Anda di halaman 1dari 11

Saluran Pencernaan Lemak

Nama

: Alice Pratiwi

NIM

: 102011272

Kelompok

: C8

Alamat Korespondensi : alice_lice@live.com

Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6
Telp (021-5694-2061); Fax (021-5631731)
Pendahuluan

Sistem pencernaan berfungsi untuk memindahkan nutrien, air, dan eleltrolit dari
makanan yang kita makan ke lingkungan internal tubuh. Makanan ini penting untuk sumber
energi dan jga untuk penambahan, perbaikan, atau pembaruan jaringan tubuh. Sistem
pencernaan dimulai dari mulut samapai anus dengan fungsi yang berbeda-beda. Nutrien
utama yang kita konsumsi yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Karbohidrat dan protein
larut dalam air sehingga lebih mudah dicerna daripada lemak. Terkadang terjadi gangguan
pencernaan sehingga perut terasa penuh dan kembung karena produksi gas yang berlebihan
oleh bakteri pembusuk.

Pembahasan

STRUKTUR ANATOMIS dan FUNGSINYA


1. Lambung
Lambung adalah ruang berbentuk kantung mirip huruf J yang terletak di antara
esofagus dan usus halus.1 Kapasitas lambung 1,5 liter, tetapi dapat dilebarkan
hingga 2-3 liter. Jika dilihat dari depan abdomen dan pada posisi berbaring, lambung
terletak di regio hypochondrica kiri, epigastrica, dan umbilicalis. Lambung diliputi
peritoneum viscerale di permukaan anterior dan posterior.2
Secara makroskopis, lambung memiliki dua lubang (ostium cardiacum dan pylorus),
dua lengkungan (curvatura major dan minor), dan dua permukaan (facies anterior dan
posterior). Lambung terbagi menjadi 4 bagian yaitu cardia, fundus, corpus, dan pylorus.
Cardia merupakan tempat masuknya esophagus ke dalam lambung. Fundus yang
berbentuk kubah berada di di atas kiri dari ostium cardiacum. Pada fundus biasanya
berkumpul gas-gas. Corpus gastricum merupakan bagian utama yang terletak kurang
lebih vertikal antara fundus dan incisura angularis. Pylorus merupakan daerah yang
menyempit karena adanya sphincter yang umumnya berada dalam keadaan kontraksi
tonik dan pylorus membuka ke duodenum.2
Secara mikroskopis, dinding lambung memiliki tiga lapisan jaringan dasar, yaitu
mukosa (mukosa, lamina propria, muskularis mukosa), submukosa, dan jaringan
muskularis.3 Pada tunika mukosa membentuk lipatan-lipatan menonjol atau rugae dan
terdiri atas kelenjar gaster yang memanjang dari tunika muskularis mukosa membuka ke
lumen lambung melalui foveola gastrika. Tunika submukosa relatif longgar dan dapat
berdistensi dan mengandung pembuluh darah. Tunika muskularisnya terdapat lapisan
sirkular dalam dan lapisan longitudinal luar.4
Lambung memiliki 2 fungsi utama, yaitu menyimpan dan mencampur makanan yang
masuk sampai disalurkan ke usus halus dengan kecepatan yang sesuai untuk pencernaan
dan penyerapan optimal dan mensekresikan HCl dan enzim-enzim untuk memulai
pencernaan protein.2
2.

Pankreas
Pankreas adalah kelenjar memanjang yang terletak di belakang dan di bawah
lambung, di atas lengkung duodenum. Pankreas mengandung kelenjar campur yang
mengandung jaringan eksokrin dan endokrin. Pankreas berfungsi mensekresikan enzimenzim yang berfungsi untuk mencerna makanan.2 Pankreas dibagi menjadi 4 bagian, yaitu
caput, colum, corpus, dan cauda.5
Secara mikroskopis, pankreas diselubungi oleh kapsul kolagen yang tipis dan tidak
melekat erat, yang meluas sebagai septum kecil di antara lobulus-lobulus. Pada pankreas
3

terdapat sel-sel asinus yang berbentuk kasar segitiga pada penampangnya, dengan apeks
yang menonjol ke arah lumen sentral. Bentuk sel asinusnya lebih kecil dari sel asinus
parotis. Epitel duktus ekskretorius bervariasi dari torak rendah bersel goblet-kubus.
Duktus interkalarisnya panjang dan epitelnya selapis gepeng.4
3. Hati
Hati merupakan organ viseral terbesar berwarna merah kecoklatan dengan konsistensi
lunak dan berat sekitar 1500 gram. Hati manusia terletak dalam rongga perut sebelah
kanan. Bagian terbesar terlindung oleh tulang-tulang iga dan permukaan atasnya melekat
pada diafragma.6
Selain untuk mensekresi garam empedu, hati juga mempunyai fungsi lain:1
1) Pengolahan metabolik kategori nutrien utama setelah penyerapan mereka dari
saluran pencernaan.
2) Detoksifikasi atau degradasi zat-zat sisa dan hormon serta obat dan senyawa asing
lainnya.
3) Sintesis berbagai protein plasma, mencakup protein yang penting untuk
pembekuan darah serta untuk mengangkut hormon tiroid, steroid, dan kolestrol
dalam darah.
4) Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan vitamin.
5) Pengaktifan vitamin D yang dilaksanakan oleh hati dan ginjal.
6) Pengeluaran bakteri dan sel darah merah yang usang, berkat adanya makrofag
residen.
7) Ekskresi kolestrol dan bilirubin, yang adalah produk penguraian yang berasal dari
destruksi sel darah merah yang sudah usang.
Secara makroskopis, hati terbagi menjadi lobus dextra dan lobus sinistra, dimana
lobus dextra lebih besar dari sinistra. Lobus dextra memiliki 3 bagian utama, yaitu lobus
kanan atas, lobus caudatus, dan lobus quadratus. Lobus dextra dan sinistra dipisahkan
oleh logamen falsiform. Di antara kedua lobus terdapat porta hepatis, jalur masuk dan
keluar pembuluh darah, saraf, dan duktus.3
Secara mikroskopis, lobulus hepar merupakan susunan heksagonal jaringan yang
mengelilingi sebuah vena sentral. Di tepi luar tiap lobulus terdapat 3 pembuluh, yaitu
cabang arteri hepatika, cabang vena porta, dan duktus biliaris. Di antara barisan sel-sel

hati ke vena sentral ada sinusoid seperti jari-jari pada ban sepeda. Sel-sel kupffer
melapisi bagian dalam sinusoid.1
Hepatosit tersusun di antara sinusoid-sinusoid dalam lempeng yang tebalnya dua lapis
sel, sehingga setiap tepi lateral berhadapan dengan darah sinusoid. Terdapat sebuah
saluran tipis penyalur empedu, kanalikuli biliaris, yang berjalan di antara sel-sel di
dalam lempeng hati.1
4. Kandung Empedu
Kandung empedu adalah organ berbentuk buah pir yang berada di permukaan bawah
lobus kanan hati. Dari kandung empedu ini duktus sistikus, yang panjangnya sekitar 3-4
cm berjalan ke belakang dan ke bawah untuk menyatu dengan duktus hepatikus komunis
dan bersama-sama membentuk duktus empedu.7 Kandung empedu ini berfungsi
menyimpan dan memekatkan empedu ketika tidak makan, serta menyalurkannya pada
waktu makan.1
Secara mikroskopis, kandung empedu dilapisi epitel selapis kolumnar. Pada tunika
mukosanya mengadakan lipatan. Pada tunika submukosa sangat banyak mengandung
serabut elastin, pembuluh darah, dan pembuluh limfe. Serabut-serabut pada tunika
muskularis tersusun oblique.4
5. Usus Halus
Usus halus adalah suatu saluran dengan panjang sekitar 6,3 meter dan diameter 2,5
cm. Usus halus ini berada dalam keadaan bergelung di dalam rongga abdomen dan
terentang dari lambung hingga usus besar.1
Usus halus ini berfungsi untuk mencerna lemak juga menyerap produk pencernaan
karbohidrat, protein dan lemak, serta sebagian besar elektrolit, vitamin, dan air. Biasanya
penyerapan berlangsung di duodenum dan jejunum , sangat sedikit di ileum karena
sebagian besar penyerapan seudah selesai sebelum mencapai ileum.1
Secara makroskopis, usus halus dibagi menjadi 3 bagian, yaitu duodenum, jejunum
(2/5 proksimal usus halus), dan ileum ( 3/5 distal sisanya). Lingkaran-lingkaran jejunum
censerung mengisi regio umbilikalis sedangkan ileum mengisi bagian bawah abdomen
dan pelvis.5
Bila dilihat dari sebelah dalam tampak selaput lendir usus halus ( duodenum, jejunum,
dan ileum) berlipat-lipat secara sirkular. Lipatan-lipatan itu dibentuk oleh mukosa berupa
vili dan lapisan submukosa berupa plica circularis. Vili dan plica ini bergna untuk
5

memperluas permukaan dan memudahkan penyerapan.Usus halus ini dilapisi epitel


selapis torak bersel goblet, dimana sel goblet semakin banyak apda bagian distal. Pada
duodenum dan jejunum terdapat kira-kira 40 vili per mm2, sedangkan pada ilium hanya
sekita 18 vili per mm2.6
6. Usus Besar
Usus besar mempunyai panjang total kira-kira 1,5 meter membentuk huruf U
terbalik sepanjang sisi rongga perut.6 Terdiri dari colon, sekum, appendiks, dan rektum.
Sekum membentuk kantung buntu di bawah taut antara usus halus dan usus besar di
katup iliosekum. Apendiks adalah tonjolan kecil mirip jari-jari di dasar sekum. Kolon,
membentuk sebagian besar usus besar, tidak bergelung-gelung seperti usus halus.
Rektum adalah bagian akhir usus besar.1
Sekum melanjutkan diri sebagai colon ascendens yang menuju atas di sisi kanan
rongga perut, lalu membelok di bawah hepar membentuk colon transversum yang menuju
kiri dan terletak di sebelah bawah lambung. Dekat limpa, ia akan membelok ke bawah
membentuk colon descendens di sisi kiri tubuh, lalu di panggul sebelah kiri melanjutkan
sebagai colon sigmoid.6
Lapisan otot polos longitudinal di sebelah luar tidak menutupi usus besar secara
penuh. Lapisan ini hanya terdiri dari 3 pita otot longitudinal, jelas, dan terpisah yaitu
taenia coli, yang berjalan di sepanjang usus besar. Oleh karena pita ini lebih pendek
daripada bagian colon lain, dinding colon membentuk kantung-kantung yang menonjol
keluar disebut haustra.1
Secara mikroskopis, tunika mukosa colon terdiri dari sel absorptif dan sel goblet
penggetah mukus. Selain itu,lapisan mukosa tidak terdapat vili intestinal dan plika
sirkularis melainkan plica semilunaris.4
Selain untuk penyerapan air, Na+, dan mineral lain, colon juga berfungsi untuk
memekatkan dan menyimpan residu makanan yang tidak dicerna dan produk sisa empedu
sampai mereka dapat dieliminasi tubuh dalam bantuk feses.1,8

ENZIM PENCERNAAN
1. Lambung

Setiap harinya, lambung mengeluarkan sekitar 2 L getah lambung. Sel-sel yang


bertanggung jawab untuk sekresi lambung terletak di lapisan mukosa lambung, yaitu
mukosa oksintik yang melapisi fundus dan korpus; dan daerah kelenjar pilorik yang
melapisi anthrum. Di dinding kantung-kantung mukosa oksintik terdapat 3 jenis sel
ekskretorik , yaitu mucous neck cell, chief cell, dan parietal cell.1
Chief cell menghasilkan asam hidroklorida (HCl). HCl ini berfungi mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin, membantu penguraian serat otot dan jaringan ikat, dan
bersama dengan lisozim mematikan mikroorganisme yang masuk bersama makanan.1
Sel parietal mensekresikan pepsinogen dan faktor intrinsik. Pepsinogen adalah suatu
molekul enzim inaktif yang disintesis dan dikemas oleh kompleks golgi dan retikulum
endoplasma. Pepsinogen disimpan dalam sitoplasma sel utama dalam vesikel sekretorik
( granula zimogen) dan akan dikeluarkan melalui proses eksositosis.

Pada saat

disekresikan ke dalam lumen lambung, pepsinogen diuraikan oleh HCl menjadi enzim
aktif yaitu pepsin yang berfungsi untuk memecah protein. Faktor intrinsik berfungsi untuk
penyerapan vitamin B12.1
Mucous neck cell mensekresi mukus yang berfungsi:1

Melindungi mukosa lambung dari cedera mekanis.

Melindungi dinding lambung dari pencernaan diri karena pepsin dihambat


apabila berkontak dengan lapisan mukus yang membungkus dinding lambung.

Melindungi lambung dari cedera asam, dengan menetralisasi HCl.

2. Pankreas
Pankreas menghasilkan 3 jenis enzim, yaitu enzim-enzim proteolitik yang berperan
dalam pencernaan protein, amilase pankreas yang berperan dalam pencernaan
karbohidrat, dan lipase pankreas yang berperan dalam pencernaan lemak.1
Tiga

enzim

proteolitik

yang

disekresikan

pankreas,

yaitu

tripsinogen,

kimotripsinogen, dan prokarboksipeptidase, yang masing-masing disekresikan dalam


bentuk inaktif. Setelah disekresikan ke lumen duodenum, tripsinogen diubah menjadi
tripsin oleh enterokinase. Tripsin akan mengubah kimotripsinogen menjadi kimotripsin
dan prokarboksipeptidase

menjadi karboksipeptidase. Tiap-tiap enzim proteolitik

menyerang ikatan peptida yang berbeda. Produk akhir yang dihasilakn dari tindakan
tersebut adalah campuran asam amino dan rantai peptida pendek.1

Amilase pankreas, seperti amilase liur, amilase pankreas berperan penting dalam
pencernaan karbohidrat dengan mengubah polisakarida menjadi disakarida. Amilase
pankreas disekresikan dalam bentuk aktif karena tidak menmbahayakan sel-sel
sekretorik.1
Lipase pankreas, merupakan satu-satunya enzim yang menuntaskan pencernaan
lemak. Enzim ini menghidrolisis trigliserida makanan menjadi monogliserida dan asam
lemak bebas yang bisa diserap. Lipas pankreas juga disekresikan dalam bentuk aktif.1
MEKANISME PENYERAPAN
1. Karbohidrat
Karbohidrat berupa kanji dan glikogen dari makanan diubah menjadi disakarida
maltosa melalui kerja amilase liur dan pankreas. Pencernaan karbohidrat ini dimulai dari
mulut oleh enzim amilase. Polisakarida diubah menjadi maltosa dan dektrin. Di lambung,
enzim amilase tidak bekerja karena suasananya asam. Pencernaan berlangsung hanya
pada bagian interior makanan. Maltosa dan disakarida diet, yaitu laktosa dan sukrosa
diubah menjadi monosakarida masing-masing oleh disakaridase (maltase, sukrase, dan
laktase) yang terdapat di brush border sel epitel usus halus. Monosakarida glukosa dan
galaktosa diserap ke dalam interior sel dan akhirnya masuk ke darah melalui mekanisme
transport aktif sekunder. Monosakarida fruktosa diserap ke dalam darah melalui
mekanisme difusi terfasilitasi pasif.1
2. Protein
Protein dari makanan dan protein endogen dihidrolisis menjadi asam amino dan
beberapa fragmen peptida kecil oleh pepsin lambung dan enzim proteolitik pankreas.
Asam amino diserap ke dalam sel epitel usus halus dan akhirnya masuk ke darah melalui
transport aktif sekunder. Berbagai asam amino dibawa oleh pengangkut spesifik. Peptidapeptida kecil, yang diangkut oleh jenis pembawa yang berbeda, diuraikan menjadi asamasam amino oleh aminopeptidase yang terdapat di brush border sel epitel atau peptidase
intrasel.1

3. Lemak
Penyerapan lemak berbeda dengan protein dan karbihdrat karena lemak tidak larut
dalam air. Sewaktu isi lambung mengalir ke duodenum, lemak yang ada menggumpal
8

membentuk butir-butir trigliserida berukuran besar yang mengambang dalam kimus.


Melalui efek deterjen garam empedu, butir-butir besar trigliserida terdispersi menjadi
emulsifikasi butir-butir kecil lemak, sehingga luas permukaan lemak yang terpajan lipase
meningkat.1
Monogliserdida dan asam lemak bebas juga tidak larut air, sehingga untuk
mempermudah penyerapan produk-produk akhir pencernaan melalui pembentukan misel.
Misel adalah partikel larut air yang mengangkut produk-produk akhir pencernaan lemak
di dalam interiornya yang larut air. Di membran luminal sel epitel, monogliserid dan
aasam lemak bebas akan berdifusi dari misel menembus membran sel epitel. Garamgaram empedu akan terus melarutkan lemak di sepanjang usus halus sampai semua lemak
diserap. Kemudian garam-garam empedu akan diserap di ileum terminal oleh mekanisme
transport aktif khusus.1
Setelah masuk di sel epitel, monogliserid dan asam lemak bebas akan membentuk
trigliserid kembali. Trigliserid ini akan bergabung dan dibungkus lapisan lipoprotein yang
larut dalam air disebut kolimikron. Kolimikron ini dikeluarkan melalui proses eksositosis
dari sel epitel ke dalam cairan interstisium di dalam vilus kemudia ke pembuluh limfe,
yaitu lakteal pusat.1
KEMBUNG
Kembung adalah keberadaan gas intestinal dengan jumlah berlebihan. Sumber utama
gas intestinal adalah kerja bakteri usus yang memfermentasikan karbohidrat,protein, dan
lemak. Gas utama yang dihasilkan adalah hidrogen, metana, dan karbon dioksida. Apabila
terjadi gangguan pencernaan lemak, maka lemak akan disalurkan ke kolon. Semakin banyak
makanan untuk bakteri, maka akan semakin banyak gas yang dihasilkan sehingga perut
kembung.9

Kesimpulan
Lemak tidak larut dalam air, sehingga perlu serangkaian transformasi agar bisa
diserap dan dicerna. Lemak hanya dapat dicerna oleh enzim lipase di usus halus. Apabila

terjadi defisiensi enzim lipase atau konsumsi lemak berlebihan dapat mengakibatkan
gangguan pencernaan lemak yang salah satunya dapat menyebabkan kembung.

Daftar Pustaka
1. Sherwood L. Fisiologi manusia. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2012.
2. Widjaja IH. Anatomi abdomen. Jakarta: EGC; 2008.
3. Sloane E. Anatomi dan Fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2003.
4. Burkitt HG, Young B, Heath JW. Histologi fungsional. Jakarta: EGC; 1995.
5. Faiz O, Moffat D. At a glance anatomi. Jakarta: Erlangga; 2005.
6. Wibowo DS. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grasindo; 2008.
7. Watson R. Anatomi dan Fisiologi untuk perawat. Edisi ke-10. Jakarta:EGC; 2002.
8. Ganong WF. Buku ajar Fisiologi kedokteran. Jakarta:EGC; 2002.
9. Asdie AH, editor. Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: EGC; 1999.

Sekum membentuk kantung buntu di bawah taut antara usus halus dan usus besar di
katup iliosekum.
10

Apendiks adalah tonjolan kecil mirip jari-jari di dasar sekum.


Kolon, membentuk sebagian besar usus besar, tidak bergelung-gelung seperti usus halus.
Rektum adalah bagian akhir usus besar.1
Lapisan ini hanya terdiri dari 3 pita otot longitudinal, jelas, dan terpisah yaitu taenia coli,
yang berjalan di sepanjang usus besar.
Oleh karena pita ini lebih pendek daripada bagian colon lain, dinding colon membentuk
kantung-kantung yang menonjol keluar disebut haustra.1
Sekum melanjutkan diri sebagai colon ascendens yang menuju atas di sisi kanan rongga
perut, lalu membelok di bawah hepar membentuk colon transversum yang menuju kiri
dan terletak di sebelah bawah lambung. Dekat limpa, ia akan membelok ke bawah
membentuk colon descendens di sisi kiri tubuh, lalu di panggul sebelah kiri melanjutkan
sebagai colon sigmoid.6

11

Anda mungkin juga menyukai