Cacat Coran
Seperti produk-produk metalurgis lainnya, hasil pengecoran memiliki
voids, inklusi dan ketidaksempurnaan lainnya yang berkontribusi pada
variasi kualitas coran.
Ketidaksempurnaan tersebut dapat dinilai sebagai cacat sebenarnya atau
cacat kecil yang mana bila secara umum produk masih memenuhi
kualitas mekanis dan fungsionalnya maka dapat digunakan sebagai
komponen atau dibuang atau direject atau didaur ulang bila
memungkinkan.
Secara umum, asal dari cacat berasal dari tiga sektor yaitu:
1. Desain pengecoran.
2. Teknik manufaktur
3. Teknik aplikasi
Sebuah cacat dapat muncul dari satu penyebab yang jelas, atau dari
kombinasi beberapa penyebab, sehingga perlu adanya pengukuranpengukuran untuk mencegahnya.
Perlu diketahui dengan jelas bahwa usaha apapun untuk mengurangi
cacat pengecoran harus berdasarkan pertimbangan ekonomis
ekonomis..
Cacat dapat diminimalisasi dengan sebuah pemahaman jelas tentang
penyebabnya..
penyebabnya
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
Cold shut
Cold laps
Cold laps and shut pada coran baja (Institute of British Foundrymen)
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
a. Inklusi
Inklusi disebabkan adanya unsur non-metallic yang ikut dalam logam
cair memasuki cetakan.
Terdapat dua jenis inklusi:
1. Inklusi indigenous atau endogenous yang mana non metallic
bereaksi dengan logam cair
cair.. Biasanya berupa partikel kecil yang
mengendap saat proses pembekuan. Inklusi ini terdeteksi sebagai
inklusi makro dan tersebar di seluruh coran.
2. Inklusi exogenous, yang merupakan hasil masuknya non
non--metallic
selama penuangan
penuangan.. Ukurannya bervariasi dan termasuk terak, slug
dan sisa-sida residu yang mana terbentuk dan terpisah dalam dapur
lebur. Inklusi ini termasuk cacat spesifik dan cenderung
terkonsentasi pada daerah-daerah tertentu seperti pada permukaan
atas atau di tikungan dalam ingates.
Usaha untuk mengatasi inklusi adalah dengan menggunakan teknik
filtrasi..
filtrasi
Diagram berikut menunjukkan salah satu sistem filtrasi untuk
meminimalisasi inklusi.
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
Proses Manufaktur II
Cacat terjebak
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
Proses Manufaktur II
Sieverts Law
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
Contoh coran Al-Mg dengan cacat hasil reaksi berat antara logam
cair dan cetakan pasir yang mengandung air
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
Contraction defect
Beberapa jenis desain yang menimbulkan tegangan kontraksi.
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
Contraction defect
Tabel kontraksi untuk beberapa logam
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
Pengaruh
microporosity
pada kekuatan
tarik coran
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II
YudySuryaIrawan
Proses Manufaktur II