Skripsi Akuntansi
Skripsi Akuntansi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Berusaha
untuk
mendapatkan
dan
senantiasa
meningkatkan
keuntungan atau laba merupakan tujuan utama setiap perusahaan. Hal ini pasti
terjadi di setiap perusahaan yang pada awal didirikannya merupakan lembaga
yang bertujuan untuk mencari laba (bukan lembaga nirlaba) baik perusahaan
yang bergerak di bidang perdagangan maupun perusahaan jasa. Dalam era
kompetisi yang semakin tajam, perusahaan-perusahaan berlomba untuk
menghasilkan produk atau jasa yang bermutu dengan harga yang rendah
dengan berpedoman bahwa konsumen hanya dibebani dengan biaya-biaya
untuk aktivitas penambah nilai (Value-added activities). Hal ini terjadi karena
persaingan di dunia usaha semakin ketat sehingga untuk memenangkan
persaingan tersebut perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk yang
berkualitas dengan harga yang kompetitif. Sehingga setiap perusahaan harus
berhati-hati dalam menentukan harga pokok produksi atau jasanya.
Menurut Stanton, et.al (2006:240) Price is value in terms of dollars
and cents, or any other monetary medium of exchanged. Untuk menentukan
harga jual yang kompetitif tidaklah mudah. Umumnya harga jual produk atau
jasa ditentukan oleh perimbangan penawaran dan permintaan di pasar,
sehingga biaya bukan merupakan penentu harga jual, Mulyadi (2007:347).
Permintaan konsumen atas suatu produk tidaklah mudah ditentukan oleh
1
Dapat dihitung
Dapat diduga sebelumnya
Inheren (melekat) pada produksi
Tidak dapat dihindarkan.
Biaya memberikan informasi batas bawah (Nilai bersih yang dapat
direalisasikan margin laba normal) suatu harga jual dapat ditentukan. Biaya
tidak sepenuhnya menentukan harga jual, dan bukan satu-satunya faktor yang
mempengaruhi penentuan harga jual, apalagi pada saat ini harga jual tidak
jarang terbentuk karena hal-hal selain biaya seperti trend, gaya hidup, jangka
Rp
xxx
Rp.
xxx
Rp.
xxx
Rp
---------- (+)
xxx
ketika ada penelitian dan pengkajian yang lebih mendalam terhadap persoalanpersoalan yang timbul. Oleh karena pada penelitian penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Harga Pokok Produksi
Penjualan Terhadap Laba PT Condang Putra Utama di Gowa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan masalah
penelitian adalah:
Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut:
a. Bagaimana pengaruh harga pokok produksi terhadap laba di PT Condang
Putra Utama ?.
b. Seberapa besar pengaruh penentuan harga pokok produski terhadap laba
di PT Condang Putra Utama
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh harga pokok produski terhadap laba di PT
Condang Putra Utama Gowa
2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh penentuan harga pokok produksi
terhadap laba di PT Condang Putra Utama
D. Manfaat penelitian
1. Bagi institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi institusi
pendidikan untuk menambah pengetahuan tentang pengaruh penentuan
harga pokok produksi terhadap laba bagi suatu perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan memberi masukan kepada perusahaan
dalam penentuan harga pokok produksi untuk mendapatkan laba yang
sebesar-besarnya.
3. Bagi peneliti
Bagi peneliti merupakan pengalaman berharga yang merupakan pemula
dalam melakukan penelitian, terutama mengenai penentuan harga pokok
produksi untuk mendapatkan laba yang sebesar-besarnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Harga
D
Qe
Gambar 2.1 Keseimbangan Permintaan dan Penawaran
(Sadono Sukirno, 2002: 94)
Pada gambar diatas, terlihat adanya perpotongan antara kurva
permintaan (D) dan kurva penawaran (S) yang ditandai dengan adanya
titik E. Keseimbangan terjadi, jika jumlah barang yang ditawarkan sama
dengan jumlah barang yang diminta dan tidak ada kekuatan internal yang
menyebabkan perubahan. Sekali dicapai keseimbangan ini cenderung
untuk tidak berubah. Secara geometris keseimbangan terjadi pada saat
penawaran berpotongan dengan kurva permintaan pasarnya.
Hukum harga menyatakan, bahwa perubahan penawaran akan
menyebabkan berubahnya harga dalam arah yang berlawanan dengan
asumsi permintaan tetap. Apabila permintaan tetap kenaikan penawaran
akan menyebabkan penurunan harga dan sebaliknya penurunan penawaran
10
11
akan
12
13
14
yang dapat dipakai oleh manajemen dalam suatu perusahaan. Dalam hal
ini Cecep Hidayat mengemukakan bahwa: ada 3 (tiga) Metode dalam
penetapan harga jual yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan, yaitu:
a) Cost Oriented Pricing, b) Demon Oriented Pricing c) Competition
Oriented Pricing
4. Metode Penetapan Harga Biaya-Plus {Cost Plus Pricing method)
Hubungan biaya dengan harga tidak selalu sama. Pengukuran biaya
sangat penting apabila pembeli telah setuju untuk membayar harga
berdasarkan biaya. Biaya produk sering dijadikan patokan terendah untuk
harga jual, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sudah
barang tentu tanpa memperhatikan konsep biaya yang digunakan,
perusahaan harus selalu menekan biaya sekecil mungkin dengan
menerapkan metode produksi dan pemasaran yang paling efisien. Berikut
adalah beberapa metode penetapan harga berdasarkan biaya-plus yang
dikemukakan oleh Gayle Rayburn dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi Biaya yaitu:
15
16
17
18
19
20
yang
dikeluarkan
perusahaan
untuk
mendapatkan
21
Pertumbuhan Laba
Keterangan :
Laba bersih tahunt = laba bersih tahun berjalan Laba bersih tahunt-1
= laba bersih tahun sebelumnya
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba
Menurut Angkoso (2006) menyebutkan bahwa pertumbuhan
laba dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
1) Besarnya perusahaan
Semakin besar suatu perusahaan, maka ketepatan pertumbuhan
laba yang diharapkan semakin tinggi.
2) Umur perusahaan
Perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman dalam
meningkatkan laba, sehingga ketepatannya masih rendah.
3) Tingkat leverage
Bila perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi, maka
manajer cenderung memanipulasi laba sehingga dapat mengurangi
ketepatan pertumbuhan laba.
4) Tingkat penjualan
Tingkat penjualan di masa lalu yang tinggi, semakin tinggi tingkat
penjualan di masa yang akan datang sehingga pertumbuhan laba
semakin tinggi.
5) Perubahan laba masa lalu
22
Semakin besar perubahan laba masa lalu, semakin tidak pasti laba
yang diperoleh di masa mendatang
B. Kerangka Teori
Tujuan dari didirikannya suatu usaha, adalah untuk mendapatkan
keuntungan guna menjaga kelangsungan hidupnya. Perencanaan keuntungan
bukan hal yang mudah untuk dilakukan karena penetapannya harus didasarkan
pertimbangan baik dari internal maupun eksternal yang secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi penetapan keuntungan itu sendiri.
Dalam penetapan keuntungan yang diperoleh oleh PT Contang selama jangka
waktu tertentu, maka PT perlu mengetahui berapa hasil yang diperoleh dari
penjualan
hasil
produksinya
tersebut,
dan
biaya-biaya
yang
harus
Persaingan
Penjualan
23
costing . Kerangka pemikiran penelitian ini seperti yang terlihat pada gambar
di bawah ini :
PT. Condang
Putra Utama
Biaya
Produksi
Harga Pokok
Produksi
Harga Pokok
Penjualan
Laba/Rugi
Metode PT.
Condang
Metode Full
Coasting
Metode Variabel
Coasting
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
25
26
27
harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Dalam laporan
laba/rugi variable costing, biaya tetap disajikan dalam kelompok tersendiri
yang harus ditutup dari laba kontribusi yang diperoleh perusahaan,
sebelum timbul laba bersih.
28
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
no.
202315103332
yang
29
pemeliharaan
dan
pengelolaan
bangunan
diserahkan
properti
lebih
memiliki
ketergantungan
dalam
hal
30
KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
KEUANGAN
PEMASARAN
ADMINISTRASI
PRODUKSI
31
terjadi.
- Melakukan dan membuat laporan keuangan.
d) Pemasaran
- Menyusun program dan strategi pemasaran baik jangka pendek
maupun jangka panjang sesuai kebijaksanaan yang telah
-
melalui
media
cetak,
32
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
33
perusahaan
untuk
memperlancar
aktivitas
dalam
mengolah
34
pemasaran
yaitu
biaya-biaya
yang
terjadi
untuk
Jumlah harga
Rp. 650.000,00
Rp. 557.724,00
Pekerjaan pondasi
Rp. 5.683.926,00
Rp. 9. 036.919,00
Rp. 13.476.503,70
Pekerjaan lantai/keramik
Rp. 6.914.527,53
Pekerjaan plafond/langit-langit
Rp. 6.154.791,25
Rp. 3.276.125,00
Rp. 3.652.510,00
10
Rp. 994.372,25
35
11
Rp. 3.446.071,94
13
Pekerjaan sanitasi
Rp. 761.225,00
14
Pekerjaan lain-lain
Rp. 900.000,00
15
Rp. 508.000,00
16
Pekerjaan atap
Rp. 13.539.882,10
17
Rp. 6.302.750,45
Rp. 75.875.331,67
Pembulatan
Rp. 75.875.000,00
Harga per m2
Sumber: Data Perusahaan Rancangan Biaya tahun 2012
Rp. 1.897.500,00
Tabel. 2
Daftar biaya bahan baku
Keterangan
Tahun 2012
Tahun 2013
Sumber: Data Perusahaan (diolah)
Tabel. 3
Daftar biaya tenaga kerja langsung
Tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja
Tahun 2012
139
Tahun 2013
117
Sumber: Data Perusahaan (diolah)
Alokasi biaya
882.255.000
891.738.000
Tabel. 4
Rencana anggaran dan biaya tanah
No.
Uraian pekerjaan
1 Air bersih
Vol/satuan
Ls
Harga (Rp)/Unit
1.500.000
900 watt
2.750.000
Listrik
Pekerjaan halaman
Ls
1.000.000
500.000
5.750.000
36
Risk 10%
Total
Sumber: Data Perusahaan (diolah)
575.000
6.325.000
Tabel. 5
Rencana anggaran dan biaya prasaran
No
Uraian pekerjaan
1 Pekerjaan pasang batu drainase
2
Tabel. 6
Daftar biaya non produksi
Harga (Rp)/Unit
750.000
250.000
2.250.000
3.250.000
324.000
37
Keterangan
By pemasaran :
Promosi penjualan
10.000.000
20.000.000
Penelitian pasar
5.000.000
Iklan
20.500.000
20.000.000
Lain-lain
1.000.000
1.750.000
168.000.000
336.000.000
karyawan
18.500.000
25.000.000
By kesejateraan karyawan
40.000.000
42.500.000
By perjalanan dinas
600.000
1.000.000
40.000.000
39.000.000
50.879.000
60.987.000
8.643.000
7.000.000
By jasa profesional
750.000
500.000
5.000.000
750.000
By bank
2.750.000
2.875.000
By asuransi
500.000
475.000
By lain-lain
Sumber : Data Perusahaan (diolah)
Tabel. 7
Daftar biaya non produksi tetap
38
Keterangan
Biaya gaji & tunjangan
karyawan
18.500.000
25.000.000
By kesejateraan karyawan
40.000.000
42.500.000
By perjalanan dinas
600.000
1.000.000
40.000.000
39.000.000
50.879.000
60.987.000
8.643.000
7.000.000
By jasa profesional
750.000
500.000
5.000.000
750.000
By bank
2.750.000
2.875.000
By asuransi
500.000
By lain-lain
Total
335.622.000
Sumber: Data Perusahaan (diolah)
475.000
516.078.000
Tabel. 8
Daftar biaya non produksi variable
Keterangan
By promosi penjualan
10.000.000
20.000.000
39
By penelitian pasar
5.000.000
By iklan
20.500.000
20.000.000
By lain-lain
1.000.000
1.750.000
By sumbangan
8.754.000
2.500.000
By ATK
5.500.000
10.000.000
By pengahpusan piutang
34.500.000
50.000.000
By transportasi
Total
Sumber : Data Primer 2012
12.461.000
97.715.000
15.000.000
119.250..000
40
41
tenaga kerja langsung dan biaya admnistrasi yang bersifat tetap maupun
yang bersifat variable. Setiap biaya yang dikeluarkan oleh PT Condang
Putra Utama diidentifikasi untuk penentuan harga pokok produksi. Biaya
biaya tersebut dapat dilihat pada tabel 1-8 yang menjabarkan tentang biaya
produksi maupun biaya non produksi.
Setelah komponen pembentuk biaya produksi diidentifikasi,
kemudian dijumlahkan dan didapatkan total biaya produksi. Selanjutnya,
harga pokok produksi diperoleh dengan membagi total biaya produksi
dengan jumlah produksi sebuah rumah tinggal. Ringkasan perhitungan
harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing dapat
dilihat pada Tabel 9.
Table. 9
Penentuan harga pokok produksi Metode full coasting
Keterangan
Biaya produksi
Tahun 2012
12.500.000.000
Tahun 2013
15.175.000.000
882.255.000
891.738.000
433.337.000
13.815.592.000
250 unit
55.262.368
635.337.000
16.702.075.000
200 unit
83.510.375
42
jumlah produksi dan biaya produksi, biaya tenaga kerja langsung maupun
biaya non-produksi berbeda setiap tahunnya. Perbedaan jumlah produksi
ini juga disebabkan oleh permintaan pasar yang berbeda dan ketersediaan
bahan baku yang dipengaruhi oleh inflasi pasar. Harga pokok produksi
rumah tinggal tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar Rp 83.510.375 per
unit. Hal ini disebabkan pada tahun tersebut terdapat peningkatan biaya
baik biaya produksi maupun non produksi.
Rincian perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan
metode full coasting secara lengkap sebagai berikut :
Biaya bahan baku
Pekerjaan pendahuluan/persiapan
Rp. 650.000,00
Rp. 557.724,00
Pekerjaan pondasi
Rp. 5.683.926,00
Rp. 9. 036.919,00
Rp. 13.476.503,70
Pekerjaan lantai/keramik
Rp. 6.914.527,53
Pekerjaan plafond/langit-langit
Rp. 6.154.791,25
Rp. 3.276.125,00
Rp. 3.652.510,00
Rp. 994.372,25
Rp. 3.446.071,94
Pekerjaan sanitasi
Rp. 761.225,00
43
Rp. 900.000,00
Rp. 508.000,00
Pekerjaan atap
Rp. 13.539.882,10
Pekerjaan lain-lain
Rp. 6.302.750,45 +
Bahan baku
Rp. 75.000.000,00
Rp. 891.738.000,00
Biaya Variabel
Rp. 119.250.000,00 +
Biaya produksi
Rp. 1.086.863.331,67
Sediaan awal
Rp. 1.316.688.929 +
Rp. 2.403.552.260,67
Sediaan akhir
Rp. 4.341.793.363 +
Hpp penjualan
Rp. 6.745.345.623,67
Biaya tetap
Rp. 516.087.000 -
Hpp seharusnya
Rp. 6.229.258.623,67
44
pembentuk biaya produksi seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung pada metode variable costing sama seperti pada metode full
costing, yang membedakan pada komponen pembentuk biaya produksinya,
metode variable costing hanya menggunakan biaya non produksi yang
bersifat variabel.
Table. 10
Penentuan harga pokok produk Metode Variabel coasting
Keterangan
Tahun 2012
Tahun 2013
12.500.000.000
15.175.000.000
882.255.000
891.738.000
97.715.000
119.250.000
13.479.970.000
16.185.988.000
250 unit
200 unit
80.929.940
Biaya produksi
Biaya tenaga kerja
Biaya non produksi variable
Harga pokok produk
Jumlah produksi
45
Rp. 650.000,00
Rp. 557.724,00
Pekerjaan pondasi
Rp. 5.683.926,00
Rp. 9. 036.919,00
Rp. 13.476.503,70
Pekerjaan lantai/keramik
Rp. 6.914.527,53
Pekerjaan plafond/langit-langit
Rp. 6.154.791,25
46
Rp. 3.276.125,00
Rp. 3.652.510,00
Rp. 994.372,25
Rp. 3.446.071,94
Pekerjaan sanitasi
Rp. 761.225,00
Rp. 900.000,00
Rp. 508.000,00
Pekerjaan atap
Rp. 13.539.882,10
Pekerjaan lain-lain
Rp. 6.302.750,45 +
Bahan baku
Rp. 75.00.000,00
Rp. 891.738.000,00
Biaya Variabel
Rp. 119.250.000,00
Biaya tetap
Rp. 516.087.000,00 +
Biaya produksi
Rp. 1.602.950.331,67
Sediaan awal
Rp. 1.316.688.929 +
Rp. 2.919.432.260,67
Sediaan akhir
Rp. 4.341.793.363 +
Hpp penjualan
Rp. 7.261.432.623,67
Over/Urder
Hpp seharusnya
47
48
3. Sediaan
4. Uang muka pembelian
5. Harga perolehan aktivitas tetap
Tanah
Bangunan
Kendaraan
Investasi
Rp. 1.757.600.000
Rp. 1.039.099.500
Rp. 4.126.980.000
Rp. 2.763.680.000
Rp. 1.100.000.000
Rp. 252.000.000
Rp. 11.300.000
Jumlah
6. Akumulasi penyusutan aktiva tetap
Bangunan
Kendaraan
Investasi
Jumlah
7. Hutang usaha
8. Hutang lain-lain
9. Modal saham
10. Donasi pemegang saham
11. Laba ditahan
12. Pendapatan
13. Harga pokok proyek
Bahan bangunan
Tenaga kerja langsung
Baiaya umum proyek
Rp. 4.126.980.000
Rp. 214.287.500
Rp. 82.500.000
Rp. 126.000.000
Rp. 5.788.500
Rp. 214.287.500
Rp. 1.977.630.165
Rp. 768.000.000
Rp. 725.000.000
Rp. 1.625.000.000
Rp. 2.453.500.000
Rp. 7.692.750.000
Rp. 15.175.000.000
Rp. 891.738.000
Rp. 835.337.000
Rp. 16.902.075.000
Rp. 728.515.477
Rp. 387.423.452
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasrkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai masalah yang telah
dikemukaan serta untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini, maka
penulis menarik kesimpulan bahwa
49
50
URAIAN
PENDAPATAN
1 Pendapatan Kotor
2 Potongan PPN
SUB TOTAL
8.547.500.000
854.750.000
7.692.750.000
1
LABA BERSIH SEBELUM PPh
2
TAKSIRAN PAJAK PENGAHASILAN
TOTAL
2.138.125.000
561.250.000
390.625.000
3.090.000.000
4.602.750.000
406.145.852
835.377.000
1.241.522.852
3.361.227.148
336.122.714
51
V
VI
VII
VIII
3.025.104.434
1.316.688.929
4.341.793
URAIAN
Aktiva Lancar
1. Kas dan Setara Kas
2. Piutang
3. Sediaan
4. Uang muka pembelian
Jumlah Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
5. Harga perolehan
6. Akumulasi penyusutan
Nilai buku
SUB TOTAL
162.781.165
676.957.000
1.757.600.000
1.039.099.500
3.636.437.665
4.126.980.000
212.287.500
3.912.692.500
7.549.130.165
TOTAL AKTIVA
II
TOTAL
1.977.630.165
768.000.000
2.745.630.165
725.000.000
1.625.000.000
2.453.500.000
4.803.500.000
7.549.130.165
52
Jenis Aktiva
O
1.
2.
3.
4.
Tetap
Tanah
Bangunan
Kendaraan
Investasi
Harga
perolehan
2.763.680.000
1.100.000.000
252.000.000
11.300.000
4.126.980.000
27.500.000
25.200.000
1.414.500
54.114.500
126.000.000
5.787.500
131.787.500
53
DAFTAR PUSTAKA
Alman Buchari. 2003 Analisis Biaya. Ghalia Indonesia, Jakarta
Alfred Marshall. 2002. Principle of Economic. London, Macmillan
Angkoso. 2006. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia, Beberapa Isu Penting.
Salemba Empat, Jakarta.
Carter dan Usry. 2006 Akuntasi Biaya (Cost Accounting). PT. Salemba. Jakarta
Garrison, R. H and Eric W. Noreen. 2000. Managerial Accounting. McGraw-Hill
Companies Inc, USA.
Hansen, Don R., Mowen, Maryanne M. 1999. Akuntansi Manajemen
(Terjemahan). Edisi 4, Jilid 1. Erlangga, Jakarta.
Harahap. 2005. Activity Based Costing Untuk Manufacturing dan Pemasaran.
Harvarindo, Jakarta
Manullang, M. 2003. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Liberty, Yogyakarta.
Mulyadi. 2007. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi
YKPN, Yogyakarta.
Partomo, T. S. dan Soejoedono. 2005. Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan
Koperasi. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Rahany, Lanny Angginia. 2003. Penetapan Harga Pokok Produksi Kecap Dengan
Metode Activity Based costing di PT Surabraja Food Industry Cirebon,
Jaw a Bar at. Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Ronal W. Hilton. 2006. Managerial Accounting. McBraw-Hill Compatiesln. USA
Sadono Sukino, 2000. Pengantar Teori Makro Ekonomi, Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.
Samuelson Nordhaaus. 2010. Ilmu Makro Ekonomi. PT. Media Global Edukasi,
Jakarta
Sastradiapore, 2003, Pengantar Ekonomi Makro. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Stanton et.al. 2006. Pengantar Ekonomi Biaya. Liberty Yogyakarta
54
RULFAN IRFANDI
10573 1483 09
SKRIPSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2013
55
Judul Penelitian
Nama MAhasiswa
: Rulfan Irfandi
No. Stambuk
: 10573 1483 09
Fakultas/Jurusan
: Ekonomi/Akuntansi
Pembimbing II
Mengetahui ;
Ketua Program Studi Akuntansi
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar
ii
56
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................
ii
iii
PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
II
1
6
6
6
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ..........................................................................
1. Pengertian Harga .................................................................
2. Pengertian Harga Pokok Produksi ......................................
8
8
10
11
IV
17
20
22
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian .....................................................
22
22
24
24
26
27
B. Struktur Organisasi
28
28
iv
57
VI
31
41
45
48
B. Saran .
49
DAFTAR PUSTAKA