Alice Pratiwi
102011272
Anamnesis
Obat yang dikonsumsi
Gejala yang dialami
Bentuk dan distribusi lesi
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi dan palpasi.
Perlu diperhatikan : warna, kelembapan,
Pemeriksaan Penunjang
Hasil laboratorium tidak khas (leukositosis
atau eusinofilia).
Gambaran histopatologik:
1.Infiltrat sel mononuklear di sekitar
pembuluh darah
2.Nekrosis sel epidermal
3.Edema dan ekstravasasi sel darah merah di
dermis papilar.
Diagnosis Banding
1. Steven-Johnson Syndrome
Reaksi alergi obat
Gejala prodromal 1-3 hari sebelum timbul lesi.
Kelainan kulit berupa eritema, vesikel,
konjungtivitis kataralis.
Selain itu juga dapat berupa konjungtivitis
purulen, pendarahan, simblefaron, ulkus
kornea, iritis, dan iridosiklitis.
Diagnosis Kerja
Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan
Patogenesis
Penyakit ini disebabkan oleh reaksi
Penatalaksanaan
1. Kortikosteroid
Keadaan umum baik : prednison 30-40 mg/hari
Keadaan umum buruk : deksametason 6x5
mg/hari
Apabila keadaan sudah membaik, maka
deksametason diturunkan 5 mg hingga
mencapai 5mg/hari, lalu diganti kortikosteoid
tablet.
2. Antibiotik
Diberikan yang berspektrum luas, bersifat
bakterisidal, sedikit nefrotoksik.contohnya
ciprofloksasin
3. Infus
dapat diberikan infus misalnya dekstrose 5%,
5. Topikal
Daerah erosi dan ekskoriasi : krim
sulfadiazin perak
Daerah bibir ; krim urea 10%
Daerah mulut: kenalog in orabase dan
betadine gargle
Komplikasi
Bronkopneumonia
kehilangan cairan/darah
gangguan keseimbangan eletrolit
syok
Kebutaan
Prognosis
Apabila bertindak tepat dan cepat, maka
Kesimpulan
Steven-Johnson Syndrome merupakan