Anda di halaman 1dari 7

Fenomena perubahan sifat benda

Pendahuluan
Perubakan sifat benda terbagi menjadi 2 yaitu perubahan tetap dan perubahan sementara
Di jurnal ilmiah ini saya akan menjelaskan mengenai perubahan tetap yaitu pengecoran
logam, Pengecoran logam adalah proses menuangkan logam cair ke dalam cetakan
pola/mould yang akan menghasilkan produk coran setelah dingin dan mengeras di dalam
cetakan yang kemudian dilakukan pembongkaran cetakan. Untuk menghasilkan produk coran
yang berkualitas maka diperlukan teknik desain cetakan dan pemahaman sifat logam pada
fase cair sertapraktek pengecoran. Aspek teknis mendasar yang perlu dipelajari adalah
solidifikasi logam,perpindahan panas logam ke dinding cetakan dan aliran logam cair menuju rongga pola
yang sekaligus factor sangat berpengaruh terhadap kualitas produk coran. Gambar
1menunjukkan garis besar proses pengecoran. .
Proses pengecoran tidak hanya digunakan untuk bahan-bahan logam tetapi juga bisa
diterapkanpada bahan-bahan non-logam yakni, plastik, keramik dan kaca. Produk coran
banyak ditemukanpada komponen-komponen otomotif seperti blok silinder, piston, rumah
alternator,pulley ,manifold gas buang, karburator, drum rem, silinder rem rumah transmisi
dan lain-lain.
METODOLOGI
Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan jurnal ini adalah jenis penelitian tentang
banyaknya materi fisika, postulasi fisika, serta teori-teori fisika yang dimuat dan ditemui
dalam mata kuliah Teknik pengecoran. Oleh karena itu,kelompok kami menganalisis materi
yang dikaji menggunakan rumusan masalah mengacu pada fokus-fokus topik yang diteliti.
Tahapan dalam mengumpulkan data dan materi terkait rumusan masalah dan berpusat dalam
fokus permasalahan yang dikaji untuk mendukung kematangan analisis permasalahan yang
diusung dalam penelitian ini. Memuat beberapa fenomana-fenomena fisika dalam mata
kuliah teknologi mekanik. Kajian ini mendorong penulis untuk merancang modul dan konsep
system belajar analisis dan berpikir kritis dalam memahami materi fisika teknik dalam
penerapan konsep yang lebis luas.
Metode penulisan yang diterapkan dalam penulisan junal ini adalah dalam bentuk analisis
fakta dengan mengembangkan konsep modul belajar serta penelitian untuk semua konsep
dalam matakuliah ini. Pengumpulan data ini akan memperjelas pemahaman peserta didik
terhadap fisika yang berkaitan dalam telnokogi, yang berfokus untuk mengembangkan pola
pikir peserta didik agar bisa berfikir secara universal.
I. Solidifikasi/Pembekuan Logam Cair
Logam yang dicairkan akan mengalami beku atau mengeras di dalam cetakan atau
terjadi solidifikasi. Cepat atau lambatnya terjadinya solidifikasi dipengaruhi oleh sifat-sifat
termal logam tersebut dan bahan cetakan, volume dan luas permukaan bidang kontak logam-
dinding cetakan serta bentuk pola. Selain itu, ukuran, bentuk dan komposisi kimia logam
yang di cor berpengaruh juga pada proses solidifikasi.
II. Aliran Logam Cair dan Shrinkage
Aliran logam cair termasuk kelompok aliran inkompresibel (seperti air). Prinsip dasar
aliran ini menganut hukum Bernoulli dan hukum kontinuitas sebagai berikut.
p v2
h+ + =Konstan
ρg 2 g
Dengan :
h = ketinggian terhadap bidang referensi
p = tekanan pada ketinggian itu
v = kecepatan aliran logam cair
ρ = densitas cairan
g = konstantan gravitasi
Pada lokasi atau posisi ketinggian tertentu, energi konservasi pada hukum Bernoulli
tersebut mengindikasikan kesetimbangan sebagai berikut.
2 2
p1 v1 p2 v 2
h1 + + =h2 + + + f
ρg 2 g ρ g 2g

Inde 1 dan 2 pada persamaan tersebut menunjukkan dua perbedaan lokasi atau
ketinggian fluida dan f adalah kerugian gesek antara logam cair yang mengalir yang
bersentuhan langsung dengan dinding cetakan.
Sedangkan hukum kontinuitas untuk cairan inkompresibel menyatakan bahwa laju
aliran atau debit logam cair yang mengalir melalui suatu saluran (gate) adalah konstan.
Persamaan 5 menunjukkan hukum kontinuitas. Dinding saluran diasumsikan tidak
menyerap cairan/impermeabel.
Q= A 1 v 1=A 2 v 2

Dengan:
Q = laju aliran atau debit
A = luas penampang melintang dari fluida (biasanya sesuai penampang saluran yang dipenuhi
cairan)
v = kecepatan cairan
Aplikasi Persamaan (4) dan (5) pada teknik pengecoran adalah ketika bentuk dan
dimensi saluran pengalir turun /sprue berbentuk penampang silinder tirus (dari atas ke bawah
saluran penuangan mengecil), dengan asumsi tekanan sama dan tidak ada kerugian gesek
maka hubungan antara ketinggian dan luas penampang saluran pengalir dapat ditulis sebagai
berikut.

A1
A2 √
h
= 2
h1

Persamaan 6 digunakan untuk menentukan ukuran penampang saluran penuangan


yang memiliki ketinggian berbeda yakni bagian atas, tempat penuangan logam cair, dan
bagian paling bawah saluran yakni saluran runner yang berhubungan langsung dengan
saluran turun logam cair memasuki cetakan. Perhitungan ini penting agar aliran logam cair
lebih lancar terutama pada sistem pengecoran tradisional seperti cetakan pasir.
Kemampuan logam cair mengisi ruang cetakan dengan baik disebut fluiditas.
Fluiditas logam coran dipengaruhi oleh dua faktor yakni (a) karakteristik logam cair dan (b)
parameter pengecoran. Karakteristik logam cair dapat dirinci sebagai berikut.
1. Solidifikasi. Perilaku solidifikasi yang semakin singkat menandakan fluiditas semakin
tinggi, terutama pada logam murni. Sedangkan pada logam paduan yang mengalami
solidifikasi lama maka fluiditasnya rendah.
2. Viskositas/kekentalan. Semakin tinggi kekentalan semakin rendah fluiditas logam cair.
Kekentalan juga sangat dipengaruhi oleh temperatur.
3. Tegangan permukaan. Semakin tinggi tegangan permukaan semakin menurun fluiditas
logam cair. Lapisan oksida film yang muncul pada permukaan logam cair menurunkan
fluiditasnya.
4. Inklusi/partikel. Inklusi adalah partikel asing yang tidak larut dalam logam cair.

Kesalahan dalam memahami perilaku logam cair, terutama saat melakukan penuangan
logam cair tersebut ke dalam cetakan akan mengakibatkan ketidaksempurnaan hasil coran.
Parameter pengecoran yang berpengaruh terhadap fluiditas antara lain:

1. Desain cetakan/mold . Desain dan ukuran komponen cetakan seperticawan tuang/cup,


saluran turun/sprue, saluran pengalir/runners dansaluran penambah/riser dan saluran
masuk/ingate berpengaruhterhadap fluiditas.
2. Bahan cetakan dan karakteristik permukaanya.Semakin tinggikonduktifitas panas dan
kekasaran permukaan cetakan semakin rendahfluiditas. Pemanasan awal cetakan mampu
meningkatkat fluiditas.
3. Derajat pemanasan lanjut (superheat) logam. Pemanasan lanjut di atastemperatur leleh
logam yang bertujuan menunda solidifikasi/pembekuan.
4. Laju penuangan logam cair. Semakin lambat laju penuangan ke dalamcetakan semakin
rendah fluiditas sebab mempercepat terjadinyapendinginan.
5. Perpindahan panas. Meskipun aliran panas antara logam cair dengandinding komponen
cetakan pada lokasi yang berbeda memiliki fenomenaperpindahan panas yang kompleks
6. tetapi semakin tinggi temperaturmaka kekentalannya semakin menurun. Perpindahan
panas yang tidakterkontrol dengan baik akan menyebabkan terjadinya cacat coran seperti
chil]\
7. ling dan misrun.

Terjadi dua penurunan temperatur (temperature drop) ΔT pada antarmuka udara luar-
dinding cetakan dan antarmuka dinding cetakan-logam cairLogam akan mengalami susut-
kembang atau shrinkage selama proses solidifikasi danpendinginan. Shrinkag adalah gejala
berubahnya ukuran hasil coran yang kadang menyebabkan retak/cracking pada produk coran.
Shrinkage ini muncul karena hasil daribeberapa fenomena antara lain:
a. Konstraksi logam cair yang mengalami pendinginan saat prosessolidifikasi
b. Konstraksi logam saat terjadi perubahan fase cair menjadi padat(kondisi kritis di
daerah mushy )
c. Konstraksi logam yang telah beku akibat temperature drop tiba-tiba terhadap
lingkungan atmosfir/udara luar
Frekuensi kemunculan terjadinya shrinkage banyak ditemukan saat proses
pendinginanlogam coran. Selain shrinkage, produk coran juga sering mengalam cavity atau
mengandung porositas yang tinggi dan merupakan salah satu dari cacat coran yang harus
dihindari.
Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisi penelitian saya mengenai fenomena fisika yang terjadi pada proses
pengecoran logam. bahwa pada kegiatan proses pengecoran Pengecoran logam masih berkaitan
dengan erat dengan fisika diantaranya seperti hukum Bernoulli yang menjelaskan mengenai
fluida atau menjelaskan mengenai penurunan tekanan suatu aliran, juga hukum kontinuitas
yang menjlaskan mengenai laju suatu aliran atau bisa dimaksudkan juga dengan hukum yang
mejelaskan tentang hubungan tentang kecepataan fluida dalam suatu tempat ke tempat lain.
Jadi itu adalah bagian bagain yang masih berkaitan dengan fisika yang terdapat pada teknik
pengecoran
\

Anda mungkin juga menyukai