Anda di halaman 1dari 6

SEJARAH BERDIRINYA

UNIVERSITAS MUARA BUNGO

Berdirinya Universitas Muara Bungo tidak terlepas dari diberlakukannya


Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dalam
memberikan kewenangan dan tangung jawab yang besar bagi propinsi dan
Kabupaten/Kota. Secara tegas dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 25 tahun 2000 sebagai Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 22 tahun
1999 bahwa kewenangan pengelolaan pembangunan bagi pemerintah
Propinsi meliputi 20 kelompok bidang, yaitu pertanian, kehutanan dan
perkebunan, kelautan, pertambangan dan energi, perindustrian dan
perdagangan, perkoperasian, penanaman modal, ketenagakerjaan,
kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, sosial, penataan ruang,
permukiman, pekerjaan umum, perhubungan, lingkungan hidup, politik
dalam negeri, pengembangan otonomi daerah, perimbangan keuangan
daerah, hukum dan perundang-undangan.

Berangkat dari keinginan luhur itulah, Pemerintah Daerah Kabupaten


Muara Bungo yang pada hakekatnya bertujuan dan dikonsentrasikan untuk
mencapai masyarakat sejahtera, adil dan makmur lahir bathin. Seperti
termuat dalam Pokok-Pokok Reformasi Pembangunan Daerah Kabupaten
Bungo yaitu memampukan dan memandirikan masyarakat Bungo, untuk
menanggulangi krisis pada bidang ekonomi, politik, hukum, agama dan sosial
budaya. Disamping itu pembangunan juga diarahkan untuk memperluas

1
kesempatan kerja, mendorong peningkatan pendapatan dan pemerataan
hasil-hasilnya.

Harus diakui untuk mencapai hasil tersebut diperlukan kerja dan usaha
yang ekstra keras, yang pada sisi lain masih terkendala oleh keterbatasan
kemampuan yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bungo. Namun
dengan didukung oleh keterpaduan sistem dan mekanisme pelaksanaan
pembangunan yang mantap serta ditunjang oleh program pembangunan
baik yang berskala nasional maupun daerah, maka pembangunan daerah
yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bungo masih dapat
terlaksana secara baik. Salah satu program pendukung keberhasilan
pelaksanaan pembangunan daerah tersebut adalah Program Strategis
Pembangunan Daerah yang merupakan penyempurnaan dari Program
"Sepuluh Sukses". Program ini adalah merupakan pengelompokan berbagai
program pembangunan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan
koordinasi dan sinkronisasi seluruh kegiatan multisektor di daerah.

Harapan tersebut tentunya harus ditunjang dengan pembangunan


pendidikan, karena pada hakekatnya pembangunan pendidikan adalah upaya
mewujudkan amanat pembukaan UUD 1945, yaitu memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan
ketertiban dunia. Sesuai dengan UUD 1945, pendidikan merupakan hak
setiap warga negara Indonesia dimana pelaksanaannya diselenggarakan
melalui Sistem Pendidikan Nasional yang diatur dalam Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia.

Untuk mencapai cita-cita luhur tersebut, atas inisiatif Bupati Muara


Bungo, H. Zulfikar Achmad berkirim surat ke Menteri Pedidikan Nasional yang
isinya adalah untuk mendirikan Universitas Negeri di Muara Bungo atau
melakukan penggabungan perguruan tinggi swasta yang sudah ada.
Sambutan Menteri Pendidikan Nasional melalui surat Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi Depdiknas Nomor 1551/D2.2/2007 tanggal 29 Juni 2007

2
perihal Usulan penggabungan, tidak mengijinkan untuk mendirikan
Universitas Negeri, mengingat PAD Kabupaten Muara Bungo pada saat itu
masih belum memenuhi persyaratan, tetapi pihak Depdiknas mendukung
upaya untuk melakukan penggabungan perguruan tinggi swasta yang sudah
ada.

Dukungan Dedpiknas itu ditindaklanjuti oleh Bapak H. Zulfikar Achmad


dengan mengundang Pengurus Yayasan Pendidikan yang ada sebelumnya di
Kabupaten Muara Bungo yang tujuannya adalah untuk menghimpun dan
menyatukan visi dan misi masing-masing perguruan tinggi. Hal ini sangat
penting, mengingat perguruan tinggi yang sudah ada belum menjawab
tantangan kebutuhan sumberdaya manusia yang lulusannya diharapkan
dapat membangun Kabupaten Muara Bungo untuk masa yang akan datang.

Dari pertemuan tersebut disepakati untuk menggabung perguruan


tinggi yang sudah ada menjadi sebuah universitas. Dari 4 (empat) perguruan
tinggi yang di undang, masing-masing Yayasan Nurul Islam yang mengelola
Sekolah Tinggi Ilmu Agama (STAI) “YASNI”, Yayasan Insan Madani yang
mengelola Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT), STIA Setih Setio, dan STIP
Muara Bungo, hanya STIA Setih Setio yang tidak bersedia untuk bergabung.

Atas dasar pertemuan tersebut disepakati 3 (tiga) perguruan tinggi


yaitu Yayasan Nurul Islam yang mengelola Sekolah Tinggi Ilmu Agama (STAI)
“YASNI”, Yayasan Insan Madani yang mengelola Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah
(STIT), dan STIP Muara Bungo, yang bersedia bergabung.

Mengingat pendirian sebuah universitas memerlukan dukungan dari


berbagai pihak, Bapak H. Zulfikar Achmad mengajak beberapa orang yang
memiliki komitmen yang tinggi terhadap rencana berdirinya universitas.
Bergabunglah para tokoh masyarakat, masing-masing: H. Zulfikar Achmad
(Bupati Muara Bungo Periode 2006-2011), Deddy Putra, SH (Ketua DPRD
Kabupaten Muara Bungo periode 2006-2011), H. As'ad Karim S.Sos (Ketua

3
LSM Pedas), H. Usman Hasan, SH (Sekda Kabupaten Muara Bungo periode
2006-2011), H. Hasan Ibrahim (Pengusaha), dan H. Ismail Ibrahim
(Pengusaha) yang selanjutnya mereka menjadi pendiri dan merupakan cikal
bakal beridirnya Universitas Muara Bungo, yang kemudian melalui akte
notaris Supra Yitno, SH, Nomor: 26 Tanggal 12 Agustus 2006 terbentuklah
Yayasan Pendidikan Bungo yang merupakan yayasan baru untuk mengelola
Universitas Muara Bungo, dengan susunan sebagai berikut :

Pembina
Ketua : H. Zulfikar Achmad
Wakil Ketua : Deddy Putra, SH
Anggota : 1. H. Sudirman Zaini, SH, MH
2. Drs. H. Mawardi
3. H. As’ad Karim, S.Sos

Pengurus Yayasan :
Ketua : H. Usman Hasan, SH
Wakil Ketua : H. Syafwan Syafar, ME
Sekretaris : Khaidir Saleh, SH
Wakil Sekretaris : Drs. H. Ridwan Is, MM
Bendahara : H. Ismail Ibrahim
Wakil Bendahara : Drs. Harmain

Pengawas
Ketua/Anggota : H. Zainuddin Bakhri, BA
Anggota : 1. Ishak Ismail, BA
2. Drs. H Adnan Abubakar
3. Drs. M. Nur Hasri
4. S. Budi Hartono, SH
5. H. Suherman Teleng

Kerja keras dan usaha yang sungguh-sungguh dari para Pengurus


Yayasan ditindaklanjuti dengan menyiapkan seluruh dokumen untuk
memenuhi ketentuan dalam SK Mendiknas Nomor 234/U/2000 tentang
Pendirian Perguruan Tinggi, maka Universitas Muara Bungo menambah
program studi dengan pertimbangan bahwa program studi yang akan dibuka
merupakan program yang memang sangat dibutuhkan untuk menjawab

4
kebutuhan sumberdaya manusia untuk membangun Kabupaten Muara Bungo
khususnya dan Provinsi Jambi umumnya.

Sebagai wujud tanggung jawab dan harapan yang tinggi, pemrakarsa


menyiapkan beberapa alternatif program studi yang akan dibuka, setelah
melalui konsultasi antara H. Zulfikar Achmad dengan Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi Depdiknas yang saat itu dijabat oleh Prof. Dr. Ir. Satrio
Arismunandar pada tanggal 14 September 2006. Dirjen Dikti Depdiknas pada
prinsipnya mendukung usulan tersebut.

Proses penyusunan dokumen pun mulai dilakukan. Berbagai bahan


hasil studi banding dari berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun
swasta dikaji. Saran dan pendapat berbagai nara sumber disatukan,
kemudian tersusunlah studi kelayakan, untuk 3 bidang ilmu sosial dan 4
bidang eksakta dengan fakultas yang terdiri dari: Fakultas Ekonomi dengan
program studi Akuntansi dan Manajemen S.1; Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu
Politik dengan program studi Ilmu Pemerintahan S.1; Fakultas Bahasa dengan
program studi Sastra Inggris S.1; Fakultas Teknik dengan program studi Sipil,
Elektro dan Pertambangan S.1; Fakultas Pertanian yang merupakan cikal
bakal program studi yang sudah ada yaitu Agrobisnis. Agroteknologi, dan
Peternakan S.1; Fakultas Perikanan dengan program studi Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan. Termasuk diusulkan pula program studi yang ada di
STIT dan STAI.

Setelah melalui proses dan kajian oleh pihak Dirjen Dikti Depdiknas.
Usulan penggabungan STIT dan STAI ke dalam Universitas Muara Bungo,
disarankan nanti saja setelah mendapat ijin dari Depdiknas. Hal ini dilakukan
mengingat STIT dan STAI berada di bawah Departemen Agama. Jawaban
tersebut diperoleh setelah H. Zulfikar Achmad dan H. Usman Hasan, SH
mengkonsultasikan kepada Direktur Pembinaan Akademik dan
Kemahasiswaan Ditjen Dikti Depdiknas Dr.Ir.H. Tresna Dermawan Kunaefi
pada 27 Februari 2007.

5
Alhamdullilah berkat keseriusan dan dukungan berbagai pihak akhirnya
Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 81/D/O/2008 tanggal 22
Mei 2008 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Muara
Bungo menjadi Universitas Muara Bungo, diterbitkan dengan Fakultas
Ekonomi program studi Akuntansi dan Manajemen S.1; Fakultas Ilmu Sosial &
Ilmu Politik dengan program studi Ilmu Pemerintahan S.1; Fakultas Bahasa
dengan program studi Sastra Inggris S.1; Fakultas Teknik dengan program
studi Sipil, Elektro dan Pertambangan S.1; Fakultas Pertanian yang
merupakan cikal bakal program studi yang sudah ada yaitu Agrobisnis.
Agroteknologi, dan Peternakan S.1; Fakultas Perikanan dengan program studi
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan.

Sebagai tindak lanjut diterbitkannya SK Mendiknas tersebut, Dewan


Pendiri untuk yang pertama kalinya melakukan pertemuan pada 1 Juni 2008
di Hotel Semagi untuk menentukan Pengurus Universitas Muara Bungo
dengan susunan sebagai berikut :

Rektor : DR. Husin Ilyas, SH, MH


Wakil Rektor I : Umar Hasan, SH, MH
Wakil Rektor II : Drs. H. Iskandar Basri, M.Sc
Wakil Rektor III : Darham, S.Pd, M.Pd
Dekan Fakultas Ekonomi : M. Hidayat, SE, MM
Dekan FISIP : Drs. H.M. Tommy Usman, M.Si
Dekan Fakultas Teknik : Ir. Azdy Elfistoni, M.T
Dekan Fakultas Perikanan : Ir. Yuddi
Dekan Fakultas Pertanian : Ir. Syaiful Azhar, ME
Fakultas Bahasa : Makmur, SS, M.Pd
Kepala Biro Adm. Akademik : Drs. Zakir Wali
Kepala Biro Adm. Umum & Keu : R Yudi Prawira, SE

Sebagai hari jadinya Universitas Muara Bungo ditetapkan tanggal 14


Juni 2008 sekaligus peresmian berdirinya Universitas Muara Bungo.

Anda mungkin juga menyukai