Bahasa Indonesia - KLP 3
Bahasa Indonesia - KLP 3
OLEH:
KELOMPOK 3
JUMRIANI
(1528041019)
(1528041021)
NURUL MUSDALIFA
(1528041023)
ULFA
(1528041025)
(1528041030)
DEVI NURMILASARI
(1528042015)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan Rahmat, Karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul Mendesain Proposal Penelitian dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga penulis berterima kasih
pada Bapak Dr. Muhammad Saleh.,M.pd selaku Dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia yang telah memberikan tugas ini.
.
Penulis
rangka
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah.
C. Tujuan
1
1
1
BAB II PEMBAHASAN..
A.
B.
C.
D.
2
2
22
23
24
A. Kesimpulan..
B. Saran.
24
24
DAFTAR PUSTAKA.
25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rancangan atau proposal penelitian merupakan pedoman yang berisi
langkah-langkah yang akan di ikuti oleh peneliti untuk penelitiannya. Dalam
menyusun rancangan penelitian perlu di antisipasi tentang berbagai sumber yang
dapat digunakan
peneitian.
Penelitian dilakukan berangkat dari adanya suatu permasalahan. Masalah
merupakan penyimpangan dari
terjadi,
C. Tujuan
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Membangun Konteks Teks Proposal
diteliti,
dan
menentukan
tujuan
yang
akan
dicapai
melalui
pendekatan/metode/teknik tertentu.
1) Pendekatan adalah konsep, teori, dan filsafat keilmuan yang disajikan
dalam pemecahan masalah penelitian,
2) Metode berkaitan dengan tata cara pengambilan data penelitian,
3) Teknik menyangkut teknik pengumpulan data.
Unsur tahapan pendahuluan :
-
Latar Belakang
Latar belakang penelitian dikatakan sebagai logika pemikiran yang
menuntun ke arah akan dilaksankannya penelitian itu, karena pada bagian ini
dinyatakan mengapa pokok masalah tertentu perlu diteliti, bagaiman hal itu akan
diteliti baik secara teoritis maupun metodologis, apa yang akan dihasilkan dari
penelitian ini, dan apa pula akibatnya seandainya hal itu tidak segera diteliti.
Disamping itu, dalam latar belakang juga hendaknya disajikan keadaan atau fakta
aktual yang brupa data-ddata dalam bentuk angka atau uraian biasa sehingga
permasalahannya dapat diindetifiksai dan dirumuskan secara jelas.
Berikut contoh latar belakang, diambil dari proposal penelitian yang berjudul
pendidikan kewarganegaraan sebagai wahana dalam meningkatkan kesadaran
hukum mahasiswa (Belladona, 2013)
perdagangan
manusia,
perdagangan
obat
terlarang
dan
atau
mentransformasikan
nilai-nilai
positif
untuk
Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian berisi pokok persoalan yang akan diteliti.
Rumusan masalah dapat dinyatakan dalam kalimat tanya. Rumusan masalah untuk
8
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, peneliti merumuskan fokus
permasalahan
penelitian
yaitu
Bagaiman
upaya
pencegahan
dan
pengalaman
(fenomenologi);
10
Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian yang akan dilaksanakan ini diharapkan dapat
menemukan upaya pencegahan dan penyembuhan patologi sosial
penyalahgunaan narkoba berbasis nilai keagamaan. Adapun tujuan khusus
penelitian ini adalah :
1) Mengetahui bentuk dan materi progaram rehabilitasi narkoba berbasis
nilai keagamaan bagi anak nina di Pondok Remaja Inabah XX,
2) Menemukan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi anak bina
di Pondok Remaja Inabah XX agar tidak ketagihan kembali setelah
sembuh,
3) Mendeskripsikan manfaat proses rehabilitasi berbasis nilai keagamaan
bagi anak di Pondok Remaja Inabah XX.
( Diadaptasi dan dimodifikasi dari supriyatni, 2012)
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian sering dikemukakan secara ekspelisit pada subban
11
12
13
dari kata Straf merupakan istilah-istilah yang konvensial. Dalam hal ini
beliau tidak setuju dengan istilah-istilah itu dan menggunakan istilah yang
inkonvensional, yaitu pidana untuk menggantikan kata Straf. Moeljatno
mengungkapkan jika straf diartikan hukum maka strafrechts seharusnya
diartikan hukum-hukuman. Menurut beliau dihukum berarti diterapi
hukum, baik dengan hukum pidana maupun hukum perdata
Berdasarkan berbagai pendapat tersebut dalam tulisan ini penulis
menggunakan istilah pidana dengan pertimbangan bahwa tulisan ini
merupakan tulisan bidang hukum pidana, yang sudah barang tentu lebih tepat
menggunakan istilah yang secara khusus lazim digunakan dalam hukum
pidana.
(Diadaptasi dan modifikasi dari Ridwan, 2010)
Metode Penelitian
Tahapan metode penelitian, meliputi :
1) Waktu dan lokasi penelitian; penelitian akan dilaksanakan pada kurun
waktu dan dilokasi tertentu/ latar (setting) penelitian,
2) Sumber data penelitian; penjelasan tentang wujud data dan tempat data
diperoleh serta dengan teknik apa data diperoleh dan dianalisis
3) Alur penelitian; prosedur atau langkah-langkah penelitian.
Genre mikro yang digunakan pada tahapan metode penelitian adalah
deskripsi, laporan, dan prosedur. Deskripsi digunakan untuk memaparkan wujud
data serta waktu dan lokasi penelitian, laporan digunakan untuk menjelaskan
klasifikasi data berdasarkan kriteria tertentu, serta prosedur digunakan untuk
menunjukkan langka-langkah penelitian.
Salah satu pertimbangan utama untuk menentukan jenis metode yang
digunakan adalah tujuan penelitian yang telah diterapkan. Sebagai contoh, jika
tujuannya adalah untuk menguji hubungan , metode yang akan digunakan adalah
metode penelitian korelasional, jika tujuannya untuk membedakan hasil dua
14
Metode juga menyangkut data dan sumber data. Data adalah keterangan
atau bahan nyata yang dianalisis dalam penelitian yang dijadikan dasar untuk
menarik kesimpulan. Data mempunyai wujud, dan data penelitian diambil dari
sumber data. Jadi, sumber data adalah tempat data diambil. Sumber data pasti
lebih luas daripada data. Sebagai contoh, apabila peneliti akan meneliti editoral
15
surat kabar, data yang dimaksud adalah editoral, sedangkan sumber datanya
adalah surat kabar.
Arikunto (2007) menyatakan bahwa terdapat tiga klasifikasi sumber data
yang disingkat dengan 3p dalam bahasa inggris yaitu p= person, p=place, dan
p=paper. Person adalah sumber data yang berupa orang yang dapat memberikan
data yang berupa jawaban lisan. Dari person dapat diperoleh datanya melalui
teknik wawancara atau jawab tertulis dan angket. Place adalah sumber data yang
menyajikan tampilan yang berupa keadaan diam dan bergerak. Keadaan diam
meliputi, misalnya ruangan kelengkapan alat, wujud benda, warna, dan lain-lain.
sedangkan keadaan bergerak ditujukan oleh aktivitas, kinerja, laju kendaraan,
ritme nyanyian, gerak tarian, sajian sinetron, kegiatan belajar mengajar dan lain
sebagainya. Data dari place dapat diperoleh melalui observasi. Paper adalah
sumber data yang menyajikan tanda-tanda yang berupa huruf, angka, gambar atau
simbol-simbol lain. Wujud sumber data ini terdapat dalam media komunikasi,
seperti di zaman batu dahulu, kayu, tulang , daun lontar, dan sebagainya. Di
zaman data dapat dibaca dari media kertas, film, hardisk komputer, dan CD.
Berikut contoh Sumber Data yang diambil dari proposal penelitian yang berjudul
peranan ketersediaan eceng gondok ( eichornia crassipes )pada badan air dalam
menurunkan beberapa parameter pencemaran di Sungai Citarum ( Waduk
Saguling ), karya Aprilda (2008).
Sumber Data Penelitian
Data penelitian ini diambil dari tiga stasiun. Stasiun I berlokasi di
kampung Balakasap. Stasiun I dibagi menjadi enam titik pengambilan sampel
air, masing-masing pada jarak (IA), (IB), (IC) lebar sungai pada 0,2
dan 0,8 kali kedalaman sungai. Sampel sedimen dibagi menjadi tiga titik
sesuai dengan lokasi pengambilan sampel air. Jarak antara stasiun I sampai
dengan stasiun II adalah 700m, dst.
(Diadaptasi dan dimodifikasi dari Aprilda, 2008)
Dari penjelasan diatas, maka teknik berkaitan dengan teknik pengumpulan
data dan teknik analisis data. Unsur teknik pengumpulan data berisi pemaparan
16
tentang cara-cara yang akan dilakukan peneliti ketika akan mengumpulkan data.
Teknik pengumpulan data akan mempengaruhi jenis instrumen yang akan
digunakan. Jenis instrumen sebagai alat pengumpul data penelitian akan sangat
bergantung pada teknik pengumpulan data yang akan dipilih oleh peneliti. Unsur
instrumen mencakup jenis instrumen yang digunakan, prosedur yang digunakan,
prosedur penyusunannya, dan pengujian parameternya sehingga menghasilkan
instrumen itu.
Berikut contoh Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen penelitian yang diambil
dari proposal penelitian yang berjudul pendidikaan kewarganegaraan sebagai
wahana dalam meningkatkan kesadaran hukum mahasiswa ( Belladona,2013).
Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Peneliti akan melakukan penelitian langsung terhadap informan dengan
cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Dengan demikian, peneliti
akan melengkapi diri dengan insstrumen berupa pedoman observasi, pedoman
wawancara, dan catatan lapangan.
(Diadaptasi dan dimodifikasi dari Belladona, 2013)
dan
peradaban
mencerdaskan
kehidupan
bangsa
yang
bangsa.
Di
bermatabat
samping
dalam rangka
itu,
Pendidikan
Kesadaran Hukum
Soerjono Soekanto (1987) mengatakan bahwa kesadaran hukum
merupakan suatu penilaian terhadap hukum yang ada serta hukum yang
seharusnya ada. Indikator kesadaran hukum yakni pengetahuan hukum
(law awareness), pengetahuan tentang isi peraturan-peraturan hukum (
law acquaintance ), sikap terhadap peraturan-peraturan hukum (legal
attitude), dan pola-pola perikelakuan hukum (legal behaviour).
(Diadaptasi dan dimodifikasi dai Belladona, 2013)
18
Daftar Pustaka
Meskipun tidak dimasukkan ke dalam tahapan pada pada struktur teks
proposal penelitian, daftar pustaka merupakan kelengkapan yang sangat penting.
Model penulisan daftar pustaka yang diikuti secara internasional umumnya adalah
sisten APA (American Psychological Association) atau sistem Harvard. Akan
tetapi, penerbit buku atau jurnal sering mempunyai sistem sendiri, meskipun
biasanya merupakan hasil modifikasi dari kedua sistem tersebut.
Berikut contoh-contoh cara penulisan daftar pustaka dari sumber buku dan artikel
jurnal :
Dari Buku
Cargill, M., & Oconnor, P. (2009). Writing scientific research articles:
Strategyand steps. Sussex: John Wiley & Sons.
Dari Artikel Jurnal
Gardner, S. (2012). Genres and registers of student report writing: An
SFLperspective on texts and pratices. Journal of English for Academic
Purpose, 11, 52-63.
20
Berikut conroh cara penulisan daftar pustaka yang lain yang dapat dijadikan
alternatif :
Dari Buku
Cargill, M. dan Oconnor, P. 2009. Writing Scientific Research Articles:
Strategyand steps. Sussex: John Wiley & Sons.
Dari Artikel Jurnal
Gardner, S. 2012. Genres and registers of student report writing: An
SFLperspective on texts and pratices, Journal of English for Academic
Purpose, 11, 52-63.
Simpulan Tentang Struktur Teks dan Hubungan Genre Pada Teks Proposal
Penelitian
Struktur teks dan genre mikro pada proposal penelitian :
Struktur Teks
Pendahuluan
Genre Mikro
Fungsi Retoris
Yang Diharapkan
Eksposisi ( dan Memberikan
latar
atau
yang
meliputi penelitian
deskripsi )
dilaksanakan,
belakang
akan
permasalahan
tujuan,
masalah
itu
pentingnya
diteliti,
dan
pendekatan/metode/teknik
yang akan digunakan untuk
dasar
pemikiran
masalah
21
penelitien,
Menyajikan ulasan tentang
penelitian sebelumnya dan
perbandingannya
penelitian
Metode penelitian
yang
dilaksanakan
Deskripsi ( dan Menyajikan
atau
dengan
akan
pendekatan,
laporan,
yang
akan
prosedur )
termasuk
diterapkan,
langkah-langkah
bahwa
bahwa
penelitian
yang
dimaksud
yang
belum
22
Selain terlihat pada modalitas kata akan atau ingin, sesuatu yang
belum terjadi juga tergambar pada keterangan waktu atau koasakata
tertentu. Keterangan waktu yang dimaksud, antara lain waktu yang akan
datang, di masa depan, bulan/semester/tahu depan dan sebagainnya.
Sedangkan kosakata tertentu yang mencerminkan sesuatu itu belum
dikerjakan antara lain :
kosakata
Nomina
Verba
Adjektiva
Terencana
Adverbia
(frasa preposisi)
Dalam rencana,
Rencana,
Merencanakan,
perencanaan
direncanakan
Program
Memprogramkan
Terprogram
perencanaan
Dalam program
Perkiraan
Prediksi
, diprogramkan
Memperkirakan
Memprediksi,
Diperkirakan
Terprediksi
Dalam perkiraan
Dalam prediksi
Harapan
diprediksi
Berharap,
dalam
Dalam harapan
mengharapkan,
diharapkan
2) Menganalisis Manfaat Penyusunan Proposal
Proposal merupakan rancangan sebuah penelitian akan dikerjakan.
Proposal dapat memandu arah yang akan dituju oleh penelitian. Proposal
merupakan rangkaian yang tidak dapat dilepaskan dari penelitian atau
kegiatan yang dirancang. Dari proposal dapat diketahui apakah penelitian
yang akan dilakukan itu terencana dan terukur dengan baik atau tidak.
3) Mengabalisis Pihak yang Diberi Proposal
proposal relatif harus memenuhi pihak-pihak yang menerima
proposal. Misalnya, proposal itu adalah proposal penelitian, proposal itu
akan diserahkan paling tidak kepda dosen pembimbing dan program studi
atau petugas administrasi untuk keperluan pengarsipan, maka proposal itu
23
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Rancangan atau proposal penelitian merupakan pedoman yang berisi
langkah-langkah yang akan diikuti oleh peneliti untuk melakukan
penelitiannya. Dalam menyusun rencana penelitian, perlu diantisipasi
tentang berbagai sumber yang dapat digunakan untuk mendukung dan
2.
3.
dengan pelaksanaan.
Rencana penelitian harus dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat
dijadikan pedoman yang betul-betul mudah diikuti. Rancangan penelitian
yang sering disebut proposal penelitian paling tidak berisi 4 komponen
utama, yaitu pendahuluan, Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka, Metode
Penelitian, Organisasi dan Jadwal Penelitian.
B. Saran
1. Rancangan atau proposal penelitian merupakan pedoman yang berisi
langkah-langkah yang akan diikuti oleh peneliti untuk melakukan
penelitiannya. Dalam menyusun rencana penelitian, perlu diantisipasi
tentang berbagai sumber yang dapat digunakan untuk mendukung dan
menghambat terlaksananya penelitian.
2. Rencana penelitian harus dibuat secara sistematis dan logis sehingga
dapat dijadikan pedoman yang betul-betul mudah diikuti. Rancangan
penelitian yang sering disebut proposal penelitian paling tidak berisi 4
komponen utama, yaitu Permasalahan, Landasan Teori dan Pengajuan
Hipotesis, Metode Penelitian, Organisasi dan Jadwal Penelitian.
25
DAFTAR PUSTAKA
Diakses dari http://mind-ashshinta.blogspot.co.id/2015/04/makalah-proposal-dandesain-penelitian.html 24 April 2016.
Universitas Negeri Makassar. 2015. BAHASA INDONESIA SEBAGAI EKSPRESI
DIRI DAN AKADEMIK UNTUK PERGURUAN TINGGI.
26