Elastisitas Struktur - DH
Elastisitas Struktur - DH
ELASTISITAS STRUKTUR
OLEH :
DWI HARTINI, S.T., M.T.
POKOK BAHASAN
1. STRESS (TEGANGAN)
PERSAMAAN KESETIMBANGAN TEGANGAN
TEGANGAN BIDANG
KONDISI BATAS
STRESS (TEGANGAN)
Pada gambar, benda tiga dimensi adalah dalam kesetimbangan di bawah aksi
eksternal dengan gaya yang bekerja adalah P1, P2, P3, P4, P5 dan
diasumsikan terdiri dari material yang kontinyu dan deformable sehingga
gaya ditransmisikan ke seluruh volumenya. Oleh karena itu pada setiap titik
internal O terdapat adanya gaya resultan P. Partikel dari material di O
dikenai gaya P berada dalam kesetimbangan sehingga harus ada gaya
yang sama tetapi berlawanan dengan gaya P yang bekerja pada partikel
pada saat yang sama.
Jika sekarang kita membagi benda dengan suatu bidang n-n yang dimana
titik O berada pada bidang n-n, maka kedua gaya P dapat dianggap sebagai
gaya yang terdistribusi secara merata di daerah/luasan yang kecil A.
Stress di O kemudian didefinisikan oleh persamaan:
Hal ini dapat lebih mudah dipahami dengan mengacu pada bar dalam tegangan
sederhana pada gambar. Pada penampang bidang m-m, tegangan seragam
diberikan oleh P / A, sementara di bidang miring m-m, tegangan adalah
besarnya P / A. Dalam kedua kasus, tegangan paralel dengan arah P.
Umumnya, arah P tidak normal ke area A, dalam hal ini adalah biasa
untuk menyelesaikan P menjadi dua komponen: satu, Pn, normal
terhadap bidang dan lainnya, Ps, bertindak dalam bidang itu sendiri.
Perhatikan bahwa pada gambar, bidang yang mengandung P tegak lurus
terhadap A. Tegangan yang terkait dengan komponen ini adalah tegangan
normal atau langsung didefinisikan sebagai
(Tegangan normal)
(Tegangan geser)
Komponen
tegangan
normal
ditentukan dengan mengacu pada
bidang yang bekerja, tapi komponen
tegangan memerlukan spesifikasi
arah di samping bidang. Oleh
karena itu, perlu mengalokasikan
subscript yang ada, untuk subscript
tunggal diberikan untuk tegangan
normal yaitu untuk menunjukkan
bidang yang bekerja dan dua
subskript untuk tegangan geser,
dimana
subscript
pertama
menunjukkan bidang yang bekerja,
subscript dua untuk arahnya. Oleh
karena itu pada gambar, komponen
tegangan geser yaitu zx dan zy
bertindak di bidang z dengan arah x
dan y, sedangkan komponen
tegangan normal adalah z.
KONDISI BATAS
Derivatif dy/ds dan dx/ds adalah arah cosinus l dan m dari sudut
yang normal untuk AB yang dibentuk oleh sumbu x dan y. Oleh
karena itu
STRAIN (REGANGAN)
Gaya eksternal dan internal yang dijelaskan dalam bagian
sebelumnya menyebabkan perpindahan linear dan sudut
dalam benda yang mampu untuk diubah bentuknya.
Perpindahan ini umumnya didefinisikan dalam hal regangan.
Regangan
longitudinal
atau
langsung
(normal)
berhubungan dengan gaya langsung (normal) dan
berhubungan dengan perubahan panjang, sedangkan
regangan geser menentukan perubahan sudut yang
dihasilkan oleh tegangan geser. Regangan ini ditunjuk,
dengan akhiran yang tepat, dengan simbol untuk regangan
normal dan untuk regangan geser.
Perhatikan tiga elemen garis yang saling tegak lurus OA, OB dan OC pada titik O
dalam deformable body. Panjang awal adalah x, y dan z. Jika, sekarang, benda
mengalami gaya yang menghasilkan sistem yang kompleks dari tegangan
langsung/normal dan geser pada O, maka elemen garis akan berubah ke posisi OA,
O B dan OC.
Sekarang,
Atau,
didapat
Sekarang
kecil , kemudian
dan sebagai
adalah
Menjadi:
Atau
(Regangan normal)
(Regangan geser)
PERSAMAAN KOMPATIBILITAS
Dalam bagian sebelumnya telah dinyatakan enam komponen
regangan pada suatu titik dalam benda yang mampu untuk
dideformasi dalam hal tiga komponen perpindahan pada titik itu,
u, v dan w.
Dengan :
Maka :
dan
Didapat
HUBUNGAN TEGANGAN-REGANGAN