal atau penilaian
pemenuhan persyaratan bagi fasilitas
kesehatan Tingkat Pertama dan Lanjutan
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan,
pemerintah maupun swasta/perorangan

terhadap
pelayanan
yang akan
baik milik

REKREDENSIALING:
Proses
seleksi
ulang
terhadap
pemenuhan
persyaratan teknis dan kinerja pelayanan bagi
fasilitas
pelayanan
kesehatan
yang
akan
melanjutkan kerjasama dengan BPJS Kesehatan. 27

TUJUAN :
KREDENSIALING DAN REKREDENSIALING FASILITAS
KESEHATAN
1. MEMENUHI PERSYARATAN SESUAI KETENTUAN YANG
DITETAPKAN
2. MELAKUKAN PELAYANAN KESEHATAN SESUAI DENGAN
STANDAR KOMPETENSI, STANDAR PELAYANAN MEDIK
DAN STANDAT PELAYANAN OPERASIONAL
3. MEMILIKI KOMITMEN PELAYANAN
Pemenuhan jam praktek, penggunaan aplikasi SIM,
kepatuhan terhadap panduan klinik, penyelenggaraan
prolanis, mendukung aktifitas kesehatan masyarakat yang
dilaksanakan BPJS Kesehatan.
28

FASYANKES TINGKAT PERTAMA YANG AKAN


DI KREDENSIAL & REKREDENSIAL
KREDENSIAL :
1.FASYANKES YANG SAAT INI TELAH BEKERJASAMA
DENGAN PT ASKES, JAMKESMAS, PT JAMSOSTEK, PT
ASABRI
2.FASKES YANG MENGAJUKAN PERMOHONAN SEBAGAI
PPK/PROVIDER
REKREDENSIAL :
SELURUH FASKES YANG TELAH BEKERJASAMA DENGAN
BPJS DAN MENGAJUKAN PERMOHONAN MELANJUTKAN
KERJA SAMA
29

PELAKSANA KREDENSIALING & REKREDENSIALING

a. Kredensialing awal dilaksanakan oleh PT


Askes
b. Selanjutnya Kredensialing dan
Rekredensialing dilaksanakan oleh BPJS
Kesehatan sesuai ketentuan yang ada
30

KENDALI MUTU
Penerapan sistem kendali mutu pelayanan
secara menyeluruh meliputi :
Pemenuhan standar mutu Fasilitas Kesehatan
Memastikan
proses
pelayanan
kesehatan
berjalan sesuai standar yang ditetapkan
Pemantauan terhadap kasus rujukan dan rujuk
balik
Aspek keamanan pasien
Efektifitas tindakan
Kesesuaian pelayanan dengan kebutuhan medis
pasien
31

TUJUAN AKREDITASI PUSKESMAS


Tujuan umum:
Meningkatkan mutu layanan puskesmas.
Tujuan khusus:
1.Memacu puskesmas untuk memenuhi standar yang ditetapkan
2.Menetapkan strata akreditasi puskesmas yang telah memenuhi
standar yang ditentukan
3.Memberikan jaminan kepada petugas puskesmas bahwa pelayanan
yang diberikan telah memenuhi standar yang ditetapkan
4.Memberikan jaminan kepada pelanggan/masyarakat bahwa
pelayanan yang diberikan oleh puskesmas telah sesuai standar
5.Terbinanya puskesmas dalam rangka memperbaiki sistem
pelayanan, mutu dan kinerja secara berkesinambungan
6.Bukan sekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat akreditasi

32

1. Memberikan keunggulan kompetitif


2. Memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap fasyankes
3. Menjamin diselenggarakannya pelayanan kesehatan primer kepada
pasien dan masyarakat.
4. Meningkatkan pendidikan pada staf Fasyankes primer untuk
memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat
5. Meningkatkan pengelolaan risiko baik pada pelayanan pasien baik di
Puskesmas maupun fasyankes primer lainnya, dan penyelenggaraan
upaya Puskesmas kepada masyarakat
6. Membangun dan meningkatkan kerja tim antar staf fasyankes primer
7. Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban
pendokumentasian, dan konsistensi dalam bekerja
8. Meningkatkan keamanan dalam bekerja.
33

TARGET AKREDITASI FASYANKES


MENUJU JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

1. UJI COBA AKREDITASI PUSKESMAS DI JATIM &


NTT
2. FINALISASI NSPK AKREDITASI FASYANKES
PRIMER
3. REKRUTMEN & TOT SURVEIOR
4. REKRUTMEN & TOT PENDAMPING
5. PENETAPAN KELEMBAGAAN AKREDITAS
6. PENYUSUNAN PMK AKREDITASI FASYANKES
PRIMER

AKREDITASI GK PADA FASYANKES


PRIMER
(Puskesmas, Klinik, dokter
praktik mandiri)

2015-2018

20114

PENYUSUNAN PEDOMAN
( NSPK) AKREDITASI
FASYANKKES PRIMER

2012-2013

Pelayanan kesehatan kepada Peserta Jaminan Kesehatan


harus memperhatikan mutu pelayanan, berorientasi pada
aspek keamanan pasien, efektifitas tindakan, kesesuaian
dengan kebutuhan pasien, serta efisiensi biaya. Perpres
12/13 ( psl 42, ayat 1)

KENDALI MUTU FASYANKES PRIMER DENGAN

34

SISTEM RUJUKAN

35

PERATURAN PRESIDEN NO. 12 TAHUN 2013


Dalam hal Peserta memerlukan pelayanan
kesehatan tingkat lanjutan, Fasilitas Kesehatan
tingkat pertama harus merujuk ke Fasilitas
Kesehatan rujukan tingkat lanjutan terdekat
sesuai dengan SISTEM RUJUKAN yang diatur
dalam ketentuan peraturan perundangundangan
(Psl 29 ayat 5).
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan
kesehatan tingkat pertama dan pelayanan
kesehatan rujukan tingkat lanjutan diatur dengan
PERATURAN MENTERI (Psl.29 ayat 6)
36

PERATURAN MENTERI KESEHATAN R.I

NOMOR 001 TAHUN 2012 : SISTEM RUJUKAN


PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN

Pelayanan
kesehatan
dilaksanakan
secara
berjenjang, sesuai kebutuhan medis dimulai dari
pelayanan kesehatan tingkat pertama (psl 4 PMK
001/2012).
Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat
diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan
tingkat pertama (Psl 4 ayat 2)
Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan
ke dokter dan/atau dokter gigi pemberi pelayanan
kesehatan tingkat pertama (Psl 4 ayat 4).
dikecualikan pada keadaan gawat darurat, bencana, kekhususan
permasalahan kesehatan pasien, dan pertimbangan geografis.

37

PERLUNYA SISTEM RUJUKAN


YANG TERSTRUKTUR
Menjamin terlaksananya pelayanan yang
berkelanjutan (continuum of care)
Menjamin peserta JKN memperoleh manfaat
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan
dalam pemenuhan kebutuhan dasar
kesehatannya
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem
kesehatan
Memperkuat fasilitas kesehatan primer
Meningkatkan kemampuan membuat keputusan di
level pelayanan kesehatan
Meningkatkan kerjasama antara 3 level fasilitas
38
pelayanan kesehatan

RESTRUKTURISASI LAYANAN KESEHATAN

ma
Pri e
r
Ca

Se
Ca con
r e da
r

ry

re
Ca
lf
Se

r
st
n
U

ur
t
uc

ed

Tertiary Care

r
St

r
tu
c
u

ed
Tertiary

Pembinan dan
Pengawasan oleh Menteri

Pembinan dan
Pengawasan Dinkes
Provinsi

Secondary

GATE
Kontak pertama pada
KEEPER
Primary Care

Sebagai Gatekeeper mampu


menangani kasus rujuk balik
Kesiapan Sarana dan prasarana,
SDM, Alat, Obat obatan
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
DINKES. KAB/KOTA

pelayanan kesehatan formal


dan penapis rujukan sesuai
dengan Pedoman Pelayanan
Medik.
Kredensial dan
Rekredensial
Panduan Pelayanan
(PPK)
Audit Kinerja
Akreditasi
DOKTER LAYANAN
PRIMER

39

39

BESARAN TARIF

40

PEMBAYARAN FASILITAS KESEHATAN

BPJS Kesehatan melakukan pembayaran


kepada Fasilitas Kesehatan tingkat pertama
secara praupaya berdasarkan kapitasi atas
jumlah Peserta yang terdaftar di Fasilitas
Kesehatan tingkat pertama (PSL 39 ayat 1,
Perpes No.12/2013).

41

TARIF KAPITASI
NO

JENIS FASILITAS
KESEHATAN TK
PERTAMA

Puskesmas

RS Pratama/Klinik
Pratama/Dokter
Praktek/Faskes yang
setara

Dokter Gigi Praktek

KAPITASI

3000 6000
8.000 10.000

2.000

42

TARIF RAWAT INAP FASKES TK I


( DI LUAR KAPITASI )

NO

JENIS FASILITAS
KESEHATAN

TARIF

1 Puskesmas

100.000

2 RS Pratama

100.000

43

TARIF PELAYANAN KEBIDANAN DAN NEONATUS


( DI LUAR KAPITASI )
NO

PELAYANAN KESEHATAN

TARIF

Pemeriksaan ANC

2
3

Persalinan Normal
Penanganan perdarahan paska keguguran,
persalinan pervaginam dan emergency dasar

Pemeriksaan PNC/neonatus

Pelayanan tindakan paska persalinan (mis


placenta manual)

Pelayanan pra rujukan pd komplikasi kebid &


neonatal

125.000

Pelayanan KB pemasangan IUD/Implant dan


Suntik

100.000
15.000

Penanganan komplikasi KB paska persalinan

44
125.000

25.000
600.000
750.000
25.000
175.000

SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN

Dana yankes JKN yg telah menjadi


pendapatan daerah sesegera mungkin
dikembalikan
seutuhnya
kepada
Puskesmas ataupun RS milik Pemerintah
Daerah
untukmenunjang
yankes
di
Puskesmas dan RS

Percepatan status RSUD dan Puskesmas


menjadi Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) sesuai amanat UU No. 36 th 2009
ttg Kesehatan dan UU No. 44 th 2009 ttg
RS
45

PENUTUP

46

PELAKSANAAN
KREDENSIALING DAN REKREDENSIALING
FASYANKES TINGKAT PERTAMA

MASA TRANSISI
2014
-Fasyankes
tingkat
pertama
yang
telah
bekerjasama
dengan PT Askes,
Jamsostek,
ASABRI,
Jamkesmas
-Fasyankes yang
mengajukan
permohonan
sebagai Provider
BPJS Kesehatann

2019

2015 - 2018
- Fasyankes
tingkat
pertama sudah
dikontrak
sebelumnya
- Fasyankes
baru yang
mengajukan
permohonan
sebagai
provider BPJS
Kesehatan

Fasyankes
Tingkat
pertama sudah
dikontrak
sebelumnya
- Fasyankes baru
yang
mengajukan
permohonan
sebagai
Provider BPJS

Kesehatan

MELENGKAPI PERSYARATAN ADMINISTRASI & TEKNIS

47

STANDAR PELAYANAN YANG HARUS


DIPENUHI
1. STANDAR KOMPETENSI DOKTER/DOKTER GIGI
BAIK PRIMER, SEKUNDER DAN TERSIER.
2. STANDAR KOMPETENSI TAMBAHAN
3. PANDUAN PRAKTIK KLINIK PADA PELAYANAN
KESEHATAN PRIMER YANG DITETAPKAN OLEH
MENTERI KESEHATAN
4. STANDAR

PROSEDUR

PELAYANAN MEDIK

OPERASIONAL

Kekurangan dan Ketersediaan Perawat


di Puskesmas 2013

Standar kebutuhan minimal : ratarata 6 perawat per puskesmas


Jumlah lulusan perawat per th:
sekitar 30.000 perawat.
(data BPPSDMK 2013)

49

Kekurangan dan Ketersediaan Bidan


di Puskesmas 2013

Standar kebutuhan minimal : ratarata 4 bidan per puskesmas


Jumlah lulusan bidan per tahun:
Sekitar 52.000 bidan
(data BPPSDMK 2013)
50

PERAN PEMERINTAH DAERAH


1. Penyiapan sarana pelayanan khususnya di DTPK
(menjamin akses dan pemerataan)
2. Penyediaan SDM Kesehatan dan mengatur distribusinya
termasuk anggaran pelatihan SDM kesehatan
3. Penyiapan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer untuk
krendensialing
4. Sosialisasi kepada seluruh stakeholder di daerah
5. Mendorong pihak swasta dalam pemenuhan fasilitas
pelayanan kesehatan terutama di DTPK (daerah
terpencil dan sangat terpencil)
6. Persiapan daerah mencapai universal coverage.
7. Pembentukan Tim safe guarden, Forum Komunikasi dan
Forum Kontrol.
8. Mempersiapkan RS untuk terpenuhinya pelayanan kasus
51
rujukan

HAL HAL YANG SEGERA DILAKUKAN


NO

2
2
3

4
5
6
7

KEGIATAN

Perizinan :
a.Fasilitas pelayanan
b.Ketenagaan
Persiapan Akreditasi
Kredensial awal
Pemenuhan :
a.Sarana & Prasarana
b.Peralatan
c.SDM
d.Jenis Pelayanan
e.Standar Pelayanan
Penetapan
tarif
pelayanan
Pola penghitungan unit
cost
Pelatihan SDM
Sistem Informasi :
Pencatatan
dan
Pelaporan
(sesuai
ketentuan Puskesmas

PENANGGUNG JAWAB
PEMERINTA PEMDA
SWASTA
ORANISASI
H
PROFESI

v
v
v
v

v
v
v
V
V
v

v
v
v
v
v
v

v
v

v
v
v
v
v
v

v
v
V
v
v
v

v
v

v
v

v
v

v
52

Iuran JKN (Perubahan Perpres 12/2013)


PESERTA
PBI
PNS/TNI/POLRI/
PENSIUN
PEKERJA
PENERIMA
UPAH SELAIN
PNS DLL

BENTUK
IURAN

BESARAN IURAN

KET

NILAI NOMINAL
(per jiwa)

Rp. 19.225,-

Ranap kelas 3
Pasal 16A, 23

5%
(per keluarga )

2% dari pekerja
3% dari pemberi kerja

Ranap kelas 1, kelas


2
Pasal 16B, 23

4,5 % (per keluarga)


dan
5% (per keluarga)

s/d 30 Juni 2015:


0,5% dari pekerja
4% dari pemberi kerja

Ranap kelas 1, kelas


2
Pasal 16C, 23

mulai 1 Juli 2015:


1% dari pekerja
4% dari pemberi kerja
PEKERJA
BUKAN
PENERIMA
UPAH dan
BUKAN
PEKERJA

NILAI NOMINAL
(per jiwa)

1. Rp 25,500,2. Rp 42,500,3. Rp 59,500,-

1. Ranap kelas 3
2. Ranap kelas 2
3. Ranap kelas 1
Pasal 16F, 23
53

54

DRAF KRITERIA POINT


REMUNERASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

JABATAN
PENDIDIKAN
PANGKAT GOLONGAN
MASA KERJA
STATUS KEPEGAWAIAN
WAKTU DATANG
WAKTU PULANG
KEHADIRAN

JABATAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.

KEPALA PUSKESMAS
KEPALA SUBAG TATA USAHA
KEPALA SEKSI YANKES
KEPALA SEKSI KESMAS
PEANGGUNG JAWAB UNIT KESEHATAN UMUM
PEANGGUNG JAWAB UNIT KES GIGI DAN MULUT
PENANGGUNG JAWAB UNIT KES IBU DAN ANAK
PENANGGUNG JAWAB UNIT KESE SPESIALIS
PENANGGUNG JAWAB UNIT RAWAT INAP
PENANGGUNG JAWAB UNIT RUMAH BERSALIN
PEANGGUNG JAWAB UNIT PELAYANAN 24 JAM DAN AMBULANCE
PENANGGUNG JAWAB UNIT KELUARGA BERENCANA
PENAGGUNG JAWAB UNIT KAMAR OPERASI
PENANGGUNG JAWAB UNIT FARMASI
PENANGGUNG JAWAB UNIT GIZI
PENANGGUNG JAWAB UNIT LABORATORIUM
PENANGGUNG JAWAB UNIT RADIOLOGI
PENANGGUNG JAWAB UNIT PEMELIHARAAN PERALATAN KESEHATAN
PENANGGUNG JAWAB UNIT FISIOTERAPI
PELAKSANA DOKTER SPES/UMUM/GIGI/APOTEKER
PELAKSANA BIDAN/PERAWAT/PARAMEDIS
PELAKSANA ADMINISTRASI
PELAKSANA KEAMANAN/CUCI/MASAK/KEBERSIHAN

PENDIDIKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

SD SEDERAJAT
SMP SEDERAJAT
SMA SEDERAJAT
DIPLOPA/D 1
DIPLOMA/D 3
DIPLOMA /D4
SARJANA S 1 UMUM
SARJANA S 1 KESEHATAN
PASCA SARJANA S 2 UMUM
PASCA SARJANA S2 KESEHATAN
Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang sudah disesuaikan
atau dicatat pada Badan Kepegawaian Daerah.

PANGKAT GOLONGAN
1.
2.
3.
4.

GOLONGAN I
GOLONGAN II
GOLONGAN III
GOLONGAN IV
Golongan adalah golongan yang dimiliki Pegawai Negeri Sipil dan Calon
Pegawai Negeri Sipil saat ini.
Untuk Non Pegawai Negeri Sipil perlu disepakati

MAS KERJA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

MASA KERJA 1 4 TAHUN


MASA KERJA 5 9 TAHUN
MASA KERJA 10 14 TAHUN
MASA KERJA 15 19 TAHUN
MAS KERJA 20 24 TAHUN
MASA KERJA 25 29 TAHUN
MASA KERJA 30 TAHUN LEBIH
Masa kerja dihitung pada saat diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil/PTT.
(SK CPNS atau PTT)
Tenaga kontrak dihitung sejak pertama kali dikontrak tanpa terputus. (Perjanjian
Kontrak)
Tenaga kontrak yang diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil dihitung sejak
diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil. (SK CPNS)

STATUS KEPEGAWAIAN
1.
2.
3.
4.
5.

PEGAWAI NEGERI SIPIL


CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
PTT
KONTRAK
PHL

WAKTU DATANG
1.
2.
3.
4.
5.
6.

DATANG TERLAMBAT 0 2 KALI


DATANG TERLAMBAT 3 4 KALI
DATANG TERLAMBAT 5 6 KALI
DATANG TERLAMBAT 7 8 KALI
DATANG TERLAMBAT 9 10 KALI
DATANG TERLAMBAT LEBIH 10 KALI

WAKTU SESUAI PERGUB 07.30


WAKTU TOLERANSI KESEPAKATAN SAAT INI 08.15

WAKTU PULANG
1.
2.
3.
4.
5.
6.

PULANG CEPAT 0 2 KLAI


PULANG CEPAT 3 4 KALI
PULANG CEPAT 5 6 KALI
PULANG CEPAT 7 8 KALI
PULANG CEPAT 9 10 KALI
PULANG CEPAT LEBIH 10 KALI
WAKTU SESUAI PERGUB 16.00
WAKTU TOLENRANSI KESEPAKATAN SAAT INI 15.30

KEHADIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

TIDAK HADIR 0 KALI


IDAK HADIR 1 KALI
TIDAK HADIR 2 KALI
TIDAK HADIR 3 KALI
TIDAK HADIR 4 KALI
TIDAK HADIR 5 KALI
TIDAK HADIR LEBIH 5 KALI

JABATAN
NO

JABATAN

POINT

KEPALA PUSKESMAS

12

KEPALA TATA USAHA DAN KEPALA SEKSI

PEANGGUNG JAWAB UNIT/ BEND PENG/BEND PEN/


PKB/MR

PELAKSANA
DS/DU/DG/APOTEKER/PERENC/KEPEG/PB

PELAKSANA BIDAN/PERAWAT/PARAMEDIS

PELAKSANA ADMINISTRASI

PELAKSANA KEA/KEB/CUCI/MASAK

PENDIDIKAN
NO

PENDIDIKAN

POINT

PASCA SARJANA KESEHATAN

PASCA SARJANA UMUM

SARJANA KESEHATAN

SARJANA UMUM

DIPLOMA 4

DIPLOMA 3

DIPLOMA 1/BIDAN/SPAG/SPPH

SPR/SPK/SPRG/SAA/SMAK/SMA

SMP SEDERAJAT

SD SEDERAJAT

10

10

GOLONGAN
N0

GOLONGAN

POINT

IV

III

II

NON PNS

MASA KERJA
NO

MASA KERJA

POINT

LEBIH 30 TAHUN

25 29 TAHUN

20 24 TAHUN

15 19 TAHUN

10 14 TAHUN

5 9 TAHUN

1 4 TAHUN

STATUS PEGAWAI
N0

STATUS PEGAWAI

POINT

PNS

CPNS

PTT

KONTRAK

PHL

WAKTU DATANG
NO

TERLAMBAT DATANG

POINT

0 2 KALI

3 4 KALI

5 6 KALI

7 8 KALI

9 10 KALI

LEBIH 10 KALI

WAKTU PULANG
NO

CEPAT PULANG

POINT

0 2 KALI

3 4 KALI

5 6 KALI

7 8 KALI

8 9 KALI

LEBIH 10 KALI

KEHADIRAN
NO

TIDAK HADIR

P0INT

0 KALI

1 KALI

2 KALI

3 KALI

4 KALI

5 KALI

LEBIH 5 KALI

Anda mungkin juga menyukai