Anda di halaman 1dari 8

PERSIAPAN PEMBUKAAN TAMBANG

BAWAH TANAH

Pengertian
Secara umum tambang bawah tanah adalah sistem penambangan
mineral atau batubara yang aktifitas penambangannya tidak
berhubungan langsung dengan udara terbuka.
Faktor yang mempengaruhi
Prinsip pokok eksploitasi tambang adalah memilih metode
penambangan yang paling cocok dengan keunikan karakteristik
(sifat alamiah, geologi, lingkungan) endapan mineral dan batuan
yang akan ditambang, dengan memperhatikan batasan tentang
keamanan, teknologi dan ekonomi, yakni batasan biaya produksi
yang rendah dan keuntungan pengembalian yang maksimum.

Berdasarkan lokasi terdapatnya mineral :


a. Kemudahan
transportasi
mineral
untuk
dipasarkan dan juga sebaliknya, kemudahan
suplai untuk kegiatan penambangannya.
b. Ketersediaan tenaga kerja/ buruh dan layanan
pendukungnya seperti perumahan, fasilitas
pelayanan kesehatan, pendidikan, dan lain
sebagainya.
c. Dampak pada operasional (dan dampak
psikologis) yang diakibatkan oleh iklim dan
cuaca.

Berdasarkan kondisi alam dan geologi :


a. Kondisi topografi dan lahan.
b. Hubungan spasial (bentuk, ukuran, dan
posisi)
dari
badan
bijih,
termasuk
kedalamannya.
c. Pertimbangan
geologi
(mineralogi,
petrogragi, struktur, genesa batuan, gradien,
suhu batuan, kandungan air, dan sebagainya).
d. Sifat mekanik batuan
e. Sifat kimia dan metalurginya.

Berdasarkan kondisi sosial-ekonomi-politik dan


lingkungan :
a. Demografi dan ketersediaan tenaga kerja.
b. Keseimbangan keuangan dan pasar.
c. Stabilitas politik negara.
d. Permasalahan polusi dan pencemaran
lingkungan.
e. Bantuan dan kemudahan yang diberikan
pemerintah.

Tambang bawah tanah dan prospek masa depan


Kecenderungan umum di masa yang akan datang, sistem tambang bawah
tanah akan menjadi pilihan untuk eksploitasi mineral dan energi yang
disebabkan oleh :
a. Semakin berkurangnya deposit berkadar tinggi, pada/ dekat permukaan
untuk di tambang. Dengan kata lain bertambahnya kedalaman deposit
akan menyulitkan bila ditambang dengan sistem tambang terbuka.
b. Berkurangnya mobilitas peralatan mekanis pada tambang terbuka
apabila penambangan telah semakin dalam.
c. Adanya pengetatan dan pembatasan mengenai masalah lingkungan.
d. Hadirnya pengembangan teknologi baru dalam peralatan tambang
dalam, khususnya dalam hal teknik penggalian dan peralatan
penambangan yang menerus, serta sistem konstruksi penyangga yang
semakin disempurnakan.

Keunggulan tambang bawah tanah


1. Tidak terpengaruh cuaca.
2. Kedalaman penggalian hampir tak terbatas.
3. Secara umum beberapa metode tambang bawah lebih ramah
lingkungan.
4. Dapat menambang deposit dengan model yang tak beraturan.
5. Bekas penggalian dapat untuk menimbun tailing dan waste.
Kelemahan tambang bawah tanah
6. Produksi relative kecil bila dibandingkan dengan tambang terbuka.
7. Lebih banyak problem pada ventilasi, bahan peledak, debu dan gas
berbahaya.
8. Secara psikologi kurang enak bekerja dibawah tanah.
9. Masalah safety dan kecelakaan kerja menjadi kendala.
10. Mining Recovery umumnya lebih kecil.
11. Losses dan dilusi umumnya lebih susah dikontrol.

Contoh perusahaan yang menggunakan sistem tambang bawah tanah di


Indonesia
1. PT. FREEPORT Indonesia, di Tembagapura, Papua. Berupa tambang
bijih tembaga dan emas dengan menggunakan metode block caving.
2. PT. Tambang Batubara Bukit Asam di Ombilin, Sumatera Barat.
Menggunakan metode longwall mining.
3. PT. Aneka Tambang di Pongkor dan Cikidang. Berupa tambang emas
epithermal dengan metode cut and fill stoping (Pongkor) dan
underhand stull stoping(Cikidang).
4. PT. Kitadin dan PT. Fajar bumi Sakti. Berupa tambang batubara
dengan metode longwall dan room and pillar.
5. Tambang emas rakyat di seluruh Indonesia. Menggunakan metode
coyoting (lubang tikus).

Anda mungkin juga menyukai