Anda di halaman 1dari 7

SANNY CHARLOTTE KORAH

20014103032
BEDAH MULUT I
1. Jelaskan dan gambarkan persarafan RA dan RB!
SANNY CHARLOTTE KORAH
20014103032
BEDAH MULUT I
Maksila

- N. alveolaris superior anterior: Menginervasi gigi anterior rahang atas


- N. alveolaris superior medii : Menginervasi gigi premolar sampai bagian mesial gigi M1
- N. alveolaris superior posterior: Menginervasi gigi mulai dari distal M1 sampai gigi M3
- N. palatinus mayus: Menginervasi gingiva dan gigi premolar dan molar rahang atas
- N. nasopalatinus: Menginervasi gingiva dan gigi anterior rahang atas

Mandibula

- N. mandibularis menginervasi mandibula, TMJ, otot, kulit, mukosa, jaringan periosteum dan
seluruh gigi mandibula.
- N. alveolaris inferior menginervasi gigi premolar kedua dan gigi molar mandibular.
- N. mentalis, merupakan cabang dari N. alveolaris inferior, memberikan sensori pada kulit
dagu dan bibir bawah
- N. lingualis, memberikan sensasi pada dua pertiga anterior dari lidah, area mulut dan
sekitarnya, dan gingiva yang menutupi bagian lingual dari gigi geligi.
- N. bukalis, memberikan persarafan sensori bagi membrane mukosa dari pipi serta gingiva
disekitarnya.

2. Jelaskan indikasi dan kontraindikasi pencabutan gigi!


INDIKASI
-Gigi impaksi
-Gigi yang sudah tidak bias lagi dilakukan perawatan konservasi (endo)
-Gigi yang sudah sangat goyang (mobile)
-Alasan Ortodontik : Pasien akan menjalani perawatan ortodonsi dan memerlukan ruang.
-Supernumerary teeth
-Terapi pra-radiasi

KONTRAINDIKASI
-Infeksi mulut akut seperti necrotizing ulcerative gingivitis atau herpetic gingivostomatitis.
-Penyakit sistemik yang tidak terkontrol, contohnya Diabetes Melitus
-Kehamilan
-Usia terlalu muda atau tua. Pada pasien dengan usia terlalu muda, dapat memiliki masalah
dalam penggunaan sedasi atau anestesi umum. Sedangkan yang terlalu tua memiliki masalah
dalam nutrisi, penyembuhan, dll.
-Gigi yang terletak di daerah tumor.

3. Jelaskan kegunaan bahan-bahan vasokonstriktor!


SANNY CHARLOTTE KORAH
20014103032
BEDAH MULUT I
Vasokonstriktor sangat penting ditambahkan ke larutan anestesi lokal, karena berfungsi:
- Dengan menyempitkan pembuluh darah, vasokonstriktor menurunkan perfusi darah ke
daerah kerja
- Absorbsi anestesi lokal ke system kardiovaskular berjalan lambat, sehingga kadar anestesi
lokal dalam aliran darah menurun.
- Karena kadar anestesi lokal dalam aliran darah menurun, mengakibatkan terjadinya
penurunan resiko toksisitas dari anestesi lokal
- Semakin banyak anestesi lokal yang diinjeksikan, semakin panjang durasi kerja yang
didapatkan
- Vasokonstriktor dapat mengurangi perdarahan pada daerah kerja, sehingga perdarahan yang
terjadi dapat diantisipasi.

4. Jelaskan dan gambarkan pembekuan darah menurut Morawitz!


Tahun 1905-1906 Morawitz mengemukakan teori pembekuan darah yang pertama terdiri dari 2
fase yaitu:
- Protrombin diubah jadi thrombin oleh enzyme trombokinase dengan adanya ion Ca ++
- Fibrinogen diubah jadi fibrin oleh thrombin
o Proses pembekuan darah yang terjadi dari faktor-faktor tersebut di atas terdiri atas 3
stadium:
Pembekuan darah tromboplastin dibentuk oleh sistem ekstrinsik dan intrinsik.
Perubahan prothrombin menjadi thrombin oleh tromboplastin
Fibrinogen menjadi fibrin oleh thrombin
o Skema pembekuan darah
SANNY CHARLOTTE KORAH
20014103032
BEDAH MULUT I

5. Jelaskan pembagian macam-macam pendarahan!


Macam-macam pendarahan menurut:
A. Waktu terjadinya pendarahan:
- Primer : Terjadi pada waktu terputusnya pembuluh darah karena kecelakaan
atau operasi. Dalam pendarahan ini darah tidak berhenti setelah 4-5 menit sesudah
operasi selesai
- Intermediet : Terjadi dalam waktu 24 jam setelah terjadi kecelakaan atau setelah
operasi. Selama operasi tekanan darah pasien mungkin akan turun karena semisyok. Dan
ketika tekanan darah kembali normal, sejalan dengan membaiknya pasien, inilah yang
disebut pendarahan intermediet atau rekuren.
- Sekunder : Pendarahan yang terjadi setelah 24 jam atau beberapa hari setelah
kecelakaan atau operasi.
B. Sebab terjadinya pendarahan:
Trauma; kecelakaan dan non-trauma.
C. Pembuluh darah yang kena:
- Pendarahan arterial : pendarahan dari pembuluh arteri dengan tanda-tanda; warna
darah merah terang. Darah keluar dengan menyemprot dengan aliran yang intermitten,
sesuai denyut jantung.
- Pendarahan vena : pendarahan dari pembuluh darah vena. Tanda: darah mengalir
dengan aliran yang tetap. Warna darah merah gelap.
- Pendarahan Kapiler : Pendarahan dari pembuluh darah kapiler. Tanda: Keluarnya
darah merembes dari permukaan.
D. Lokasi:
- Pendarahan eksternal : keluar darah dari kulit atau jaringan lunak dibawahnya.
Disebut juga pendarahan tampak
- Pendarahan Internal : darah yang keluar dan masuk ke dalam jaringan. Disebut
pendarahan yang tidak tampak.

6. Jelaskan prosedur anestesi blok menurut metode Fisher!

- Posisi pasien duduk setengah telentang

- Aplikasikan antiseptic di daerah trigonum retromolar

- Jari telunjuk diletakkan di belakang gigi terakhir mandibular, geser ke lateral untuk meraba
linea oblique eksterna. Kemudian telunjuk digeser ke median untuk mencari linea oblique
interna, ujung lengkung kuku berada di linea oblique interna dan permukaan samping jari
berada di bidang oklusal gigi rahang bawah.

- Posisi I : Jarum diinsersikan di pertengahan lengkung kuku, dari sisi rahang yang tidak
dianestesi, lebih tepatnya region premolar.
SANNY CHARLOTTE KORAH
20014103032
BEDAH MULUT I
- Posisi II : Spuit digeser ke sisi yang akan dianestesi, sejajar dengan bidang oklusal dan jarum
ditusukkan sedalam 5mm, lakukan aspirasi, bila negatif keluarkan anestetikum sebanyak 0,5ml
untuk menganestesi N. Lingualis.

- Posisi III : Spuit digeser kea rah posisi I tapi tidak penuh, lalu jarum ditusukkan sambal
menyelusuri tulang sedalam kira-kira 10-15mm. Aspirasi, bila negatif keluarkan anestetikum
sebanyak 1ml untuk menganestesi N. Alvolaris inferior.

Teknik Modifikasi Fisher;

- Setelah melakukan posisi III, pada waktu menarik kembali spuit sebelum jarum lepas dari
mukosa, tepat setelah melewati linea oblique interna, jarum digeser ke lateral (ke daerah
trigonum retromolar), aspirasi dan bila negatif keluarkan anestetikum sebanyak 0,5ml untuk
menganestesi N. Bukalis.

7. Apabila setelah anestesi blok masih terasa sakit, apa penyebabnya?


Hal ini dapat terjadi apabila penentuan dosis anestesi yang kurang tepat dan kemungkinan
adanya pengaruh inflamasi pada apeks gigi.

8. Jelaskan komplikasi pencabutan dan penanganannya!


Komplikasi digolongkan menjadi intraoperatif, segera setelah pencabutan gigi dan jauh setelah
pencabutan gigi.
A. Komplikasi selama ekstraksi gigi
- Kegagalan pemberian anestesi; salah dosis ataupun teknik yang salah
- Kegagalan mencabut gigi dengan tang atau elevator
- Perdarahan selama pencabutan; sering pada pasien dengan penyakit hati, pasien yang
minum aspirin dosis tinggi atau NSAID lain. Komplikasi ini dapat dicegah dengan cara
menghindari perlukaan pada pembuluh darah dan melakukan tekanan dan klem jika
terjadi perdarahan
- Fraktur; dapat terjadi pada mahkota gigi, akar gigi, gigi tetangga atau gigi antagonis,
restorasi, processus alveolaris dan kadang-kadang mandibula. Cara terbaik untuk
menghindari fraktur selain tekanan yang terkontrol adalah dengan menggunakan gambar
sinar-x sebelum melakukan pembedahan
- Pergeseran; Pergeseran gigi atau fragmen ke fosa intratemporalis, pergeseran gigi ke
dalam mandibular. Pemeriksaaan sinar-X yang akurat diperlukan baik sebelum maupun
intraoperatif.
- Cedera jaringan lunak; Dapat dihindari dengan membuat flap yang lebih besar dan
menggunakan retraksi yang ringan.
SANNY CHARLOTTE KORAH
20014103032
BEDAH MULUT I
B. Komplikasi segera setelah ekstraksi gigi
- Perdarahan: Normal bila terjadi pada 12-24 jam pertama sesudah pencabutan atau
pembedahan gigi. Penekanan oklusal dengan menggunakan kasa adalah jalan terbaik
untuk mengontrolnya, dan dapat merangsang pembentukan bekuan darah yang stabil.
Perdarahan bias diatasi dengan tampon (terbentuknya tekanan ekstravaskuler lokal dari
tampon), pembekuan, atau keduanya.
- Rasa sakit; Terjadi pada awal pencabutan gigi, terutama sesudah pembedahan untuk
erupsi maupun impaksi. Orang dewasa diresepkan obat pengontrol rasa sakit (analgesik)
sesudah makan tetapi sebelum timbulnya rasa sakit.
- Edema; adalah reaksi individual, yaitu trauma yang besarnya sama, tidak selalu
mengakibatkan derajat pembengkakan yang sama. Usaha-usaha untuk mengontrol edema
mencakup termal (dingin), fisik (penekanan), dan obat-obatan.
- Reaksi terhadap obat relatif sering terjadi segera sesudah pencabutan adalah mual dan
muntah karena menelan analgesik narkotik atau non-narkotik. Reaksi alergi sejati
terhadap analgesik bisa terjadi, tetapi relatif jarang. Pasien dianjurkan untuk
menghentikan pemakaian obat sesegera mungkin jika diperkirakan berpotensi
merangsang reaksi alergi.
C. Komplikasi jauh sesudah ekstraksi gigi
- Alveolitis (Dry Socket)
- Infeksi; Terapi antibiotik dan berkumur dengan larutan saline diperlukan jika terbukti ada
infeksi yaitu adanya pembengkakan, nyeri, demam dan lemas.

9. Jelaskan penanganan syok anafilaktik!


Pada syok anafilaktif, penatalaksanaan pada dasarnya ditujukan untuk mengembalikan sirkulasi
yang adekuat, dan memberikan ventilasi yang bagus, dan bila mungkin dilakukan upaya
pencegahan.

A. Tindakan segera
Tindakan pertama yang paling penting dilakukan menghadapi pasien dengan syok
anafilaktik adalah mengidentifikasi dan menghentikan kontak dengan alergen yang diduga
menyebabkan reaksi anafilaksis. Segera baringkan penderita pada alas yang keras. Kaki
diangkat lebih tinggi dari kepala untuk meningkatkan aliran darah balik vena, dalam usaha
memperbaiki curah jantung dan menaikkan tekanan darah.
Selanjutnya dilakukan penilaian airway, breathing dan circulation dari tahapan resusitasi
jantung paru untuk memberikan kebutuhan bantuan hidup dasar. Airway, penilaian jalan
napas. Jalan napas harus dijaga tetap bebas agar tidak ada sumbatan sama sekali. Untuk
penderita yang tidak sadar, lakukan triple airway maneuver; ekstensi kepala, tarik
mandibula ke depan, dan buka mulut. Breathing support, segera memberikan bantuan
napas buatan bila tidak ada tanda-tanda bernapas spontan, baik melalui mulut ke mulut
SANNY CHARLOTTE KORAH
20014103032
BEDAH MULUT I
atau mulut ke hidung. Circulation support, yaitu bila tidak teraba nadi pada arteri besar,
segera lakukan kompresi jantung luar.
B. Obat-obatan
Obat pilihan pertama untuk mengobati syok anafilaktik adalah adrenalin. Cara
pemberiannya secara intramuskuler pada lengan atas, paha ataupun sekitar lesi pada
sengatan serangga. Adrenalin sebaiknya tidak diberikan secara intravena kecuali pada
keadaan tertentu misalnya pada saat syok (mengancam nyawa) ataupun selama anestesi.
Pengobatan tambahan lain yang dapat diberikan ialah antihistamin, kortikosteroid, dan
bronkodilator.

10. Jelaskan penanganan dry socket!


Tujuan dari penatalaksanaan dry socket ialah untuk mengurangi rasa sakit dan
mempercepat eptilelisasi pada soket yang terbuka. Karena rasa sakit yang sangat hebat yang
dialami pasien maka dibutuhkan terapi simtomatik.
Prinsip dari terapi ini ialah dengan memberikan dressing pada soket yang mengandung
eugenol. Antibiotik sebaiknya tidak digunakan dalam perawatan dry socket, kecuali pada
medically compromised patient.
Penatalaksanaan dry socket meliputi:
1. Irigasi pada soket dengan chlorhexidine digluconate 0.2% hangat sehingga jaringan
nekrotik pada soket dapat dibersihkan. Apabila sakit sekali dibutuhkan anestesi
lokal. Pasien diinstruksikan untuk mengirigasi soket di rumah.
2. Meletakkan avolgyl 9mengandung eugenol, iodoform, butamben) pada soket, bisa
juga dressing lain yang mengandung zinc oxide, eugenol, dan lidocaine gel. Hal ini
bertujuan agar debris makanan tidak masuk ke dalam soket, antiiritasi, antibakteri,
antifungal, dan tidak memperparah inflamasi lokal.
3. Pasien diberi NSAID
4. Pasien harus diinstruksikan untuk control kembali setelah 2 hari, langkah ke 2 dan
ke 3 dapat diulang sampai rasa sakit mulai berkurang, dan pasien tetap
diinstruksikan untuk irigasi di rumah.

Anda mungkin juga menyukai