Buku Pegangan
IImu PengetahuanDaftar Isi
1 PeNcanrak KosMeToLoct
1. Pendabuluan
2. Sejarah Kosmetik
3. Sejarah Kosmetologi Medik di Indonesia
4. Kosmetik, Obat dan Medicated Cosmetics
5. Penggolongan Kosmetik
2 Koswemik pan Kuur
‘A. Anatomi dan Fisiologi Kulit
1. Struktur dan Fungsi Kulit
~Gambaran Umum Kulit
~ Keratinisasi
~ Susunan Kimia Kulit dan Keratin
~ Susunan Pokek Kimia Protein
~ Empat Tipe Ikatan dalam Keratin
= Kelenjar Keringat dan Perspirasi
- Kelenjar Sebasea dan Sebum
= Pembuluh Darah
- Limfe dan Saraf
2. Fisiologi dan Biokimia Kulit
+ Pernapasan Kilit
~ Mantel Asam Kulit
« Fungsi Mantel Asam Kulit
= Mantel Lemak Kuslit
+ Sistem Pengaturan Air Kulit
= Permeabilitas dan Penetrasi Kulit
3, Fungsi Biologik Kulit
- Proteksi
~Thermoreguilasi
~ Persepsi Senseri
un
n
n
3
13
4
15
16
16
7
7
18
18
19
21
B
25
26
26
26
26@ nu Prout has Procranen Koon
= Absorbsi 27
- Fungsi Lain 27
4. Warna Kulit, 2
-Warna Kulit a
- Mekanisme Pigmentasi 7
- Intensitas Wama Kulit 29
- Sinar Matahari dan Melanogenesis 30
5. Proses Menua pada Kulit 30
6. Metode Pemeriksaan Kulit 32
~ Klasifikasi Kult 32
= Metode Non Invasif 32
1B. Koswerk, Rast DAN KUKU 3B
1. Rambut 33
~ Anatomi Rambut 34
~ Pertumbuhan Rambut 35
- Jumlch Rambut di Kepala 36
- Bentuk Rambut j 36
= Warna Rambut 37
~ Kesehatan Rambut 38
2. Fungsi dan Struktur Kuku 38
- Fungsi dan Fsiologi Kukw 38
Bab 3 Reaksi Kulit terhadap Kosmetik al
1, Empat Faktor yang Berpengaruh pada Kalit
(The Science of Beauty, Retno 18 Tranggono 1983) 4B
2, Reaksi Negatif Kosmetik pada Kulit 44
3, Daftar Kosmetik yang Dapat Menimbulkan
Reaksi Negatif pada Kulit 47
4, Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Memproduksi Kosmetik 49
Bab 4 Penyiapan Kosmetik 51
‘A. Kosmetik Pembersih 33
1.Pendahuluan 33
2. Kosmetik Pembersih Kulit yang Didasarkan pada Air 33
3. Kosmetik Pembersih Kulit yang Didasarkan pada Surfaktan 54
4. Kosmetik Pembersih Kulit yang Didasarkan pada Minyak 62
5. Kosmetik Pembersih Kulit dalam Bentuk Padat (Solid Cleanser) 66Pengampelas/Penipis Kulit o7
Pembersih Rambut dan Kulit Kepala 68
Pelembab dan Pelindung 5
Pelembab 75
Kulit Perlu Dilembabkan? 76
‘yang Menyebabkan Dehidrasi Kulit 7
Kosmetik Pelembab Kulit 78
Pelindung 81
‘untuk Melindungi Kulit dari Radiasi
‘Ultraviolet Matahari al
yang Melindungi Kulit dari Kelukaan secara Mekanis 87
Dekoratif 90
tian Kosmetik Dekoratif 90
Zat Pewarma dalam Kosmetik Dekoratif 1
Pipi 93
96
97
100
103
los
106
108
m2
M3
us
7
1s
125
126
128
129
vn 134cd fa Pca ha Paneein Keser vil
Bab 6 Aspek Mikrobiologis & Bahan Pengawet Kosmetik 139
‘A. Aspek Mikrobiologis Kosmetik MI
1. Pendahuluan 141
2. Bakteri dan Jamur uM
3. Mikroorganisme pada Permukaan Kulit 13
4. Desinfektan 145
5, Kontaminasi Kosmetik oleh Mikroorganisme 150
B, Bahan Pengawet Kosmetik 152
1. Pendabuluan 152
2, Mengapa Diperlukan Pengawetan 153
3, Dua Bahan Pengawet yang Diawasi dengan Ketat 153
4, Efek Mikroorganisme pada Kesehatan. 154
5. Empat Kategori Mikroorganisme 154
6. Lingkungan Hidup Mikroorganisme 158
7. Efek Bahan Pengewet 158
8. Peranan Bahan Pengawet pada pH 156
9. Kelarutan Pengawet 157
10, Efek Bahan yang Lain 137
11. Sifat-Sifat Bahan Pengawet Ideal 158
12. Bahan-Bahan Pengawet 160
Bab 7 Tes Keamanan Kosmetik 163
1. Pendahuluan 165
2. Patch Test 166
3. Open Test 167
4, Tes Potensi Iritasi pada Kulit 167
a. Draize Test 167
Freund's Complete Adjuvant Test (FCAT) 168
‘& Guinea Pig Maximization Test (GPMT) 168
d. Buhler Test 169
€, Open Epicutaneous Test (OET) 169
5. Initasi pada Mata 170
6. Phototoxicity 71
7. Tes Iritasi untuk Sabun dan Detergent Bars 172
8. Tes Toleransi terhadap Detergen dalam Sampo 174
9, Tes untuk Potensi Menimbulkan Komedo atau Jerawat 175ik Data et
Bab 8 Bagaimana Memproduksi Kosmetik
Pemilihan Formula
Pemilihan Metode Pembuatan
Rencana Pembesaran Batch
Proses Produksi
Kontrol Kualitas
Bab 9 Ringkasan CPKB sebagai Pedoman Kontrol Kualitas
Ketentuan Umum
Personalia
Bangunan
Peralatan
Sanitasi dan Higiene
Produksi
Pengawasan Mutu
Inspeksi Diri
Penanganan tethadap Hasil Pengamatan, Keluhan, dan Laporan
Kosmetik yang Beredar
10, Dokumentasi
Daftar Gambar
Daftar Pustaka
Tentang Penulis
17
179
179
180
181
189
191
193
195
196
196
197
199
202
207
209
au
217dlikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-19, pema-
2 Kosmetik mulai mendapat pethatian, yaitu selain untuk kecantiken juga
keschatan.
fkembangan ilmu Kosmetik serta industrinys bars dimulai secara besar-
an pada abad ke-20 (Wall, Jellinek, 1970). Kesmetik menjadi salah satu
dan dunia usaha. Bahkan sekarang teknologi Kosmetik begitu maju dan meru-
an paduan antara Kosmetik dan obat (pharmaceutical) atau yang disebut
tik medik (cosmceuticals),
dapat disangkal lagi bahwa produk kosmetik sangat diperlukan oleh
ia, baikIaki-laki maupun perempuan, sejak lahir hingga saat meninggalkan
i. Produk-produk itu dipakai secara berulang setiap hari dan di seluruh
‘mulai dari rambut sampai ujung kaki, sehingga diperlukan persyaratan
juntuk dipakai
Banyak profesi dari berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan. kosmetik,
pprofesi kedokteran terdapat abi bedah plastik, dokter gigi, dan dokter
kkulit. Yang terakhir disebutkan ini melihat kosmetik sebagai produk
‘mencegah kerusakan kulit (untuk perawatan) maupun sebagai produk
dapat menimbulkan kerusakan Kult.
biologi dan fsiologi, yang mempelajari struktur kulit,rambut, gigi, serta
proses yang terjadi di dalamaya.
Ahli mikrobiclogi, yang mencliti masalah pengawetan kosmetik.
hli kimia organik, yang mengembangkan bahan dasar dan bahan baru untuk
‘Kimia fisika, yang mempelajari sifat dan perilzku emulsiserta surfaktan.
Abii farmasi dan kimia kosmetik (di Indonesia) yang bertanggung javab atas
‘penyiapan produk-produk kosmetik dan pengembangan produk baru untuk
industri kosmetik
Abli penata rambut dan kecantikan, yang mengaplikasikan produk kosmetik
untuk pelanggannya
Istilah kosmetik telah dipakai oleh banyak kelompok profesi yang berbeda,
schingga pengertian kosmetikitu sendiri menjadi begit luas dan tidak jelas
Isuilah kosmetologi sudah digunakan sejak tahun 1940 di Ingeris, Prancis, dan
Serman. Istilah itu tidak sama artinya bagi tiap profesi yang menggunakannya.