Anda di halaman 1dari 19

ROBOTIKA

Pengertian Robotika
Robotika adalah salah satu wacana teknologi untuk menuju peradaban yang
lebih maju. Kebanyakan orang selalu beranggapan bahwa robot adalah kemajuan
teknologi yang mampu menggeser tingkah laku seseorang untuk melakukan suatu
tindakan. Dengan kemajuan yang pesat, maka kebutuhan akan SDM akan merosot
tajam. Layaknya revolusi pada bangsa Eropa.
Istilah robot berawal bahasa Cheko robota yang berarti pekerja yang tidak
mengenal lelah atau bosan. Sedangkan secara terminologi, arti yang paling tepat
dengan istilah robot mengandung pengertian System atau alat yang digunakan untuk
menggantikan kinerja manusia secara otomatis.
Robot yang dibuat manusia tidak boleh bertentangan dengan Laws of Robotics
yang dikemukakan oleh Isaac Asimov. Di kalangan umum pengertian robot selalu
dikaitkan dengan makhluk hidup berbentuk orang maupun binatang yang terbuat dari
logam dan bertenaga listrik (mesin). Sementara itu dalam arti luas robot Adalah suatu
alat yang dalam batas-batas tertentu dapat bekerja sendiri (otomatis) sesuai dengan
perintah yang sudah diberikan oleh perancangnya. Dengan pengertian ini sangat erat
hubungan antara robot dan otomatisasi sehingga dapat dipahami bahwa hampir setiap
aktivitas kehidupan modern makin tergantung pada robot dan otomatisasi.
Sehingga umumnya robot dapat diartikan suatu perangkat mekanik yang mampu
menjalankan tugas-tugas fisik, baik dibawah kendali dan pengawasan manusia,
ataupun yang dijalankan dengan serangkaian program yang telah didefinisikan terlebih
dahulu atau kecerdasan buatan (artificial intelligence). Sehingga dalam dunia kerja
khususnya industry peran robot sangatlah besar dibanding dengan mausia karena robot
dapat bekerja secara terus menerus tidak istirahat karena robot tidak memiliki rasa lelah
sedangkan manusia mempunyai rasa lelah sehingga jika lelah maka manusia akan
beristirahat. Namun jika peran manusia semua na digantikan oleh robot maka akan
timbul banyak pengangguran. Namun tanpa manusia robot tidak dapat bekerja.
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dalam robotik adalah suatu algorithma
(yang dipandang) cerdas yang diprogramkan ke dalam kontroler robot. Pengertian
1

cerdas di sini sangat relatif, karena tergantung dari sisi mana sesorang memandang.
Para filsuf diketahui telah mulai ribuan tahun yang lalu mencoba untuk memahami dua
pertanyaan mendasar: bagaimanakah pikiran manusia itu bekerja, dan, dapatkah yang
bukan-manusia itu berpikir? (Negnevitsky, 2004).
Hingga sekarang, tak satupun mampu menjawab dengan tepat dua pertanyaan
ini. Pernyataan cerdas yang pada dasarnya digunakan untuk mengukur kemampuan
berpikir manusia selalu menjadi perbincangan menarik karena yang melakukan
penilaian cerdas atau tidak adalah juga manusia. Sementara itu, manusia tetap bercitacita untuk menularkan kecerdasan manusia kepada mesin.
Dalam

literatur,

orang

pertama

yang

dianggap

sebagai

pionir

dalam

mengembangkan mesin cerdas (intelligence machine) adalah Alan Turing, sorang


matematikawan asal Inggris yang memulai karir saintifiknya di awal tahun 1930-an. Di
tahun 1937 ia menulis paper tentang konsep mesin universal (universal machine).
Kemudian, selama perang dunia ke-2 ia dikenal sebagai pemain kunci dalam
penciptaan Enigma, sebuah mesin encoding milik militer Jerman. Setelah perang,
Turing membuat automatic computing engine. Ia dikenal juga sebagai pencipta
pertama program komputer untuk bermain catur, yang kemudian program ini
dikembangkan dan dimainkan di komputer milik Manchester University. Karya-karyanya
ini, yang kemudian dikenal sebagai Turing Machine, dewasa ini masih dapat ditemukan
aplikasi-aplikasinya.

Beberapa

tulisannya

yang

berkaitan

dengan

prediksi

perkembangan komputer di masa datang akhirnya juga ada yang terbukti. Misalnya
tentang ramalannya bahwa di tahun 2000-an komputer akan mampu melakukan
percakapan dengan manusia.
Sejarah Perkembangan Robotika
Perkembangan robotika pada awalnya bukan dari disiplin elektronika melainkan
bersal dari ilmuwan biologi dan pengarang cerita novel maipun pertunjukan drama pada
sekitar abad XVIII. Para ilmuwan biologi pada saat itu ingin menciptakan makhluk yang
mempunyai karakteristik seperti yang mereka inginkan dan menuruti segala apa apa
yang mereka perintahkan, dan sampai sekarang makhluk yang mereka ciptakn tersebut

tidak pernah terwujud menjadi nyata, tapi matrak menjadi bahan pada novel-novel
maupun naskah sandiwara pangung maupun film.
Baru sekitar abad XIX robot mulai dikembangkan oleh insinyur teknik, pada saat
itu berbekal keahlian mekanika untuk membuat jam mekanik mereka membuat boneka
tiruan manusia yang bisa bergerak pada bagian tubuhnya.
Pada tahun 1920 robot mulai berkembnag dari disilin ilmu elektronika, lebih
spesifiknyas pada cabang kajian disiplin ilmu elektronika yaitu teknik kontrol otomatis,
tetapi pada masa-masa itu komputer yang merupakan komponoen utama pada sebuah
robot yang digunakan untuk pengolaan dat masukan dari sensor dan kendali aktuator
belum memiliki kemmpuan komutasi yang cepat selain ukuran fisik komputer pada
masa itru masih cukup besar.
Robot-robot cerdas mulai berkembang peats seiring berkembangnya komputer
pada sekitar tahun1950-an. Dengan semakin cepatya kemampuan komputasi komputer
dan semakin kecilnya ukuran fisiknya,maka robot-robot yang dbuat semakin memiliki
kecerdasan yang cukup baik untuk melakukan pekerjan-pekerjan yang biasa dilakukan
olaeh manusia. Pada awal diciptakaanya, komputer sebagai alat hitung saja,
perkembangan algoritma pemrograman menjadikan komputer sebagai instrumentasi
yang memiliki kemampuan - kemampuan seperti otak manusia. Artificial intelegent atau
kecerdasan buatan adalah algoritma pemprograman yang membuat komputer memiliki
kecerdasan seperti manusia yang mampu menalar, mengambil kesimpulan dan
keputusan berdasarkan pengalaman yang dimiliki.
Untuk dapat diklasifikasikan sebagai robot, mesin harus memiliki dua macam
kemampuan yaitu:
1) Bisa mendapatkan informasi dari sekelilingnya.
2) Bisa melakukan sesuatu secara fisik seperti bergerak atau memanipulasi objek.
Untuk dapat dikatakan sebagai robot sebuah system tidak perlu untuk meniru
semua tingkah laku manusia, namun suatu sistem tersebut dapat mengadopsi satu atau
dua saja sistem yang ada pada diri manusia saja sudah dapat dikatakan sebagai robot.
Sistem yang diadopsi berupa sistem penglihatan (mata), sistem pendengaran (telinga)
ataupun sistem gerak.

Sebuah robot dapat saja dibuat untuk berbagai macam aktifitas, namun sebuah
robot harus dibuat dengan tujuan untuk kebaikan manusia. Ada hukum robotika yang
perlu dipegang sebelum seseorang terjun dalam robotika, antara lain:
1) Robot tidak boleh menciderai manusia atau dalam keadaan tanpa aksi
mengijinkan manusia mendekat untuk disakiti.
2) Robot harus menuruti perintah yang diberikan oleh manusia kecuali jika perintah
tersebut bertentangan dengan hukum yang pertama.
3) Robot harus melindungi eksistensinya, selama tidak bertentangan dengan
hukum pertama dan kedua.

Sistem Mekanik Dalam Robot


Manipulator robot adalah sistem mekanik yang menunjukkan pergerakan dari
robot. Mekanik ini terdiri dari susunan link(rangka) dan joint (engsel) yang mampu
menghasilkan gerakan yang terkontrol. Hanya dua tipe dasar dari jenis yang digunakan
pada industri yaitu:
Revolute joint (R) yaitu perputaran pada sumbu tertentu
Prismatic joint (P) yaitu pergeseran sepanjang sumbu tertentu
Dengan dua tipe joint di atas maka dapat dibuat manipulator dengan dua, tiga
bahkan enam derajat kebebasan adalah jumlah arah yang independen, dimana end
effector (berupa griper/tool) dapat bergerak. Secara umum struktur robot dapat
dibedakan menurut sumbu koordinat yang digunakan, yaitu:
Robot Kartesian yang terdiri dari 3 sumbu linier
Robot Silindris yang terdiri dari 2 sumbu linier dan 1 sumbu rotasi
Robot Spheris yang terdiri dari 1 sumbu linier dan 2 sumbu rotasi
Robot Artikulasi yang terdiri dari 3 sumbu rotasi
4

Jenis jenis Bentuk Robot :


1. Robot Mobile
Robot Mobil atau Mobile Robot adalah konstruksi robot yang ciri khasnya adalah
mempunyai aktuator berupa roda untuk menggerakkan keseluruhan badan robot
tersebut, sehingga robot tersebut dapat melakukan perpindahan posisi dari satu titik ke
titik yang lain. Robot mobil ini sangat disukai bagi orang yang mulai mempelajari robot.
Hal ini karena membuat robot mobil tidak memerlukan kerja fisik yang berat. Untuk
dapat membuat sebuah robot mobile minimal diperlukan pengetahuan tentang
mikrokontroler dan sensor-sensor elektronik.Base robot mobil dapat dengan mudah
dibuat dengan menggunakan plywood /triplek, akrilik sampai menggunakan logam
(aluminium). Robot mobil dapat dibuat sebagai pengikut garis ( Line Follower ) atau
pengikut dinding ( Wall Follower ) ataupun pengikut cahaya.
2. Robot jaringan
Robot jaringan adalah pendekatan baru untuk melakukan kontrol robot
menggunakan jaringan internet dengan protokol TCP/IP. Perkembangan robot jaringan
dipicu oleh kemajuan jaringan dan internet yang pesat. Dengan koneksi jaringan,
proses kontrol dan monitoring, termasuk akuisisi data bila ada, seluruhnya dilakukan
melalui jaringan. Keuntungan lain, koneksi ini bisa dilakukan secara nirkabel.Di
Indonesia, pengembang robot jaringan belum banyak, meski pengembang dan
komunitas robot secara umum sudah banyak. Hal ini disebabkan tuntutan teknis yang
jauh lebih kompleks. Salah satu robot jaringan yang sudah berhasil dikembangkan
adalah LIPI Wireless Robot (LWR) yang dikembangkan oleh Grup Fisika Teoritik dan
Komputasi GFTK LIPI.Seperti ditunjukkan di LWR, seluruh proses kontrol dan
monitoring bisa dilakukan melalui perambah internet. Lebih jauh, seluruh sistem dan
protokol yang dikembangkan untuk LWR ini telah dibuka sebagai open-source dengan
lisensi GNU Public License (GPL) di SourceForge dengan nama openNR.

3. Robot Manipulator ( tangan )


Robot ini hanyak memiliki satu tangan seperti tangan manusia yang fungsinya
untuk memegang atau memindahkan barang, contoh robot ini adalah robot las di
Industri mobil, robot merakit elektronik dan lain-lain.
4. Robot Humanoid
Robot yang memiliki kemampuan menyerupai manusia, baik fungsi maupun cara
bertindak, contoh robot ini adalah Ashimo yang dikembangkan oleh Honda. Robot
adalah sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan
pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah
didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan). Robot biasanya digunakan untuk tugas
yang berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang dan kotor. Biasanya kebanyakan robot
industri digunakan dalam bidang produksi. Penggunaan robot lainnya termasuk untuk
pembersihan limbah beracun, penjelajahan bawah air dan luar angkasa, pertambangan,
pekerjaan cari dan tolong (search and rescue), dan untuk pencarian tambang.
Belakangan ini robot mulai memasuki pasaran konsumen di bidang hiburan, dan alat
pembantu rumah tangga, seperti penyedot debu, dan pemotong rumput.

5. Robot Berkaki
Robot ini memiliki kaki seperti hewan atau manusia, yang mampu melangkah,
seperti robot serangga, robot kepiting dan lain-lain.

6. Flying Robot (Robot Terbang)


Robot yang mampu terbang, robot ini menyerupai pesawat model yang
deprogram khusus untuk memonitor keadaan di tanah dari atas, dan juga untuk
meneruskan komunikasi.
6

7. Under Water Robot (Robot dalam air)


Robot ini digunakan di bawah laut untuk memonitor kondisi bawah laut dan juga
untuk mengambil sesuatu di bawah laut.Ada beberapa unjuk kerja robot yang perlu
diketahui, antara lain:
Resolusi adalah perubahan gerak terkecil yang dapat diperintahkan oleh sistem
kontrol pada lingkup kerja manipulator.
Akurasi adalah besarnya penyimpangan/deviasi terhadap masukan yang
diketahui
Repeatability adalah kemampuan robot untuk mengembalikan end effector
(pemegang/griper) pada posisinya semula
Fleksibilitas merupakan kelebihan yang dimiliki oleh robot secara umum jika
dibandingkan dengan mesin konvensional. Hal ini pun tergantung kepada
pemprogram dalam merencanakan pola geraknya.

Contoh-contoh sistem kontrol pada robot :


Membuat robot tak lepas dari namanya sistem kontrol. Yang umum dipakai
ada 3, yaitu:
1. ON-OFF
2. PID
3. Penerapan Soft Computing

Sistem kontrol digunakan untuk mengontrol pergerakan / navigasi robot.


Kita ambil contoh robot line follower. Misal kita ingin menerapkan sistem
kontrol ON-OFF pada robot dengan 2 sensor garis. Sistem kontrol yang
diterapkan adalah switching aktuator (motor DC) ON dan OFF berdasarkan
kondisi sensor kiri dan kanan, yaitu set motor kanan ON dan motor kiri OFF
saat sensor kiri mendapatkan garis, demikian sebaliknya untuk sensor
kanan. Pergerakan akan terlihat zigzag jika hanya menggunakan dua
sensor ini dan hanya diterakan sistem kontrol ON-OFF.
Dengan menerapkan sistem kontrol PID kita bisa memperbaiki pergerakan
robot menjadi lebih smooth. Sistem kontrol PID adalah mekanisme umpan
balik berulang tertutup. Kontrol PID digunakan untuk mengkoreksi error dari
pengukuran variabel proses (dalam kasus ini adalah sensor) agar output
sistem sesuai dengan nilai set point melalui perhitungan parameter
Proportional (P) + Integral (I) + Derivative (I). Silahkan googling dan wikiing
untuk mengetahui PID lebih jauh. Contoh kasus penerapan PID pada robot
line follower bisa di baca di sini. Dadank juga pernah membuat robot semar
mesem dengan penerapan PID sederhana, silahkan tilik di sini. Sedangkan
penerapan soft computing bisa berupa fuzzy logic dan NN (dua ini yang
lazim digunakan untuk KRCI). Penerapan soft computing cocok untuk
granular data yang kompleks, misal data dari banyak sensor ultrasonic
untuk mengontrol aktuator. Jika mapping data sensor dengan PWM motor
dengan cara sederhana sudah tidak bisa diterapkan, maka penerapan
komputasi halus perlu diterapkan. Untuk masalah soft computing lebih
spesifik mungkin bisa dibahas dithread selanjutnya.

Autonomous Robot System-ARS


Untuk membiarkan sistem robot mandiri (ARS) bekerja pada dunia nyata,
kontrol dan sistem sensor harus memperhatikan tantangan yang diakibatkan
8

oleh keitdakpastian observasi terhadap lingkungan dan kondisi tugasnya. Oleh


karena itu, harus diperhatikan seberapa jauh kebutuhan sistem kontrol yang
akan digunakan untuk mendesaian sistem robot mandiri. Ada beberapa aspek
yang harus diperhatikan, diantaranya :
Sistem kontrol robot bersifat sensor driven
Satu masalah yang dihadapi pada lingkungan yang tidak terstruktur adalah
tidak mungkin memperkirakan hasil dari tiap aksi secara tepat. Kondisi ini juga
menunjukkan sedikitnya kemungkinan menemukan deret aksi yang akan
memecahkan tugas yang diberikan berdasarkan semua kemungkinan yang
telah diperhitungkan sebelumnya.
Oleh karena itu sistem kontrol robot harus dikendalikan sensor(sensor driven)
dan mengijinkan robot untuk bereaksi terhadap kejadian (event) yang tidak
diharapkan secara on line. Pendekatan kontrol reaktif seperti ini dapat menjadi
robust dengan mempertimbangkan gangguan yang terbatas dan dapat
memperbaiki diri secara mandiri terhadap gangguan yang tak dapat
dimodelkan tanpa memerlukan perencanaan ulang. Hal ini memberikan
respon level rendah yang lebih fleksibel terhadap situasi baru dan mengijinkan
robot untuk melakukan tugas pada konsidi munculnya noise pada sensor dan
terjadinya perubahan kondisi lingkungan.
Arsitektur kontrol yang adpatif
Untuk mengatasi perubahan yang besar pada lingkungan saat run-time
sebagaimana juga perubahan pada misi/tugas yang terus menerus, ARM
harus mampu mengubah kebijakan kontrolnya untuk menyesuaikan dengan
semua kondisi baru. Secara umum, hal ini membutuhkan arsitekrut sistem
kontrol adapatif. Bergantung pada kondisi operasi, variasi yang luas dari
mekanisme machine-learning dapat digunakan untuk melakukan adaptasi.
Pada misi yang mengijinkan pengawasan oleh operator luar, metode
pengajaran dapat dilakukan dan juga dengan memodifikasi strategi kontrol
9

yang telah diprogram sebelumnya untuk melakukan tugas yang diperlukan.


Namun, pada banyak aplikasi diluar, guidance tidak tersedia. Pada situasi ini,
sistem belajar mandir yang lebih baik sehingga strategi kontrol dapat
menyesuaikan dengan kontek lingkungan tanpa masukan guru. Aplikasi yang
seperti ini, berkisar dari aplikasi di daerah terpencil atau lingkungan berbahaya
yang tidak memfasilitasi kehadiran manusia, sampai pada aplikasi untuk
urusan rumah tangga yang bekerja sesuai dengan keinginan pemilik tanpa
melakukan akses ke robot yang telah dilatih oleh operator/guru.
Memenuhi batasan keamanan
Spesifikasi dasar untuk arsitektur kontrol untuk keperluan ARS adalah ia
memenuhi batasan keamanan tertentu untuk menghindari kegagalan besar
dan tak dapat diperbaiki. Hal ini khususnya penting ketika tugas baru
dilatihkan tanpa pengawasan dan ketika pengaruh perbedaan aksi harus
ditentukan melaui uji coba. Namun, mekansime untuk memenuhi kebutuhan
keamanaa dapat dimanfaatkan untuk sistes teleoperasi yang besar yang
dapat membantu mengurangi resiko kerusakan dan kegagalan menyeluruh
karena kesalahan operator. Arsitektur kontrol untuk sistem robot seyogyanya
menyediakan mekanisme yang membatasi sistem behavior agar dapat
mengakomodasi kebutuhan keamanan dan kekokohan. Oleh kerena itulah
dibituhkan sarana/alat yang dapat membatasi proses belajar dengan tujuan
untuk menghindari aksi yang dapat mengganggu sifat-sifat kritis dari sistem
behavior.
Kemampuan Belajar
Sifat arsitektur yang lain yang mendukung autonomy dan adaptasi adalah
kemampuan untuk menggabungkan pengatahuan awal atau pengetahuan
yang diperoleh untuk mempercepat proses belajar. Untuk membuat adaptasi
mandiri

lebih

praktis,

pembelajaran

harus

menghasilkan

kebijakan

sensorimotor yang bermanfaat untuk sebagian besar tugas. Untuk mencapai


10

efisiensi dan fleksibiltas yang demikian, arsitektur kontrol haurs mengijinkan


robot untuk memperoleh keuntungan dari semua informasi luar yang tersedia
pada kontek tertentu.
Penggunaan yang efektif dari pengetahuan kontrol luar dapat menghasilkan
mode operasi yang berbeda. Khususnya, jika pengetahuan awal tersedia cukup,
dimungkinkan untuk menentukan kebijakan kontrol yang tepat sebelumnya, mengurangi
kebutuhan belajar secara on-line. Jika tidak ada informasi yang tersedia, arsitektur
kontrol harus mampu menentukan kebijakan kontrol secara mandiri (autonomously).
Untuk sepenuhnya menggunakan pengetahuan kontrol, sistem kontrol seharusnya
mendukung operasi pada berbagai tingkatan otonomi, dari terprogram penuh yang
perilakunya sebagain dikendalikan oleh operator sampai ke otonomi penuh, berjalan
secara bebas, terbebas dari intervensi.

Dasar Pembuatan Robot

Secara garis besar, tahapan pembuatan robot dapat dilihat pada gambar berikut:

11

Ada tiga tahapan pembuatan robot, yaitu:


1. Perencanaan, meliputi: pemilihan hardware dan design.
2. Pembuatan, meliputi pembuatan mekanik, elektonik, dan program.
3. Uji coba.

1. TAHAP PERENCANAN

12

Dalam tahap ini, kita merencanakan apa yang akan kita buat, sederhananya, kita mau
membuat robot yang seperti apa? berguna untuk apa? Hal yang perlu ditentukan dalam
tahap ini:

Dimensi, yaitu panjang, lebar, tinggi, dan perkiraan berat dari robot. Robot KRI
berukuran tinggi sektar 1m, sedangkan tinggi robot KRCI sekitar 25 cm.

Struktur material, apakah dari alumunium, besi, kayu, plastik, dan sebagainya.

Cara kerja robot, berisi bagian-bagian robot dan fungsi dari bagian-bagian itu.
Misalnya lengan, konveyor, lift, power supply.

Sensor-sensor apa yang akan dipakai robot.

Mekanisme, bagaimana sistem mekanik agar robot dapat menyelesaikan tugas.

Metode pengontrolan, yaitu bagaimana robot dapat dikontrol dan digerakkan,


mikroprosesor yanga digunakan, dan blok diagram sistem.

Strategi untuk memenangkan pertandingan, jika memang robot itu akan


diikutkan lomba/kontes robot Indonesia/Internasional.

2. TAHAP PEMBUATAN
Ada tiga perkerjaan yang harus dilakukan dalam tahap ini, yaitu pembuatan mekanik,
elektronik, dan programming. Masing-masing membutuhkan orang dengan spesialisasi
yang berbeda-beda, yaitu:

Spesialis Mekanik, bidang ilmu yang cocok adalah teknik mesin dan teknik
industri.

Spesialis Elektronika, bidang ilmu yang cocok adalah teknik elektro.

Spesialis Programming, bidang ilmu yang cocok adalah teknik informatika.

Jadi dalam sebuah tim robot, harus ada personil-personil yang memiliki kemampuan
tertentu yang saling mengisi. Hal ini diperlukan dalam membentuk Tim Kontes Robot
Indonesia (KRI) atau Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI). Bidang ilmu yang saya

13

sebutkan tadi, tidak harus diisi mahasiswa/alumni jurusan atau program studi tersebut,
misalnya boleh saja mahasiswa jurusan teknik mesin belajar pemrograman.
Untuk mengikuti lomba KRI/KRCI dibutuhkan sebuah tim yang solid. Tetapi buat Anda
yang tertarik membuat robot karena hobby atau ingin belajar, semua bisa dilakukan
sendiri, karena Anda tidak terikat dengan waktu atau deadline. Jadi Anda bisa
melakukannya dengan lebih santai.
Pembuatan mekanik
Setelah gambaran garis besar bentuk robot dirancang, maka rangka dapat mulai dibuat.
Umumnya rangka robot KRI terbuat dari alumunium kotak atau alumunium siku. Satu
ruas rangka terhubung satu sama lain dengan keling alumunium. Keling adalah
semacam paku alumunium yang berguna untuk menempelkan lembaran logam dengan
erat. Rangka robot KRCI lebih variatif, bisa terbuat dari plastik atau besi panjang seperti
jeruji.
Pembuatan sistem elektronika
Teknologi Sensor yang Digunakan pada Robot Jikalau kita mengacu pada
definisi robot sebelumnya, bahwa robot adalah sebuah sistem atau alat yang
menyerupai manusia untuk mempermudah atau menggantikan aktivitas manusia, maka
kita tidak boleh melupakan komponen-komponen penting penyusun sebuah robot.
Seperti halnya manusia, robot juga memiliki sistem pengindera (sensor), sistem kendali,
sistem kecerdasan, sistem pergerakan, dll, sama seperti manusia. Di sini saya hanya
akan membahas sistem sensor yang digunakan pada robot.
Secara sistematis, kulit merupakan salah satu sistem sensorik (pengindera) yang
terdapat pada tubuh manusia. Kulit tergolong sistem pengindera peraba, selain
keberadaan lidah (indera perasa), mata (indera penglihat), telinga (indera pendengar)
dan hidung (indera pencium).

14

Pada robot juga terdapat bermacam-macam sistem pengindera, seperti


pengindera garis (line follower sensor), pengindera jarak (utrasonic sensor), pengindera
putaran motor (rotary encoder sensor), pengindera panas (Ultra Violet sensor), dll.
Sensor-sensor ini dilengkapi dengan kabel-kabel penghubung yang menghubungkan
satu terminal ke terminal yang lain, mirip dengan jaringan syaraf-syaraf di dalam tubuh
manusia. Kabel-kabel penghubung ini sangat penting untuk transfer data hasil
pembacaan sensor ke sistem kendali, seperti halnya jaringan syaraf yang mengatarkan
impuls dari sistem pengindera ke otak. Hal ini penting agar sistem kendali dapat
memproses data keluaran sensor tadi untuk selanjutnya diproses dan pemberian
perintah.
Bagian sistem elektronika dirancang sesuai dengan fungsi yang diinginkan.
Misalnya untuk menggerakkan motor DC diperlukan h-brigde, sedangkan untuk
menggerakkan relay diperlukan saklar transistor. Sensor-sensor yang akan digunakan
dipelajari dan dipahami cara kerjanya, misalnya:
1. Sensor jarak, bisa menggunakan SRF04, GP2D12, atau merakit sendiri modul
sensor ultrasonik atau inframerah.
2. Sensor arah, bisa menggunakan sensor kompas CMPS03 atau Dinsmore.
3. Sensor suhu, bisa menggunakan LM35 atau sensor yang lain.
4. Sensor nyala api/panas, bisa menggunakan UVTron atau Thermopile.
5. Sensor line follower / line detector, bisa menggunakan led & photo transistor.

Pembuatan sistem elektronika ini meliputi tiga tahap:

Design PCB, misalnya dengan program Altium DXP.

Pencetakan PCB, bisa dengan Proboard.

Perakitan dan pengujian rangkaian elektronika.

15

Pembuatan Software/Program

Pembuatan software dilakukan setelah alat siap untuk diuji. Software ini ditanamkan
(didownload) pada mikrokontroler sehingga robot dapat berfungsi sesuai dengan yang
diharapkan.
Tahap pembuatan program ini meliputi:
1. Perancangan

Algoritma

atau

alur

program

Untuk fungsi yang sederhana, algoritma dapat dibuat langsung pada saat
menulis program. Untuk fungsi yang kompleks, algoritma dibuat dengan
menggunakan flow chart.
2. Penulisan Program
Penulisan program dalam Bahasa C, Assembly, Basic, atau Bahasa yang paling
dikuasai.
3. Compile dan download, yaitu mentransfer program yang kita tulis kepada robot.

3. UJI COBA
Setelah kita mendownload program ke mikrokontroler (otak robot) berarti kita
siap melakukan tahapan terakhir dalam membuat robot, yaitu uji coba. Untuk KRCI,
ujicoba dilakukan pada arena seluas sekitar 44 meter dan berbentuk seperti puzzle.
Dalam arena KRCI ini diletakkan lilin-lilin yang harus dipadamkan oleh robot cerdas
pemadam api. Contoh gambar robot pemadam api Ted Larsorn dan arena Kontes
Robot Cerdas Indonesia (KRCI).
Untuk lomba robot KRI, dibutuhkan ruangan yang lebih besar, yaitu sekitar
1515 meter.

16

Robotika sebagai Ikon dan Kajian Ke-ilmuan


Robot adalah simbol dari kamajuan dari sebuah teknologi, karena didalam nya
mencakup seluruh elemen keilmuan. Elektronika, Mekanika, Mekatronika, Kinematika,
Dimamika, dan lain sebagainya.

Kegunaan dari robot

Sesuai dengan definisi robot di atas, maka terdapat banyak kegunaan dari robot.
Secara umum kegunaan robot adalah untuk menggantikan kerja manusia yang
membutuhkan ketelitian yang tinggi atau mempunyai resiko yang sangat besar atau
bahakn mengancam keselamatan manusia. Sebagai contoh, seseorang yang bekerja di
bagian welding di sebuah industri assembling kendaraan, akan mempunyai resiko
kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Maka untuk mengurangi rtesiko kerja tersebut perlu
digunakan robot yang menggantikan kerja manusia di bidang tersebut, sehingga resiko
kecelakaan kerja dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
Ada juga sebagian robot yang sengaja diciptakan untuk menemani manusia di
dalam aktifitasnya. Robot-robot ini dapat disebut robot bermain. Robot ini diciptakn
untuk membantu manusia yang mengalami kesepian diri sehingga dapat mempunyai
teman. Robot-robot yang termasuk jenis ini termasuk antar lain Battle Bots, Robot
contesti, Robot Anjing.
Namun secara garis besar robot dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis
antara lain:
1. Robot industri
2. Robot antariksa

17

3. Robot transportasi
4. Robot perang
5. Robot kendali jarak jauh
6. Robot kedokteran
7. Robot riset
8. Robot bermain, dll

Daftar Pustaka
-http://anriz.com/pengertian-robotika/
- http://robotika.blog.gunadarma.ac.id/
- http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/robotika/
- http://pandupy.wordpress.com/
- http://www.articlesbase.com/ robotika-robotika-732648.html
- http://mp-aim08.blogspot.com/2008/07/sejarah-robot.html
- http://robotika.blog.gunadarma.ac.id/?p=154
- http://anadhar.multiply.com/journal/item/11

18

Tugas : Interaksi Manusia dan Komputer

ROBOTIKA

OLEH :
SARAH WULAN SARI (09220104)
ARI SUMAWAN (09220105)
IMMASTIN (09220080)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA
MAKASSAR
2010

19

Anda mungkin juga menyukai