Dosen:
drg. Paulina N. Gunawan, M.Kes, Sp.KGA
Oleh :
Kelompok 2
Secara umum trauma adalah sebuah luka baik fisik maupun psikis. Trauma
gigi adalahkerusakan yang mengenai jaringan keras gigi dan atau periodontal
karena sebab mekanis, juga dapat terjadi karena aktivitas olahraga, kecelakaan
kendaraan dan yang paling sering adalah jatuh. Trauma gigi anak sering ditemui
pada usia 9 dan 10 tahun.Paraahli mengklasifikasikan berbagai macam kelainan
akibat trauma gigi anterior. Klasifikasi traumagigi yang telah diterima secara luas
adalah klasifikasi menurut Ellis dan Davey. Ellis dan Davey mengkategorikan
cedera traumatik pada gigi dalam delapan klasifikasi. Mulai dari fraktursederhana
yang hanya melibatkan enamel hingga kerusakan gigi akibat trauma atau
benturan pada gigi sulung.1
Klasifikasi fraktur gigimenurut Ellis and Davey, 1970. cit. Rao.A, 2012
Dua alternative pilihan perawatan pada gigi desidui dengan nekrosis pulpa,
yaitu ekstraksi atau pulpektomi. Tujuan dasar dari perawatan endodontik pada
anak mirip dengan pasien dewasa, yaitu untuk meringankan rasa sakit dan
mengontrol sepsis dari pulpa dan jaringan periapikal sekitarnya serta
mengembalikan keadaan gigi yang sakit agar dapat diterima secara biologis oleh
jaringan sekitarnya. Ini berarti bahwa tidak terdapat lagi symptom, dapat
berfungsi dengan baik dan tidak ada tanda-tanda patologis yang lain.1
GambaranKlinis
Gaya ekstrusif yang mengenai gigi dapat menyebabkan gigi keluar dari
soketnya. Dalamterjadinya peristiwa ini, ligamen periodontal akan mengalami
ruptur, meninggalkan sisa sementum akar dan dinding bagian dalam dari soket
alveolar. Pembuluh darah yang memasukipulpa melalui foramen apikal akan
berhenti menyuplai darah ke dalam pulpa.Perluasan traumayang terjadi pada
ligamen periodontal dan pulpa, dan proses penyembuhan dari jaringantergantung
kepada periode ekstraoralnya, misalnya berapa lama gigi berada diluar dari
soketnyadan penanganan giginya.2
1. Replantasi
Replantasimerupakan perawatan pilihan dalam kebanyakan situasi,
tetapi tidak selaludapat dilakukan segera. Replantasi adalah teknik di
mana gigi biasanya satu di bagian anterior, dimasukkan kembali ke
dalam alveolus setelah kehilangan atau perpindahan dengan tidak
sengaja.
2. Antibiotik
Pemberian antibiotik sistemik pada manusia setelah replantasi masih
dipertanyakan karena studi klinis belum menunjukkan nilai. Penelitian
eksperimental telah menunjukkan efek positif pada penyembuhan
ligamen periodontal dan pulpa terutama apabila antibiotik
diberikansecara topikal. Untuk alasan ini, antibiotik pada situasi
tertentu direkomendasikan setelahreplantasi gigi.
3. Splin
Setelah replantasi gigi yang telah avulsi, splin diperlukan untuk
menstabilkan selamasetidaknya minggu pertama penyembuhan. Hal ini
merupakan cara terbaik untuk mempertahankan gigi dalam posisi yang
benar, memberikan kenyamanan bagi pasien danmeningkatkan fungsi.
Penyembuhan periodontal dan pulpa meningkat jika gigi yang
direplantasidiberi kesempatan untuk bergerak sedikit dengan waktu
splin yang tidak terlalu lama.
DAFTAR PUSTAKA