Anda di halaman 1dari 5

FORMAT GENDER ANALYSIS PATHWAY (GAP)

Langkah 1

Langkah 2

Langkah 3

Pilih
Kebijakan/
Program/
Kegiatan
yang akan
dianalisis

Data Pembuka Isu Gender


Wawasan

Identifikasi
dan tuliskan
tujuan dari
Kebijakan/
Program/
Kegiatan

Sajikan data Temukenali isu Temukenali isu Temukenali isu Rumuskan


pembuka
gender di proses gender di
gender di
kembali tujuan
wawasan, yang perencanaan
internal
eksternal
kebijakan/
terpilah
dengan
lembaga dan/ lembaga pada program/
menurut jenis memperhatikan 4 atau budaya
proses
kegiatan
kelamin :
(empat) faktor organisasi yang pelaksanaan sehingga
-kuantitatif
kesenjangan,
dapat
menjadi
-kualitatif
yaitu : akses,
menyebabkan
responsif
partisipasi,
terjadinya isu
gender
kontrol dan
gender
manfaat

Faktor
Kesenjangan

Langkah 4

Langkah 5

Langkah 6

Langkah 7

Kebijakan dan Rencana Ke


Depan
Sebab
Kesenjangan
Internal

Sebab
Kesenjangan
Eksternal

Reformulasi
Tujuan

Langkah 8

Langkah 9

Pengukuran Hasil

Rencana Aksi Data Dasar


(Base-line)

Indikator
Gender

Tetapkan
Tetapkan base- Tetapkan
rencana aksi line
indikator
yang responsif
gender
gender

FORMAT GBS BARU


PERNYATAAN ANGGARAN GENDER
(GENDER BUDGET STATEMENT)
SKPD
TAHUN
ANGGARAN
PROGRAM

: Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang


: 2015)

KODE PROGRAM

1.02.1.02.01.32

KEGIATAN

Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi P4K

ANALISIS SITUASI

1. Data Pembuka Wawasan(Data Pilah Gender).


1. AKI 228 dan AKB 34 (Nasional)
- Jumlah kematian ibu tahun 2013 di Kabupaten Tangerang 39
kasus, jumlah kematian bayi 282.
- Pengetahuan ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan masih
kurang (40 %)
- Partisipasi suami dalam ber-KB masih rendah (15 %)
- Keikutsertaan suami dalam kelas ibu hamil masih rendah
- (5%)
- Jumlah kader posyandu perempuan : 10.463 orang, laki-laki : 1
orang
- Jumlah puskesmas poned 10 PKM
- Jumlah posyandu 2210 posyandu, jumlah gedung posyandu 357
gedung
- Jumlah kelas ibu hamil 116 kelas
- Jumlah bidan PTT : 291 orang, PNS : 381 orang dan swasta murni
544 orang

Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

2. Isu dan Faktor Kesenjangan Gender


a. Faktor Kesenjangan (Diambil dari GAP langkah3)
Akses :
- Kesempatan ibu untuk pergi ke pelayanan kesehatan terbatas krn
pendidikan ibu yang rendah (50% ibu berpendidikan SD dan tidak
tamat SD) serta urangnya dukungan suami/keluarga
- Akses untuk medapatkan informasi mengenai tanda2 bahaya sudah
cukup baik tetapi karena rendahnya pendidikan sehingga tidak
dimanfaatkan secara optimal oleh ibu dan suami.
- Akses informasi tentang KIA, kespro dan KB pada laki-laki masih
kurang
Kontrol
- Pengambilan keputusan tergantung pada suami dan keluarga,
sehingga ibu tidak mempunyai kewenangan untuk mengambil
keputusan bagi dirinya sendiri
Partisipasi
- Partisipasi suami dalam ber-KB masih rendah
- Kurangnya pengetahuan dan kepedulian suami terhadap kesehatan
ibu hamil
Manfaat
- Belum maksimalnya pemanfaatan stiker dan kelas ibu karena
kurangnya peran suami
b. Penyebab Internal (Diambil dari GAP langkah 4)
- Petugas kesehatan kurang melibatkan peran serta laki-laki dalam
kesehatan ibu dan anak
- Petugas kesehatan hanya fokus pada kesehatan reproduksi
perempuan
c. Penyebab Eksternal (Diambil dari GAP langkah 5)
(Faktor Budaya)
- pandangan masyarakat bahwa perempuan banyak anak adalah hal
yang biasa
- sudah tugas perempuan untuk hamil dan melahirkan
- perempuan yang meninggal sewaktu melahirkan adalah mati
syahid

CAPAIAN
PROGRAN

dalam mengambil keputusan harus menunggu suami/bapak/nenek,


dll
pandangan bahwa kespro atau KB hanya milik perempuan
Ibu lebih memilih melahirkan di rumah dibanding di fasilitas
kesehatan

1. Tolok ukur;
(Diambil dari GAP langkah 6)
Menurunkan AKI dan AKB dengan melibatkan peran serta laki-laki
Meningkatkan cakupan program dengan mengikutsertakan
partisipasi laki-laki
Meningkatkan partisipasi laki-laki dalam ber-KB
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan
suami, tokoh2 masyarakat
2. Indikator dan target kinerja (Dambil dari GAP langkah 6)
- Menurunkan AKI dan AKB dengan melibatkan peran serta laki-laki
- Meningkatkan cakupan program dengan mengikutsertakan partisipasi
laki-laki
- Meningkatkan partisipasi laki-laki dalam ber-KB
- Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan suami,
tokoh2 masyarakat

RENCANA AKSI

Kegiatan 1

Membentuk kelas ibu hamil tingkat posyandu dengan


mengikut sertakan suami
AlokasiAnggaran

Rp. 903.569.000

Keluaran

Kegiatan 2

Terbentuknya kelas ibu hamil tingkat


posyandu dengan mengikut sertakan
suami
Hasil
Tercapinya pelayanan kesehatan ibu
hamil tingkat posyandu dengan
mengikut sertakan suami
Sosialisasi P4K kepada tokoh-tokoh masyarakat dan
agama (terutama laki-laki)
AlokasiAnggaran
Keluaran
Hasil

TOTAL
ANGGARAN
KEGIATAN

BLN
Terlaksananya peretemuan Sosialisasi
P4K kepada tokoh-tokoh masyarakat
dan agama (terutama laki-laki)
Adanya dukungan dari tokoh-tokoh
masyarakat dan agama (terutama lakilaki) terhadap program P4K

Kegiatan 3

Sosialisasi KB bagi laki-laki


AlokasiAnggaran Keluaran
Terlaksananya pertemuan Sosialisasi
KB bagi laki-laki
Hasil
Meningkatnya kepesertaan KB laki-laki

Kegiatan 4

Sosialisasi pembiayaan kepesertaan JKN bagi masyarakat


AlokasiAnggaran
Keluaran

Rp. 1.425.560.000
Terlaksananya pertemuan Sosialisasi
pembiayaan kepesertaan JKN bagi
masyarakat

Hasil

Tersedianya pembiayaan kepesertaan


JKN bagi masyarakat

Rp. 2.329.129.000

FORM KAK/TOR
Program

Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Sasaran Program

Pasangan suami istri, Tokoh masyarakat, tenaga kesehatan

Kegiatan

Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi P4K

Latar Belakang

Dasar Hukum

Kegiatan

UU no.22 tahun 1999 tentang Pemerintahan daerah


PP no.25 tahun 2000 tentang kewenangan Pemda dan
kewenangan propinsi sebagai Daerah Otonom
UU no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan
PP no. 7 tahun 1987 tentang penyerahan urusan
pemerintah umum di bidang kesehatan kepada DATI II
Konvensi II no. 183 tahun 2000 pasal 10 mengenai ibu
menyusui

Gambaran Umum

Masih tingginya AKI 228 dan AKB 34 dan mesih rendahnya


Pengetahuan ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
masih kurang (40 %). Selain itu juga Partisipasi suami dalam
ber-KB masih rendah (15 %)

Uraian Kegiatan

Membentuk kelas ibu tingkat posyandu dengan mengikut


sertakan suami
Sosialisasi P4K kepada tokoh-tokoh masyarakat dan
agama (terutama laki-laki)
Sosialisasi KB bagi laki-laki
Sosialisasi pembiayaan kepesertaan JKN bagi
masyarakat

Indikator Kinerja

a. Menurunkan AKI dan AKB dengan melibatkan peran


serta laki-laki
b. Meningkatkan cakupan program dengan
mengikutsertakan partisipasi laki-laki
c. Meningkatkan partisipasi laki-laki dalam ber-KB
d. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dengan
melibatkan suami dan tokoh2 masyarakat

Batasan Kegiatan

Dilaksanakan di 29 kecamatan di Kab. Tangerang

Maksud dan Tujuan


a. Maksud : Meningkatkan peran suami, keluarga dan tokoh
masyarakat (terutama laki-laki) dalam Menurunkan AKI
dan AKB
b. Tujuan :
- Menurunkan AKI dan AKB
- Meningkatkan cakupan K1, K4, ANC, linakes, PK
- Meningkatkan cakupan KB
- Pemberdayaan masyarakat dan keluarga
Cara Pelaksanaan Kegiatan

- Pertemuan sosialisasi
- Pembentukan kelas ibu hamil

Tempat Pelaksanaan Kegiatan

29 kecamatan di Kab. Tangerang

Pelaksana& Penanggungjawab Kegiatan

- Penanggungjawab kegiatan :Seksi KIA


- Pelaksana : 43 PKM

Jadwal

Triwulan II s/d triwulan IV 2014

Biaya

Rp. 2.329.129.000

Anda mungkin juga menyukai