Anda di halaman 1dari 25

Jamur

Kelompok 1
Ladiza Faith J. Muntu 16011103001
A.Novia Dwi Putri Rasni 16011103002
Yobel R. Woran 16011103005
Ni Putu Amadea Putri Wijaya 16011103012
Iin Revien 16011103015
Brigita Bulan Rumambi 16011103018
Stevia Ekhlesia Nonutu 16011103021
Zefanya Gisela Pontoluli 16011103024
Jamur

• Jamur terdapat pada rongga mulut semua individu, krna jamur merupakan
salah satu flora normal rongga mulut yang sudah ada dalam rongga mulut
setiap individu sejak masih bayi.
• Infeksi biasanya terjadi jika keseimbangan kuman di mulut
terganggu,sehingga jumlah jamur berlebihan.
• Infeksi jamur dapat terjadi di berbagai bagian tubuh kita, termasuk di
rongga mulut. Di rongga mulut pun, jamur dapat muncul di berbagai
tempat namun yang amat sering adalah di permukaan lidah,kulit yang
mengitari mulut, atau sudut mulut.
A. Kandidiasis
1. DEFINISI DAN ETIOLOGI
• Candida merupakan jamur normal yang berada dalam mulut, usus dan organ
genitalia.
• Jamur ini tumbuh di daerah yang hangat dan basah.
• Hampir semua bayi, anak dan orang dewasa mempunyai candida dalam
jumlah sedikit dan tidak menyebabkan gangguan apa-apa.
• kadang-kadang candida menjadi banyak sehingga dapat terlihat dengan jelas
dan menyebabkan gangguan.
2. GAMBARAN KLINIS
• infeksi yang sangat umum pada orang dengan HIV.
• Infeksi ini disebabkan oleh jamur yang disebut Candida Albicans.
• Jamur ini, semacam ragi yang ditemukan di tubuh kebanyakan orang.
• Pada mulut, penyakit ini disebut thrush.
• Bila infeksi menyebar lebih dalam pada tenggorokan, maka disebut esofagitis.
• Gejalanya berupa gumpalan putih kecil seperti busa, atau bintik merah.
• Penyakit ini dapat menyebabkan sakit tenggorokan, sulit menelan, mual, dan
hilang nafsu makan.
3. JENIS-JENIS KANDIDIASIS

a. Kandidiasis Pseudomembran Akut (oral thrush)

*Anamnesis
• bercak putih seperti cotton wool / gumpalan susu yang dikelilingi warna
kemerahan, biasanya terletak di mukosa bukal (paling sering), mukosa
labial, gingiva dan lidah. Lunak, melekat pada mulut.
• Terasa sakit, rasa terbakar/kering & perubahan rasa.
• Dapat dikerok,
• meninggalkan daerah lecet kemerahan, terasa perih dan mudah
berdarah.
*Patogenesis
Bila terjadi infeksi, filamen dari jamur ini akan berkembang dan meluas
ke daerah apikal,dimana bentuk cabang lateral mulai terlihat pada hifa
dan mycelium, dan devisi sel tunggal yang dihubungkan dengan bentuk
yeast
*Pemeriksaan Penunjang : Swap
b. Kandidiasis Atropik Akut /Antibiotic Stomatitis /
Antibiotic Sore Mouth

*Anamnesis
• Bercak merah yang halus pada dorsal lidah, bagian tengah.
• Selain di lidah, inflamasi dapat terjadi pada bibir dan mukosa pipi.
• Selalu memberikan keluhan sakit.
• Kadang tampak adanya inflamasi pada bibir, disertai angular cheilitis
• . Sensasi terbakar dengan kehilangan difus papila filiformis dorsal lidah
kemerahan & “botak”.
• Mulut terbakar
*Patogenesis
Penggunaan antibiotik dan kortikosteroid akan menghambat
pertumbuhan bakteri komersial sehingga mengakibatkan pertumbuhan
candida yang lebih banyak, dan menurunkan daya tahan tubuh, karena
kortikosteroid mengakibatkan penekanan sel mediated immune.
c. Kandidiasis Atropik Kronik /denture stomatitis /
denture sore mouth
*Anamnesis *Patogenesis

• Eritema difus pada palatum atau • Biasanya pada orang yang


mukosa penyangga gigi tiruan menggunakan gigi tiruan, yang
tidak dapat menjaga oral hygiene.
• tidak terasa sakit
• Hal ini dikarenakan pH yang
• sering disertai angular cheilitis.
rendah, lingkungan anaerob dan
• Ada 3 tahap perubahan Mukosa, oksigen yang sedikit
yang pertama Hiperaemie mengakibatkan Kandida tumbuh
sebesar ujung jarum, kedua pesat.
eritema difus, ketiga hiperplasia
• Kebersihan mukosa tidak
papiler
terjamin karena tertutup oleh
basis gigi tiruan.
d. Kandidiasis Hiperplastik Kronik

*Anamnesis

• lesi putih cekat, keras, kasar.


• Tidak dapat dikerok karena invasi hyphae sampai lebih dalam dari
permukaan mukosa atau kulit.
• Biasanya terletak di mukosa bukal kiri / kanan terutama bagia anterior,
bibir, lidah
• terutama ditemukan pada individu perokok.
*Patogenesis
Biasanya terjadi karena oral hygiene menurun, xerostomia dan iritasi kronis.
Terjadinya kandidiasis pada rongga mulut di awali dengan adanya kemampuan candida
untuk melekat pada mukosa mulut. Hal ini yang menyebabkan awal terjadinya infeksi.

* Pemeriksaan penunjang : biopsy


e. Kandidiasis Eritematosa

• Bentuk yang tersering ditemukan pada penderita yang


terinfeksi HIV
• Tidak jelas terlihat adanya bercak putih
• Tampak kemerahan pada palatum dandorsum lidah.
f. Angular Cheilitis

Biasanya tampak sebagai jejas disertai radang


pada sudut mulut dengan faktor predisposisi
yaitu defisiensi vitaminB12.
4. DIAGNOSISPEMERIKSAAN PD KANDIDIASIS

Usapan mukosa mulut atau vagina

Kerokan kulit atau kuku (candida albicans)

Sekret bronkhus (candida Trophicalis)

Uine

Darah
5. TERAPI

Pengobatan lokal diberikan pada


tempat infeksi.

Pengobatan sistemik mempengaruhi


seluruh tubuh.
B.Aktinomikosis
1. DEFINISI DAN ETIOLOGI
• adalah penyakit infeksi jamur kronik dengan nodulus-nodulus supuratif,
granulomatosa disertai sinus-sinus yang mengeluarkan eksudat purulen.
• Aktinomikosis disebabkan oleh Actinomyces israeli.
2. GAMBARAN KLINIS
• Aktinomik osis servikofasialis merupakan infeksi primer yang terjadi
secaraendogen.
• adanya faktor predisposisi berupa trauma pada jaringan.
• Mikroorganisme penyebab menjalar ke jaringan lunak di sekitar
perkotinuitatum, terutama pada mandibula.
• Aktinomik osis servikofasialis menyebabkan pembengkakan namun dapat
berubah menjadi keras dengan permukaan yang berbenjol (lampy jaw),
diikuti dengan pembentukan abses dan fistul ekstra oral.
• Bila infeksi mengenai otot yang berperan dalam fungsi pengunyahan dapat
menyebabkan gejala trismus.
• Diagnosis laboratoris dilakukan dengan memeriksa pus dari lesi berupa
granula aktinomikotik.
3. DIAGNOSIS
Pemeriksaanpus dari lesi yang berupa granula
aktinomikotik ( sulfur granules)
4. TERAPI
Aktinomikosis memiliki prognosis yang baik,
obat penicilin masihmerupakan terapi untuk
aktinomikosis.
C.Histoplasmosis
1. DEFINISI DAN ETIOLOGI
adalah penyakit menular infeksi zoonosis yang disebabkan karena
inhalasi (menghirup) spora Histoplasma capsulatum yang hidup ditanah
yang mengandung banyak nitrogen dan mengandung kotoran ayam dan
kelelawar yang bersifat dimorfik di udara hingga terbawa ke paru paru
dan menimbulkan infeksiawal (primer) di organ.
2. JENIS-JENIS HISTOPLASMOSIS
a. Histoplasmosis primer
b. Histoplasmosis diseminata
c. Histoplasmosis kronis
D. Mucormycosis

• Kelompok mikosis disebabkan oleh jamur


Mucoraceae ordo Mucorrales kelas Zygomycetes.
• Jamur ini mempunyai afinita yang besar pada
pembuluh darah dan dapat menyebabkan
thrombosis dan infark.
• Infeksi bentuk Craniofacial biasanya muncul
sebagai sinusitis nasalis dan paranasalis, sering
terjadi pada penderita diabetes yang tidak
ditangani dengan baik
*Anamnesis
• Anamnesis meliputi keluhan utama pasien, riwayat penyakit yang sedang
diderita, riwayat penyakit terdahulu serta kebiasaan-kebiasaan pasien
yang menyebabkan terjadinya suatu infeksi.
• Diagnosa juga ditegakkan dengan pemeriksaan penunjang meliputi
pemeriksaan mikroskopis, biopsi (perubahan jaringan), CT Scan / MRI
(Rhinocerebral) serta Konsul THT ( Sinus).
* Patogenesis
Cara penularan dengan inhalasi ataupun karena menelan spora dari jamur
oleh orang dengan daya tahan tubuh lemah.
*Rencana Perawatan

> Tindakan bedah sedini mungkin


> Diberikan juga obat anti jamur intra vena ataupun amphotericin B sistemik.
> Serta pengobatan harus segera diberikan, terutama pada pasien
imunocompromised.
INFEKSI JAMUR MANIFESTASI PADA PENYAKIT
SISTEMIK
• Kriptokokosis
• Fikomikosis
• Rinofikomikosis enthomophtora
• Aspergilosis
• Parakoksidioidomikosis
• Rinospoidiosis
• Sporotrikhosis
• Kromomikosis
• Blastomikosis

Anda mungkin juga menyukai