Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH EKONOMI TEKNIK

STUDI KELAYAKAN PERTAMBANGAN NIKEL

Disusun Oleh :

NaufalHaryandi Ahmad

3114110018

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Jurusan Teknik Sipil

Program Studi Teknik Konstruksi Gedung

2014

1
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat yang Allah SWT anugerahkan kepada kita kesehatan

badan, iman dan pikiran tercurahkan kepada kita melalui rahmat Nya. Berkat

rahmat Nya pula sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul

Studi Kelayakan Pertambangan Nikel makalah disusun dengan tujuan untuk

memenuhi tugas Ekonomi Mineral.

Akhirnya kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang sudah mendukung penyusunan makalah ini.

Selanjutnya kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga

akan menumbuhkan rasa syukur kami kepada rahmat Allah SWT dan dalam hal

perbaikan makalah ini kedepannya.

Makassar, 26 April 2016

I
DAFTAR ISI

Kata PengantarI

Daftar Isi...II

Bab I Pendahuluan.1

I.1 Latar Belakang............................................................................................1

I.2 Rumusan Masalah...................................................................................2

1.3 Tujuan Makalah..........................................................................................2

Bab II Pembahasan..3

A. Tinjauan Pustaka3

A.1 Studi Kelayakan Usaha Pertambangan......................................................3

A.2 Pengertian Investasi...................................................................................7

A.3 Pengertian Aliran Kas (Cash Flow)............................................................7

B. Metode Penyelesaian.8

B.1 Metode Analisis..........................................................................................8

B.2 Metode Analisis Data..................................................................................8

C. Pembahasan..9

C.1 Aspek-aspek Kelayakan.............................................................................9

Bab III Penutup.14

III.1 Kesimpulan..............................................................................................14

III.2 Saran.......................................................................................................15

Daftar Pustaka...........................................................................................................16

II
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Usaha Pertambangan dewasa ini semakin berkembang pesat, karena

seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dunia akan barang-barang

yang mengandung unsur bahan galian. Investasi di sektor pertambangan

mempunyai resiko cukup tinggi karena ada ketidakpastian keberadaan sumberdaya

mineral. Berangkat dari masalah tersebut maka studi kelayakan usaha tambang

perlu dilakukan untuk menekan resiko kegagalan.Peluang untuk mengembangkan

usaha dibidang pertambangan di Indonesia ini masih terbuka cukup luas karena

masih banyak daerah-daerah yang mengandung bahan galian yang belum di

maksimalkan. Oleh karena itu, ini merupakan peluang yang cukup menjanjikan bagi

para investor untuk menginvestasikan dana mereka untuk meningkatkan sektor

industri pertambangan.

Studi Kelayakan Bisnis (SKB) merupakan kegiatan yang dapat menjawab

pertanyaan-pertanyaan tersebut pada sebuah perusahaan yang bergerak dalam

sector pertambangan, karena SKB adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara

mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka

menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan dengan menganalisis

berbagai macam aspek. Namun investasi tersebut juga harus memperhatikan

kondisi-kondisi dibidang ekonomi, hukum, politik, budaya, keamanan, perilaku dan

perubahan lingkungan masyarakat karena sering kali terjadi ketidakpastian yang

dapat mengakibatkan apa yang sudah direncanakan menjadi tidak tercapai.

1
I.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang diangkat adalah bagaimana analisis studi

kelayakan investasi usaha pertambangan dan kemampuan investasinya dalam

memberikan keuntungan terhadap jumlah modal yang ditanam. Studi ini akan

menitikberatkan pada penentuan layaknya investasi.

I.3 Tujuan Pembuatan Makalah

1. Dapat mengetahui Aspek-aspek kelayakan.

2. Dapat mengetahui pengembangan dan kemampuan investasi sebuah

perusahaan.

3. Dapat mengetahui. Metode Payback Period

4. Dapat mengetahui Metode ARR (Average Rate of Return)

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

A.1 Studi Kelayakan Usaha Pertambangan

Studi kelayakan selain merupakan salah satu kewajiban normatif yang harus

dipenuhi dan prasyarat untuk memperoleh IUP Operasi Produksi. Sesungguhnya

apabila dipahami secara benar, studi kelayakan merupakan dokumen penting yang

berguna bagi berbagai pihak, khususnya bagi pelaku usaha, pemerintah, dan

investor atau perbankan.

Hal lain yang harus dipahami adalah, studi kelayakan bukan hanya mengkaji

secara teknis, atau membuat prediksi/ proyeksi ekonomis, juga mengkaji aspek

nonteknis lainnya, seperti aspek sosial, budaya, hukum, dan lingkungan. Studi

kelayakan selain berguna dalam mengambil keputusan jadi atau tidaknya rencana

usaha penambangan itu dijalankan, juga berguna pada saat kegiatan itu jadi

dilaksanakan, yaitu:

1. Dokumen studi kelayakan berfungsi sebagai acuan pelaksanaan kegiatan

baik acuan kerja di lapangan, maupun acuan bagi staf manajemen di dalam kantor.

2. Berfungsi sebagai alat kontrol dan pengendalian berjalannya pekerjaan.

3. Sebagai landasan evaluasi kegiatan dalam mengukur prestasi pekerjaan,

3
sehingga apabila ditemukan kendala teknis ataupun nonteknis, dapat segera

ditanggulangi atau dicarikan jalan keluarnya.

Bagi pemerintah, dokumen studi kelayakan, merupakan pedoman dalam

melakukan pengawasan, baik yang menyangkut kontrol realisasi produksi, kontrol

keselamatan dan kesehatan kerja, kontrol pengendalian aspek lingkungan, dan lain-

lain.

Adapun aspek-aspek yang menjadi kajian dalam studi kelayakan

pertambangan adalah:

1. Aspek kajian teknis, meliputi:

Kajian hasil eksplorasi, berkaitan dengan aspek geologi, topografi, sumur uji,

parit uji, pemboran, kualitas endapan, dan jumlah cadangan;

Hasil kajian data-data eksplorasi tersebut, sebagai data teknis dalam menentukan

pilihan sistem penambangan, apakah tambang terbuka, tambang bawah tanah, atau

campuran. Dalam perencanaan sistem penambangan dilakukan juga kajian aspek

teknis lainnya, meliputi:

Kajian geoteknik dan hidrologi;Kajian pemilihan jenis dan kapasitas slat

produksi; Proyeksi produksi tambang dan umur tambang;Jadwal penambangan,

berkaitan dengan sistem shift kerja;Tata letak sarana utama dan sarana penunjang;

Penyediaan infrastukturtambang, meliputi pembuatan kantor, perumahan, jalan, dan

lain-lain, Kajian pemilihan sistem pengolahan bahan galian.

4
2. Aspek kajian nonteknis, meliputi:

Kajian peraturan perundang-undangan yang terkait aspek ketenagakerjaan,

aturan K3, sistem perpajakan dan retribusi, aturan administrasi pelaporan kegiatan

tambang, dan lain-lain;

Kajian aspek sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat, meliputi

kajian aspek hukum adat yang berlaku, pola perilaku dan kebiasaan masyarakat

setempat.

3. Kajian pasar dan Pemasaran

Dalam melakukan kajian terhadap aspek pasar dan pemasaran menurut

Subagyo (2008: 65) perlu diadakan penelitian terhadap beberapa hal yang perlu

diperhatikan yaitu Permintaan, Penawaran, Proyeksi permintaan dan penawaran,

Proyeksi penjualan, Produk (barang/jasa), Segmentasi pasar, Strategi dan

implementasi pemasaran.

Berkaitan dengan supply and demand, dapat dianalisis dari karakteristik

pasar, potensi, dan pesaing pasar (melalui analisis terhadap kebutuhan pasar dan

supply yang telah berjalan, maupun dari analisis substitusi produk). Selain itu hal

yang paling penting adalah karakteristik dan standarisasi produk di pasaran.

5
4. Kajian kelayakan ekonomis

Adalah perhitungan tentang kelayakan ekonomis, berupa estimasi-estimasi

dengan mempergunakan beberapa metode pendekatan. Menurut Kasmir dan Jakfar

(2007: 97), dalam aspek keuangan dan ekonomi terdapat enam kriteria yang biasa

digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau investasi, yaitu Payback

period (PP), Net Present Value (NPV), Average Rate of Return (ARR), Internal Rate

of Return (IRR), Profibility Index (PI), serta berbagai rasio keuangan seperti rasio

likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas.

5. Kajian kelayakan lingkungan, berbentuk AMDAL dan UKL-UPL.

Kajian lingkungan untuk industri pertambangan merupakan kegiatan yang wajib

AMDAL, karena baik dari sisi intensitas, ruang lingkup kegiatan, maupun dari sisi

operasional dan pengolahan bahan galian merupakan kegiatan-kegiatan yang dapat

menimbulkan dampak serius terhadap lingkungan.

Mencermati uraian di atas, memberikan gambaran bahwa studi kelayakan

pertambangan merupakan studi yang cukup kompleks, oleh karena itu harus

dilakukan secara cermat dan integratif dari setiap aspek yang berhubungan

langsung dengan kegiatan penambangan. Karena kegiatan penambangan adalah

salah satu kegiatan yang mempunyai sensitivitas sangat tinggi, terutama yang

berkaitan dengan masalah ekonomi. Berinvestasi di sektor usaha pertambangan

merupakan investasi yang padat modal dan sangat beresiko. Oleh karena itu,

sebaiknya dilakukan kajian-kajian berupa studi kelayakan bisnis (SKB) yang

mendalam dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi dalam pengembangan

usaha pertambangan.

6
A.2 Pengertian Investasi

Secara umum, investasi adalah penanaman modal (baik modal tetap maupun

modal tidak tetap) yang digunakan dalam proses produksi untuk memperoleh

keuntungan suatu perusahaan. Menurut Halim (2005: 4) investasi pada hakikatnya

merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk

memperoleh keuntungan di masa mendatang.

A.3 Pengertian Aliran Kas (Cash Flow)

Setiap usulan pengeluaran modal selalu mengandung dua macam aliran kas

yaitu aliran kas keluar netto (net outflow of cash) yaitu yang diperlukan untuk

investasi baru dan aliran kas masuk netto tahunan (net annual inflow of cash) yaitu

sebagai hasil dari investasi baru tersebut, sering pula disebut net cash procceds

atau procceds.

7
B. METODE PENYELESAIAN

B.1 Metode Analisis

Objek analisis menitikberatkan pada sebuah studi literatur tentang kelayakan

investasi dalam dunia pertambangan nikel di indonesia di tinjau dari aspek-aspek

yang berhubungan dengan segi ekonomisnya.

B.2 Metode Analisis Data

1. Analisis Aspek-aspek Dalam Studi Kelayakan

a). Aspek Pasar dan Pemasaran, membahas mengenai segmentasi dan

target pasar, jumlah permintaan dan penawaran terhadap produk, kualitas

dan spesifikasi produk, metode penetapan harga, dan promosi.

b) Aspek Teknis Produksi dan Teknologis, membahas mengenai deskripsi

produk, penentuan lokasi, dan lay out fasilitas.

c). Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia, membahas mengenai

struktur organisasi, job description, sistem kompensasi, program

pengembangan karyawan, serta Sistem Informasi Manajemen (SIM).

d). Aspek Hukum dan Legalitas membahas perizinan dalam menjalankan

usaha pertambangan nikel.

e). Aspek Keuangan dan Ekonomi, membahas mengenai penyusunan modal

kerja dan modal investasi.

8
C. ASPEK-ASPEK KELAYAKAN

C.1 Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran

Segmen dan target pasar yang dituju oleh Perusahaan-Perusahaan

pertambangan nikel Indonesia beberapa Negara maju yang industri-industrinya

membutuhkan bahan baku nikel matte yang tinggi di negara-negara Asia seperti

China, Jepang dan India. Beberapa perusahaan juga langsung memasarkan ore

yang mengandung nikel dengan cara di eskpor keluar negeri tanpa melalui proses

pengolahan. Perusahaan-Perusahaan pertambangan nikel kebanyakan berada di

kawasan Indonesia timur seperti PT Vale Inco, tbk di soroako PT Antam Pomalaa di

kolaka dan puluhan perusahaan-perusahaan kecil.

Untuk kualitas produk yang dijual tergantung permintaan dari pelanggan. Dan

untuk penetapan harga jual Perusahaan-Perusahaan pertambangan memperoleh

keuntungan rata-rata sebesar 30% dari harga beli namun tergantung dari kondisi

lapangan. Namun keuntungan itu tidak menetap seiring dengan perkembangan

teknologi yang digunakan dalam memproduksi nikel. Sebagai Melalui PT

International Nickel Indonesia Tbk (INCO), perusahaan penghasil terdepan dalam

negeri yang dimana untuk tahun ini mentargetkan produksi nikel menjadi 120 ribu

metric ton per tahun, atau lebih besar dibandingkan tahun lalu yang sebesar 73 ribu

metric ton. Kegunaan nikel antara lain Untuk melapisi barang yang terbuat dari besi,

tembaga, baja karena nikel mempunyai sifat keras, tahan korosi dan mudah

mengkilap jika digosok. digunakan untuk membuat baja tahan karat (stailess stell)

Untuk membuat aliase dengan tembaga dan beberapa logam lain seperti Monel (Ni,

Cu, Fe). Digunakan untuk membuat instrumen tranmisi listrik Nikrom(Ni,Fe,Cr).

9
Digunakan sebagai kawat pemanas Alniko (Al, Ni, fe, Co) Untuk membuat magnet.

Palinit dan Invar yaitu paduan nikel yang mempunyai koefisien muai yang sama

dengan gelas yang digunakan sebagai kawat listrik yang ditanam dalam kaca,

misalnya pada bolam lampu pijar. Serbuk nikel digunakan sebagai katalisator,

misalnya pada hidrogenansi (pemadatan) minyak kelapa, juga pada cracking minyak

bumi.Untuk itu, berdasarkan analisis pasar dan pemasaran maka usaha

pertambangan nikel layak sebagai tempat berinvestasi.

C.2 Aspek Teknis Produksi dan Teknologis

Dalam memproduksi nikel, rata-rata perusahaan pertambangan nikel

Indonesia menerapkan system tambang terbuka, baik open pit, open cast. Dalam

proses penambangan nikel yang dilakukan dengan cara mengupas tanah penutup

dengan alat berat berupa bulldozer atau Scraper, kemudian digali dengan system

tangga (Benching system) dimulai dari bawah keatas dengan menggunakan alat

berat yang umumnya berupa power shovel, atau wheel loader. Penambangan baru

dilakukan setelah tanah penutup terkupas dan ore dapat di bongkar, baik dengan

menggunakan drilling and blasting maupun hanya menggunakan alat berat

tergantung batuan induk nikel tersebut. Pemuatan dilakukan setelah ore terlepas

dari batuan induknya lalu diangkut ke stockfil. Proses setelah di stockfile adalah

proses pemisahan nikel dari mineral-mineral pengotor yang disebut mineral

processing yang terdiri atas screening, konsentartion dan metalurgi.

Kualitas nikel yang dihasilkan berbeda-beda tergantung permintaan

konsumen. Perusahaan-perusahaan kecil menambang ore nikel tanpa melakukan

10
processing sedangkan perusahaan penghasil nikel terbesar seperti PT Vale Inco, PT

Antam PT NHM melakukan prcsossing dan menghasilkan produk berupa ferronikel

dan nikel matte. Produksi dan kualitas nikel tiap tahun dapat berkembang sejalan

dengan perkembangan teknologi. Bersarkan analisis teknis produksi dan teknologi

maka usaha pertambangan nikel layak sebagai tempat berinvestasi.

C.3 Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia

Perusahaan-Perusahaan pertambangan nikel kebanyakan memiliki rencana

atau planning manajemen yang telah dipersiapkan dan diperhitungkan dari investasi

yang telah dianggarkan perusahaan seperti penetapan target penjualan setiap

tahunnya. Dalam organisasi, rata-rata perusahaan ini menganut struktur organisasi

vertikal sederhana yang perintah kerjanya berasal dari tingkatan struktur paling atas

(Direktur Utama) dan diteruskan ke struktur dibawahnya (Manajer penjualan dan

bagian administrasi), serta penugasan dan tugas karyawannya diatur sebagaimana

dalam aspek sumber daya manusia.

Perusahaan-Perusahaan pertambangan nikel juga melakukan pengarahan

(Directing) dan pengawasan (Controling) untuk mengawasi serta menganalisa

kinerja karyawan. Jika terjadi penurunan, maka akan dilakukan pembinaan kembali

serta dicari penyebab dan solusinya. Perusahaan-Perusahaan pertambangan juga

telah menggunakan sistem informasi manajemen (SIM) yang sederhana guna

menyimpan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh manajer. Untuk itu,

berdasarkan analisis manajemen dan sumber daya manusia layak untuk

dilaksanakan.

11
C.4 Aspek Hukum dan Legalitas

Perusahaan-Perusahaan pertambangan merupakan suatu bentuk usaha

perseroan terbatas yang tentunya telah memiliki surat-surat izin yang lengkap dan

valid untuk mendirikan perusahaan ini, seperti Akta Pendirian PT, Tanda Daftar

Perusahaan, Surat Keterangan Domisili Perusahaan, Surat Izin Usaha Pertabangan,

Surat Wajib Pajak.

C.5 Ekonomi

Dalam analisis aspek ekonomi perusahaan yang bergerak dalam

pertambangan nikel dianalisis dengan 5 metode analisis investasi berikut

a. Metode PP (Payback Period)

Metode Payback Period (PP) merupakan teknik penilaian terhadap jangka

waktu (periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha.

Payback Period=(Jumlah Investasi x 12 Bulan)/(Aliran Kas Bersih)

Kriteria penilaian pada payback period adalah :

Jika Payback periodnya waktu maksimum, maka usulan proyek tersebut

ditolak.

b. Metode ARR (Average Rate of Return)

Merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara

membandingkan antara rata-rata laba sebelum pajak EAT dengan rata-rata

investasi.

12
ARR=(rata-rata EAT (Averaging after Tax))/(rata-rata Investasi (Averaging

investment)) x 100%

Rata-rata EAT=(Total EAT)/(Umur ekonomi (n))

Rata-rata Investasi=Investasi/(umur ekonomi (n))

c. Metode NPV (Net Present Value) Merupakan metode analisis keuangan

yang memperhatikan adanya perubahan nilai uang karena faktor waktu; proyeksi

arus kas dapat dinilai sekarang (periode awal investasi) melalui pemotongan nilai

dengan faktor pengurang yang dikaitkan dengan biaya modal (persentase bunga).

NPV = Total PV Aliran Kas Bersih Total PV Investasi

Kriteria penilaian NPV adalah :

Jika NPV > 0, maka investasi diterima.

Jika NPV dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi diterima.

b. Jika IRR atau = 1,00, sebaliknya

b. Dinilai tidak layak jika PI < 1,00

Dari analisis investasi yang dilakukan di setiap perusahaan pertambangan di

peroleh bahwa investasi layak sebagai tempat investasi.

13
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diperoleh, maka disimpulkan

bahwa:

1. Dari keseluruhan aspek yang diteliti, yaitu aspek pasar dan pemasaran,

aspek teknis produksi dan teknologis, aspek manajemen dan sumber daya manusia,

aspek hukum dan legalitas, serta aspek keuangan dan ekonomi menunjukkan

bahwa rata-rata perusahaan pertambangan nikel indonesia pada saat ini layak

sebagai tempat berinvestasi.

2. Pengembangan dan kemampuan investasi sebuah perusahaan dalam

memberikan keuntungan terhadap jumlah modal yang ditanam layak dan dapat

diterima, dikaji dengan 5 metode kelayakan investasi dengan hasil sebagai berikut:

a. Metode Payback Period menunjukkan bahwa waktu yang diperlukan untuk

menutup investasi

b. Metode ARR (Average Rate of Return) menunjukkan tingkat keuntungan rata-rata

yang

c. Metode NPV (Net Present Value)

d. Metode IRR (Internal Rate of Return)

e. Metode PI (Profitabilitas Indeks)

14
III.2 Saran

Berdasarkan studi literatur mengenai analisa kelayakan investasi yang telah

dilaksanakan, dapat direkomendasikan pada para pelaku investasi bahwa

pertambangan nikel layak dan dapat diterima sebagai tempat berinvestasi. Dan

sebaiknya perusahaan melaksanakan pengembangan usaha tersebut sesuai

dengan rencana yang telah dibuat. Selain itu penulis juga menyarankan kepada

setiap pelaku pertambangan agar selalu memperhatikan kondisi lingkunga

15
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. 2005. Analisis Investasi. Salemba Empat, Jakarta.


Ahmad Subagyo. 2008. Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi. PT Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Bruce J. Sherrick, Paul N. Ellinger and David A. Lins (2000) Time Value of Money
and Investment Analysis,Explanations and spreadsheet application agricultural and
agribisnis firms: Vol. 1.2, page 28-33
(International Journal)
Emily J. Blanchard (2007) Foreign Direct Investment, Endogenous Tariffs, and
Preferential Trade Agreements, The B.E. Journal of Economic Analysis & Policy:
Vol. 7: Iss. 1 (Advances), Article. page 7-15 (International Journal)
Firman Muzakhir. 2007. Analisis Penilaian Investasi Bisnis Waralaba Ritel Swalayan
Pada CV. Baswara Investama. Universitas Gunadarma, Jakarta.
Husein Umar. 2005. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi 3. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Kasmir dan Jakfar. 2007. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi 2. Kencana, Jakarta.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi 11. Indeks, Jakarta.
Lathifan Yusuf. 2008. Analisis Kelayakan Investasi Usaha PT. Istindo Mitra
Perdana. Universitas Gunadarma, Bekasi.
Sherif Kamel, Dina Rateb And Mohammed El-Tawil (2009) The Impact Of
Investment on Economic Develompment in Egypt, The Electronic Journal on
Information Systems in Developing Countries: Ejisdc 36. 1, page 14-18
(International Journal)http://1902miner.wordpress.com/2012/06/03/jurnal-analisa-
kelayakan-investasi-dalam-pengambilan-keputusan-investasi-pada-usaha-
pertambangan-nikel/

16

Anda mungkin juga menyukai