Anda di halaman 1dari 7

Faktor-faktor Reliability pada Internetwork

Deris Stiawan (Dosen Jurusan Sistem Komputer FASILKOM UNSRI)


Sebuah Pemikiran, Sharing, Ide Pengetahuan, Penelitian

Pendahuluan ...

Saat ini perkembangan internet sudah mulai bergeser ke content, yang tadinya Service Provider (SP)
berkonsentrasi di Infrastruktur sekarang bermain di content. Hal ini disebabkan semakin matangnya
teknologi infrastruktur yang ada dan pengguna yang menginginkan satu system yang terintegrasi Istilah
internetworking saat ini digunakan untuk menggambarkan tentang integrasinya semua jaringan dalam
satu jaringan yang terpusat, yang dahulu jaringan terpisah antara data, suara dan video saat ini telah
menjadi satu dalam satu layanan internet services

Gambar 1. Convergence Network

1|Faktor Reliability
Pada gambar 1 terlihat saat ini convergence antara komunikasi data, suara dan video telah menjadi
suatu keharusan, convergence ini berdampak juga pada penggunaan perangkat-perangkat ICT lainya,
dan cara akses user. Pada akhirnya setelah semua menyatu dalam satu jaringan terintegrasi, ada factor
yang sangat krusial yaitu jaminan atas layanan yang diberikan dan tingkat Reliabel dari layanana yang
diberikan oleh service provider.

P+A+S=Reliability
Ternyata dari pengamatan yang dilakukan sistem internetworking services dapat dikatakan Reliability
or Unreliability tidak hanya diukur dari factor availability dan performance, namun juga factor security
juga menjadi salah satu factor penentu.

Untuk mendapatkan suatu nilai Reliability dari infrastruktur system, factor dari performance,
availability dan security adalah satu factor yang tidak dapat dipisahkan. Selama ini banyak penelitian
yang hanya mengaitkan reliability dengan performance dan availability saja. Dalam pengamatan factor
security juga sangat berpengaruh yang menyebabkan ada hubungan antara Security dengan
Performance dan Availability,
Contoh hubungan security dengan performance dan availability :
1. Pengaruh availability suatu jaringan akan sangat terganggu dengan serangan DoS/DDoS,
Flooding UDP, sampai dengan serangan Worm atau botnet. Hal ini bisa menyebabkan banyak
user tidak dapat mendapatkan layanannya karena terhentinya layanan.
2. Phishing atau kegiatan web vurnerability lainnya. User akan sangat dirugikan dengan metode-
metode baru social engineering dalam masalah login keabsahan pada suatu layanan web yang
berhubungan dengan jaminan keaslian dari web tersebut.
3. Broadcast pada jaringan multicast tidak diperhatikan dan segmentasi jaringan tidak dilakukan,
akibatnya adalah broadcast storm dan performance network pasti akan terganggu, solusi
penggunaan perangkat layer 2/3 adalah pilihan tepat dengan membagi berdasarkan segmentasi
dan memperhatikan forwarding paket datanya.
4. Ada banyak user namun tidak dihandle dengan menggunakan skema AAA, masalah utamanya
adalah user dapat login tanpa pengawasan dan authorization berdasarkan tingkatan hak
aksesnya.

2|Faktor Reliability
Performances

Gambar 3. Faktor Performance

Kinerja dari sistem / layanan sangat dipengaruhi oleh perangkat / devices yang digunakan, dari
perangkat core, distribution, access harus terjaga jangan sampai terjadi failure dan menyebabkan
downtime karena masalah-masalah klasik seperti uncompatible, crash, hang, kurangnya support
hardware dan layanan teknis, dan sebagainya. Kejadian yang sering terjadi menyangkut masalah
performance, seperti ;
• Router yang tidak handal karena menggunakan seri yang tidak mensupport “routing” paket yang
besar dan tinggi dalam satu waktu
• Spesifikasi Server yang standar yang menyebabkan proses “handshake” layanan send dan receive
terganggu karena tingginya request dari user yang menyebabkan server kewalahan
• Missconfig perangkat yang menyebabkan kinerja perangkat tidak optimal terutama perangkat yang
memerlukan setting command yang unik.
• Menggunakan suatu layanan yang tidak tepat, misalnya dijaringan dengan traffic yang tinggi masih
menggunakan ethernet atau fastethernet, penggunaan bandwidth yang kecil padahal akses ke
layanan sangat tinggi.

3|Faktor Reliability
Availability

Gambar 4. Factor Availability

ketersediaan suatu sistem / layanan harus tetap terjaga 24 jam nonstop tanpa henti dengan tidak
dipengaruhi oleh cuaca, jam kerja, hari libur, cuti karyawan, listrik padam, dan sebagainya, dimana
Layanan dan sumber daya harus dapat diberikan tanpa henti. Beberapa yang sering terjadi misalnya,
• karena hari libur nasional (lebaran, natalan atau libur akhir tahun) layanan server farm (db, mail,
web, dan sebagainya) tidak dapat diakses karena server hang dan staff EDP IT tidak ada di tempat.
• Akses ke server lancar jika dilakukan diatas jam 19.00 malam pada saat “peek akses rendah”
padahal jam kantor sampai jam 17.00, lalu siapa yang akan mengakses jam 19.00 malam ?
• Koneksi ke server farm sering down dan mengalami latency tinggi yang sering terjadi pada saat hari
hujan atau berawan karena lastmile ke NOC menggunakan perangkat wireless yang tidak reliable
dengan perubahan cuaca.
• Layanan terganggu pada saat pasokan listrik dari PLN down dalam waktu lama.
• Email bisa diakses dengan login otentikasi, namun tidak dapat menerima dan mengirim email.

4|Faktor Reliability
Security

Gambar 6. Faktor Security

percuma perangkat yang mahal dengan ketersediaan terjamin dan kinerja baik tetapi tidak aman,
keamanan menyangkut masalah privacy dan masalah ini sangat sensitif karena tidak ada sistem yang
aman selagi masih dibuat tangan manusia, sistem yang dibangun hanya bisa ditingkatkan keamanannya
dari satu level ke level lainnya. Beberapa pendapat yang klasik yang sering muncul, misalnya ;
• Suatu perusahaan memberikan informasi bahwa sistem keamanan firewallnya telah menggunakan
sistem yang berlapis dan perangkat yang terbaru
• Para manager berkata “kami mempunyai team yang tangguh dalam masalah serangan hacker” dan
bekerja tanpa henti memantau jaringan
• Informasi yang di publish di Internet adalah informasi yang umum dan bukan masalah rahasia
perusahaan
• Semua orang di Internet “berhati mulia” dan tidak ada yang berniat untuk merusak
• Masih menggunakan konfigurasi dan password yang lemah dan default

5|Faktor Reliability
High Reliability

Ada beberapa issued yang didapatkan dari tingginya layanan Reliability internetwork yang dibangun,
diantaranya ;
1. Improving Efficiently and Effectively, perusahaan akan lebih berkonsentrasi pada proses
bisnisnya yang pada akhirnya akan melahirkan produk yang lebih effective dan efficient dari
sebelumnya. Dan akhirnya dapat membuat enhance acceptance of business-critical services
2. Making cost reduction, dengan system yang reliable maka akan bisa mereduksi cost yang ada
tanpa dibebani dengan biaya maintenance atau deployment time yang tinggi berakibat pada
pengalihan cost pada sector lain dan memungkinkan perusahaan utuk making business process
lainnya

6|Faktor Reliability
3. Improve customer services, perusahaan akan dapat lebih berkonsentrasi pada layanan untuk
meningkatkan service satisfaction kepada pelanggannya dan berkolaborasi untuk lebih
menciptakan layanan-layanan baru yang lebih Performance visibility.
4. Prove service levels, perusahaan bisa membuktikan service levels dengan lower mean time to
restore and downtime for services.
5. Proactive identification of issues enforces higher reliability

References
[1] Cristine Montenegro Bortoleto, Lau Cheuk Lung, Frank A. Siqueira, et al, “A Semi-reliable Multicast Protocol
for Distributed Multimedia Applications in Large Scale Networks”, Proceedings 8th International Conference on
Management of Multimedia Network and Services, MMNS, pp 108-144 (2005).
[2] A. Sevtap Selcuk, M. Semih Yu¨cemen, “Reliability of lifeline networks under seismic hazard”, Reliability
Engineering and System Safety 65 (1999) 213–227
[3] Haifeng Yu Amin Vahdat, “Building Replicated Internet Services Using TACT: A Toolkit for Tunable
Availability and Consistency Tradeoffs”, Advanced Issues of E-Commerce and Web-Based Information
Systems, 2000. WECWIS 2000. Second International Workshop on 8-9 June 2000 Page(s):75 – 84
[4] Bo Chen,Weidong Zhu, Yaping Zhou, Lionel z. Li, “Internet Service Control Based on Customer Choice”,
Proceedings of the 7th. World Congress on Intelligent Control and Automation June 25 - 27, 2008, Chongqing,
China
[5] K. Ravindran, “ End-to-end ‘Data Connectivity’ Management for Multimedia Networking” , Proceedings 8th
International Conference on Management of Multimedia Network and Services, MMNS, pp 190-2003 (2005).
[6] Sandrine Duflos, Valerie C.Gay, Brigitte Kervella, Eric Horlait, “Improving the SLA-Based Management of
QoS for Secure Multimedia Services”, Proceedings 8th International Conference on Management of Multimedia
Network and Services, MMNS, pp 204-215 (2005).
[7] CADENUS (Creation and Deployment of End-User Service in Premium I Networks) Project, http://www-
rp.lip6.fr/adanets/, [last access on 28th December 2009
[8] AQUILA Adaptive Resource Control for QoS Using an IP-Bases Layered Architecture) Project, http://www-
rp.lip6.fr/aquila/, [last access on 28th December 2009]
[9] MESCA (Management of End-to-end Quality of Service Across the Internet at Large) project, http://www.ist-
world.org/ProjectDetails.aspx?ProjectId, [last access on 28th December 2009]
[10] Service Availability Forum, http://www.saforum.org/link/linkshow.asp?link_id=222310 [last access on 24th
December 2009]
[11] Guerrero, J. Garcia, F. Valera, A. Azcorra, “Qos Management in Fixed Broadband Residential Gateways”,
Proceedings 8th International Conferenc on Management of Multimedia Network and Services, MMNS, pp 338-
449 (2005).
[12] Antony Oodan, Keith Ward, et al, “ Telecommunications Quality of Service Management”, The Institution of
Electrical Engineers, 2003
[13] Geralh Ash, Bruce Davie, et all, “Network Quality of Services Know it All”, Elsevier, USA, 2009.
[14] K.R.Rao, Zoran S. Bojkovic, Dragorad A. Milovanovic, “Introduction Multimedia Communications,
Application, Middleware, Networking”, John Wiley, USA, 2006
[15] Kesari Mishra,th Kishor S. Trivedi, “Model Based Approach for Autonomic Availability Management”,
Proceedings, 3 International Service Availability Symposium, ISAS 2006, Finland, pp 1- 15, (2006)
[16] Pat. PW. Chan, Michael R. Lynu, Miroslaw Malek, “Making Service Fault Tolerant”, Proceedings, 3th
International Service Availability Symposium, ISAS 2006, Finland, pp 43- 61, (2006)
[17] Antoni Wolski, Vilho Raatikka, “Performance Measurement and Tuning of Hot-Standby
Database”,Proceedings, 3th International Service Availability Symposium, ISAS 2006, Finland, pp 149- 206,
(2006)
[18] P. Badovinatz, S. Balakrishnan, et.al, “ The Service Availability Forum Security Service (SEC) Status and
Future Directions”, Proceedings, 3th International Service Availability Symposium, ISAS 2006, Finland, pp
271- 287, (2006)
[19] John j.Lee, Ron Ben-Natan, “Integrating Service Level Agreements”, Wiley, USA, 2002.
[20] Hairong Sun, Tina Tyan, Steven Johson, et. Al, “ Performability Analysis of storage system in practice
Methodology and tools”, Proceedings, 3th International Service Availability Symposium, ISAS 2006, Finland,
May 2006
[21] Marat Zhanikev,Yoshiaki Tanaka, “Modelling and Analysis of End-to-End Network Performance”, IEICE,
2008

7|Faktor Reliability

Anda mungkin juga menyukai