Anda di halaman 1dari 20

Fraktur Femur

Alice Pratiwi
102011272

Anamnesis

Mengapa pasien bisa jatuh.


Posisi jatuh pasien.
Setelah jatuh apa yang pasien lakukan.
Apa yang dirasakan pasien.

Pemeriksaan Fisik
1.

2.

3.

Look
Deformitas
Fungsio lesa
Feel
Nyeri tekan dan nyeri sumbu
Move
Krepitasi
Nyeri gerak
Gerakan yang tidak normal

Pemeriksaan Penunjang

X-RAY
CT-SCAN (Computerised Tomography Scan)
MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Differential Diagnosis
1.

2.

Fraktur Caput Femoris


Jarang ditemukan
Menyertai dislokasi articulasio coxae
Fraktur Collum Femoris
Biasa terjadi pada usia di atas 60 tahun dan
wanita.
Fraktur intrakapsuler atau ekstrakapsuler

3.

Pemendekan, rotasi eksternal, nyeri, tidak


bisa jalan, bengkak
Penanganan : reposisi tertutup dan fiksasi
internal dengan pin
Fraktur intertrochanter
Terjadi antara trochanter mayor dan minor.
Tidak dapat berjalan, nyeri hebat,
eksorotasi, pemendekan, bengkak.
Penanganan dengan traksi, pemasangan
pelat, mobilisasi pasca bedah

4.

Fraktur Subtrochanter
Regio subtrochanter berada 5 cm distal dari
trochanter minor.
Nyeri, pembengkakan pemendekan, rotasi
eksternal.
Fraktur subtrochanter diklasifikasikan
menurut Fielding, Seinsheimer, Russel
Taylor.
Penanganan dengan reduksi terbuka dan
fiksasi internal.

Working Diagnosis

Fraktur femur proximal


Lakukan pemeriksaan penunjang

Penyebab fraktur

Trauma langsung
Trauma tidak langsung
Fraktur patologis
Fraktur stres

Penatalaksanaan Fraktur
1.

Traksi
alat imobilisasi yang menggunakan
kekuatan tarikan yang diterapkan pada
suatu bagian tubuh sementara kekuatan
kedua menarik ke arah yang berlawanan.
Tujuan : imobilisasi fraktur agar terjadi
pemulihan, mencegah deformitas,
mempertahankan kesejajaran yang tepat

2.

Open Reduction Internal Fixation


Menggunakan pin, plate, screw, wire.
Indikasi : fraktur tidak stabil
Kontraindikasi: terdapat infeksi, tulang
osteoporotik
Tidak memerlukan imobilisasi yang
berkepanjangan
Peningkatan risiko infeksi

3.

Fiksasi Eksternal
Pin, sekrup, dan rod digunakan untuk fiksasi
eksternal
Terletak di luar, tetapi tetap menembus kulit
dan otot untuk berhubungan dengan tulang.
Reaksi radang atau infeksi dapat timbul.

Komplikasi
1.

2.

Komplikasi Cepat
Perdarahan
Kerusakan arteri dan saraf
Kerusakan jaringan sekitar
Komplikasi Awal
Infeksi luka
Emboli lemak
Masalah imobilisasi umum

3.

Komplikasi Lambat
Delayed Union
Malunion
Nonunion
Deformitas
Nekrosis avaskular

Kesimpulan

Fraktur femur proksimal dapat diklasifikasikan


menjadi fraktur caput femoris, fraktur collum
femoris, fraktur intertrochanter, dan fraktur
subtrochanter. Fraktur pada proximal femur ini
memiliki gejala nyeri, pembengkakan, pemendekan,
dan rotasi eksternal. Untuk menegakkan diagnosis
diperlukan pemeriksaan penunjang seperti X-ray
untuk menentukan dimana letak pasti fraktur
terjadi. Penyebab fraktur tulang bisa dikarenakan
trauma, fraktur patologis, ataupun fraktur stress.
Traksi, ORIF, dan fiksasi eksternal merupakan
beberapa cara untuk mengatasi fraktur.

Anda mungkin juga menyukai