Anda di halaman 1dari 4

2.

Definisi
Pencabutan gigi (exodontia) adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang
berhubungan dengan prosedur pengeluaran gigi dari soketnya di dalam tulang
alveolar. Menurut Jeffrey dan Howe, pencabutan gigi yang ideal adalah
prosedur pencabutan seluruh gigi atau akar gigi tanpa rasa sakit dnegan
sedikit trauma pada jaringan, sehingga tidak menimbulkan banyak luka dan
masalah prostetik pasca bedah yang minimal (Balaji, 2009).

2.2

Indikasi pencabutan Gigi pada Anak-anak


Adapun Indikasi dari pencabutan gigi sulung menurut Balaji, 2009, yaitu :

1.

Gigi sulung yang sudah waktunya tanggal dan goyang


Gigi sulung yang sudah waktunya tanggal dan goyang dengan derajat
kegoyangannya yaitu II dan III.

2.

Infeksi odontogenik
Pada anak-anak, infeksi odontogenik mungkin bisa melibatkan lebih
dari satu gigi dan biasanya disebabkan oleh lesi karies, masalah periodontal,
atau adanya riwayat trauma. Infeksi odontogenik yang tidak diobati dapat
menyebabkan rasa sakit, abses, selulitis, dan kesulitan makan atau minum.
Kebanyakan infeksi odontogenik dapat di lakukan perawatan dengan terapi
pulpa, ekstraksi, atau incision dan drainase.

3.

Penyakit pulpa

Adanya pulpitis irreversible, nekrosis pulpa, atau resorpsi internal


saluran akar yang dimana perawatan endodontik sudah tidak memungkinkan
lagi untuk dilakukan.
4.

Gigi supernumerary yang menyebabkan gigi crowding


Jika terdapat gigi yang supernumerary maka harus segera dicabut,
karena keadaan tersebut bisa menyebabkan adnaya maloklusi pada gigi
permanen juga merupakan predisposisi terjadinya penyakit periodontal yang
premature pada gigi geligi sulung/permanen karena adanya akumulasi plak
dan kalkulus dan akan menyebabkan trauma pada jaringan lunak

5.

Persistensi gigi sulung


Jika terdapat gigi yang persisten yaitu suatu keadaan dimana gigi
sulung belum tanggal walaupun wakmaka harus segera dicabut, karena
keadaan tersebut bisa menyebabkan adnaya maloklusi pada gigi permanen
juga merupakan predisposisi terjadinya penyakit periodontal yang premature
pada gigi geligi sulung/permanen karena adanya akumulasi plak dan kalkulus
dan akan menyebabkan trauma pada jaringan lunak.

6.

Sisa akar gigi


Adanya sisa akar gigi yang masih tertanam di dalam prosesus
alveolaris, maka harus dilakukan ekstraksi akar gigi yang bertujuan untuk
menghilangkan fokus infeksi dari akar gigi tersebut dan menurunkan
terjadinya ulser.

7. Gigi dengan fraktur akar


Adanya gigi yang berada pada garis fraktur harus di ekstraksi jika gigi
tersebut dapat menimbulkan adanya infeksi, dan pada gigi yang fraktur
vertical yang meluas ke akar gigi yang tidak dapat dilakukan perawatan gigi.

2.2

Kontraindikasi pencabutan gigi sulung


Pada beberapa kasus, gigi anak tidak seharusnya dicabut, Menurut
Balaji (2009), kontraindikasi ekstraski gigi dibagi menjadi dua yaitu
kontraindikasi local dan sistemik. Kontraindikasi local adalah sebagai

1.

berikut :
Infeksi dental akut harus dievakuasi tergantung kondisi pasien. Pasien dalam
kondisi toksik dengan demam tinggi berbeda perawatannya dengan pasien
kondisi sehat, walaupun keduanya mempunyai infeksi dental dengan
inflamasi local ataupun menyebar. Objek utamanya adalah untuk mencegah

2.

penyebaran infeksi dan mengembalikan kesehatan.


Perawatan infeksi perikoronal akut berbeda dengan abses apical. Pada abses
apical, drainase infeksi dapat dilakukan dengan cara pencabutan gigi,
sedangkan infeksi perikoronal dapat menyebar jika gigi yang terlibat dicabut
selama fase akut. Untuk alasan ini lebih sering untuk dilakukan drainase dan
irigasi abses perikoronal dan meresepkan antibiotic untuk 24-72 jam sebelum
ekstraksi gigi yang terlibat.
Adapun kontraindikasi sistemik adalah sebagai berikut :

1.

Penyakit

medis

yang

tidak

terkontrol

dapat

diperhatikan

sebagai

kontraindikasi ekstraksi gigi. Seperti hipertensi, coronary artery disease,


kelainan jantung, anemia parah, leukemia, dan blood dyscrasias seperti
hemofili membutuhkan manjemen medis yang tepat sebelum ekstraksi dapat
2.

di lakukan.
Penyakit kronik seperti diabetes, nefritis, dan hepatitis dapat menyulitkan
pencabutan gigi, karena dapat menghasilkan infeksi jaringan, penyembuhan
yang tidak sempurna dan penyakitnya yang semakin memburuk.

Dapus :
Balaji, S.M. 2009. Textbook of Oral and Maxillofacial Surgery.
New delhi : Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai