Oral Tubercilosis Ulcer

Refarat

DOSEN PEMBIMBING : drg. Aurelia Supit, M.Kes

Nama : A.Novia Dwi Putri Rasni

NIM : 20014103023
 DEFENISI

Tuberkulosis adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh Mycrobacterium

Tuberculosis terutama menyerang paru-paru namun juga memiliki kemampuan
untuk menyerang hampir seluruh bagian dari tubuh termasuk rongga mulut.
 ETIOLOGI

• Penyakit TB merupakan penyakit infeksi granulomatosis kronis yang disebabkan oleh bakteri yang
disebut Mycobacterium tuberculosis.

• Bakteri ini berbentuk batang ramping, cenderung bergerombol, tidak berspora dan bersifat aerob.
Sel bakteri dilapisi subtansi lilin tipis yang tidak bereaksi dengan pewarnaan gram, tetapi dapat
diwarnai dengan pewarnaan Ziehi-Neelsen.
 PATOGENESIS

Penyebaran organisme ke mulut melalui saliva yang terinfeksi, dapat mengakibatkan infeksi

mulut. Pembentukan TB oral disebabkan oleh beberapa faktor sistemik dan faktor lokal.
 GAMBARAN KLINIS

• Pada beberapa kasus penyakit TB progresif menyebar ke rongga mulut seperti pada palatum, bibir,
mukosa bukal, gingiva dan frenulum.

• Lesi TB di rongga mulut biasanya berupa ulkus irregular dengan batas jelas, superfisial atau dalam,
sakit dan cenderung bertambah besar secara perlahan-lahan. Lesi ini sering ditemuan pada daerah
trauma dan sering disalahartikan secara klinis dengan ulser traumatik sederhana.
• Lesi pada lidah biasanya berbentuk ulser. Berbagai laporan menunjukkan bahwa batas
lateral, ujung, dorsum anterior dan dasar lidah merupakan daerah yang paling sering terlibat
tuberkulosis.

• Tuberkulosis lebih sering melibatkan palatum keras daripada palatum lunak dan keterlibatan
palatum biasanya karena sekunder dari tuberkulosis paru-paru. Lesi palatum biasanya
berukuran kecil.

• Lesi gingiva biasanya berasal dari infeksi primer. Lesi primer pada gingiva sering berupa
lesi granulasi meskipun dilaporkan adanya ulser atau erosi mukosa. Lesi ini dapat terlihat
secara bersamaan dengan periodontitis marginalis. Lesi TB pada bibir biasanya berbentuk
ulser granulasi yang dangkal.
.
 CONTOH GAMBAR KASUS

Gbr.3 Ulser pada mukosa labial

Gbr.1 Ulser Pada Lidah Gbr.2 Ulser pada mukosa labial dan bukal
 PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan fisik lengkap, tes diagnostic seperti foto rontgent dada, spesimen biopsi untuk studi
histologis dan kultur organisme
 DIAGNOSIS

• Lesi rongga mulut tuberkulosis dapat diidentifikasi melalui biopsi dan pemeriksaan jaringan dengan
mikroskop. Gambaran mikroskopis dari tuberkulosis antara lain adanya keradangan kronik, dengan
jaringan granulasi yang terdiri dari jaringan nekrotik yang dikelilingi limfosit, makrofag dan multinu-
clear giant cell.

• Sedangkan untuk identifikasi kuman, dilakukan swab dari lesi atau smear dari saliva dengan
pengecatan Ziehl Neelzen dan dilanjutkan dengan kultur sebagai konfirmasi diagnosis
DIAGNOSIS BANDING

Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR)

Ulkus Traumatikus

Ulkus Sifilisis
 PERAWATAN

Pengoatan pada fase inisial selama 2 bulan :

• Isoniazid (INH), dosis 5 mg/kg, sampai 300 mg/hari
• Rifampisin 10 mg/kg, sampai 600 mg/hari
• Pirazinamid (BB 40-55 kg, dosis 1000 mg/hari. BB 56-75 kg, dosis 1500 mg/hari. BB 76-90 kg, dosis
2000 mg/hari) tidak diberikan pada penderita penyakit hati yang parah, penderita asam urat, dan ibu
hamil.
• Etamutol (BB 40-55 kg, dosis 800 mg/hari. BB 56-75 kg, dosis 1200 mg/hari. BB 76-90 kg, dosis
1600 mg/hari)
Regimen terapi pasca fase inisial :
• isoniazid 150 mg dan refampisin 300 mg setiap hari selama 4 bulan.
 KESIMPULAN

• Lesi TB rongga mulut pada umumnya merupakan infeksi sekunder dari penyebaran dari infeksi
primer TB paru.

• Lesi TB mukosa rongga mulut mempunyai gambaran klinis yang tidak spesifik, pada umumnya
berupa ulkus kronis, sulit untuk sembuh, bentuk dan tepi tidak teratur, tepi indurasi, dasar berwarna
putih kekuningan.

• Dalam mempertimbangkan pengobatan lesi TB rongga mulut, pemeriksaan fisik lengkap, tes
diagnostic seperti foto rontgent dada, spesimen biopsi untuk studi histologis dan kultur organisme
penting dilakukan.
Thank you
Insert the title of
your subtitle Here