Precast Concrete
Precast Concrete
DEFINISI :
Adalah Elemen Bangunan yang menggunakan beton (bertulang/tidak bertulang)
yang dibuat/ dicetak dipabrik atau tempat lain dan jadi sebelum dipasang.
TUJUAN :
Untuk menggunakan sesedikit mungkin komponen yang berbeda sehingga dapat
diulang dalam berbagai ragam kemungkinan.
KEUNTUNGAN :
-
Volume produksi
CIRI-CIRI :
-
Bobot : cukup ringan (berat yang bisa diangkat oleh satu atau dua orang),
berat (membutuhkan peralatan khusus.
STRUKTUR BIAYA :
Variasi lain dari sistem ini dikenal dengan hybrid sistem, dimana komponen pracetak
berupa kolom atau balok bertindak mula-mula sebagai perancah, lalu ketika dicor,
berperilaku menjadi struktur komposit (gambar 2).
Sistem pracetak penuh yang lokasi sambungan bukan ditempat kritis pada umumnya
terbagi menjadi dua komponen, yaitu komponen balok kolom dan komponen pelat
pracetak. Kompnen balok kolom diputus pada lokasi kurang lebih sampai
panjang dan tinggi. Konfigurasi terbaik sistem ini adalah menjadikan komponen
balok kolom sebagai struktur perimeter. Variasi lain adalah komponen titik kumpul
pracetak (gambar 3)
Sistem pracetak penuh yang lokasi sambungan di tempat kritis mempunyai berbagai
variasi. Variasi pertama adalah penggunaan elemen balok, kolom, dan pelat terpisah,
lalu ditemukan dititik kumpul. Variasi kedua adalah penggunaan elemen pelat dan
kolom yang ditemukan dititik kumpul. Variasi ketiga adalah penggunaan elemen pelat
dan dinding yang membentuk bearing wall sistem. (gambar 4). Variasi lainnya
biasanya merupakan konbinasi dari 3 variasi dasar tersebut.
APLIKASI
Precast dapat digunakan untuk berbagai tipe bangunan dan dapat dilengkapi oleh
shear wall dan sistem rangka
MACAM PRECAST
1. Panel Dinding
Terdiri dari banyak variasi bentuk, tergantung dari kebutuhan arsitektural
Bentuk yang sering digunakan : Flat, Double tee, Ribbed, Window or Mullion
Flat Slab
Biasanya memiliki tebal 4, lebar 4-8 dan panjangnya sampai 36. Tergantung
dari beban yang ada, bentangannya berkisar antara 8 22
Hollow planks
Bentuk ini digunakan untuk meringankan bebat dan mencapai bentang yang
lebih panjang. Tebalnya berkisar antara 4-8, lebar 2-4 dan digunakan pada
bentangan atap 16-34 dan pada bentangan lantai 12-26.
Double T
Bentuk inilah yang paling banyak digunakan. Tebalnya 14-22. Digunakan
untuk bentangan sampai 60.
Single T
Biasanya digunakan untuk bentangan sampai 100.
3. Balok Precast
Bentuk balok tergantung pada sifat pembalokan
-
4. Kolom Precast
-
Bearing columns
Kolom ini memiliki penompang untuk meletakkan balok.
T Columns
Biasanya digunakan untuk menyokonglangsung lantai double T tanpa balok
perantara.
PENYETELAN
Merupakan kegiatan untuk menempatkan komponen pada posisinya yang tepat.
1. Ketidak Tepatan
-
Salah ukur pada pembuatan acuan, dan atau salah penyetelan acuan
Tidak/kurang
diperhitungkannya
perubahan
bentuk
elastis
oleh
2. Toleransi
Aesthetis
PENGIKATAN
1.
Sambungan
Pada umumnya sambungan-sambungan bisa dikelompokan
sebagai berikut :
A. Sambungan yang pada pemasangan harus langsung menerima
beban (diasanya beban vertical) akibat berat sendiri dari komponen
(Lihat gbr. 24-A)
B. Sambungan yang pada keadaan akhir akan harus menerima beban,
yang selama pemasangan diterima oleh pendukung pembantu (lihat
gbr. 24.B)
bisa
memenuhi
persyaratan-persyaratan
lain,
seperti
2.
Ikatan
Cara mengikatkan/melekatkan suatu komponen trhadap bagian konstruksi
yang lain, secara prinsipnya bisa dibedakan sebagai berikut :
A. Ikatan Cor
Penyakuran gaya-gaya dilakukan lewat beton yang dicorkan.
-diperlukan penunjang/pengukung pembantu selama pemasangan
sampai beton cor cukup untuk mengeras
-Penyetelan
berlangsung
dengan
bantuan
adanya
Perkembangan lebih jauh dari ikatan cor ini dapat dilihat dari contohcontoh berikut ini :
B. Ikatan Terapan
Cara neghubungkan komponen satu dengan yang lain secara lego
(permainan balok susun anak), disebut ikatan terapan.
Dimulai dengan hubungan dengan cara perletakan, teknik ini
berkembang menjadi saling menggigit.
Proses
pemasangan
dimungkinkan
tanpa
adanya
pendukung/penunjang pembantu.
C. Ikatan Baja
Sebagai bahan pengikat dalam ikatan ini dipakai baja, yang dalam hal
ini bisa dibedakan sbb :
Memakai las
D. Ikatan Tegangan
Merupakan perkembangan lebih jauh dari ikatan baja, dengan
memasukan factor posttensioing kedalamnya
Memerlukan
penunjang/pendukung
pembantu
selama
pemasanga.