Anda di halaman 1dari 21

TUGAS ANALISIS SISTEM INFORMASI

ANALISA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN
BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE
WATERFALL

Oleh :

GHINA NABILAH ROFIFAH RIDWAN


22030044

Komputerisasi Akuntansi, D3, KAPB

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER


MARDIRA INDONESIA

2023
1.1 Halaman Judul
Analisa Sistem Informasi Akuntansi Pembuatan Laporan Keuangan PT. Adi
Jaya Grosir Berbasis Web dengan Metode Waterfall
1.2 Halaman Isi
I. Latar Belakang Masalah

Pada zaman modern saat ini, teknologi sangatlah berkembang dengan pesat dan
tidak dapat dipisahkan dari kegiatan sehari-hari manusia. Teknologi mendorong
manusia untuk selalu aktif dan kreatif untuk menciptakan hal-hal baru terlebih
dalam bidang teknologi. Bermacam-macam penemuan yang telah di ciptakan
manusia dengan memanfaatkan teknologi dan internet. Tujuannya adalah untuk
mempermudah dan mempercepat aktifitas atau kegiatan yang di lakukan oleh
manusia . Sedangkan internet adalah media informasi dan komunikasi yang
dimana saja, kapan saja, cepat, mudah dan luas. Internet saat ini digunakan bukan
hanya pada bidang informasi dan komunikasi saja, melainkan juga pada bidang
bisnis.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi keuangan dari
tahun ke tahun dan perkembangan usaha yang dicapai di waktu-waktu lalu serta
yang sedang berjalan adalah dengan menganalisa laporan keuangan . Laporan
keuangan juga berguna untuk pengambilan keputusan bisnis kedepan agar
perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dari sebelumnya.
Laporan keuangan yang baik merupakan laporan yang lengkap dari mulai
pencatatan transaksi sampai dengan laporan keuangan yang dihasilkan . Adi jaya
Grosir merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang distribusi yang
memenuhi keperluan konsumsi masyarakat yang dijual melalui pedagang-
pedagang kecil atau ritail seperti warung, kios, minimarket dan lain sebagainya.
Adi jaya Grosir mendistribusikan berbagai macam produk, seperti makanan,
minuman, dan keperluan konsumsi masyarakat lainnya. Wilayah pendistribusian
yang dilakukan oleh Adi jaya Grosir cukup luas, yaitu pada wilayah Ambarawa,
Magelang, Salatiga, Temanggung, Bandungan dan Ungaran. Sehingga setiap
harinya Adi jaya Grosir melakukan banyak transaksi. Dalam kegiatan pengolahan
data penjualan, Adi jaya grosir menggunakan aplikasi web yang berbasis CMS
untuk pengolahan data penjualan. Dalam aplikasi ini hanya dapat mengerjakan
proses pesanan yang kemudian menghasilkan faktur/invoice.
Terdapat beberapa masalah yang terjadi pada Adi jaya Grosir. diantaranya yaitu,
dalam proses administrasi dan pembuatan laporan keuangan laba atau rugi yang di
peroleh petugas administrasi harus melalui proses yang manual dan belum
terintegrasi antara data transaksi dengan data laporan keuangan. Adi jaya Grosir
mengalami kesulitan dalam menghitung banyaknya pendapatan yang diperoleh
oleh masing-masing sales. Adi jaya Grosir kesulitan untuk mengetahui jumlah
toko yang aktif memesan produk dari Adi jaya Grosir. Hal ini dikarenakan belum
adanya suatu sistem informasi akutansi, sehingga proses yang dilakukan masih
manual. Proses administrasi yang dikerjakan dengan sistem yang manual
mengakibatkan bagian administrasi harus melakukan proses yang berulang-ulang
dengan memasukkan data keuangan dalam lembar kerja excel terlebih dahulu
untuk kemudian dihitung menggunakan rumus excel. Proses manual tersebut
mengakibatkan laporan keuangan yang dihasilkan melebihi batas waktu yang
ditentukan. Batas waktu yang ditentukan untuk laporan keuangan yaitu minggu
terakhir pada bulan tersebut. Namun dalam kegiatannya laporan keuagan
mengalami keterlambatan kurang lebih seminggu pada awal bulan berikutnya.
Laporan keuangan yang dihasilkan juga kurang akurat, karena masih terjadi
kesalahan input data atau nominal yang terlewat. Sehingga memerlukan ketelitian
yang tinggi agar tidak terjadi kesalahan saat memasukkan data keuangan.
II. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Keamanan Data
Potensi risiko keamanan data seperti peretasan, pencurian identitas, atau
serangan siber dapat menjadi masalah serius.
2. Ketidakstabilan Koneksi Internet
Ketergantungan pada koneksi internet dapat menyebabkan gangguan akses
dan penundaan dalam pengolahan data.
3. Kesesuaian Hukum dan Regulasi
Sistem harus memastikan kepatuhan penuh terhadap peraturan perpajakan
dan regulasi keuangan yang berlaku.
4. Integrasi yang Kompleks
Integrasi dengan sistem lain, baik internal maupun eksternal, dapat
menjadi rumit dan menyebabkan kendala operasional.
5. Tantangan Keamanan Keuangan
Risiko manipulasi data atau kecurangan keuangan harus diperhitungkan
dan diatasi.
6. Ketidakmampuan Penyesuaian Cepat
Kesulitan dalam menyesuaikan sistem dengan perubahan regulasi atau
kebijakan perusahaan dapat menyulitkan pemeliharaan.
7. Biaya Implementasi dan Pemeliharaan
Biaya awal pembangunan sistem dan biaya pemeliharaan secara
berkelanjutan dapat menjadi hambatan, terutama untuk bisnis kecil.
8. Ketergantungan pada Vendor
Bergantung pada vendor eksternal untuk layanan web dapat menimbulkan
risiko jika ada kegagalan atau perubahan dalam layanan mereka.
9. Keterbatasan Integrasi dengan Perangkat Mobile
Jika sistem tidak mendukung dengan baik akses melalui perangkat mobile,
hal ini dapat menjadi kendala, terutama dalam era mobile.
10. Tantangan Pendidikan Pengguna
Pengguna mungkin memerlukan pelatihan tambahan untuk menggunakan
fitur-fitur kompleks dalam sistem.
11. Masalah Keberlanjutan Teknologi
Keharusan untuk terus mengikuti perkembangan teknologi agar sistem
tetap relevan dan efisien.
12. Kesulitan Pemulihan Data
Dalam kasus kegagalan sistem atau bencana, proses pemulihan data dapat
menjadi sulit dan memakan waktu.
III. Batasan Masalah
Berikut ini adalah pembatasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian,
diantaranya adalah :

1. Keterbatasan Keamanan
Risiko keamanan data dan informasi keuangan dapat meningkat dengan
adanya koneksi internet, memerlukan tindakan keamanan yang kuat.
2. Ketergantungan pada Koneksi Internet
Ketergantungan pada koneksi internet dapat menjadi hambatan jika akses
terputus atau lambat, mempengaruhi ketersediaan sistem.
3. Kompleksitas Integrasi
Integrasi dengan sistem lain dan perangkat keras yang berbeda dapat
menjadi kompleks dan memerlukan solusi teknis yang canggih.
4. Keterbatasan Aksesibilitas
Tidak semua pengguna mungkin memiliki akses yang sama terhadap
sistem, tergantung pada faktor seperti ketersediaan internet dan perangkat
yang digunakan.
5. Permasalahan Kepatuhan Hukum dan Regulasi
Memastikan bahwa sistem mematuhi semua regulasi dan kebijakan
hukum terkait dapat menjadi tantangan, terutama dalam konteks
penggunaan internet.
6. Kesulitan Penyesuaian dengan Perubahan Hukum dan Teknologi
Sistem harus dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan perubahan
hukum perpajakan dan perubahan teknologi untuk tetap relevan dan
efisien.
7. Biaya Implementasi dan Perawatan
Pembangunan, implementasi, dan pemeliharaan sistem berbasis web dapat
melibatkan biaya yang signifikan.
8. Ketergantungan pada Vendor dan Layanan Cloud
Jika menggunakan layanan cloud atau vendor eksternal, ketergantungan
pada pihak ketiga dapat menyebabkan masalah jika terjadi gangguan atau
masalah pada penyedia layanan.
9. Keterbatasan Kemampuan Pengguna
Pengguna harus memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis yang
cukup untuk menggunakan sistem, atau pelatihan tambahan mungkin
diperlukan.
10. Tantangan Pemeliharaan Keberlanjutan
Menjaga sistem tetap berkelanjutan, terutama dengan cepat
berkembangnya teknologi, dapat menjadi tantangan.
1.3 Landasan Teori
1. Pengertian Sistem Informasi
Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Karakteristik SistemKomponen/elemen (Component)
a) Batas Sistem (Boundary)
b) Lingkungan Luar (Environment)
c) Penghubung (Interface)
d) Masukan (Input)
e) Pengolah (Process)
f) Keluaran (Output)
g) Sasaran (Objective) /Tujuan (Goal)

Klasifikasi Sistem

a) Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem Abstrak : Berupa ide-ide, gagasan, pemikiran yang tidak tampak


secara fisik. Misalnya: Sistem teologia :berupa pemikiran hubungan
manusia dengan Tuhan.

Sistem Fisik : Ada secara Fisik, misalnya system computer, system


penjualan, Personalia dsb. nya.

b) Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia.


c) Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistik

Sistem Determinasi, Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang


dapat diprediksi (system deterministic).

Sistem Probabilistik, system yang masa depannya tidak dapat diprediksi

d) Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

Sedangkan informasi adalah Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk
yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan
saat ini atau mendatang (R.Mcleod)

• Jenis Informasi ; Formal dan Informal

• Ciri-ciri Informasi

• Terbaru, Tepatm Waktu, Relevan, Konsisten dan


• Penyajian dalam bentuk yang sederhana

• Penggunan Informasi

• Low Level Managers

• Middle Level Managers

• Top Level Managers

Pengelolaan

Manajer mengelola sumber daya fisik juga sumber daya, konseptual

– Manajer memastikan bahwa data mentah yang diperlukan terkumpul

dan kemudian diproses menjadi informasi yang berguna

– Manajer juga memastikan orang yang layak dalam organisasi untuk

menerima informasi tersebut dalam bentuk yang tepat sehingga

dapat dimanfaatkan.

– Manajer akhirnya juga membuang informasi yang tidak berguna lagi

dan menggantikannya dengan informasi yang mutakhir dan akurat.

Akuntansi Keuangan

Akuntansi Keuangan membahas dasar-dasar penyusunan laporan keuangan dan


prinsip-prinsip yang harus diikuti oleh entitas bisnis. Beberapa konsep utama
dalam teori akuntansi keuangan meliputi:

1. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition):

Menetapkan kapan pendapatan seharusnya diakui dalam laporan keuangan,


sehingga memberikan gambaran yang akurat tentang kinerja keuangan suatu
entitas.

2. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)


Menyatakan bahwa aset dan kewajiban seharusnya dicatat dengan biaya historis,
yaitu biaya yang terjadi saat transaksi awal.

3. Prinsip Keberlanjutan (Going Concern Principle)

Mempertimbangkan bahwa entitas akan terus beroperasi dalam waktu yang dapat
diprediksi, memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengandalkan
informasi tersebut.

4. Prinsip Konservatisme (Conservatism Principle)

Menekankan pada pengakuan kerugian lebih awal daripada keuntungan,


memastikan bahwa laporan keuangan tidak memberikan gambaran yang terlalu
optimis.

5. Prinsip Keselarasan (Consistency Principle)

Menyatakan bahwa metode akuntansi yang digunakan seharusnya konsisten dari


satu periode ke periode berikutnya, memudahkan perbandingan dan analisis.

6. Prinsip Keterukuran (Materiality Principle)

Menekankan bahwa informasi yang tidak signifikan dalam konteks keputusan


ekonomi tidak perlu dilaporkan secara terperinci.

7. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)

Memerintahkan bahwa laporan keuangan harus mengungkapkan semua informasi


yang diperlukan untuk memahami kondisi keuangan suatu entitas.

8. Prinsip Pengakuan Penyesuaian (Matching Principle)

Mengaitkan pendapatan dengan biaya yang dihasilkan untuk menghasilkan laba


bersih yang akurat dalam laporan keuangan.

9. Prinsip Objektivitas (Objectivity Principle)


Menyatakan bahwa informasi yang tercantum dalam laporan keuangan harus
objektif dan dapat diukur secara obyektif.

10. Prinsip Kepentingan Pemilik (Owner's Equity Principle)

Menetapkan bahwa aset entitas dibiayai oleh pemilik dan kewajiban entitas
kepada pemilik harus diakui dalam laporan keuangan.

Teori akuntansi keuangan ini menyediakan landasan konseptual yang penting


untuk penyusunan dan interpretasi laporan keuangan, memastikan bahwa
informasi yang disajikan dapat dipercaya, relevan, dan bermanfaat bagi pemakai
laporan keuangan.

Pengembangan Sistem Informasi

Sistem adalah kombinasi dari berbagai sumber daya yang bekerja sama untuk
merubah suatu masukan menjadi keluaran yang bermanfaat. Untuk menghasilkan
suatu sistem informasi membutuhkan System Analysis dan System Development.

Prinsip Pengembangan Sistem

1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.


2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
4. Proses pengembangan sistem tidak harus urut
5. Jangan takut membatalkan sistem
6. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem

Alasan Pengembangan Sistem

1. Adanya permasalahan (problem) yang timbul pada sistem yang lama


berupa adanya ketidak bersihan dan pertumbuhan organisasi pada sistem.
2. Untuk meraih kesempatan (opportunities) berupa perkembangan teknologi
yang terus berkembang.
3. Adanya instruksi-instruksi (directives) berupa instruksi langsung dari
pimpinan atau pemerintah.
Pendekatan Pengembangan Sistem

Pendekatan pengembangan sistem yang dapat digunakan antara lain :

1. Metodologi yang digunakan


2. Sasaran yang dicapai
3. Cara menentukan kebutuhan dari sistem
4. Cara mengembangkannya
5. Teknologi yang digunakan

Metodologi yang digunakan

• Pendekatan Klasik (ClassicalApproach) atau Pendekatan Tradisional


(Traditional Approach) atau Pendekatan Konvensional (Conventional
Approach): Metodologi pengembangan sistem dengan mengikuti tahapan-
tahapan dalam System Development Life Cycle.
• Pendekatan Terstruktur (Structured Approach) :Metodologi
pengembangan sistem dengan menggunakan tools dan teknik yang
dibutuhkan didalam pengembangan sistem.

Sasaran yang dicapai

• Pendekatan Sepotong (Piecerneal Approach) : Pendekatan pengembangan


sistem dengan menekankan pada satu aplikasi tertentu tanpa
memperhatikan posisi atau sasaran sistem informasinya secara global.
• Pendekatan Sistem (SystemsApproach) : Pendekatan pengembangan
sistem dengan memperhatikan sistem informasi sebagai suatu kesatuan
terintegrasi dan menekankan sasarannya secara global.

Cara mengembangkannya

• Pendekatan Sistem Menyeluruh : Pendekatan pengembangan sistem secara


serentak tanpa dibagi-bagi sehingga menjadi sulit untuk dikembangkan.
Sama seperti pendekatan klasik.
• Pendekatan Moduler : Pendekatan pengembangan sistem dengan
memecahmecah suatu sistem yang kompleks menjadi suatu modul yang
sederhana ,sehingga akan menjadi lebih mudah dipahami dan
dikembangkan. Sama seperti pendekatan terstruktur.

Teknologi yang digunakan

• Pendekatan Lompatan Jauh (Great LoopApproach) : Pendekatan


pengembangan sistem yang melakukan perubahan secara menyeluruh
serentak dengan teknologi canggih, sehingga muncul resiko yang terjadi.
• Pendekatan Berkembang (EvolutionApprocah) : Pendekatan
pengembangan sistem yang menerapkan teknologi canggih hanya pada
aplikasi yang memerlukan saja dan dilakukan pengembangan setiap
waktunya.

System Development Lifecycle Method

• Aktifitas yang termasuk dalam SDLC adalah preliminary investigation,


requirements determination, system design, software development, system
testing,and implementation.
• Cocok digunakan dalam pengembangan aplikasi yang persyaratan sistem
informasinya dapat diprediksi, dapat di atur sebagai sebuah proyek,
memerlukan pemasukan data kedalam file dan database, tingkat
pemrosesan dan transaksi yang tinggi, memerlukan validasi untuk semua
data yang di input, melibatkan beberapa departemen/bagian yang saling
berhubungan, waktu pengerjaan yang lama dan dikerjakan oleh sebuah tim
proyek.

System Prototype Method

• Pengembangan iteratif atau evolusionari dimana user terlibat secara


langsung.Metode yang sering digunakan untuk membangun aplikasi yang
unik karena pihak pengembang hanya memiliki sedikit
informasi,pengalaman, resiko dan biaya yang terlalu tinggi.
• Metode ini berguna untuk menguji kelayakan sistem, mengidentifikasi
kebutuhan user, mengevaluasi perancangan sistem dan memeriksa
kegunaan aplikasi.
Metodologi Pengembangan Sistem

▪ Metodologi Pengembangan Sistem adalah suatu proses pengembangan sistem


yang formal dan presisi yang mendefinisikan serangkaian aktivitas, metode,best
practices dan tools yang terautomasi bagi para pengembang dan manager proyek
dalam rangka mengembangkan dan merawat sebagai keseluruhan sistem
informasi atau software.

Metodologi Pengembangan Sistem

Alasan perlunya metodologi

pengembangan sistem adalah :

1. Menjamin adanya konsistensi proses.

2. Dapat diterapkan dalam berbagai jenis proyek.

3. Mengurangi resiko kesalahan dan pengambilan jalan pintas.

4. Menuntut adanya dokumentasi yang konsisten yang bermanfaat bagi personal


baru dalam tim proyek.

SDLC (System SDLC (System Development Life Cycle)

SDLC terdiri dari beberapa aktifitas yang harus dilakukan oleh para analis,
desainer dan user untuk membangun dan mengimplementasikan sebuah sistem
informasi.

SDLC terdiri dari aktifitas :

1. Preliminary Investigation

2. Requirements Determination

3. System Design

4. Software Development

5. System Testing
6. Implementation

Preliminary Investigation

▪Permintaan pengajuan pengembangan sistem dilakukan oleh siapapun didalam


organisasi.

▪Dengan investasi awalpreliminary investigation) adalah langkah awal yang


dilakukan saat pengembangan sistem diajukan.

▪Tindakan yang dilakukan adalah request clarification,feasibility study dan


request approval.

Requirements Determination

▪ Inti analisis sistem adalah memahami seluruh kebutuhan proses bisnis secara
detail.

▪Analis harus mewawancarai personil yang bervariasi di dalam organisasi untuk


mendapatkan detail mengenai proses bisnis dari sudut pandang yang berbeda.

System Design

Perancangan sistem informasi menghasilkan detail yang menetapkan bagaimana


sistem akan memenuhi kebutuhan yang telah di identifikasikansebelumnya selama
proses analisis sistem

Software Development

▪Pengembang software dapat meng-install (merubah dan meng-install) software


yang dibeli maupun yang dibuat maupun yang dikostumisasi

▪Pemilihan software tergantung pada biaya yang tersedia, programmer yang


dimiliki perusahaan maupun programmer dari luar organisasi dengan ikatan
kontrak.

System Testing
Selama uji coba sistem, sistem digunakan secara eksperimen untuk memastikan
bahwa software yang dibuat tidak gagal, berjalan sesuai dengan spesifikasi dan
keinginan user.

Implementation and Evaluation

▪Implementasi adalah proses dimanapersonil sistem memeriksa dan memasang


peralatan baru untuk digunakan, mengadakan pelatihan, menginstall aplikasi yang
baru dan membentuk file-file data yang digunakan.

System Testing

Selama uji coba sistem,sistem digunakan secara eksperimen untuk memastikan


bahwa software yang dibuat tidak gagal, berjalan sesuai dengan spesifikasi dan
keinginan user.

Tahapan SDLC

Pengembangan Sistem Informasi

1. Perencanaan

Proses dasar untuk memahami mengapa sebuah sistem harus dibangun.Pada fase
ini diperlukan analisa kelayakan dengan mencari data atau melakukan proses
information gathering kepada pengguna.

2. Analisa

Proses investigasi terhadap sistem yang sedang berjalan dengan tujuan untuk
mendapatkan jawaban mengenai pengguna sistem,cara kerja sistem dan waktu
penggunaan sistem.Dari proses analisa ini akan didapatkan cara untuk
membangun sistem baru.

3. Perancangan

Proses penentuan cara kerja sistem dalam hal architechture design,interface


design, database dan spesifikasi file, dan program design.Hasil dari proses
perancangan ini akan didapatkan spesifikasi sistem.
4. Implementasi

Proses pembangunan dan pengujian sistem,instalasi sistem,dan rencana dukungan


sistemDevelopment Life Cycle).

1.4 Objek dan Waktu Penelitian

Objek penelitian dalam sistem informasi akuntansi pembuatan laporan


keuangan berbasis web dapat mencakup:

- Sistem informasi akuntansi itu sendiri.

- Proses penyusunan laporan keuangan.

- Komponen teknologi informasi yang digunakan dalam pembuatan laporan


keuangan.

- Kinerja dan efisiensi sistem informasi akuntansi.

Waktu penelitian dapat melibatkan periode tertentu yang relevan dengan


kebutuhan penelitian, seperti:

- Periode pengembangan atau implementasi sistem.

- Periode pelaporan keuangan tertentu.

- Evaluasi berkala untuk memahami kinerja sistem dalam jangka waktu


tertentu.

Penelitian ini bisa bersifat retrospektif untuk mengevaluasi keberhasilan


implementasi, prospektif untuk merencanakan perubahan dan peningkatan,
atau kombinasi keduanya untuk memahami evolusi sistem seiring waktu.

1.5 Metodologi Penelitian


Pada ssat penelitian, diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang
dapat mengumpulkan informasi yang akurat dan real. Berikut ini metode
dan teknik yang digunakan selama penelitian.
1.5.1 Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam penulisa ilmiah ini
menggunakan metode analisa deskriptif yaitu, metode yang dilakukan
dengan cara melakukan penelitian langsung ke lapangan dan
mengumpulkan data-data yang diperlukan kemudian diolah, sehingga
menghasilkan suatu kesimpulan.
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem
Dalam pengembangan sistem informasi akuntasi pembuatan laporan
keuangan berbasis web, metode pengembangan sistem yang digunakan
dalam metode pengembangan sistem waterfall untuk sistem informasi
akuntansi pembuatan laporan keuangan berbasis web, langkah-
langkahnya dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Analisis Kebutuhan
Identifikasi dan analisis kebutuhan sistem informasi akuntansi untuk
pembuatan laporan keuangan berbasis web. Terlibat dengan pemangku
kepentingan untuk memahami persyaratan bisnis dan teknis.
2. Perancangan Sistem
Merancang struktur dan arsitektur sistem, termasuk antarmuka
pengguna, basis data, dan komponen teknis lainnya. Fokus pada desain
sistem secara menyeluruh.
3. Implementasi
Melibatkan pengkodean atau pengembangan perangkat lunak sesuai
dengan spesifikasi desain. Tim implementasi bekerja berdasarkan
rencana yang telah ditetapkan dalam fase perancangan.
4. Pengujian
Melakukan pengujian sistem untuk memastikan bahwa
fungsionalitasnya sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Ini
mencakup pengujian unit, integrasi, dan pengujian sistem secara
keseluruhan.
5. Pengelolaan dan Pemeliharaan
Mengelola peluncuran sistem ke dalam produksi dan menjalankan
pemeliharaan rutin. Pemeliharaan melibatkan pemecahan masalah,
pembaruan, dan perbaikan sistem.
Setiap fase dalam metode waterfall terjadi secara berurutan dan satu
fase harus diselesaikan sebelum memulai fase berikutnya. Pendekatan
ini cocok ketika persyaratan sistem dapat ditentukan dengan jelas di
awal proyek dan tidak banyak perubahan yang diharapkan selama
pengembangan.
Kelebihan Metode Waterfall :
- Struktur yang jelas dan linear memudahkan manajemen proyek.
- Dokumentasi yang lengkap dari setiap fase.
Keterbatasan Metode Waterfall :
- Tidak fleksibel terhadap perubahan persyaratan yang mungkin
muncul.
- Kesulitan menangani proyek yang kompleks atau besar.
- Keterlambatan dalam memberikan produk yang dapat diuji karena
semua pengembangan terjadi di akhir.
KESIMPULAN

Kesimpulan Analisa Sistem Informasi Akuntansi Pembuatan Laporan Keuangan


PT. Adi Jaya Grosir Berbasis Web dengan Metode Waterfall :

- Metode Waterfall membantu dalam menentukan tujuan proyek dengan jelas


sejak awal. Dalam konteks ini, tujuan pembuatan laporan keuangan PT. Adi Jaya
Grosir telah didefinisikan dengan baik dan terstruktur.

- Metode Waterfall terdiri dari tahapan yang terdefinisi dengan baik, seperti
analisis, perancangan, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan. Setiap tahapan
dapat dilaksanakan secara terurut dan terarah.

- Metode Waterfall memungkinkan keterlibatan pengguna pada tahapan analisis


dan perancangan. Hal ini penting untuk memastikan sistem yang dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna.

- Kekuatan Waterfall terletak pada minimisasi perubahan selama proses


pengembangan. Ini dapat menjadi keuntungan jika kebutuhan dan persyaratan
tidak cenderung berubah secara signifikan.

- Dengan pendekatan Waterfall, diharapkan laporan keuangan yang dihasilkan


memiliki kualitas yang baik karena setiap tahapan pengembangan dapat dilakukan
dengan detail dan fokus.

- Meskipun Waterfall dapat memberikan perkiraan yang lebih akurat terkait


waktu dan anggaran proyek, namun ada risiko ketidaksesuaian dengan perkiraan
awal jika terjadi perubahan signifikan pada tahapan tertentu.
- Kelemahan utama dari metode Waterfall adalah ketidakmampuannya
menanggapi perubahan dengan fleksibilitas. Dalam dunia bisnis yang dinamis,
perubahan kebijakan atau kebutuhan dapat muncul, dan Waterfall mungkin tidak
optimal untuk menanggapi perubahan tersebut.

- Pemeliharaan sistem di tahap akhir proyek sangat penting. Waterfall


memasukkan tahapan pemeliharaan, namun, sistem harus mampu beradaptasi
dengan perubahan regulasi atau kebutuhan bisnis yang muncul setelah
implementasi.

Kesimpulannya, metode Waterfall memiliki keuntungan dan kelemahan tertentu.


Sistem informasi akuntansi pembuatan laporan keuangan PT. Adi Jaya Grosir
dapat dikembangkan dengan baik menggunakan Waterfall asalkan perubahan-
perubahan yang mungkin terjadi dapat dikelola secara efektif dan ada kesadaran
terhadap keterbatasan fleksibilitas model ini.
DAFTAR PUSTAKA

Anastasia, Diana dan Setiawati, Lilis. 2011. Sistem Informasi


Akuntansi, Perancangan, Prosedur dan Penerapan. Edisi 1.
Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Anggih, M. Anggionaldi. 2013. “Analisis Dan Perancangan Sistem
Informasi Pelaporan Keuangan Berbasis Teknologi Informasi”. Jurnal
Analisis dan desain.10(2),31-52
Azhar, Susanto. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga
Jaya.
Bodnar, George H. and William, S. Hopwood. 2010. Accounting
Information System. 10th edition. United State Of America : Pearson
Education Inc.
Danang Sunyoto. 2013.Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung :
PT. Refika Aditama Anggota Ikapi.
Dwi, Prastowo dan Rifka, Julianti. 2005. Analisis Laporan Keuangan.
Konsep dan Aplikasi.Edisi Kedua. UPP AMP YKPN,Yogyakarta.
JURNAL PUBLIKASI EKONOMI DAN AKUNTANSI Vol.1, No.1,
Januari 2022, pp. 1 - 9
Siti Kholifah, Kasih Purwantini / Jurnal Publikasi Ekonomi dan
Akuntansi Vol 1. No. 1 (2022) 1 - 9
Gelinas,J.U., Dull, Richard B., Wheeler, Patrick R 2012. Accounting
Information Systems. South Western: Cengage Learning.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. Alexander F. K. Sibero. 2011. Kitab Suci
Webrogramming.Yogyakarta :Mediakom.
Mulyadi. 2010. Sistem akuntansi. Cetakan Kelima. Jakarta: Salemba
Empa.Tata Sutabri. 2012. Analisis Sistem Informasi.
Andi :Yogyakarta.
Narimawati, Umi, Sri Dewi Anggadini dan Lina Ismawati. 2010.
Penulisan Karya Ilmiah : Panduan Awal menyusun Skripsi dan Tugas
Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Penerbit
Genesis.
Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek
dengan metode USDP. Andi offset:yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai