OK 3
TUTORIAL II
MODUL KAKI BENGKAK
SKENARIO
Seorang pria usia 55 tahun dibawa ke RS
dengan keluhan bengkak pada kedua kaki
yang makin membesar sejak 3 bulan lalu.
Tidak ada riwayat demam, namun
penderita sering mengeluh sesak napas
terutama kalau berjalan jauh dan naik
tangga.
KATA SULIT
Bengkak
: pembesaran pada suatu area
pada tubuh
Sesak napas : sulit bernapas yang disebabkan
karena penyempitan saluran pernapasan/karena
gangguan pernapasan tertentu.
Kalimat Kunci
Pria usia 55 tahun
Bengkak pada k-2 kaki
Sesak napas terutama berjalan
jauh/naik tngga.
NORMAL
Anatomi
Letak
cavum thoracis
mediastinum inferior bag. medium
antara 2 paru
retrosternal
depan esofagus
bertumpu pd diafrgma thoracis
5 cm caudal proc. xiphoideus
Dextra : costa 3 dan costa 6
Sinistra : costa 2 dan intercosta 5
Morfologi
bentuk conus
ukuran p = 12 cm, l = 8-9 cm, tbl = 6
cm
ukuran skpl tngan org dwasa dngn
berat
220-260 gram
trdiri 4 ruang
Dinding cor
endokardium : lap. pling dlam
Histologi
Endokardium : lapisan otot tpis, jaringan
ikat subendotel, endotel
Miokardium : lapisan otot jntung pling tbal
Epikardium : ptongan sraf, jaringan
lmak,
sereous
Histologi
Fisiologi
Aktifitas kelistrikan jntung
Peristiwa mekanik jntung
Pompa darah
Anatomi, Histologi
dan Fisiologi REN
Anatomi
Histologi
Fisiologi
Filtrasi
Reabsorpsi
Sekresi
Berfungsi sbg endokrin : eritropoetin
(menstimulasi pmbtukan sel drah merah)
Mengatur kadar garam
Proses filtrasi
Proses filtrasi terjadi dlm 3 lapisan glomelurus:
1. endothelium : lap. pling dlam
tdpt: lubang kecil (fenestra)
bermuatan (-)
menghambat aliran protein
plasma
2. Membran dasar/basalis : serabut kolagen, proteoglikan
efektif mencegah filtrasi protein plasma
3. Epitelial : lap. pling luar
Mempunyai tonjolan seperti kaki (podosit)
Bermuatan (-)
Pembatas tambahan terhadap filtrasi protein plasma
Air
Natrium
Glukosa
Kalium
Klorida
Bikarbonat
Albumin
Mioglobin
Ureum
Sukrosa
Hb
Inulin
kreatinin
Kelebihan air
Osmolaritas ektrasel
Sekresi ADH
ADH plasma
Reabsorpsi air
Reabsorpsi air
Ekskresi air
Ekskresi air
Urin pekat
Urin encer
Anatomi,
Histologi
dan Fisiologi
Hepar
Anatomi
Histologi
Hepar trdiri dari bermcam-mcam sel:
hepatocytes : sel hati sebenarnya
30-40 mikrometer, mningkt sesuai
umur
epitel biliary : cuboidal/kolumnar
Sinosoid
: endothel, merupakn ruang antra
hepatocyte
Sel kupfer
: makrofag pada garis sinusoid
Fisiologi
Detoksifikasi : membrsihkan/mnyaring drah
dari zat-zat kimia yang bersifat toksik.
Metabolisme : KH, asam amino, lipid dan
mineral
Menyerap glukosa dlm bntuk glikogen
Sintesis : sintesis protein spesial sprti
albumin dan fibrinogen.
Tempat pembentukan empedu
Memproses beberapa hormon steroid &
vitamin D
Albumin
Prtein plsma yang pling bnyk dlm tubuh m.c (55-60%)
Disintesis hnya di hepar
fungsi:
Memperthnkan teknan onkotik plsma
Anti inflamasi
Membantu kesimbangan asam-basa
Anti-oksidan dngn cra mnghambt produksi rdikal bebas
Membntu metabolisme dan transportasi (substansi
lipofilik)
Kelenjar Limfe
Struktur trdiri atas:
kapsula fibrosa: jar. Penymbng pdat, serat kolagen, fibroblas
dan elastis, otot polos
Trabekel
Korteks : sinus trabekularis dan sinus medularis
Medulla : medullaris cord dan sinus medularis
Nodus limfatikus
Menyaring limfe
Membentuk limfosit
Membentuk antibodi
Membatasi penyebaran sel tumor
Kesimbang
an cairan
dan
elektrolit
Kompartemen
cairan dan
elektrolit
Distribusi/trans
por cairan
Mekanisme
mempertahank
an cairan dan
elektrolit
Cairan
intrasel
40% BB
Cairan
ektrasel
20% BB
Cairan
plasma
5%
Cairan
interstisial
15 %
Cairan
transeluler
1-2%
Distribusi/transpor
cairan
Transpor pasif
Difusi
Osmosi
Transpor aktif
Mekanisme mempertahankan
cairan dan elektrolit
PENGATURAN
VOLUME CAIRAN
EKSTRASEL
MEMPERTAH
ANKAN
INTAKE DAN
OUTPUT
MEMPERTAHANK
AN
KESEIMBANGAN
GARAM
PENGATURAN
OSMOLARITAS
EKSTRASEL
PERUBAHAN
OSMOLARITA
S DI NEFRON
MEKANISME
HAUS DAN
PERANAN
VASOPERIN
Merangsang
osmoreseptor pada
hipothalamus yang
merupakan pusat
rasa haus
meningkatkan
volume cairan
ektraselluler
Osmolaritas
cairan ektrasel
osmolaritas
cairan
ektrasellular
sekresi saliva
air diserap GI
tract
Sensasi rasa
haus
Minum
mulut kering
Minum
ABNORMAL
EDEMA
Peningkatan
tekanan
hidrostatik
plasma
PEM
Infeksi
parasit
EDEMA
PADA KAKI
Sirosis hati
Sindroma
nefrotik
Jantung
kongensif
ventrikel
Penyumbatan
pemb. limfa
Patomekanisme
Sirosis hati
Istilah Sirosis hati
Laence tahun 1819, yang berasal dari
kata Khirros: kuning orange (orange yellow), karena perubahan
warna pada nodul-nodul yang terbentuk .
sirosis hati
terjadi penambahan jaringan ikat (fibrosis)
disekitar
parenkim hati.
Sirosis hati
albumin
Syndroma nefrotik
krusakn pd fltrt glomelurus
permebialitas
ekskresi albumin
hypoalbumin
tekanan onkotik plasma
cairan keluar dari plsma ke
interstisial
edema
tdak
suplai
kompensasi
Gigitan nyamuk
infeksi larva
limfe
terjadi penyumbatan
Suplai protein
albumin plasma
tekanan onkotik
plasma
cairan keluar dri plasma ke interstisial
edema
Diferensial Diagnosis
patogenesis
Tungkai
Bilateral
Sesak
Napas
Demam
Sirosis hati
Sindroma
nefrotik
Gagal J.
Kongensif
Filariasis
unilateral
PEM
Epidemiologi
Salah satupenelitian menunjukkan bahwa gagal jantung terjadi pada 1% dari penduduk usia
50tahun, sekitar 5% dari mereka berusia 75 tahun atau lebih, dan 25% dari mereka yangberusia
85 tahun atau lebih. Karena jumlah orang tua terus meningkat, jumlah orang22 yang didiagnosis
dengan kondisi ini akan terus meningkat. Di Amerika Serikat,hampir 5 juta orang telah didiagnosis
gagal jantung dan ada sekitar 550.000 kasusbaru setiap tahunnya. Kondisi ini lebih umum di
antara Amerika Afrika dari kulitputih.
Hal ini menunjukkan adanya keterkaitan antara usia dan gagal jantungkongestif.Selain usia,
insidensi gagal jantung kongestif juga dipengaruhi oleh faktorlain. Salah satunya, insidensi gagal
jantung kongestif digolongkan berdasarkan jeniskelamin. Dari survei registrasi rumah sakit
didapatkan angka perawatan di rumahsakit, dengan angka kejadian 4.7% pada perempuan dan
5.1% pada laki-laki.
Kualitas dan kelangsungan hidup penderita gagal jantung kongestif sangatdipengaruhi oleh
diagnosis dan penatalaksanaan yang tepat. Oleh karena itu,prognosis pada penderita gagal
jantung kongestif bervariasi pada tiap penderita.Berdasarkan salah satu penelitian, angka
kematian akibat gagal jantung adalah sekitar10% setelah 1 tahun. Sekitar setengah dari mereka
dengan gagal jantung kongestifmati dalam waktu 5 tahun setelah diagnosis mereka.
Sumber lain mengatakan bahwaseperdua dari pasien gagal jantung kongestif meninggal dalam
waktu 4 tahun setelahdidiagnosis, dan terdapat lebih dari 50% penderita gagal jantung kongestif
beratmeninggal dalam tahun pertama(Branch, William T., R. Wayna Alexande, Robert C. Schlant,
and J. WilisHurst. 2000.Cardiology in Primary Care. Singapore : McGraw Hill)
Terapi
Pembatasan makanan yg mengandung
gram.
Pemberian antidiuretik
Pemberian antialdosteron untk mncegah
jntung kongensif.