Anda di halaman 1dari 7

Mengenal Dasar Quality Control

Portal Ini Ditujukan untuk semua yang ingin belajar dan terjun ke dunia QUALITY CONTROL

Friday, May 2, 2014


TEKNIK INSPECTION

Teknik Inspeksi adalah suatu cara pemeriksaan yang seragam ( sama antar satu dengan yang
lain ) yang dimaksudkan untuk menjamin hasil produksi supaya berkualitas sesuai dengan
standard yang ditentukan ( 100 % tanpa cacat )
Bagaimana menjamin produk hasil produksi bisa 100% tanpa cacat?
1.

Menjaga proses produksi, karena Quality diciptakan melalui proses. Dengan proses yang
stabil akan didapatkan hasil yang stabil pula. Apa yang termasuk dalam proses ini ?
1.1. Cara kerja (metode), pengontrolan cara kerja bisa dilakukan dengan pembuatan QCPC, Work
Instruktion, Display contoh produk, Prosedur
1.2. Orang yang bekerja (man), pengontrolan orang yang bekerja ini bisa dilakukan dengan
melakukan training, blind test, pembuatan job description, ataupun study banding
1.3. Equipment atau mesin, pengontrolan peralatan atau mesin ini bisa dilakukan dengan cara
pencatatan parameter, WI pemakaian equipment/mesin, check sheet pemeliharaan mesin dan
kalibrasi mesin/equipment
1.4. Material, pengontrolan material bisa dilakukan dengan pencatatan pemakaian material,
pemisahan penempatan material, WI penanganan material ( termasuk identifikasi )
2. Melakukan pemeriksaan langsung terhadap produk

Pemeriksaan terhadap produk ini adalah pemeriksaan terhadap produk yang dihasilkan
ataupun terhadap material ( bahan baku ) yang akan diproduksi.
Pemeriksaan terhadap produk harus dilakukan dengan acuan-acuan (standard) yang telah
ditetapkan seperti :
2.1. Drawing produk
2.2. Approval sample
2.3. Rencana inspeksi
2.4. Standard appearance lainnya yang ditetapkan oleh customer
Hal-hal yang harus selalu diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan produk adalah :
1. Pemahaman terhadap standard
2. Pemahaman terhadap kriteria defect
3. Pengetahuan terhadap defect produk itu sendiri
1. Pemahaman terhadap standard, Standard adalah acuan dalam melakukan inspeksi,
sehingga dengan memahami standard akan mudah untuk memutuskan apakah produk tersebut

NG ataupun OK. Bila produk itu masuk di dalam standard maka produk dinyatakan OK, bila
sebaliknya adalah di luar standard maka produk tersebut adalah NG. Dengan kata lain standard
adalah alat untuk memutuskan dalam pemeriksaan terhadap produk
2. Kriteria defect digolongkan menjadi 3 :
1. Defect Kritikal : yaitu defect yang berpengaruh langsung ke fungsi daripada produk itu sendiri,
baik apabila produk tersebut diassembly dengan pasangannya ataupun sebagai single part.
Biasanya defect seperti ini sangat berhubungan dengan dimensi
2. Defect Mayor : yaitu defect yang tidak berpengaruh langsung terhadap fungsi akan tetapi sudah
melebihi daripada standard quality daripada produk tersebut. Biasanya defect seperti ini
berhubungan dengan appearance
3. Defect Minor : yaitu defect pada produk yang masih dalam standard daripada produk tersebut.
Biasanya defect seperti ini berhubungan dengan appearance
Dengan memahami kriteria defect tersebut akan mudah untuk memutuskan apakah produk
yang NG masih dapat dikategorikan masih bisa digunakan ( dengan cara khusus ) ataupun
tidak bisa digunakan sama sekali
3. Pengetahuan tentang defect produk itu sendiri, apabila kita ingin menemukan defect A pada
suatu produk maka kita harus tahu seperti apa defect A itu. Bila belum tahu defect A itu seperti
apa tentunya kita tidak akan dapat mengatakan bahwa defect yang ditemukan adalah defct A.

POLA INSPEKSI DI PRODUKSI

Pemeriksaan secara acak sampling dilakukan oleh QC


untuk memastikan produk yang dihasilkan tidak ada
penyimpangan quality untuk proses selanjutnya ataupun
bila dikirim ke customer
SAMPLING INSPECTION METHODE
Secara umum pemeriksaan secara sampling dilakukan sebagai langkah pemastian Quality terhadap hasil
produksi yang sedang atau sudah dihasilkan setelah melalui seleksi 100% oleh operator. Pemakaian
sampling methode di PT. NNI, adalah

JIS G-1 dan AQL 0.04

Ketentuan pemakaian AQL diserahkan kepada masing-masing pemakai yang disesuaikan dengan kondisi
masing-masing pemakai. Pada dasarnya ketentuan sampling itu ada 3 :

1. Normal inspection, apabila proses produksi berjalan normal


2.

Tighten inspection, apabila proses produksi tidak berjalan sebagaimana mestinya sehingga
Quality produk yang dihasilkan tidak stabil, dimaksudkan untuk langkah sementara sebelum
tindakan perbaikan yang dilakukan efektif

3.

No inspection, dilakukan untuk langkah efisiensi apabila produk yang dihasilkan dalam
rentang lot tertentu tidak pernah ditemukan masalah yang dibuktikan dengan rekapitulasi data
inspeksi yang akurat. Status no inspection bisa dicabut apabila ditemukan masalah baik di
internal ataupun eksternal (customer) sesuai ketentuan yang telah dibuat dan disepakati

PENGERTIAN INSPEKSI PRODUK

Inspeksi produk maksudnya adalah melakukan pemeriksaan terhadap produk baik dilakukan
pengukuran ataupun visual yang didasarkan pada ketentuan yang sama, pemeriksaan ini
dimaksudkan agar judgement terhadap produk antara orang A orang B atau orang lain
menjadi sama.

Langkah pemeriksaan :

1. Dimensi, dilakukan sesuai drawing dengan mengisi chek sheet


2.

Appearance/visual, dilakukan secara visual ( dengan mata ) dalam waktu tertentu, jarak
tertentu, kondisi tertentu dilakukan dengan langkah yang berurutan untuk semua permukaan
produk

Contoh cara inspeksi

Pemeriksaan dilakukan secara berurutan dari anak panah no 1 ( satu ) kemudian ke sisi no 2, selanjutnya
ke sisi belakang, selanjutnya ke sisi samping (seperti memutar sebuah benda), baru kemudian sisi atas
dan terakhir sisi bawah .

Ketentuan dalam meng-inspeksi ( memeriksa ) produk adalah:


1.

Harus dilakukan dalam jarak yang tertentu maksudnya adalah jarak pandang satu orang dengan orang
yang lain tidak boleh berbeda

- Bila orang A inspeksi dengan jarak pandang 30 cm, maka orang B juga harus dengan jarak yang
sama hal ini akan mengurangi perbedaan
2.

Harus dilakukan dalam ketentuan waktu yang sama untuk luasan produk yang sama
- Bila produk A di inspeksi dengan waktu 1 menit oleh orang A maka orang B harus melakukan
inspeksi dengan waktu yang sama untuk produk A tersebut

3.

Harus dilakukan dalam kondisi pencahayaan yang sama,


- Bila produk A di inspeksi dalam kondisi yang terang, maka produk A yang lain harus dilakukan dalam
kondisi yang terang juga

Apabila pemeriksaan dilakukan dengan ketentuan yang berbeda maka akan terlihat perbedaan hasil
pemeriksaannya

QUALITY ASSURANCE

adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematik dan


terorganisasi untuk melakukan penjaminan terhadap kualitas produk yang diproduksi

FILOSOFI QUALITY ASSURANCE


Pada dasarnya produk yang dibuat oleh vendor akan dikirim ke customer (manufacturing) yang
selanjutnya akan dipasarkan ke pemakai langsung (END USER),dan tidak diijinkan mengalami
kerusakan dari hal-hal standard pemakai. Dengan kata lain produk tersebut haruslah 100% tanpa cacat.

Vendor membuat barang/komponen kemudian dikirim ke customer selanjutnya dirakit


dan akhirnya akan dijual ke pemakai langsung (end user)
Vendor bertanggung jawab terhadap Quality Assurance (Jaminan Mutu) produk/part
yang diproduksi berdasarkan prinsip
"Quality diciptakan melalui proses"
Untuk merealisasikan QA produk 100% haruslah dibuat suatu system QA yang secara
sistematik mampu menghasilkan produk dengan kualitas yang stabil secara terus
menerus sesuai dengan kondisi awal

METHODE DASAR QUALITY


ASSURANCE

Quality produk haruslah diseimbangkan melalui tahapan pengendalian (pengontrolan)


proses kerja dari mulai penerimaan bahan baku (incoming) sampai pengiriman
(delivery) produk jadi setiap produk.

Pada setiap tahap haruslah ada pengendalian, seperti pengontrolan apa saja yang
harus dijalankan di receiving, selanjutnya pengontrolan apa saja yang harus dijalankan
di preparation, di proses produksi, di storage, di delivery sampai akhirnya produk dikirim
ke customer

Anda mungkin juga menyukai