PEDOMAN PELAKSANAAN
JAKARTA, 2010
Kegiatan Sarjana Membangun Desa (SMD) merupakan salah satu kegiatan Direktorat
Jenderal Peternakan Departemen Pertanian dalam upaya pemberdayaan kelompok tani ternak
yang dilakukan dengan menempatkan tenaga Sarjana Peternakan dan Kedokteran Hewan
maupun D-3 Ilmu-ilmu Peternakan dan Kedokteran Hewan di kelompok tani. Dengan
penempatan SMD di pedesaan diharapkan dapat melakukan transfer teknologi dari Perguruan
Tinggi ke masyarakat dan meningkatkan jiwa kewirausahaan.
Kegiatan Sarjana Membangun Desa (SMD) telah dilaksanakan sejak tahun 2007 dengan
fokus pada pengembangan usaha sapi potong untuk mendukung program swasembada daging
sapi 2014 (PSDS). Tahun 2009 kegiatan SMD diperluas pada komoditi ternak unggas lokal, sapi
perah, kambing/domba dan kelinci, dimana keempat komoditi ini tidak hanya dapat
meningkatkan usaha ekonomi di pedesaan, tetapi juga berperan mendukung program
restrukturisasi perunggasan dan memperkuat program diversifikasi pangan.
Berdasarkan pemantauan di lapangan, pelaksanaan kegiatan SMD tahun 2007 hingga
tahun 2009 ditinjau dari aspek teknis, kelembagaan dan pengembangan usaha cukup signifikan
pengaruhnya terhadap kemajuan dan perkembangan kelompok, sehingga pada tahun 2010
kegiatan ini lebih diperluas dan dikembangkan baik komoditi maupun pelaksanaannya
Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan kegiatan Sarjana Membangun Desa (SMD),
disusun Pedoman Pelaksanaan yang digunakan sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait
dalam pelaksanaannya, terutama dalam hal koordinasi mulai dari perencanaan sampai dengan
pelaksanaan kegiatan.
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ... ii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………......................................... iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... ... 1
B. Maksud dan Tujuan…………………………………………..…............................... 1
C. Sasaran……………………………………………………………………………………………… 2
D Ruang lingkup ................................................................................... ... 2
E. Jadwal Pelaksanaan……………………………………………………………………………. 3
E. Pengertian …………………………………………………..…..……………………………… 3
V. PELAKSANAAN
A. Tim SMD Direktorat Jenderal Peternakan……………………...................... 17
B. Tim SMD Perguruan Tinggi………………………………………………………………. 17
LAMPIRAN
Halaman
Lampiran – 1. Rencana Tempat Seleksi Sarjana Membangun Desa (SMD) Tahun
2010.................................................................................................. 24
Lampiran – 2. Form Rencana Usaha Kelompok …………………………………………..…….. 26
A. Latar belakang
Pedoman Pelaksanaan Sarjana Membangun Desa tahun 2010 ini disusun dengan
maksud sebagai acuan bagi Tim Pelaksana SMD Direktorat Jenderal Peternakan,
Perguruan Tinggi, Dinas Peternakan atau Dinas yang membidangi fungsi Peternakan
Propinsi dan Kabupaten/Kota, SMD/Kelompok terpilih, serta Institusi/pihak terkait
lainnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing meliputi aspek
seleksi, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, pengawasan dan pelaporan serta
kegiatan terkait lainnya dalam pelaksanaan kegiatan Sarjana Membangun Desa.
C. Sasaran
D. Ruang Lingkup
F. Pengertian
A. Kriteria SMD
Calon SMD yang dapat diproses untuk ditetapkan dalam pemberdayaan kelompok
melalui pendampingan dan penguatan modal usaha diharuskan memenuhi
kriteria umum, teknis dan kompetensi sbb:
1. Kriteria Umum :
a. Lulusan Perguruan/Sekolah Tinggi dari disiplin Ilmu-ilmu Peternakan atau
Kedokteran Hewan
b. SMD Cadangan tahun 2009.
c. Kualifikasi S-2, S-1, D-4 atau D3
d. Memiliki jiwa kewirausahaan (enterpreneurship) dan kepemimpinan
(leadership) yang kuat,
e. Diutamakan berasal dari tempat kelompok berdomisili.
f. Memiliki kelompok binaan.
g. Bersedia menjalankan program yang telah ditetapkan minimal 3 tahun
dengan pernyataan diatas segel/materai .
h. Membuat proposal usaha sesuai dengan komoditi yang ingin dikembangkan
(sapi potong/kerbau/sapi perah/ kambing/ domba/unggas lokal/kelinci) dan
diketahui oleh Kepala Dinas Peternakan/Dinas yang membidangi fungsi
Peternakan Kabupaten/Kota.
i. Bersedia mengikuti magang di kelompok SMD (2007 – 2009) yang telah
maju.
2. Kriteria teknis:
a. Calon SMD dengan kelompok binaannya mempunyai usaha atau pernah
berusaha dan mempunyai rencana usaha budidaya ternak (sapi
potong/kerbau/sapi perah/kambing/ domba/unggas lokal/ kelinci).
b. Mempunyai lahan yang layak untuk pengembangan usaha budidaya ternak.
c. Memiliki sarana dan prasarana serta jejaring kerjasama dengan masyarakat
sekitarnya.
d. Kondisi agroekosistem, sesuai untuk pengembangan usaha budidaya
ternak yang akan dikembangkan, seperti ketersediaan sumber pakan,
sumber air, bukan merupakan daerah endemis penyakit hewan menular
dan lain-lain.
e. Mudah dijangkau dalam pembinaan dan pemasaran hasil.
3. Kriteria kompetensi :
a. Mempunyai minat untuk mengembangkan usaha budidaya ternak.
b. Mempunyai kompetensi untuk menerima dan mengembangkan inovasi
dan IPTEK.
B. Seleksi
1. Pendaftaran Calon SMD
a. Waktu dan Tempat Pendaftaran
1. Pengumuman penerimaan SMD dilakukan di Perguruan Tinggi di
lokasi Propinsi Kegiatan SMD dan di www.deptan.go.id atau
www.ditjennak.go.id (Lampiran-1).
2. Waktu pembukaan pendaftaran kurang lebih 2 (dua) minggu.
3. Pendaftaran, penyerahan berkas administrasi dan seleksi berkas yang
sesuai dengan kriteria dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi dan atau
Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian
4. khusus untuk SMD Cadangan Tahun 2009, diharuskan mendaftar
kembali pada Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian
atau Perguruan tinggi yang ditetapkan, dengan melampirkan Proposal
usaha dan data kelompok binaan.
b. Tata Cara Pendaftaran
Para lulusan Perguruan Tinggi Ilmu-ilmu Peternakan atau Kedokteran
Hewan dan SMD Cadangan tahun 2009 yang memenuhi kriteria,
mengajukan permohonan dengan mekanisme sebagai berikut:
1. Permohonan diajukan ke:
(1) Dekan Fakultas Peternakan atau Kedokteran Hewan/Fakultas
2. Pelaksanaan Seleksi
Seleksi calon SMD tahun 2010 akan dilaksanakan di 30 (tigapuluh) Perguruan
Tinggi yang mempunyai Fakultas peternakan atau Kedokteran Hewan serta
Fakultas yang membidangi Jurusan Ilmu-ilmu Peternakan atau Kedokteran
3. Magang SMD
SMD yang telah diverifikasi lapangan (tahap keempat), wajib mengikuti
Magang pada Kelompok SMD yang ditetapkan selama 5 - 7 hari. Penetapan
Hasil seleksi Tahap ketiga dan keempat diolah dan direkapitulasi sesuai dengan
bobot nilai yang telah disusun Tim Penilai dan dirangking dari total nilai tertinggi
sampai dengan terendah. Nilai terbaik/rangking 1 sampai rangking 700 yang
terdiri dari komoditi : ternak sapi potong 360 orang; sapi perah 30 orang; kerbau
10 orang; ternak kambing-domba 200 orang; ternak unggas lokal 80 orang; ternak
kelinci 20 orang akan dipilih untuk diusulkan sebagai calon SMD terpilih tahun
2010 oleh Direktur Budidaya Ternak Ruminansia ke Direktur Jenderal Peternakan.
SMD yang terpilih bersama dengan kelompok binaannya tersebut, ditetapkan
dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Peternakan sebagai penerima dana
Bantuan Sosial untuk dijadikan sebagai dana stimulasi pengembangan usaha
agribisnis peternakan.
A. Dana Operasional
Dana operasional yang tersedia dalam DIPA Direktorat Jenderal Peternakan tahun
2010, digunakan untuk membiayai kegiatan sebagai berikut:
1. Persiapan pelaksanaan SMD
2. Penyusunan Pedoman Teknis SMD tahun 2010
3. Seleksi SMD di Perguruan Tinggi dan validasi/penilaian kelompok binaan calon
SMD di lapangan
4. Penyusunan Profil/Data Base SMD terpilih tahun 2010
5. Workshop penyusunan Rencana Usaha Kegiatan (RUK) dan kelengkapan
administrasi pencairan dana bantuan sosial SMD
6. Penyelesaian Dokumen Administrasi SMD
7. Monitoring dan Evaluasi
8. Pembinaan kelompok SMD
9. Pelaporan
Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana operasional tersebut di
pertanggungjawabkan sebagai kinerja Satuan Kerja (Satker) Direktorat Jenderal
Peternakan dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dana bantuan sosial penguatan kelembagaan ekonomi pedesaan pada SMD tahun
2010, ditransfer langsung ke rekening bank kelompok binaan SMD terpilih setelah
SMD dan kelompok binaannya memenuhi segala persyaratan dokumen
administrasi keuangan. Transfer dana ke rekening masing-masing Kelompok SMD,
dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku melalui Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.
Dana penguatan modal usaha tersebut, dialokasikan pada DIPA Satuan kerja
Direktorat Jenderal peternakan tahun 2010, dan penggunaannya dikelola langsung
berdasarkan uraian kegiatan pada RUK yang telah disusun pada saat workshop
SMD. Pemanfaatan dana berdasarkan uraian kegiatan pada RUK tersebut, akan
dipertanggungjawabkan oleh masing-masing SMD dan kelompok binaannya
SMD dengan kelompok mengajukan usulan pencairan dana bantuan sosial kepada
KPA dengan melengkapi persyaratan sebagai berikut:
1. Rencana Usaha Kelompok (RUK) SMD ditandatangani oleh Ketua kelompok,
satu anggota kelompok dan SMD diketahui/disetujui oleh Tim Teknis Dinas
atau Dinas yang membidangi fungsi peternakan kabupaten/kota (Form
lampiran-2);
2. Rekapitulasi Rencana Usaha Kelompok (RUK) SMD ditandatangani oleh Ketua
kelompok dan SMD disetujui oleh Tim Teknis Dinas yang membidangi fungsi
peternakan kabupaten/kota, mengetahui/menyetujui Pejabat Pembuat
Komitmen Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia (Form lampiran-3);
3. Nomor rekening atas nama Kelompok dan ditandatangani oleh ketua Kelompok
dengan SMD pada Bank Pemerintah terdekat dengan Kelompok dan SMD;
4. Kuitansi dan Berita Acara Pembayaran yang ditandatangani oleh Ketua
Kelompok (Form Lampiran-4 & 5)
5. Surat Perjanjian Kerja Sama antara KPA Direktorat Jenderal Peternakan/Pejabat
Pembuat Komitmen Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia, dengan Ketua
Kelompok (Form lampiran-6) dan Surat Perjanjian Kerja Sama antara Ketua
Kelompok dengan SMD (Form lampiran-7).
KPA Satuan Kerja Direktorat Jenderal Peternakan, menerbitkan Surat Permintaan
Pembayaran Langsung (SPP-LS) dan disampaikan kepada Pejabat Penguji dan
Perintah Pembayaran (PPPP). Selanjutnya, bila semua persyaratan administrasi
telah terpenuhi maka PPPP menerbitkan Surat Perintah Membayar Langsung
(SPM-LS) untuk disampaikan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
setempat. KPPN melakukan verifikasi terhadap dokumen dari PPPP, bila disetujui
maka KPPN menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ke rekening
kelompok yang bersangkutan.
Proses pengajuan dan transfer dana ke rekening kelompok secara ringkas
ditampilkan pada Gambar berikut:
PPPP
Menerbitkan SPM-LS
KPPN
Menerbitkan SP2D
Tabel 1 : Komponen Kegiatan yang dapat dibiayai dari dana Bantuan Sosial SMD dan
proporsi pengalokasiannya
1 Perbaikan Kandang
4
Konsentrat
5 Pengolahan Limbah
6 Alat dan Bahan IB
7 Obat-obatan &
Vitamin/Mineral
8 Pengembangan
Kelembagaan dan
SDM
9 Administrasi dan
Pelaporan
C. Indikator Keberhasilan
Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan SMD dan kelompok binaannya, maka dibentuk
Tim Sarjana Membangun Desa (SMD) tahun 2010, baik di Direktorat Jenderal Peternakan
Departemen Pertanian, Perguruan Tinggi, Propinsi dan Kabupaten/Kota, Asosiasi SMD
dengan tugas dan peran masing-masing sbb:
1. Tim Pengarah
Tugas dan peran Tim Pengarah meliputi:
1. Memberikan arahan kepada Tim Pelaksana dalam melaksanakan tugasnya
agar dapat berjalan baik dan lancar serta dapat mencapai tujuan dan sasaran
Sarjana Membangun Desa (SMD).
2. Menyusun program dan menetapkan langkah-langkah kebijakan Sarjana
Membangun Desa (SMD).
2. Tim Pelaksana
Tugas dan Peran Tim Pelaksana meliputi :
1. Menyusun dan menyiapkan dokumen kegiatan (Pedoman Pelaksanaan)
program penguatan kelembagaan ekonomi petani melalui bantuan sosial
Sarjana Membangun Desa (SMD) tahun 2010.
2. Melakukan koordinasi dan sosialisasi dengan Perguruan Tinggi,
Pemerintah Propinsi dan kabupaten/Kota dalam rangka efisiensi dan
efektivitas pelaksanaan kegiatan.
3. Menyusun dan menyiapkan materi/bahan seleksi calon peserta Sarjana
Membangun Desa (SMD) dan Kelompok binaannya.
4. Melakukan seleksi dan penilaian terhadap peserta calon SMD dan
Kelompok.
5. Mengusulkan calon SMD terpilih ke Direktur Jenderal Peternakan untuk
ditetapkan sebagai Sarjana Membangun Desa tahun 2010.
6. Melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi serta membantu
menyelesaikan permasalahan dan melaporkan hasilnya kepada Tim
Pengarah
7. Menyusun profil Sarjana Membangun Desa tahun 2010.
8. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan.
E. Asosiasi SMD
B. Pelaporan
Pelaporan sangat diperlukan untuk mengetahui kemajuan pengembangan usaha
SMD kelompok di lapangan. Untuk itu perlu ditetapkan sistem pelaporan sebagai
berikut :
1. SMD wajib melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan setiap bulan
kepada Dinas Peternakan/Dinas yang melaksanakan fungsi peternakan
Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Peternakan cq.
Direktur Budidaya Ternak Ruminansia dan Dinas Peternakan atau yang
membidangi fungsi Peternakan Propinsi (Form Lapiran – 8.a, 8.b, 8.c, dan 8.d;
sesuai komoditi yang dikembangkan)
2. Dinas Peternakan/Dinas yang melaksanakan fungsi peternakan
Kabupaten/Kota melakukan rekapitulasi seluruh laporan perkembangan yang
diterima dari SMD untuk disampaikan ke Dinas Peternakan/Dinas yang
melaksanakan fungsi Peternakan Provinsi setiap triwulan selambat-lambatnya
tanggal 10 bulan berikutnya dengan tembusan kepada Direktur Budidaya
Ternak Ruminansia, Direktorat Jenderal Peternakan.
3. Dinas Peternakan/Dinas yang melaksanakan fungsi peternakan Propinsi
melakukan rekapitulasi seluruh laporan perkembangan yang diterima dari
Keterangan:
( * ) Perguruan Tinggi dengan Wilayah SMD (Kabupaten/Kota) sbb:
Total
1 ………………….. (………………)
Ketua
......................................
2 …………… (………………)
Anggota
Mengetahui/Menyetujui
Tim Teknis Dinas Peternakan Kabupaten/ Kota
......................................
NIP. ...............................
Nama Kelompok :
Desa/Kelurahan :
Kecamatan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Selanjutnya kegiatan tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama
Nomor…….tanggal…..Dana bantuan sosial kelompok tersebut agar dipindah bukukan ke rekening
Kelompok Ternak………yang berkedudukan di
Desa/Kelurahan………..Kecamatan……….Kabupaten/Kota…………Provinsi……………….pada
Bank….Cabang…Dengan Nomor Rekening…
MENGETAHUI/MENYETUJUI,
Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia
………………………………………..……
NIP. ....................
KWITANSI
No: ………………………
..................................
.....................................
NIP. ...................
Pada hari ini .......... tanggal ............... belas Bulan ................... Tahun ................., kami yang bertanda
tangan dibawah ini:
1. Nama : ....................................
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Budidaya Ternak
Ruminansia
Alamat : ....................................
2. Nama : .................................
Jabatan : Ketua Kelompok ...................................
Alamat : .................................
PIHAK PERTAMA telah membayar Dana Bantuan Sosial Penguatan Kelembagaan Ekonomi Pedesaan
Melalui SMD (Sarjana Membangun Desa) tahun............kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp. ....................
(.........................................rupiah) sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok dan PIHAK KEDUA menerima
pembayaran dari PIHAK PERTAMA sejumlah tersebut diatas.
Demikian Berita Acara Pembayaran ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
............................................... ..........................................
NIP. ........................
ANTARA
DENGAN
TENTANG
PENGUATAN KELEMBAGAAN EKONOMI PEDESAAN MELALUI DANA BANTUAN SOSIAL SMD (SARJANA
MEMBANGUN DESA) DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN
DEPARTEMEN PERTANIAN TAHUN 2010
Pada hari ini ............... tanggal ................. bulan ..................... tahun dua ribu sembilan bertempat di
kantor Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian
Jalan Harsono RM No. 3 Ragunan Pasar Minggu Jakarta Selatan kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama yang mengikat dan berakibat hukum
bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan Penguatan Kelembagaan Ekonomi Petani melalui Bantuan
Sosial SMD Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian Tahun 2010 kepada Kelompok,
dengan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
DASAR PELAKSANAAN
1. Keputusan Presiden No. 42 Tahun 2002, tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4212) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden No.
PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju untuk
menerima dan memanfaatkan Dana Penguatan Kelembagaan Ekonomi Petani Melalui Bantuan Sosial
SMD Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian Tahun 2010 sesuai dengan Rencana
Usaha Kelompok (RUK) terlampir yang disusun oleh SMD dan kelompok dan merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari Surat Perjanjian Kerjasama ini.
Pasal 3
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dengan mengerahkan segala
kemampuan, keahlian dan pengalamannya;
2. Dalam melaksanakan kegiatannya PIHAK KEDUA bersama dengan seorang Sarjana Membangun
Desa yaitu...............yang bertugas sebagai Manager sekaligus menjadi anggota kelompok;
3. Jika dalam pelaksanaan kegiatan diperlukan perubahan atas Rencana Usaha Kelompok, maka
perubahan tersebut harus dituangkan dalam Berita Acara Perubahan yang disepakati dan disahkan
oleh kedua belah pihak paling lambat 1 (satu) minggu sebelum pelaksanaan kegiatan;
4. PIHAK PERTAMA berwenang mengadakan pemantauan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA;
5. PIHAK KEDUA wajib menyampaikan laporan realisasi penggunaan anggaran sesuai Rencana Usaha
Kelompok kepada PIHAK PERTAMA, setiap bulan;
6. Dalam melaksanakan kegiatannya PIHAK KEDUA berkewajiban mengembangkan modal usahanya
sesuai petunjuk Tim Teknis Dinas Kabupaten/Kota setempat.
Pasal 4
SUMBER DAN JUMLAH DANA
Sumber dan jumlah dana program sarjana membangun desa yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah:
1. Sumber dana sebagaimana tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun
Anggaran 2010 Nomor: ……………………….. tanggal ………………… 2009, satuan kerja Direktorat Jenderal
Peternakan Departemen Pertanian;
2. Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihak sebesar Rp………………… (.................................rupiah).
1. Pembayaran Dana Penguatan Kelembagaan Ekonomi Petani Melalui Bantuan Sosial SMD Direktorat
Jenderal Peternakan Departemen Pertanian Tahun 2010 sebagaimana dimaksud pasal 4 ayat 2 (dua)
Surat Perjanjian Kerjasama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah
perjanjian kerjasama ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dan dilaksanakan melalui Surat
Perintah Membayar (SPM) yang disampaikan oleh KPA kepada kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara Jakarta V dengan cara pembayaran langsung ke rekening Kelompok Ternak..…yang
berkedudukan di Desa/Kel……...Kecamatan……....Kabupaten/Kota……..…Provinsi……….pada
Bank……….Cabang……………..dengan Nomor Rekening:…………………………………………...
2. Penarikan dana dari Bank dilakukan atas persetujuan serta tanda tangan SMD (Sarjana Membangun
Desa) dan Ketua Kelompok.
Pasal 6
SANKSI
1. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan kegiatan dan pemanfaatan dana sarjana
membangun desa sebagaimana dimaksud dengan Pasal 2, maka PIHAK PERTAMA berhak secara
sepihak mencabut seluruh dana yang diterima PIHAK KEDUA yang mengakibatkan Surat Perjanjian
Kerjasama batal;
2. Apabila penggunaan dana bansos sebagai modal usaha tidak sesuai dengan Rencana Usaha
Kelompok (RUK) yang disusun oleh SMD dan kelompok, maka akan diproses menurut aturan hukum
yang berlaku.
Pasal 7
PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan surat
perjanjian kerjasama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat;
2. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka kedua belah pihak
sepakat untuk menyerahkan penyelesaiannya Kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku;
3. Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum adalah mengikat kedua belah
pihak.
Pasal 8
FORCE MAJEURE
1. Jika timbul keadaan memaksa (force majeure) yaitu hal-hal yang diluar kekuasaan PIHAK KEDUA
sehingga mengakibatkan tertundanya pelaksanaan kegiatan, maka PIHAK KEDUA harus
memberitahukan secara tertulis kepada kepada PIHAK PERTAMA dengan tembusan kepada Dinas
Peternakan/Dinas……Kabupaten/Kota……Provinsi…….dalam waktu 4 X 24 jam;
2. Keadaan memaksa (force majeure) yang dimaksud pasal 8 ayat (1) adalah :
a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir besar, kebakaran yang bukan disebabkan
kelalaian PIHAK KEDUA;
b. Peperangan;
c. Perubahan kebijakan moneter berdasarkan Peraturan Pemerintah.
1. Bea materai yang timbul akibat pembuatan surat perjanjian kerjasama ini menjadi beban PIHAK
KEDUA;
2. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerjasama ini merupakan bagian yang tak
terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama;
3. Perubahan atas surat perjanjian kerjasama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu telah
mendapatkan persetujuan kedua belah pihak.
4. Guna menindaklanjuti Undang Undang Anti Korupsi serta dalam rangka peningkatan Good
Governance maka tidak ada pemberian atau imbalan dalam bentuk apapun dari PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA maupun pejabat di lingkup Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian
Pertanian berkenaan dengan penerima dana ini.
Pasal 10
PENUTUP
Surat perjanjian kerjasama ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan
tanggungjawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat rangkap 6 (enam) yang kesemuanya
mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaimana mestinya.
………………………………. .........................................
NIP..................................
Mengetahui
Direktur Budidaya Ternak Ruminansia
Direktorat Jenderal Peternakan
.........................................
NIP. ..............................
ANTARA
.............................................(SMD)
DESA/KEL ...............KECAMATAN .................KABUPATEN/KOTA..........................
PROVINSI ...............................
DENGAN
................................(KETUA KELOMPOK)
TENTANG
Pada hari ini .................. tanggal ........................... bulan .......................... tahun dua ribu sembilan telah
disepakati kerjasama antara kedua belah pihak yaitu :
Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama yang mengikat dan berakibat hukum
bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan kegiatan Sarjana Membangun Desa dengan ketentuan
sebagai berikut :
Pasal I
DASAR PELAKSANAAN
6. Pedoman Umum Program Sarjana Membangun Desa, Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia
Direkorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian Tahun 2010;
7. Keputusan Direktur Jenderal Peternakan Nomor: .......................... tanggal ................. tentang
Penetapan Nama Sarjana Membangun Desa (SMD), Kelompok dan lokasi Penerima Dana Penguatan
Kelembagaan Ekonomi Petani Melalui Bantuan Sosial SMD Direktorat Jenderal Peternakan
Departemen Pertanian Tahun 2010;
8. Surat Perjanjian Kerja sama antara Direktur Budidaya Ternak Ruminansia dengan Kelompok Ternak
Danu Mulyo Nomor: .................. tanggal ..................... 2010
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju dan sepakat untuk memanfaatkan Dana Penguatan
Kelembagaan Ekonomi Petani Melalui Bantuan Sosial SMD Direktorat Jenderal Peternakan Departemen
Pertanian Tahun 2010 sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok (RUK) terlampir yang disusun oleh SMD
dan kelompok dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Surat Perjanjian Kerjasama ini.
Pasal 3
TUGAS DAN FUNGSI
PIHAK PERTAMA:
PIHAK KEDUA:
Pasal 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Surat Perjanjian Kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak ditandatangani
oleh kedua belah pihak dan selanjutnya Perjanjian Kerjasama akan diatur sesuai dengan kesepakatan
kedua belah pihak.
1. PIHAK PERTAMA sebagai anggota kelompok mempunyai hak yang sama dengan anggota kelompok
lainnya;
2. PIHAK KEDUA berkewajiban melaksanakan tugas sebagaimana tertuang dalam pasal 3 Tugas dan
Fungsi PIHAK KEDUA;
3. PIHAK PERTAMA wajib melakukan bimbingan dan pendampingan dari PIHAK KEDUA sebagaimana
tertuang dalam pasal 3 Tugas dan Fungsi PIHAK PERTAMA;
Pasal 6
BIAYA OPERASIONAL
Pasal 7
POLA BAGI HASIL
Pola bagi hasil usaha antara SMD dan anggota kelompok diatur tersendiri sesuai dengan musyawarah
kelompok yang dicantumkan dalam AD/ART.
Pasal 8
SANKSI
1. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan program sesuai yang telah disepakati, maka PIHAK
PERTAMA dapat mengeluarkan atau mengganti PIHAK KEDUA dengan persetujuan Direktorat
Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian.
2. Apabila PIHAK PERTAMA tidak dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, maka yang
bersangkutan harus mengembalikan penerimaan yang telah diperoleh kepada rekening Kelompok
dengan persetujuan Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian
3. Apabila PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA tidak dapat memanfaatkan Dana Penguatan
Kelembagaan Ekonomi Petani Melalui Bantuan Sosial SMD Direktorat Jenderal Peternakan
Kementerian Pertanian Tahun 2010 ini sesuai dengan Pasal 2, maka Pemerintah dalam hal ini
Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian berhak secara sepihak mencabut seluruh
dana yang diterima PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang mengakibatkan Surat Perjanjian
Kerjasama batal.
4. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan surat
perjanjian kerjasama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat;
5. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka kedua belah pihak
menyerahkan penyelesaian ini Kepada Pengadilan Negeri setempat, sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku;
6. Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum adalah mengikat kedua belah
pihak.
Pasal 10
LAIN-LAIN
5. Bea materai yang timbul akibat pembuatan surat perjanjian kerjasama ini menjadi beban PIHAK
KEDUA;
6. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerjasama ini merupakan bagian yang tak
terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama;
7. Perubahan atas surat perjanjian kerjasama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu telah
mendapatkan persetujuan kedua belah pihak.
Pasal 11
PENUTUP
Surat perjanjian kerjasama ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan
tanggungjawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat rangkap 6 (enam) yang kesemuanya
mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaimana mestinya.
......................................... ..........................................
Mengetahui/Menyetujui
Direktur Budidaya Ternak Ruminansia
………………………………….
NIP ..............................
- hasil
penjualan
ternak :
- hasil
penjualan
pupuk :
- dll
A k u m u l a t I f s/d Bulan……. Tahun 2010
Keterangan :
Pedoman Pelaksanaan Sarjana Membangun Desa (SMD) Tahun 2010 43
- Rincian Penjualan dan Pembelian Ternak (termasuk harga, berat ternak dan pemasaran)
- Rincian Usaha Kelompok lainnya
- dll
Permasalahan :
- (bisa dibuat dalam lembar terpisah dalam bentuk narasi)
Tempat, tanggal-bulan-tahun