Anda di halaman 1dari 42

PROYEK REGULER ATA 2009/2010

PRAKTIKUM PENGANTARMUKAAN & PESAWAT


PERIPHERAL
(INTERFACING-LAB)
ALAT UNDI ELEKTRONIK DENGAN PORT
INTERFACE PARALEL

DISUSUN OLEH :

KELAS : 3KB01
NAMA ANGGOTA :
1. Ferry Widiarta / 20107692
2. Taufik Hidayat / 21107657

LABORATORIUM MENENGAH ELEKTRONIKA & KOMPUTER (ELKOM)


JURUSAN SISTEM KOMPUTER, FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADARMA 2010
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,

N a m a : 1. Ferry Widiarta
2. Taufik Hidayat
N.P.M : 1. 20107692
2. 21107657
Jurusan : Sistem Komputer
Fakultas : Ilmu Komputer
Judul Proyek : Alat Undi Elektronik dengan Port
Interface Paralel

Dengan ini menyatakan bahwa hasil Penulisan Proyek


yang telah saya buat ini merupakan hasil karya sendiri dan
benar keasliannya. Apabila ternyata di kemudian hari
Penulisan Proyek ini merupakan hasil plagiat atau
penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia
mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi
berdasarkan aturan tata tertib di Universitas Gunadarma.
Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar
dan tidak dipaksakan.

Depok, 1 Mei 2010

(Ferry Widiarta) (Taufik Hidayat)


LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL PROYEK : Alat Undi Elektronik dengan Port


Interface Paralel

NAMA / NPM : 1. Ferry Widiarta / 20107692

2. Taufik Hidayat / 21107657

KELAS : 3KB01

Diperiksa tanggal : .......................

Penanggung Jawab Penanggung Jawab


Konsultasi Praktikum

( ) ( Eko Tri Martono,SKom. )


ABSTRAKS

REGPSK30-ATA09/10
Alat Undi Elektronik dengan Port Interface Paralel
Proyek Interfacing-Lab. Fakultas Ilmu Komputer. Universitas
Gunadarma. 2010
Kata Kunci: Interface, Port Paralel, Pengacak, Angka, Undi
(iv + 26 + Lampiran)

Penelitian ini dimaksudkan untuk membuat suatu alat


yang dapat mengacak angka dalam bentuk Alat Undi Elektronik
dengan Port Interface Paralel
Sistem pengontrol pada alat ini dikendalikan oleh port
paralel DB-25 yang digunakan sebagai jalur Input dan output
alat ini. IC 74LS247 berfungsi sebagai decoder yang
dihubungkan dengan 7 segment dan port I/O DB-25. 7 segment
berfungsi untuk menampilkan hasil proses pengacakan angka.
Software yang digunakan untuk membuat program Alat Undi
elektronik adalah Borland Delphi 7.

Daftar Pustaka (2009-2010)

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,


dengan limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya, serta segala
kemudahan yang diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan proyek Praktikum Pengantarmukaan dan Pesawat
Peripheral ini dengan judul “Alat Undi Elektronik dengan
Port Interface Paralel”.
Penulisan ini dimaksudkan untuk menyelesaikan proyek
Praktikum Pengantarmukaan & Pesawat Peripheral (interfacing)
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma jurusan Sistem
Komputer.
Dalam penulisan ini penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :
1. Prof. Dr. E.S. Margianti, SE, MM, selaku rektor
Universitas Gunadarma.
2. Bambang Wahyudi, Skom, MMSi, selaku Dekan Fakultas
Ilmu Komputer.
3. Seluruh asisten lab Interfacing yang telah memberikan
pembinaan dalam pembuatan alat undi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan ilmiah ini masih
belum sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman pada diri penulis. Oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan
dan penyempurnaan penulisan ilmiah ini dimasa yang akan
datang.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga dengan
tersusunnya penulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Depok, Mei 2010

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Abstraksi................................................. i
Kata Pengantar .......................................... ii
Daftar Gambar........................................... iii
Daftar Tabel............................................. iv
Bab I Pendahuluan....................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah............................ 1
1.2 Masalah dan Pembatasan Masalah.................... 1
1.3 Tujuan Penulisan.................................. 1
1.4 Metoda Penelitian................................. 2
1.5 Sistematika Penulisan............................. 2
Bab II Tinjauan Pustaka.................................. 4
2.1 Input dan Output (I/O) Interface.................. 4
2.1.1 Simple I/O..................................5
2.1.2 Simple Strobe I/O.......................... 6
2.1.3 Single Handshake I/O....................... 6
2.1.4 Double Handshake Data Transfer............. 7
2.2 Decoder........................................... 7
2.2.1 IC 74LS247................................. 9
2.3 Resistor......................................... 10
2.4 Display 7 Segment................................ 12
2.4.1 Common Anoda.............................. 13
2.4.1 Common Katoda............................. 13
2.5 Penggunaan Program............................... 13
Bab III Perancangan dan Analisa Kerja Alat............... 15
3.2 Analisa Rangkaian secara Blok Diagram............ 15
3.1.1 Sumber Tegangan DC........................ 15
3.1.2 Input Angka............................... 15
3.1.3 Proses Acak............................... 15
3.1.4 Output Angka.............................. 16
3.2 Analisa Logika Pemrograman....................... 16
3.2.1 Perancangan Program....................... 16
3.2.2 Flowchart Program & Keterangannya......... 18
3.2.3 Penjelasan Program........................19
Bab IV Cara Pengoperasian dan Uji Coba Alat............. 26
4.1 Cara Pengoperasian Alat.......................... 22
4.2 Uji Coba Alat.................................... 24
Bab V Penutup.......................................... 26
Daftar Pustaka........................................... 27
Lampiran................................................. 28
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pin Pararel................................... 4


Gambar 2.2 Simple I/O.................................... 6
Gambar 2.3 Simple Strobe I/O............................. 6
Gambar 2.4 Single Handshake I/O.......................... 7
Gambar 2.5 Double Handshake data Transfer................ 7
Gambar 2.6 Rangkaian logika Decoder 2 to 4............... 8
Gambar 2.7 Konfigurasi IC 74LS247........................ 9
Gambar 2.8 Contoh kode warna resistor................... 11
Gambar 2.9 Simbol Resistor.............................. 12
Gambar 2.10 Bilangan desimal pada penampil 7 segment..... 12
Gambar 2.11 Konfigurasi kaki – kaki pada 7 segment....... 13
Gambar 2.12 Common Anoda................................. 13
Gambar 2.13 Common Katoda................................ 13
Gambar 3.1 Blok diagram rangkaian Alat Undi Elektronik.. 15
Gambar 3.2 Tampilan Program Alat Undi Elektronik
menggunakan Delphi 7......................... 17
Gambar 3.3 Flowchart program Alat Undi Elektronik....... 18
Gambar 4.1 Tampilan program Alat Undi Elektronik........ 22
Gambar 4.2 Pesan kesalahan input angka.................. 23
Gambar 4.3 Keterangan tampilan program Alat Undi
Elektronik................................... 24

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Pararel.................................. 5


Tabel 2.2 Tabel decoder 2 to 4........................... 9
Tabel 2.2 Tabel kode warna resistor..................... 10
Tabel 3.1 Properties objek-objek program Alat Undi
Elektronik.................................... 17
Tabel 4.1 Tabel data pengamatan......................... 25

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Dewasa ini penggunaan teknik pengundian secara mekanis
masih sering dipakai. Dalam menentukan siapa yang berhak
mendapatkan hadiah biasanya dengan mengambil bola-bola yang
berisi angka yang diaduk secara bersamaan. Cara ini dapat
digantikan dengan pengundian elektronik dengan menghasilkan
angka acak dari komputer, dan output berupa display seven
segment dua digit, serta memberi kemudahan dalam
menggunakannya. Alat Undi Elektronik Melalui Interface Port
Paralel atau Alat Undi Elektronik ini merupakan alat yang
menggunakan dasar dari pemrograman port paralel yang ada
pada komputer. Pengaplikasian alat ini dapat diterapkan
dalam beberapa hal, salah satunya adalah pengundi angka
otomatis.

1.2. Masalah dan Pembatasan Masalah


Penulisan ini dalam pembahasannya terbatas pada jenis
– jenis komponen yang digunakan, cara pembuatan, cara kerja,
dan hasil yang dikeluarkan. Rangkaian ini menggunakan IC
74247, Resistor, 7 Segmen, dan LPT 1 sebagai pengantar muka,
serta cara kerja software pada alat yang dihubungkan ke
komputer sebagai pengendalinya, dan hasil yang dikeluarkan.

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan ini adalah agar penulis dapat
mengetahui dan memahami bagaimana prinsip kerja sistem
penampil 7 segment, IC 74247 sebagai pengubah BCD menjadi
sandi penggerak 7 segmen (decoder BCD to seven segment) dan

1
2

bagaimana cara kerja software yang menjadi pengendali dari


LPT tersebut

1.4. Metoda Penelitian


Data yang digunakan dalam makalah ini diperoleh dari
berbagai sumber, yaitu :
a) Studi Lapangan dan Observasi, yaitu kegiatan
pengamatan yang dilakukan selama pembuatan alat dan
selama praktikum berupa teori dan praktek.
b) Studi Pustaka, yaitu mengambil data dari berbagai
sumber buku dan sumber informasi lainnya (internet)
untuk menjadi acuan dalam penulisan.
c) Analisa alat dan memahami cara kerja alat tersebut.

1.5. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :

BAB I Pendahuluan
Pada bab ini dibahas tentang latar belakang, masalah
dan pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian,
dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka


Pada bab ini diuraikan tentang teori – teori dasar dan
cara kerja komponen – komponen yang digunakan dalam
rangkaian.

BAB III Perancangan dan Analisa Kerja Alat


Pada bab ini dijelaskan tentang analisa dari rangkaian
yang telah dibuat, yaitu secara blok diagram dan secara
detail (per komponen), serta penjelasan mengenai cara
perancangan dan pengujian dan cara kerja alat secara
menyeluruh.
3

BAB IV Cara Pengoperasian dan Uji Coba Alat


Dalam bab ini dibahas mengenai bagaimana alat
dioperasikan dan teknik-teknik pengujian alat.

Bab V Kesimpulan
Bagian ini merupakan kesimpulan dari seluruh pembahasan
mengenai alat undi elektronik.
BAB II
Tinjauan Pustaka

Untuk memahami alat yang digunakan, sekaligus untuk


lebih mendalami apa yang akan dibahas lebih lanjut, akan
dijelaskan dasar – dasar pengertian yang menjadi acuan dalam
pembuatan Alat Undi Elektronik.

2.1. Input dan Output (I/O) Interface.


Jenis – jenis I/O interface yang digunakan dalam Alat
Undi Elektronik ini adalah port paralel. Port paralel
pertama kali didesain untuk menghubungkan komputer dengan
sebuah printer. Sekarang port yang sama dihubungkan untuk
menjadi interface peralatan elektronik ke komputer.
Panjang kabel maksimum untuk sebuah kabel printer,
saat sedang mempertahankan kapabilitas IEEE-1284 ECP/EPP
adalah 10 meter. Saat sedang tidak dalam kondisi
mempertahankan IEEE-1284 panjang kabelnya tergantung dari
kualitas kabelnya itu sendiri. Dengan proteksi yang sangat
bagus dan berat bagi kabel printer dan peralatan yang bagus
pada akhirnya data paralel dapat ditransmisikan dengan mudah
dalam jangkauan 10 meter dalam mode SPP (Standard Paralel
Port mode).

Gambar 2.1 Pin Pararel

4
5

Tabel 2.1 Tabel Pararel


Nomor Pin Fungsi
1 Strobe
2 Data 0
3 Data 1
4 Data 2
5 Data 3
6 Data 4
7 Data 5
8 Data 6
9 Data 7
10 ACK#
11 BUSY
12 PE
13 SELECT
14 AUTO FEED
15 ERR#
16 INIT#
17 SLIN#
18-25 GROUND

Sebuah port paralel juga dapat digunakan untuk


menghubungkan dua komputer dengan menggunakan koneksi direct
cable. Proses transfer data pada pararel merupakan transfert
data yang relatif lebih mudah dan lebih cepat dibandingkan
transfer data secara serial. Proses tersebut dibagi menjadi
empat tata – cara (protokol) komunikasi, yaitu

2.1.1 Simple I/O


Simple I/O adalah jenis protokol yang sangat
sederhana, dimana hanya memiliki mode ada dan siap
digunakan, tanpa adanya sinyal – sinyal khusus yang
menandakan telah terjadinya transfer data.

Gambar 2.2 Simple I/O

2.1.2 Simple Strobe I/O


6

Ada kalanya data valid pada rangkaian luar hanya


ada pada saat – saat tertentu dan harus dibaca pada
saat itu juga. Contohnya adalah data keyboard. Data
hanya ada jika keyboard ditekan. Pada saat ditekan,
keyboard akan mengeluarkan sinyal strobe yang
menandakan adanya data valid di rangkaian output.
Dengan adanya sinyal strobe ini, mikroprosesor
dipersilahkan untuk mengambil data valid yang telah
tersedia.

Gambar 2.3 Simple Strobe I/O

2.1.3 Single Handshake I/O


Contohnya adalah printer paralel. Mikroprosesor
mengeluarkan sinyal strobe ke printer, seolah – olah
mengatakan “ada data untukmu, terimalah” lalu printer
akan mengeluarkan sinyal pengakuan (aknowledge) telah
menerima data dari mikroprosesor yang seolah – olah
mengatakan “data sudah saya terima, silahkan kirimkan
data yang lain”. Percakapan antara mikroprosesor dan
printer membentuk suatu protokol jabat tangan
(handshake).

Gambar 2.4 Single Handshake I/O

2.1.4 Double Handshake Data Transfer


7

Jika koordinasi antara mikroprosesor dan


rangkaian periferal perlu ditingkatkan, digunakan
double handshake protokol. Percakapan antara
mikroprosesor dan periferal dapat diibaratkan sebagai
percakapan antara pengirim dan penerima. Pertama,
pengirim mengatakan “Anda siap?” (ditandakan dengan
STB low), penerima menjawab “saya siap” (sinyal ACK
high). Selanjutnya pengirim mengatakan “Anda siap?”
(STB high), selanjutnya penerima menutup pembicaraan
(sinyal ACK low) seraya mengatakan “data anda telah
saya terima, terima kasih silahkan mengirim data yang
lain”.

Gambar 2.5 Double Handshake data Transfer

2.2 Decoder
Decoder adalah nama yang diberikan kelompok rangkaian
yang menyerap informasi berguna bagi syarat yang dikodekan
atau mengubah isyarat dari suatu bentuk pengkodean ke bentuk
pengkodean yang lain. Biasanya isyarat yang dikodekan itu
berada dalam bentuk yang lain. Decoder hanya mempunyai input
control bits dimana akan menghasilkan satu keluaran yang
aktif. Decoder yang mempunyai n input akan menghasilkan 2n
keluaran dengan satu keluaran yang aktif. Intinya decoder
merupakan rangkaian digital yang dapat mengubah bilangan
biner menjadi bilangan desimal.
8

Gambar 2.6 Rangkaian Logika Decoder 2 to 4


Tabel 2.2 Tabel decoder 2 to 4
A B Y
0 0 Out0
0 1 Out1
1 0 Out2
1 1 Out3

2.2.1 IC 74LS247
9

IC 74LS247 mempunyai 16 pin sebagaimana


diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.7 Konfigurasi IC 74LS247

Keterangan pin:
A, B, C, D: BCD Input
RBI: Ripple Blanking Input
LT: Lamp Test Input
BI/RBO: Blanking Input/Ripple Blanking Output
OA-OG: Output
Vcc: Tegangan
GND: Ground
IC 74LS247 adalah sebuah pencacah BCD to 7
segment yang terdiri dari beberapa gerbang NAND dan
membutuhkan tegangan yang tidak begitu besar. Didalam
IC 74LS247 mempunyai buffer input dan 7 gerbang NAND.
IC ini merupakan pencacah BCD 4 bit tergantung dari
10

nilai input, yang mengkodekan nilai input pada seven


segment.

2.3 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi
untuk memberikan hambatan terhadap aliran arus listrik.
Dalam rangkaian listrik dibutuhkan resistor dengan
spesifikasi tertentu, seperti besar hambatan, arus maksimum
yang boleh dilewatkan dan karakteristik hambatan terhadap
suhu dan panas. Resistor memberikan hambatan agar komponen
yang diberi tegangan tidak dialiri dengan arus yang besar,
serta dapat digunakan sebagai pembagi tegangan.
Resistor dapat dibagi dua, yaitu :
1. Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai
hambatan yang tetap dan mempunyai batasan kemampuan
daya tertentu misalnya: 1/16 watt, 1/8, 1/4, 1/2, 1, 5
watt dan sebagainya.
2. Resistor tidak tetap adalah resistor yang memiki nilai
hambatan yang dapat diubah-ubah, jenisnya antara lain
trimpot dan potensiometer.

Tabel 2.2 Tabel kode warna resistor

Gelang ke-
Warna
1 dan 2 3 4
Hitam 0 x100
Coklat 1 x101 1%
Merah 2 x102 2%
Oranye 3 x103 -
Kuning 4 x104 -
Hijau 5 x105 -
Biru 6 x106 -
Ungu 7 x107 -
Abu-abu 8 x108 -
Putih 9 x109 -
Emas - X10-1 5%
Perak - X10-2 10%
Tidak - - 20%
11

berwarna

Gambar 2.8 Contoh kode warna resistor


Keterangan:
a. Gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan angka.
b. Gelang ke-3 menyatakan faktor pengali (banyaknya nol).
c. Gelang ke-4 menyatakan toleransinya.
Misalkan :
Gelang ke-1 : merah = 2
Gelang ke-2 : hitam = 0
Gelang ke-3 : kuning = x 10000
Gelang ke-4 : perak = 10%
Berarti nilai resistor tersebut = 200.000 Ohm atau 200 K Ohm
dengan toleransi sebesar 10%.

Gambar 2.9 Simbol Resistor


12

2.4 Display 7 Segment


Display dalam dunia elektronika diantaranya CRT
(Catoda Ray Tube), LCD (Liquid Crystal Display), Seven
Segment. CRT dan LCD biasanya digunakan untuk tampilan
monitor atau televisi, sedangkan untuk seven segment
digunakan untuk berbagai rangkaian elektronika baik skala
kecil ataupun besar, seperti jam digital, papan nilai
(scoring board) dalam bidang olahraga atau kuis – kuis TV.
Seven segment merupakan sebuah display yang terbentuk dari
tujuh kelompok (segmen) LED yang diatur sedemikian rupa
sehingga membentuk angka – angka dari 0 (nol) sampai angka 9
(sembilan). Dioda pemancar cahaya (Light Emitting Diode)
merupakan sumber cahaya yang lazim digunakan pada pembacaan
tujuh ruas secara umum.

Gambar 2.10 Bilangan desimal pada penampil 7 segment

Gambar 2.11 Konfigurasi kaki – kaki pada 7 segment

Seven Segment mempunyai dua tipe yaitu :


2.4.1 Common Anoda
Dalam tipe ini kaki – kaki anoda secara bersamaan
dihubungkan dengan tegangan (Vcc).
13

Gambar 2.12 Common Anoda

2.4.2 Common Katoda


Sedangkan dalam tipe ini kaki – kaki katoda yang
secara bersamaan dihubungkan dengan ground.

Gambar 2.13 Common Katoda

2.5 Penggunaan Program


Sebagai pengendali alat penulis menggunakan bahasa
pemrograman Borland Delphi yang merupakan suatu bahasa
pemrograman yang memberikan fasilitas pembuatan aplikasi
visual. Keunggulan bahasa pemrograman ini terletak pada
produktivitas, kualitas, pengembangan perangkat lunak,
kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik serta
diperkuat dengan pemrogramannya yang terstruktur. Selain itu
digunakan Keunggulan lain dari delphi adalah dapat digunakan
untuk merancang program aplikasi yang memiliki tampilan
program aplikasi lain yang berbasis di Windows.
14
BAB III
PERANCANGAN DAN ANALISA KERJA ALAT

3.1 Analisa Rangkaian secara Blok Diagram

Sumber Tegangan DC

Input Angka

Proses Acak

Output Angka

Gambar 3.1 Blok diagram rangkaian Alat Undi Elektronik

3.1.1 Sumber Tegangan DC


Untuk dapat mengaktifkan alat undi elektronik
ini, maka diperlukan adanya sumber tegangan DC dengan
cara menghubungkan port paralel alat undi elektronik
dengan port paralel PC.

3.2.2 Input Angka


Memasukkan 2 angka sebagai input untuk proses
pengacakan angka.

3.3.3 Proses Acak


2 angka yang sudah dimasukkan selanjutnya akan
dilakukan proses pengacakan angka.

15
16

3.3.4 Output Angka


Output dari pengacakan angka adalah menampilkan
secara acak angka-angka yang terletak antara angka
pertama dengan angka kedua.

3.2 Analisa Logika Pemrograman


Di bagian ini akan dibahas bagaimana program dirancang
dan analisa mengenai program yang akan dibuat tersebut.

3.2.1 Perancangan Program


Software yang digunakan dalam pembuatan program
alat undi elektronik ini merupakan software yang
menggunakan pemrograman berbasis objek, dan mampu
memanfaatkan port paralel PC sebagai input maupun
output program. Software ini bernama Borland Delphi.
Berikut ini adalah objek-objek Delphi yang
diperlukan dalam merancang program untuk alat undi
elektronik ini yaitu:
1) 1 buah form, yang berfungsi sebagai dasar dari
peletakkan objek – objek dan image yang digunakan.
2) 2 buah text box, yang digunakan sebagai input
angka.
3) 3 buah button, yang dimodifikasi masing – masing
sebagai tombol START, tombol STOP dan tombol CLOSE.
4) 2 buah timer, dimana timer yang pertama digunakan
untuk menjalankan fungsi START, dan timer yang
kedua digunakan untuk menjalankan fungsi STOP.
5) 2 buah label, untuk memberi keterangan.
Langkah berikutnya adalah mengatur tata letak
objek-objek tersebut serta ubah properties-nya sesuai
gambar dan tabel berikut ini.
17

Gambar 3.2 Tampilan Program Alat Undi Elektronik menggunakan


Delphi 7

Tabel 3.1 Properties Objek-Objek Program Alat Undi Elektronik


Nama Objek Caption Text Interval
Pengundi
Form1 Angka - -
Otomatis
Button1 START - -
Button2 STOP - -
Button3 CLOSE - -
Edit1 - (kosongkan) -
Edit2 - (kosongkan) -
Timer1 - - 50
Timer2 - - 50
Masukkan
Label1 - -
Angka Pertama
Masukkan
Label2 - -
Angka Kedua
3.2.2 Flowchart Program & Keterangannya
18

MULAI

Ya
KLIK SELESA
1
CLOSE? I

Tidak

SUDAH Tidak
MASUKKA
N
ANGKA?
MASUKKAN
ANGKA
Ya

Ya GANTI
ANGKA?

Tidak

Tidak
KLIK
1
START?

Ya
ACAK ANGKA

TAMPILKAN
ANGKA TAMPILKAN
BERKEDIP ANGKA
ACAK

Ya KLIK Tidak
STOP
?
Gambar 3.3 Flowchart program Alat Undi Elektronik

Keterangan:
19

1) Langkah pertama, yaitu menutup pemrograman jika


tombol CLOSE ditekan. Lanjutkan ke langkah kedua
jika tombol tidak ditekan.
2) Langkah kedua, yaitu memasukkan angka pertama dan
angka kedua pada program. Jika sudah memasukkan
angka, lanjutkan ke langkah ketiga. Jika belum atau
ingin mengubah angka, maka ulangi langkah pertama.
3) Langkah ketiga, yaitu memulai proses pengacakan
angka dengan menekan tombol START. Jika tombol
sudah ditekan, lanjutkan ke langkah keempat. Jika
tidak, maka ulangi langkah pertama.
4) Langkah keempat, yaitu menghentikan proses
pengacakan angka dengan menekan tombol STOP. Jika
tombol ditekan, maka angka akan berhenti diacak,
lalu ulangi langkah pertama. Jika tombol tidak
ditekan, maka ulangi langkah ketiga.

3.2.3 Penjelasan Program


Program Alat Undi Elektronik ini dibuat dengan
menggunakan Borland Delphi ver 7.0, yang kemudian di
compile menjadi EXE. Kelebihan Delphi salah satunya
adalah dapat mengintegrasikan bahasa assembler ke
dalam source codenya. Sistem pengendalian yang praktis
dapat dibuat dari sebuah prosedur berbasis assembler.
Berikut adalah prosedur yang dipakai untuk
menggantikan perintah port[] pada Pascal :
procedure outport(port:longint;data:integer);
begin
asm {mulai bahasa assembler}
push ax
push dx
mov ax,data
mov dx,port
out dx,ax {Keluarkan data!}
20

pop dx
pop ax
end;
end;
Tahap pertama dalam pemrograman ini adalah
mendorong stack ax dan dx (sekedar berjaga seandainya
ax dan dx dipakai oleh sistem) dengan perintah push.
Lalu, dengan menggunakan perintah mov, mengisi ax dan
dx dengan parameter prosedur. Kemudian, perintah out
untuk mengeluarkan nilai yang terdapat pada parameter
data ke port pada alamat parameter port. Terakhir,
mengembalikan nilai yang terdapat di ax dan dx dengan
perintah pop.
Ketika program dijalankan, 7 segment menunjukan
angka 00. Input merupakan bilangan desimal yang
dimasukkan ke dalam kedua text box. Kemudian oleh
program diubah menjadi hexadesimal, diteruskan menuju
ke controller LPT dalam bentuk biner. Misalnya, bila
kita menekan tombol Play sehingga tampilan pada 7
segmen akan menghasilkan angka acak.
Pengkonversi biner ke desimal adalah Decoder BCD
yaitu IC 74LS247. IC 74LS247 adalah sebuah pencacah
BCD to 7 segmen yang terdiri dari 7 gerbang. IC ini
merupakan pencacah BCD 4 bit tergantung dari nilai
input, yang mengkodekan nilai input pada 7 segment.
Sehingga, 2 IC 74LS247 pada Alat Undi Elektronik ini
berfungsi sebagai pencacah BCD 8 bit.
Dari IC 74LS247, data dirubah dari biner menjadi
desimal, sehingga masuk menuju 7 segmen dan tampilan
pada 7 segmen akan berupa nilai yang acak. Nilai ini
akan terus berubah – ubah sebelum user menekan tombol
STOP. Setelah menekan tombol STOP angka pada 7 segment
akan bekedap – kedip menandakan angka terakhir dalam
pengacakan. Bila user menekan tombol CLOSE maka
21

program yang dijalankan akan selesai dan tampilan pada


7 segment akan berubah menjadi 00.
BAB IV
Cara Pengoperasian dan Uji Coba Alat

4.1 Cara Pengoperasian Alat


Untuk dapat melihat bagaimana cara kerja alat undi
elektronik ini, maka ada beberapa tahap yang harus kita
lakukan terlebih dahulu, yaitu:
1) Hubungkan port DB-25 alat undi elektronik dengan port
paralel komputer.
2) Nyalakan komputer, kemudian buka file executeable
(.EXE) program alat undi elektronik yang sudah dibuat
dengan menggunakan software Delphi. Alat Undi
Elektronik akan menampilkan angka 00 sebagai nilai
awal. Berikut ini adalah tampilan program alat undi
elektronik.

Gambar 4.1 Tampilan program Alat Undi Elektronik

22
23

3) Masukkan angka pertama dan angka kedua pada kotak


isian yang tersedia, dan pastikan angka kedua lebih
besar dari angka pertama. Jika kotak isian tidak diisi
dengan angka, maka akan muncul pesan seperti berikut.

Gambar 4.2 Pesan kesalahan input angka

4) Tekan tombol START untuk mengacak angka.


5) Tekan tombol STOP untuk menghentikan pengacakan angka
dan melihat angka terakhir yang diacak dalam tampilan
berkedip (BLINK). Klik tombol START untuk memulai
pengacakan angka lagi.
6) Tekan tombol CLOSE untuk mengakhiri pemrograman.
24

Angka
pertama
lebih kecil
dari angka
kedua

Untuk
mengacak
angka
Untuk
menghentikan
pengacakan

Untuk
mengakhiri
program

Gambar 4.3 Keterangan tampilan program Alat Undi Elektronik

4.2 Uji Coba Alat


Uji coba Alat Undi Elektronik ini dimaksudkan untuk
melihat apakah alat sudah bekerja sesuai pemrograman yang
sudah dibuat. Untuk melakukan percobaan ini, Masukan angka
yang diinginkan di kedua text box (kotak isian). Text box
ke-2 dikurangi text box ke-1 untuk menghasilkan nilai jarak
(interval jarak). Kemudian, nilai jarak itu diacak antara 0
sampai nilai jarak dan ditambahkan dengan nilai angka input
pada text box ke-1 (lihat tabel 4.1).
25

Tabel 4.1 Tabel Data Pengamatan


No Angka pertama Angka kedua Output (secara acak)
1 10 15 10, 11, 12, 13, 14, 15
13, 14, 15, 16, 17, 18,
2 13 21
19, 20, 21
33, 34, 35, 36, 37, 38,
3 33 50 39, 40, 41, 42, 43, 44,
45, 46, 47, 48, 49, 50
79, 80, 81, 82, 83, 84,
85, 86 ,87 ,88, 89, 90,
4 79 99
91, 92, 93, 94, 95, 96,
97, 98, 99
Isilah kedua kolom dengan
5 A Q
angka!
BAB V
PENUTUP

Setelah melakukan uji coba dan kemudian menganalisa


cara kerja alat tersebut, maka kesimpulan yang dapat diambil
dari Alat Undi Elektronik ini adalah:
1) Paralel Port dapat dialamatkan harus tepat dengan
Operating Sytem yang digunakan.
2) 7 segmen dapat bekerja dengan menghubungkan IC decoder
dengan 7 segmen tersebut, sehingga angka dapat
ditampilkan.
3) Program Alat Undi Elektronik ini digunakan untuk
mengacak angka saja, sehingga karakter selain angka
tidak akan diproses atau dimulai proses pengacakannya.
4) Untuk dapat mengacak angka dengan tepat, maka angka
kedua harus lebih besar dari angka pertama.
5) Angka-angka yang dapat diacak yaitu antara 0 sampai
99.

26
DAFTAR PUSTAKA

Prihono. Jago Elektronika secara Otodidak. Jakarta. Kawan


Pustaka. 2009.
Modul Praktikum Pengantarmukaan dan Pesawat Peripheral. 2010

27
LAMPIRAN

Gambar Rangkaian Alat Undi Elektronik

28
29

Listing Program Alat Undi Elektronik:


unit UnitPERFECTION;

interface

uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics,
Controls, Forms,
Dialogs, ExtCtrls, StdCtrls;
function Out32(wAddr:word;bOut:byte):byte; stdcall;
external 'inpout32.dll';

type
TForm1 = class(TForm)
Button1: TButton;
Button2: TButton;
Button3: TButton;
Timer1: TTimer;
Timer2: TTimer;
Edit1: TEdit;
Edit2: TEdit;
procedure Button1Click(Sender: TObject);
procedure Button2Click(Sender: TObject);
procedure Button3Click(Sender: TObject);
procedure Timer1Timer(Sender: TObject);
procedure Timer2Timer(Sender: TObject);
procedure FormCreate(Sender: TObject);

private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;
30

var
Form1: TForm1;

Number,data,n1,n2,na,nb,blink,salah,angka1,angka2,jarak:inte
ger;
num:string;

implementation

{$R *.dfm}

Procedure outport(port:longint;data:integer);
begin
asm
push ax
push dx
mov eax, data
mov edx, port
out dx,ax
pop dx
pop ax
end;
end;

procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject);


begin
angka1:=0;
angka2:=0;
jarak:=0;
out32($378,0);
timer1.Enabled :=false;
timer2.Enabled :=false;
blink:=0;
end;
31

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);


begin
timer2.Enabled:=false;
val(Edit1.Text,angka1,salah);
val(Edit2.Text,angka2,salah);
if salah=1 then
begin
showmessage('Isilah kedua kolom dengan angka!');
end
else begin
jarak:=angka2-angka1;
if jarak<0 then jarak:=jarak*-1;
timer1.Enabled:=true;
end;
end;

procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);


begin
timer1.Enabled :=false;
timer2.Enabled :=true;
end;

procedure TForm1.Button3Click(Sender: TObject);


begin
close;
end;

procedure TForm1.Timer1Timer(Sender: TObject);


Begin
Number:=random(jarak);
Number:=number+angka1;
If number>10 then
Begin
32

Str(number,num);
Val(copy(num,1,1),n1,salah);
Val(copy(num,2,1),n2,salah);
End;
Data:=(n1*16)+(n2);
Out32($378,data);
End;

procedure TForm1.Timer2Timer(Sender: TObject);


Begin
If Blink=0 then
Begin
Blink:=1;
Out32($378,255);
End
Else begin
Blink:=0;
Val(copy(num,1,1),na,salah);
Val(copy(num,2,1),nb,salah);
Data:=(n1*16)+(nb);
Out32($378,data);
End;
End;

end.
33

Dokumentasi Alat Undi Elektronik

Tampak bawah berupa Layout PCB

Tampak atas

Tampak samping: tanpa tutup Tampak samping: dengan tutup

Anda mungkin juga menyukai