Anda di halaman 1dari 28

BAB 3

GAYA

A. Tujuan Pembelajaran:
Setelah

mengikuti

kegiatan

pembelajaran

ini

diharapkan

peserta didik dapat:


1. Pengertian gaya
2. Melukis gaya
3. Menghitung resultan gaya
4. Menyusun gaya pada bidang datar

B. Pendahuluan
Pada bab sebelumnya kita telah membahas besaran, satuan, dan
hukum newton.
Sekarang

yangmenjadi

bergerak? Apa yang

pertanyaan,

mengapa

benda-benda

dapat

membuat benda yang pada mulanya diam mulai

bergerak? Apa yang mempercepat atau

memperlambat benda? Kita dapat

menjawab setiap pertanyaan tersebut dengan mengatakan


melakukan itu semua diperlukan sebuah gaya. Pada bab ini,

bahwa

untuk

kalian akan

menyelidiki tentang gaya. Sebelum kalian mempelajari tentang gaya lebih


jauh lagi, pertama kita akan membahas pengertian gaya.

C. Ujian Materi
1. Pengertian Gaya
Dalam sehari hari banyak kita jumpai benda-benda yang
bergerak, misalnya kendaraan bermotor yang bergerak dijalan raya,
Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

serangkaian gerbong kereta api yang ditarik oleh lokomotif, kincir angin,
air terjun yang menggerakan turbin, poros motor bakar yang digerakan
oleh energi hasil pembakaran bahan bakar. Penyebab bergeraknya
benda benda tersebut dikerenakan oleh gaya.
Selain benda-benda yang bergerak juga benda benda yang diam,
misalnya meja dan kursi yang tetap diam ditempatnya, mesin mesin
yang diangker pada lantai atau jam dinding yang tetap diam tergantung
ditempatnya. Benda benda tersebut tidak akan bergerak dan tetap diam
jika tidak ada yang menggerakannya, yang menggerakan benda dari
posisi diam menjadi bergerak yaitu gaya.
Suatu kendaraan yang sedang bergerak dengan kecepatan
tertentu, sampai diperempatan terlihat lampu kuning menjadi merah
mengisyaratkan pada pengendara untuk mengurangi kecepatannya dan
berhenti, dengan jalan mengurangi gas dan kemudian direm sehingga
mobil tersebut berhenti. Penyebab berhentinya kendaraan tersebut
adalah gaya, yaitu gaya pengereman. Jika kita melemparkan benda ke
atas pada suatu saat benda tersebut akan berhenti diketinggian
tertentu, dan akhirnya benda akan turun lagi ke bawah, yang
menyebabkan benda tersebut berhenti dan turun lagi kebawah adalah
gaya, yaitu gaya tarik bumi atau gravitasi. Dari contoh-contoh di atas
kita dapat menyimpulkan bahwa : Gaya adalah segala sesuatu sebab
yang menyebabkan benda diam, bergerak, berubahnya posisi benda
dari keadaan diam menjadi bergerak atau sebaliknya dari keadaan
bergerak menjadi diam.
Gaya memiliki beberapa sifat diantaranya :
1. Gaya dapat merubah bentuk suatu benda.
2. Gaya dapat merubah arah gerak suatu benda.
3. Gaya dapat menyebabkan benda bergerak.
Gaya dapat didefinisikan sebagai suatu yang menyebabkan
benda (titik materi) bergerak baik dari titik diam maupun dari gerak
Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

lambat menjadi lebih lambat maupun lebih cepat. Gaya dapat


digambarkan dalam bentuk garis (atau kumpulan garis) yang memiliki
dimensi besar, garis kerja, arah kerja dan titik tangkap. Gaya biasanya
disimbolkan dengan huruf F.

2. Melukis Gaya
Sebelum melukis gaya, kita tahu bahwa gaya merupakan
besaran vektor, yaitu besaran yang memiliki besar dan arah. Karena
merupakan besaran vektor, maka gaya dapat dilukiskan dengan
diagram vektor, yaitu sebuah anak panah dan perhitungan resultannya
juga mengikuti resultan vektor. Berikut ini syarat-syarat untuk melukis
gaya adalah:
1. Ada titik-tangkap gaya
Titik tangkap gaya yaitu tempat gaya bekerja, lihat titik O pada
gambar di bawah. Besar gaya dinyatakan dalam banyaknya gaya
dalam satuan N , kgf atau lbf.
2. Ada besar gaya
Supaya gaya dapat digambar maka gaya tersebut harus diskala
dari besar gaya yang mempunyai satuan gaya [N] , [kgf] atau [lbf]
menjadi garis yang mempunyai satuan mm, cm atau inchi dengan
panjang sebanding dengan besar gayanya . Misalnya panjang 1 cm
garis menunjukan 10 N , maka untuk menyatakan 80 N harus
digambar garis sepanjang 8 cm , contoh skala gaya 1 cm # 10 N .
3. Ada arah gaya
Gaya mempunyai arah tertentu, misalnya gaya dengan arah
kekanan mendatar, gaya dengan arah keatas dan sebagainya.
Untuk menunjukan arah dari suatu gaya yaitu dengan anak panah.
Lihat gambar di bawah.

Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

4. Ada skala gaya dan skala panjang


Untuk menggambarkan suatu gaya perlu disesuaikan dengan
kondisi kertas yang akan digunakan. Oleh kerena itu supaya semua
gaya dengan jarak tertentu dapat digambarkan di atas kertas
gambar maka jaraknya atau panjangnya harus diskala.

Perhatikan gambar berikut :

Gambar Melukis gaya


Agar lebih jelas mengenai materi melukis gaya, Coba kalian cermati
contoh soal berikut

sehingga lebih memahami.

Contoh Soal 1.
Sebuah gaya F1 yang berarah ke kanan dan besarnya 4 N
dilukiskan dengan diagram vektor yang panjangnya 2 cm, seperti pada
gambar :

Contoh soal :
Lukiskan diagram vektor-vektor gaya :
a. F2 = 3 N ke kanan
b. F3 = 6 N ke kiri
c. F4 = 5 N ke atas
d. F5 = 8 N ke bawah
Penyelesaian:

Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

Besar gaya 4 N dilukiskan dengan panjang 2 cm, artinya besar gaya 2


N dilukiskann dengan panjang 1 cm. Atau 1 cm mewakili 2 N.

a. Diagram vektor F2 = 3 N ke kanan dilukiskan dengan anak panah


yang mempunyai titik tangkap A, berarah ke kanan dan panjangnya
1,5 cm.
b. Diagram vektor F3 = 6 N ke kiri dilukiskan dengan anak panah yang
mempunyai titik tangkap A, berarah ke kiri dan panjangnya 3 cm.
c. Diagram vektor F4 = 5 N ke atas dilukiskan dengan anak panah yang
mempunyai titik tangkap A, berarah ke atas dan panjangnya 2,5 cm.
d. Diagram vektor F5 = 8 N ke bawah dilukiskan dengan anak panah
yang mempunyai titik tangkap A, berarah ke bawah dan panjangnya 4
cm.
3. Resultan Gaya
Pada materi

sebelumnya

kita

telah

membahas

tentang

pengertian gaya dan cara melukis gaya, sekarang kita akan belajar
mengenai resultan gaya. Apakah kalian masih ingat apa itu resultan
gaya? Resultan gaya adalah penjumlahan dari gaya-gaya yang bekerja
pada suatu benda. Resultan gaya dilambangkan dalam huruf R.
Resultan gaya terbagi menjadi 3 macam, yaitu:
a. Resultan gaya yang searah
Pada resultan gaya ini gaya bekerja pada arah yang sama.
Berikut ini adalah gambar dari resultan gaya searah.
Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

Secara matematis, besarnya resultan gaya pada resultan


gaya searah dapat ditulis sebagai berikut:

b. Resultan gaya yang berlawanan arah


Pada

resultan

berlawanan.

gaya

Berikut

ini

ini

gaya

adalah

bekerja
gambar

dengan
dari

arah

yang

resultan

gaya

berlawanan arah.

Secara matematis, besarnya resultan gaya pada resultan gaya


berlawanan arah dapat ditulis sebagai berikut :

c. Resultan gaya yang saling tegak lurus


Jika dua buah vektor, A dan B, yang saling tegak lurus seperi
terlihat pada gambar di bawah ini:

Dua Vektor Saling Tegak Lurus


Maka akan menghasilkan vektor resultan, R, yang besarnya
diperoleh menggunakan Dalil Pythagoras, yakni sebagai berikut:

dengan arah,
Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

terhadap arah vektor A dengan catatan vektor B searah sumbu-y


dan vektor A searah

sumbu-x.

Contoh Soal 2.
F1 = 10 N, F2 = 24 N. Resultan kedua vektor gaya adalah ..
Jawab:
Menggunakan rumus resultan gaya yang saling tegak lurus,
R = F 21 + F22
R = (10 )2+ (24 )2
R = 100+ 576
R = 676
R = 26 N
Contoh Soal 3.
F = 6 N, F = 10 N. Resultan kedua vektor gaya adalah ..
Y
F1

60
X
30
F2

Jawab:
Terhadap sumbu x,
F1x
= F1 cos 60 = (6)(0,5) = 3 N (positif karena searah x positif)
F2x
= F2 cos 30 = (10)(0,53)
= 53
= (5)(1,372)
Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

= -8,66 N (negatif karena searah x negatif)


Terhadap sumbu y,
F1y = F1 sin 60 = (6)(0,53)
= 33
= (3)(1,372)
= 4,116 N (positif karena searah y positif)
F2y = F2 sin 30 = (10)(0,5) = -5 N (negatif karena searah y negatif)
Fx = F1x F2x = 3 8,66 = -5,66 N
Fy = F1y F2y = 4,116 5 = -0,884 N
R = F 2x + F 2y
R = (5,66 )2 + (0,884 )2
R = 32+ 0,78
R = 32,78
R = 5,7 N
4. Metode Untuk Mencari Resultan Gaya
Beberapa vektor dapat dijumlahkan menjadi sebuah vektor yang
disebut resultan vektor. Resultan vektor dapat diperoleh dengan
beberapa metode, yaitu metode segitiga, metode jajargenjang, poligon,
dan analitis.
a. Metode Segitiga
Untuk

mengetahui

jumlah

dua

buah

vektor

Anda

dapat

menggunakan metode segitiga. Langkah-langkahnya adalah sebagai


berikut.
1) Lukislah vektor pertama sesuai dengan nilai dan arahnya,
misalnya A!
2) Lukislah vektor kedua, misalnya B, sesuai nilai dan arahnya
dengan titik tangkapnya berimpit pada ujung vektor pertama!
3) Hubungkan titik tangkap vektor pertama (A) dengan ujung
vektor kedua (B)!
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut!

Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

Selisih dua buah vektor dapat diketahui dengan cara seperti


penjumlahan vektor. Misalnya, selisih dua buah vektor A dan B
adalah C, juga dapat dinyatakan C = A B atau C = A + (-B). Hal ini
menunjukan bahwa selisih antara vektor A dan B adalah hasil
penjumlahan vektor A dan -B, dengan -B adalah vektor yang
berlawanan arah dengan B tetapi nilainya sama dengan B.
Perhatikan gambar berikut!

b. Metode Jajargenjang
Pada metode jajargenjang terdapat beberapa langkah, sebagai
berikut.
1) Lukis vektor pertama dan vektor kedua dengan titik pangkal
berimpit! Gambar a.
2) Lukis sebuah jajargenjang dengan kedua vektor tersebut
sebagai sisisisinya! Gambar b.
3) Resultan kedua vektor adalah diagonal jajargenjang yang
titik pangkalnya sama dengan titik pangkal kedua vektor.
Gambar c.

Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

Pada metode jajargenjang, satu kali lukisan hanya dapat


digunakan untuk mencari resultan dua buah vektor. Untuk
resultan yang terdiri atas tiga buah vektor diperlukan dua
jajargenjang, empat buah vektor diperlukan tiga jajargenjang,
dan seterusnya.
c. Metode Poligon
Metode poligon dapat digunakan untuk menjumlahkan dua buah
vektor atau lebih, metode ini merupakan pengembangan dari
metode segitiga.
Langkah-langkah menentukan resultan beberapa vektor dengan
metode poligon adalah sebagai berikut.
1) Lukis vektor pertama! Gambar a.
2) Lukis vektor kedua, dengan pangkalnya berimpit di ujung
vektor pertama! Gambar b.
3) Lukis vektor ketiga, dengan pangkalnya berimpit di ujung
vektor kedua dan seterusnya hingga semua vektor yang akan
dicari resultannya telah dilukis! Gambar c.
4) Vektor resultan atau vektor hasil penjumlahannya diperoleh
dengan menghubungkan pangkal vektor pertama dengan ujung
dari vektor yang terakhir dilukis! Gambar d.

d. Metode Analisis

Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

10

Metode yang paling

baik

(tepat) untuk

menentukan

resultan beberapa vektor dan arahnya adalah metode analisis.


Metode ini, mencari resultan dengan cara perhitungan bukan
pengukuran, yaitu menggunakan rumus kosinus dan mencari arah
vektor resultan dengan menggunakan rumus sinus.
1) Menentukan

Resultan

Vektor

Menggunakan

Rumus

Kosinus
Untuk menentukan vektor resultan secara matematis
dapat Anda gunakan rumus kosinus, yaitu sebagai berikut.

R= F 21+ F 22 +2 F 1 . F 2 cos

Keterangan:
R : resultan vektor
F : vektor pertama
F : vektor kedua
: sudut apit antara kedua vektor

Contoh Soal 4.
Diketahui dua buah vektor, masing-masing besarnya 8N dan 6N.
Tentukan nilai resultan kedua vektor tersebut, jika titik pangkalnya berimpit
dan membentuk sudut 60!
Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

11

Diketahui:

F = 8 N
F = 6 N
= 60
R = ..?

Jawab :
R=

F + F +2 F . F
2
1

2
2

cos

82 +62 +2.8 .6 cos 60

( 64+36 )+24

124

Jadi kita mendapatkan nilai resultannya adalah

124 N

Contoh Soal 5.
Diberikan dua buah vektor gaya yang sama besar masing-masing
vektor besarnya adalah 10 Newton seperti gambar berikut.

Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

12

Jika sudut yang terbentuk antara kedua vektor adalah 60, tentukan
besar (nilai) resultan kedua vektor!
Jawab:
Resultan untuk dua buah vektor yang telah diketahui sudutnya.
R = F 21 + F22 +2 F1 . F 2 cos
Dengan F1 = 10 N, F2 = 10 N, adalah sudut antara kedua vektor ( =
60). dan R adalah besar resultan kedua vektor. Sehingga,
R = 102+ 102+ 2.10.10 cos 60
R = 100+ 100+2.10 .10.0,5
R = 100+ 100+100
R = 300
R = 10 3 N
2) Menentukan Arah Resultan Vektor Menggunakan Rumus
Sinus
Untuk menentukan arah dari vektor resultan terhadap salah satu
vektor

komponennya dapat digunakan persamaan sinus.

Diketahui dua buah vektor, F1 dan F2 membentuk sudut . Sudut


antara vektor resultan

(R)

dengan

vektor

F1

adalah

sedangkan sudut antara resultan (R) dan vektor F2 adalah

-.

Secara matematis persamaan ini dapat ditulis sebagai berikut.


F1
F
R
=
= 2
sin sin( ) sin

Contoh Soal 6.

Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

13

Diketahui dua buah vektor masing-masing panjangnya 8 cm dan


6 cm. Jika kedua vektor
arah resultan vektor tersebut
Diketahui:

berimpit dan saling tegak lurus, maka tentukan


terhadap kedua vektor tersebut!

F = 8 cm
F = 6 cm
= 90

Ditanyakan: a.

b.

( )

=?
=?

Jawab:
Kita mencari terlebih dahulu resultan kedua vektor.
R=

F + F +2 F
2
1

2
2

. F 2 cos

82 +62 +2.8 .6 cos 90

( 64+36 )+0

100

= 10 cm
Setelah resultan vektor didapat, langkah selanjutnya kita memasukkan
nilai resultan

vektor ke dalam persamaan berikut:

a. Arah vektor resultan (R) terhadap vektor F.


F
R
= 2
sin sin
Sin =
=

F 2 x sin
R
8 x sin 90
10
=

8x 1
10

Sin = 0,8

= 53

b. Arah resultan vektor (R) terhadap vektor F.


(-) = 90-53
= 37
Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

14

Contoh Soal 7.
Diberikan 3 buah vektor F1=10 N, F2 =25 N dan F3=15 N seperti gambar
berikut!

Tentukan:
a. Resultan ketiga vektor
[Sin 37 = (0,6), Sin 53 = (0,8)]
[Cos 37 = (0,8), Cos 53 = (0,6)]
Jawab:
a. Ikuti langkah-langkah berikut:
1. Uraikan semua vektor ke sumbu x dan sumbu y (kecuali vektor
yang sudah lurus pada

sumbu x atau y seperti F 2). Lihat

gambar di bawah!
2. Cari jumlah vektor pada sumbu x ( kanan +, kiri -)
3. Cari jumlah vektor pada sumbu y (atas +, bawah -)
4. Masukkan rumus resultan

Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

15

Vektor yang dalam perhitungan selanjutnya tidak digunakan lagi


karena sudah diuraikan tadi, dihapus saja, agar kelihatan lebih bersih,
sisanya seperti ini:

Maka jumlahkan komponen vektor yang ada pada sumbu x dan sumbu y
seperti berikut ini.

b. Menyusun Gaya Pada Bidang Datar


1) Menyusun Gaya Dengan Cara Lukisan
Contoh Soal 8.
Dua buah gaya masing masing mempunyai titik tangkap di titik A
dan titik B

dengan jarak AB = 60 cm, besar gaya P=8 N

dan arah gayanya ke kiri bawah


terhadap garis mendatar, Gaya Q=

membentuk sudut 120


N dengan arah

2 3

gaya tegak lurus ke bawah.

Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

16

Penyelesaian:
Untuk menentukan titik tangkap, kita terlebih dahulu mencari arah dan
besarnya gaya

resultan dapat dilakukan dengan cara lukisan

yaitu sebagai berikut :


1. Salin soal diatas dengan skala gaya 2 N = 1cm dan skala
2.
3.
4.
5.
6.

panjang 1: 10.
Perpanjang garis gaya P dan Q keatas sampai bertemu di titik C.
Pindahkan gaya P dan Q ke titik C.
Buat jajaran genjang melalui gaya P dan Q tersebut.
Buat diagonal melalui titik C hingga didapat besarnya resultan R.
Perpanjang garis kerja gaya R sampai memotong garis AB di titik

D, dan titik D adalah titik tangkap resultannya.


7. Pindahkan resultan dari titik C ke titik tangkap D . Maka didapat :
titik tangkap , arah dan besarnya gaya resultan seperti terlihat
pada gambar berikut.

Dari kedua gaya di atas kita dapa menentukan :


Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

17

a. Besarnya resultan;
b. Arah resultan;
c. Titik tangkap resultan
2. Menyusun Gaya Dengan Cara Analisis
Contoh Soal 9.

Diketahui:
AB = 60 cm
= 90 60 = 30
Ditanyakan : Besar resultan (R) dan titk tangkap gaya resultan?
Penyelesaiaan:
Untuk menentukkan resultan gaya, kita menggunakan rumus:
R = P 2+Q2 +2 PQcos
R = 64+12+2.8 .2 3 . cos 30
R = 11,36N
Jadi resultan gayanya adalah R = 11,36N.
Selanjutnya, kita menentukan titik tangkap :
= 120
= 90
Jarak titik tangkap R dari titik A ke titik D dihitung dengan
persamaan :
AD : DB = Q.Sin
AD : DB = 2 3
AD : DB = 2 3
AD : DB = 2 3

: P.Sin
.Sin 90 . 8. Sin 120
x 1 : 8 x 0,5 3
: 4 3
AD 2 3 1
=
=
Atau dapat ditulis:
DB 4 3 2
Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

18

DB = 2AD .(1)
AD + DB = 60 cm
Lalu masukkan persaman (1),
AD + 2AD = 60 cm
3 AD = 60 cm
AD = 20 cm dan DB = 60 - 20 = 40 cm
Jadi, jarak titik tangkap gaya dari resultan adalah 40 cm.

f. Keseimbangan Gaya
1) Syarat Keseimbangan Gaya
Dari materi sebelumnya kita telah mempe;ajari cara
melukis

gaya,

sekarang

kita

akan

mempelajari

syarat

keseimbangan gaya. Untuk komponen gaya yang mempunyai


titik tangkap sama dengan arah berlainan, misalnya pada
pembebanan yang terdapat pada simpul tali atau simpul
sambungan rangka, gaya dikatakan seimbang atau benda dalam
keadaan diam/statis jika :
a. Jumlah gaya pada sumbu X = nol (X = 0)
b. Jumlah gaya pada sumbu Y = nol. (Y = 0)

Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

19

Gaya gaya pada tali dalam keadaan seimbang jika :


a. Jumlah gaya pada sumbu X = nol (X = 0); yaitu :
S.Cos - S =0
b. Jumlah gaya pada sumbu Y = nol. (Y = 0 ).
S.Sin - F = 0

Contoh Soal 10.


Diketahui pembebanan pada tali dengan gaya gaya dalam
keadaan
seimbang , jika = 60. dan F = 100 N .
a. Uraikan komponen gaya terhadap sumbu X dan sumbu Y
b. Hitung gaya yang terjadi pada tali 1 (S) dan tali ke 2 (S)

Penyelesaian:
Menguraikan terlebih dahulu komponen gaya terhadap
sumbu X dan Y

Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

20

Gaya yang terjadi pada tali 1 (S) dan tali ke 2 (S)


Gaya gaya pada tali dalam keadaan seimbang jika :
1. Jumlah gaya pada sumbu X = nol (X = 0); yaitu :
S.Cos 60 - S = 0
atau S = S.Cos 60
S = 0,5.S
2. Jumlah gaya pada sumbu Y = nol. (Y = 0).
S.Sin 60 - F = 0
S. 0,86 - 100 = 0
S. 0,86 = 100
100
S =
= 116,27 N
0,86
Dari persamaan S =0,5 S. maka:
100
S = 0,5
= 58,14 N
0,86

Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

21

D. Rangkuman Materi
1. Gaya adalah segala sesuatu sebab yang menyebabkan benda
diam, bergerak, berubahnya posisi benda dari keadaan diam
menjadi bergerak atau sebaliknya dari keadaan bergerak menjadi
diam.
Gaya memiliki beberapa sifat diantaranya :
1. Gaya dapat merubah bentuk suatu benda.
2. Gaya dapat merubah arah gerak suatu benda.
3. Gaya dapat menyebabkan benda bergerak.
2. Gaya merupakan besaran vektor, yaitu besaran yang memiliki
besar dan arah. Karena merupakan besaran vektor, maka gaya
dapat dilukiskan dengan diagram vektor, yaitu sebuah anak panah
dan perhitungan resultannya juga mengikuti resultan vektor.
3. Resultan gaya searah
Pada resultan gaya ini gaya bekerja pada arah yang sama.
Berikut ini adalah gambar dari resultan gaya searah. Secara
matematis, besarnya resultan gaya pada resultan gaya searah
dapat ditulis sebagai berikut:

4. Resultan gaya berlawanan arah

Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

22

Pada

resultan

gaya

ini

gaya

bekerja

dengan

arah

yang

berlawanan. Berikut ini adalah gambar dari resultan gaya


berlawanan arah. Secara matematis, besarnya resultan gaya
pada resultan gaya berlawanan arah dapat ditulis sebagai
berikut :

5. Resultan gaya yang saling tegak lurus


Jika dua buah vektor, A dan B, yang saling tegak lurus seperi
terlihat pada gambar di bawah ini:

Dua Vektor Saling Tegak Lurus


Maka akan menghasilkan vektor resultan, R, yang besarnya
diperoleh menggunakan Dalil Pythagoras, yakni sebagai berikut:

dengan arah,

6. Metode Analisis
Metode ini, mencari resultan dengan cara

perhitungan

bukan pengukuran, yaitu menggunakan rumus kosinus dan mencari


arah vektor resultan dengan menggunakan rumus sinus.
1) Menentukan Resultan Vektor Menggunakan Rumus Kosinus
Untuk menentukan vektor resultan secara matematis
dapat Anda

gunakan rumus kosinus, yaitu sebagai berikut.


Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

23

R= F 21+ F 22 +2 F 1 . F 2 cos

2) Menentukan Arah Resultan Vektor Menggunakan Rumus Sinus


Untuk menentukan arah dari vektor resultan terhadap
salah satu vektor komponennya dapat digunakan persamaan sinus.
Secara matematis persamaan

ini dapat ditulis sebagai berikut.

F1
F
R
=
= 2
sin sin( ) sin
E. Tes Formatif
1. Dua buah vektor A = 15 cm dan B = 20 cm mengapit sudut 90.
Resultan kedua vektor tersebut adalah ....
2. Dua vektor mempunyai titik pangkal yang sama membentuk sudut 60
seperti pada gambar berikut !

Resultan kedua vektor tersebut adalah ....


3. Dua buah gaya masing-masing 6 N ke kanan dan 8 N ke atas saling
membentuk sudut 90. Berapa resultan keduanya?
4. Dua buah vektor gaya masingmasing 8 N dan 4 N saling mengapit
sudut 60. Tentukan besar resultan kedua vektor tersebut!
5. F = 4 N, F = 4 N, F = 8 N. Resultan ketiga vektor gaya adalah .

6. Jika besar vektor A = 4 satuan, membentuk sudut 30 dengan sumbu x


positif, maka besar vektor tersebut dalam sumbu x dan sumbu y
adalah
Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

24

7. Perhatikan gambar berikut!

Jika satu kotak mewakili 10 Newton, tentukan resultan antara kedua


vektor!
8. Dua buah gaya memiliki nilai dengan besar masing-masing 30 N dan
50 N. Berapa resultan kedua vektor tersebut jika :
a. kedua vektor searah!
b. kedua vektor berlawanan arah!
c. kedua vektor saling mengapit sudut 60!
9. Dua buah gaya masing masing mempunyai titik tangkap di titik A dan
titik B

dengan jarak AB = 100 cm, besar gaya P = 10 N dan arah

gayanya ke kiri bawah membentuk sudut 120 terhadap garis


mendatar, Gaya Q = 5 N dengan arah gaya tegak lurus ke bawah.
Tentukan resultan gaya tersebut!

100
cm

5N
10 N

Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

25

10.

Diketahui pembebanan pada tali denga gaya dalam keadaan

seimbang, jika = 60 dan


F = 120 N.
a. Uraikan komponen gaya terhadap sumbu X dan sumbu Y.
b. Hitung gaya yang terjadi pada tali 1 (S) dan tali ke 2 (S).

Lembar Jawab

Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

26

Kunci Jawaban
1. 25 N.
2. 3 61 N.
3. 10 N.
4. 4 7 N.
5. 4 N.
6. 1,72 satuan dan 2 satuan.
7. 100 N.
8. Searah = 80 N, berlawanan arah = -20 N, resultan gaya = 70 N.
9. X
10.
S1 = 69,75 N dan S2 = 139,5 N.

Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

27

F. Umpan Balik

Berapa Nilai
Kamu ???

TIDAK

78

Jangan Berkecil
Hati !!!
Ayo Belajar Lagi..

YA

Selamat !!!
Lanjut Ke
Materi
Berikutnya

Modul Mekanika Teknik Dasar Kelas X

28

Anda mungkin juga menyukai