Oleh:
MARDHATILLAH AULIA
1203146 / 2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan ridho serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul MAKALAH PERATURAN TENTANG STUDY
KELAYAKAN TAMBANG. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Lingkungan Tambang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, mengingat keterbatasan waktu, pengetahuan, dan kemampuan
yang penulis miliki. Namun demikian, dengan segala kemampuan yang ada dan
dengan rasa tanggung jawab, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, uluran tangan, maupun
bimbingan dari berbagai pihak, makalah ini tidak dapat terwujud, untuk itu pada
kesempatan kali ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Drs.Yunasril, M.Si selaku dosen Mata Kuliah Lingkungan Tambang,temanteman yang telah bersama-sama serta semua membantu dalampenyelesaikan
makalah ini.
Semoga semua bantuan yang diberikan dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang
setimpal. Amin ya rabbalalamin.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi penulis khususnya dan umumnya bagi semua pihak.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ....................................................................
.................... i
DAFTAR ISI
....................................................................................
.............. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Makalah.........................................................1
B. Rumusan Makalah........................................................................2
C. Batasan Makalah..........................................................................2
D. Tujuan Penulisan Makalah............................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dari study kelayakan.................................................3
B. Fungsi dan tujuan study kelayakan
....................................................................................................
4C. Peraturan Mengenai Study Kelayakan Tambang...........................................
5
D. Manfaat Study Kelayakan ..............................................................................11
E. Faktor faktor dilakukannya Study Kelayakan ............................................ 11
BAB 3 PENUTUP
A. Simpulan
....................................................................................................
13
B. Saran
....................................................................................................
14
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan yang
melimpah ruah, baik itu berupa hasil hutan maupun hasil tambang yang berupa
bijih,
minyak
bumi,
maupun
mineral
yang
salah
satunya
adalah
1.
B.
Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dibuat untuk membatasi dan menjamin pembahasan
masalah agar tidak menyimpang dari tema yang sudah ditetukan. Adapun batasan
masalahnya adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
D. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa atau mahasiswi
dapat mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan study kelayakan Dan juga
memahami fungsi dan tujuan dari study kelayakan pada Kontak Kerja (KK) yang
2.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dari Study Kelayakan
Studi kelayakan tambang merupakan kegiatan untuk menghitung dan
mempertimbangkan suatu endapan bahan galian ditambang dan atau diusahakan
secara menguntungkan. Sebelum kegiatan perencanaan dan perancangan tambang
diperlukan kegiatan study kelayakan yang menyajikan beberapan informasi.
Studi kelayakan selain merupakan salah satu kewajiban normatif yang harus
dipenuhi dan prasyarat untuk memperoleh IUP Operasi Produksi. Sesungguhnya
apabila dipahami secara benar, studi kelayakan merupakan dokumen penting yang
berguna bagi berbagai pihak, khususnya bagi pelaku usaha, pemerintah, dan
investor atau perbankan.
Dengan demikian, dokumen studi kelayakan bukan hanya seonggok tumpukan
kertas yang di dalamnya memuat konsep, perhitungan angka-angka dan gambargambar semata, tetapi merupakan dokumen yang sangat berguna bagi manajemen
dalam mengambil keputusan strategik apakah rencana tambang tersebut layak
untuk dilanjutkan atau tidak. Hal lain yang harus dipahami adalah, studi
kelayakan bukan hanya mengkaji secara teknis, atau membuat prediksi/ proyeksi
ekonomis, juga mengkaji aspek nonteknis lainnya, seperti aspek sosial, budaya,
hukum, dan lingkungan.
4.
Tahap tahap dari Study Kelayakan antara lain
1. Tahap perencanaan tambang
2. Tolak ukur tata lingkungan
3. Tolak ukur keekonomian
4. Rancangan tolak ukur ultimate (penggalian, penimbunan)
5. Rancangan Tambang Sektoral
6. Rencana Investasi
7. Rencana Pemasaran
IUP
dapat
melakukan
Studi
Kelayakan
setelah
Menteri,
gubernur
atau
bupati/walikota
sesuai
dengan
kewenangannya.
2) Dalam hal Eksplorasi dilakukan oleh Menteri, Badan Usaha
dapat langsung melakukan studi kelayakan setelah mendapatkan IUP
3) Badan Usaha wajib melakukan Studi Kelayakan sesuai dengan kaidah
PEDOMAN PERIZINAN
tahapan kegiatan
sebagian atau seluruh WIUP nya setelah menyampaikan dan disetujuinya laporan
eksplorasi lengkap,
pemberi izin.
2) RKAB dan RKTTL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun sesuai
a. Kegiatan yang eksplorasi yang telah dilakukan dan hasil eksplorasi yang
diperoleh.
b. Realisasi pengeluaran biaya yang telah dikeluarkan.
6.
Pasal 41
1)
2)
Apabila dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya
laporan tidak ada tanggapan atas Laporan Eksplorasi Lengkap, RKAB dan
RKTTL
Pemegang IUP Eksplorasi yang telah selesai melakukan tahap kegiatan studi
kelayakan pada sebagian/seluruh WIUP nya, atau
Presentasi hasil studi kelayakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dihadiri wakil dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, pemerintah
provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.
3) Dalam hal wakil dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) tidak hadir, dapat diwakilkan pada pemerintah provinsi.
Pasal 43
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya harus
menerbitkan
surat persetujuan
hasil
evaluasi Laporan
Studi Kelayakan,
TAHUN
2011
TENTANG
PEDOMAN
PERIZINAN
Eksplorasi
batubara dapat melakukan tahapan kegiatan studi kelayakan pada sebagian atau
seluruh WIUP/WIUPK-nya setelah menyampaikan dan disetujuinya laporan
eksplorasi lengkap dan laporan RKAB tahap studi kelayakan oleh pemberi izin.
2)
Kegiatan tahap studi kelayakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
antara lain: in fill drilling, pembuatan terowongan eksplorasi, uji metalurgi
dan/atau pengolahan, studi geotekenik, geohidrologi, studi kelayakan, studi
AMDAL uji penambangan dan peralatan tambang, perhitungan cadangan dan
perencanaan tambang.
3)
RKAB studi kelayakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun sesuai
peraturan perundang-undangan, antara lain memuat :
a. kegiatan eksplorasi yang telah dilakukan dan hasil eksplorasi yang
diperoleh;
b. realisasi pengeluaran biaya yang telah dikeluarkan;
termasuk laporan
pengangkutan, pemuatan dan pengapalan bijih/batubara, konsentratkonsentrat dan hasil dalam bentuk lain dari WIUP/WIUPK, termasuk
penyelidikan teknis tentang kemungkinan lokasi pelabuhan, jalan-jalan
hasil studi dampak fisik mengenai pengaruh yang akan timbul terhadap
Pasal 52
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya harus
menerbitkan surat persetujuan hasil evaluasi Laporan kegiatan Studi Kelayakan
termasuk AMDAL/UKL-UPL
dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak laporan
dinyatakan lengkap dan benar.
10.
D. Manfaat Study Kelayakan
a. Dokumen studi kelayakan bukan hanya seonggok tumpukan kertas yang di
dalamnya memuat konsep, perhitungan angka-angka dan gambar-gambar
semata, tetapi merupakan dokumen yang sangat berguna bagi manajemen
dalam mengambil keputusan strategik apakah rencana tambang tersebut
layak untuk dilanjutkan atau tidak.
b. Studi kelayakan bukan hanya mengkaji secara teknis, atau membuat
prediksi/ proyeksi ekonomis, juga mengkaji aspek nonteknis lainnya,
seperti aspek sosial, budaya, hukum, dan lingkungan.
E. FAKTOR FAKTOR DILAKUKANNYA STUDY KELAYAKAN
I.
KEADAAN UMUM
1 . Geologi
2 . Keadaan Endapan
3. Cara Perhitungan Cadangan
4. Klasifikasi dan Jumlah Cadangan (insitu, miniable, marketable.)
III.
RENCANA PENAMBANGAN
11.
5 . Jadwal Rencana Produksi dan Umur Tambang
6. Rencana Penanganan
7.Rencana Penanganan/Perlakuan Sisa Cadangan pada Pasca Tambang
IV.
RENCANA
PENGOLAHAN
DAN
PEMURNIAN
ATAU
PENCUCIAN
1 . Studi/Percobaan Pengolahan/ Pemurnian
2 . Tatacara Pengolahan dan Pemurnian
3 . Peralatan Pengolahan (jenis, jumlah dan kapasitas)
4 . Hasil Pengolahan dan Rencana Pemanfaatan Mineral Ikutan
V.
1. Bagan Organisasi
2. Jumlah dan kriteria Tenaga Kerja Tetap dan Tidak Tetap
3. Tingkat Gaji dan Upah
4. Sistem Kerja (kontrak, borongan dan lain-lain).
VI.
PEMASARAN
1. Bagan Organisasi
2. ProspekPemasaran
VII.INVESTASI DAN ANALISIS KELAYAKAN
1 . Investasi
a . Modal Tetap
dari
Study
Kelayakan
yakni,tahap
ukur
ultimate
(penggalian,
penimbunan),rancangan
tambang
Peraturan Pemerintah
59 Tahun
2007
B. Saran
Saran saya di sini yakni untuk pertambangan perlu ditinjau ulang dilihat
bagaimana study kelayakan suatu perusahaan tambang,karena pada study
kelayakan acuan pelaksanaan kegiatan,dan berfungsi sebagai alat kontrol dan
pengendalian berjalannya pekerjaan,bagi pemerintah, dokumen studi kelayakan,
merupakan pedoman dalam melakukan pengawasan, baik yang menyangkut
kontrol realisasi produksi, kontrol keselamatan dan kesehatan kerja, kontrol
14.
DAFTAR BACAAN
PEDOMAN PERIZINAN
TAHUN
2011
TENTANG
PEDOMAN
PERIZINAN