penanganannya
Apakah Batu Saluran kencing itu ?
Batu saluran kencing merupakan suatu penyakit yang sudah dikenal sejak zaman
Mesir kuno, terbukti dengan ditemukannya batu pada kandung kencing seorang mumi.
Penyakit ini dapat menyerang penduduk di seluruh dunia tidak terkecuali di Indonesia.
Angka kejadian berbeda-beda antar negara, di negara berkembang seperti di Indonesia
banyak ditemukan batu kandung kencing sedangkan di negara maju banyak ditemukan
batu saluran kencing atas, kemungkinan ini berkaitan dengan status gizi dan aktivitas
penduduk masing-masing negara. Kejadian batu saluran kencing secara keseluruhan di
dunia rata rata terdapat 1 12 % dari populasi penduduk.
(kelainan bawaan) dan keadaan keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik).
Factor penyebab utama (lebih dari 80%) penyebab batu tak diketahui, dan sering
dianggap bahwa penderita itu tubuhnya mempunyai bakat membentuk batu saluran
kencing.
Terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran kencing
pada seseorang. Faktor faktor tersebut berasal dari dalam tubuh seseorang dan faktor
yang berasal dari lingkungannya.
Faktor dari dalam tubuh seseorang (internal) antara lain Umur, lebih sering
didapatkan pada usia 30 50 tahun. Kelainan anatomis pada saluran air kencing juga
dapat menyebabkan timbulnya batu saluran kencing oleh karena aliran air seni jadi
terhambat sehingga mineral yang ada pada air kencing akan mengendap. Jenis kelamin,
penyakit batu ini didapatkan pada pria dua kali lebih banyak dari perempuan. Sedangkan
imobilisasi, yaitu pada pasien yang lama dirawat di rumah sakit atau di rumah dengan
banyak tirah baring juga cenderung akan terbentuk batu saluran kencing. Keturunan
(penyakit ini diduga diturunkan dari orangtuanya). Kelainan pada tulang misalnya
hiperparatiroid, tumor ganas tulang atau tumor ganas yang menyebar ke tulang dapat
menyebabkan pengeluaran zat kapur/kalsium dari tulang sehingga zat kapur pada air
kencing meningkat. Infeksi, dimana pH urine menjadi lebih basa dan memudahkan
terbentuknya batu jenis tertentu.
Faktor yang berasal dari lingkungan (eksternal) yang mempengaruhi antara
lain geografi (daerah yang penduduknya banyak menderita penyakit batu saluran kencing
dari pada daerah lain) sehingga dikenal sebagai daerah stone belt, asupan air yang
kurang dan kandungan kalsium yang tinggi pada air minum yang dikonsumsi
masyarakat setempat dapat meningkatkan angka kejadian batu saluran kencing. Diet:
makanan yang banyak mengandung purin (faktor risiko lainnya adalah menu makanan
Indonesia yang tinggi kandungan asam urat (seperti emping, singkong, jeroan, seafood
dan lainnya), oksalat dan kalsium yang berlebihan mempermudah terjadinya batu saluran
kencing. Disebutkan pula bahwa pekerjaan yang banyak duduk atau kurang aktivitas
(sedentary life) juga mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan batu saluran
kencing.
pemberian obat nyeri saja, atau dengan pembiusan umum maupun regional. Kelebihan
alat ini adalah bisa tanpa pembiusan dan tidak invasif, namun tidak semua Rumah sakit
memiliki karena harga alat ini yang sangat mahal, dan tidak semua batu saluran kencing
dapat diterapi dengan cara ini. Akan tetapi syukur alhamdulillah di provinsi NTB sudah
terdapat 2 RS swasta di kota Mataram yang telah memiliki alat ini sehingga bila pasien
memenuhi syarat untuk dilakukan ESWL maka pasien-pasien tidak perlu di rujuk ke luar
daerah. Meskipun begitu Dokter spesialis urologi yang akan menentukan bisa tidaknya
cara ini dipakai untuk memberikan hasil yang memuaskan bagi pasien.
Endourologi yaitu tindakan invasif minimal untuk mengeluarkan batu saluran
kencing dengan cara memecahkan dan kemudian mengeluarkannya dari saluran kencing
melalui alat yang dimasukkan langsung ke dalam saluran kencing. Jenis metode yang
dipakai seperti PNL (Percutaneous nephrolithotomy), Litotripsi, dan Ureterorenoskopi
(URS).
Bedah terbuka untuk RS yang belum memiliki fasilitas tindakan endourologi,
maupun ESWL atau bila batu terlalu besar atau batu staghorn, atau bila diperlukan
pembedahan rekonstruksi karena ada kelainan bentuk saluran yang akan menyebabkan
timbulnya batu kambuh kembali.
Usaha usaha apa yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya batu
saluran kencing ?
Usaha pencegahan yang bisa dilakukan pada umumnya adalah:
(1) Menghindari terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan dalam tubuh) dengan
minum cukup air dan diusahakan air kencing yang dihasilkan sebanyak 2 3
liter per hari.
(2) Minum yang banyak, untuk daerah yang panas seperti di Indonesia khususnya
seperti kota Mataram, dianjurkan untuk minum sebanyak 2,5 sampai 3 liter
sehari. Urin harus berwarna putih, apabila urin berwarna kuning sampai
dengan kuning pekat, berarti anda kurang minum.
(3) Diit makanan untuk mengurangi kadar zat komponen pembentuk batu sesuai
dengan jenis batu yang pernah diderita sebelumnya. Penelitian saat ini
menunjukkan
bahwa
pengidap
batu
jenis
kalsium
oksalat
boleh
mengkonsumsi kalsium dalam bentuk makanan seperti susu, keju; tetapi tidak
boleh mengkonsumsi kalsium yang bukan berupa makanan. Makanan yang
banyak mengandung asam urat seperti jerohan, udang, kacang dan emping
tidak boleh dikonsumsi, Selain itu harus cukup vitamin dalam makanan sehari
hari.
(4) Aktivitas harian dan olah raga yang cukup. Sebaiknya olah raga yang loncatloncat atau lari yang dilakukan secara teratur.
(5) Bila pernah mengidap batu saluran kencing, sebaiknya kontrol teratur pada
dokter yang merawat, dan sesuai jadwal yang ditentukan dokter, karena batu
selalu bisa kambuh kapan saja.