Kata sulit
1. Dentoalveolar? Niken
Pertanyaan
Dentoalveolar injury dapat terjadi pada berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak,
remaja, hingga dewasa. Pada masa kanak-kanak dan balita, penyebab utamanya biasanya
adalah jatuh, terutama pada usia setahun pertama. Penyebab lainnya dapat berupa kekerasan
yang dilakukan pada anak. Pada masa remaja, penyebabnya umumnya adalah olahraga. Pada
usia dewasa, biasanya penyebabnya adalah karena kecelakaan dalam berkendara, assaults,
jatuh, olahraga, dan kecelakaan pabrik.
JAWABAN 2:
1. Jatuh dan benturan, Sering terjadi pada anak dan orang tua. Seperti jatuh dari tangga, di
garasi, teras, dan anak2 pada area bermain.
2. Aktivitas fisik (olahraga), Olahraga beresiko tinggi contohnya American football,
hockey, ice hockey, lacrosse, martial sport, rugby, dan skating. Olahraga yang beresiko
medium misalnya basket, selam, squash, gymnastic, parachuting, dan waterpolo.
3. Kecelakaan lalu lintas, Termasuk kedalamnya pejalan kaki, sepeda, dan mobil/motor.
Trauma disini didominasi oleh multiple dental injuri, meliputi tulang pendukung,
jaringan lunak, bibir, dan dagu.
4. Penggunaan gigi yang tidak sesuai , Contohnya adalah menggigit pulpen, membuka
bungkus makanan, memotong atau memegang barang dengan gigi, dan lainnya.
5. Menggigit benda keras, dapat terjadi pada pasien pemakai tindikan pada lidah dan oral.
Tindikan telah dilaporkan dapat mengakibatkan potong dan frakturnya suatu gigi dan
restorasi, kerusakan pulpa, gigi yang retak, dan abrasi gigi.
6. Keadaan sakit, keterbatasan fisik, Penderita epilepsi, cerebral palsy, anemia, dan
kepusingan beresiko
7. Penyiksaan fisik , Penyiksaan dan pemukulan terhadap anak atau orang sering
mengakibatkan terjadinya TDI. Pasien-pasien tersebut dibawa ke rumah sakit karena
trauma fasial. Penyembuhan fraktur multipel pada gigi atau rahang, terutama dengan
tahapan penyembuhan yang berbeda dapat menjadi tanda terjadinya suatu penyiksaan.
Pukulan saat berkelahi pun termasuk pada kategori ini. Penyiksaan ini sering
mengakibatkan kegoyangan, avulsi, atau fraktur gigi dan laserasi jaringan lunak.
Komplikasi lanjut:
1. Delayed Union, Proses penyembuhan lambat dari waktu yang dibutuhkan secara normal.
2. Non Union, Nonunion merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi dan memproduksi
sambungan yang lengkap, kuat, dan stabil setelah 6-9 bulan.
3. Mal Union, Mal union yaitu penyambungan fraktur yang tidak normal sehingga
menimbulkan deformitas tulang.
8. apa saja pemeriksaan yg harus dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus skenario?
sukma
JAWABAN:
Pemeriksaan klinis untuk fraktur dentoalveolar dilakukan dalam tiga pemeriksaan yaitu
melalui palpasi ,inspeksi, dan perkusi dari gigi yang terkena fraktur. Pemeriksaan juga dapat
dilakukan untuk memeriksa vitalitas gigi seperti pemeriksaan thermal.
Pada pemeriksaan ekstra oral, pemeriksaan dilakukan dengan visualisasi dan palpasi.
Secara visualisasi dapat terlihat adanya laserasi, edema dan ekimosisi pada daerah bibir.
Sedangkan secara palpasi terdapat pecahan gigi pada jaringan bibir.
Pada pemeriksaan intra oral, pemeriksaan dilakukan secara visualisasi dan palpasi. Secara
visualisasi dapat terlihat adanya laserasi pada permukaan lidah dan sulkus labial, avulsi dan
subluksasi. Sedangkan secara palpasi terdapat deformitas krepitasi tulang
Pemeriksaan Radiografis
Foto periapikal atau panoramic dapat memperlihatkan adanya fraktur pada akar, ekstruksi
atau intrusi gigi, fraktur pada tulang alveolar dan soket gigi, dan adanya fragmen gigi atau
benda asing di dalam jaringan lunak. Diagnosa yang akurat sulit dilakukan dan membutuhkan
beberapa kali pengambilan foto dari berbagai angulasi. CT-scan dengan soft tissue window
dapat digunakan untuk melihat lokasi gigi atau fragmen yang salah posisi di bagian jaringan
lunak yang lebih dalam atau di daerah muka dan leher.