Oleh :
2023
1.1 Halaman Judul
Analisa Sistem Informasi Akuntansi Pembuatan Laporan Keuangan PT. Adi
Jaya Grosir Berbasis Web dengan Metode Waterfall
1.2 Halaman Isi
I. Latar Belakang Masalah
Pada zaman modern saat ini, teknologi sangatlah berkembang dengan pesat dan
tidak dapat dipisahkan dari kegiatan sehari-hari manusia. Teknologi mendorong
manusia untuk selalu aktif dan kreatif untuk menciptakan hal-hal baru terlebih
dalam bidang teknologi. Bermacam-macam penemuan yang telah di ciptakan
manusia dengan memanfaatkan teknologi dan internet. Tujuannya adalah untuk
mempermudah dan mempercepat aktifitas atau kegiatan yang di lakukan oleh
manusia . Sedangkan internet adalah media informasi dan komunikasi yang
dimana saja, kapan saja, cepat, mudah dan luas. Internet saat ini digunakan bukan
hanya pada bidang informasi dan komunikasi saja, melainkan juga pada bidang
bisnis.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi keuangan dari
tahun ke tahun dan perkembangan usaha yang dicapai di waktu-waktu lalu serta
yang sedang berjalan adalah dengan menganalisa laporan keuangan . Laporan
keuangan juga berguna untuk pengambilan keputusan bisnis kedepan agar
perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dari sebelumnya.
Laporan keuangan yang baik merupakan laporan yang lengkap dari mulai
pencatatan transaksi sampai dengan laporan keuangan yang dihasilkan . Adi jaya
Grosir merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang distribusi yang
memenuhi keperluan konsumsi masyarakat yang dijual melalui pedagang-
pedagang kecil atau ritail seperti warung, kios, minimarket dan lain sebagainya.
Adi jaya Grosir mendistribusikan berbagai macam produk, seperti makanan,
minuman, dan keperluan konsumsi masyarakat lainnya. Wilayah pendistribusian
yang dilakukan oleh Adi jaya Grosir cukup luas, yaitu pada wilayah Ambarawa,
Magelang, Salatiga, Temanggung, Bandungan dan Ungaran. Sehingga setiap
harinya Adi jaya Grosir melakukan banyak transaksi. Dalam kegiatan pengolahan
data penjualan, Adi jaya grosir menggunakan aplikasi web yang berbasis CMS
untuk pengolahan data penjualan. Dalam aplikasi ini hanya dapat mengerjakan
proses pesanan yang kemudian menghasilkan faktur/invoice.
Terdapat beberapa masalah yang terjadi pada Adi jaya Grosir. diantaranya yaitu,
dalam proses administrasi dan pembuatan laporan keuangan laba atau rugi yang di
peroleh petugas administrasi harus melalui proses yang manual dan belum
terintegrasi antara data transaksi dengan data laporan keuangan. Adi jaya Grosir
mengalami kesulitan dalam menghitung banyaknya pendapatan yang diperoleh
oleh masing-masing sales. Adi jaya Grosir kesulitan untuk mengetahui jumlah
toko yang aktif memesan produk dari Adi jaya Grosir. Hal ini dikarenakan belum
adanya suatu sistem informasi akutansi, sehingga proses yang dilakukan masih
manual. Proses administrasi yang dikerjakan dengan sistem yang manual
mengakibatkan bagian administrasi harus melakukan proses yang berulang-ulang
dengan memasukkan data keuangan dalam lembar kerja excel terlebih dahulu
untuk kemudian dihitung menggunakan rumus excel. Proses manual tersebut
mengakibatkan laporan keuangan yang dihasilkan melebihi batas waktu yang
ditentukan. Batas waktu yang ditentukan untuk laporan keuangan yaitu minggu
terakhir pada bulan tersebut. Namun dalam kegiatannya laporan keuagan
mengalami keterlambatan kurang lebih seminggu pada awal bulan berikutnya.
Laporan keuangan yang dihasilkan juga kurang akurat, karena masih terjadi
kesalahan input data atau nominal yang terlewat. Sehingga memerlukan ketelitian
yang tinggi agar tidak terjadi kesalahan saat memasukkan data keuangan.
II. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Keamanan Data
Potensi risiko keamanan data seperti peretasan, pencurian identitas, atau
serangan siber dapat menjadi masalah serius.
2. Ketidakstabilan Koneksi Internet
Ketergantungan pada koneksi internet dapat menyebabkan gangguan akses
dan penundaan dalam pengolahan data.
3. Kesesuaian Hukum dan Regulasi
Sistem harus memastikan kepatuhan penuh terhadap peraturan perpajakan
dan regulasi keuangan yang berlaku.
4. Integrasi yang Kompleks
Integrasi dengan sistem lain, baik internal maupun eksternal, dapat
menjadi rumit dan menyebabkan kendala operasional.
5. Tantangan Keamanan Keuangan
Risiko manipulasi data atau kecurangan keuangan harus diperhitungkan
dan diatasi.
6. Ketidakmampuan Penyesuaian Cepat
Kesulitan dalam menyesuaikan sistem dengan perubahan regulasi atau
kebijakan perusahaan dapat menyulitkan pemeliharaan.
7. Biaya Implementasi dan Pemeliharaan
Biaya awal pembangunan sistem dan biaya pemeliharaan secara
berkelanjutan dapat menjadi hambatan, terutama untuk bisnis kecil.
8. Ketergantungan pada Vendor
Bergantung pada vendor eksternal untuk layanan web dapat menimbulkan
risiko jika ada kegagalan atau perubahan dalam layanan mereka.
9. Keterbatasan Integrasi dengan Perangkat Mobile
Jika sistem tidak mendukung dengan baik akses melalui perangkat mobile,
hal ini dapat menjadi kendala, terutama dalam era mobile.
10. Tantangan Pendidikan Pengguna
Pengguna mungkin memerlukan pelatihan tambahan untuk menggunakan
fitur-fitur kompleks dalam sistem.
11. Masalah Keberlanjutan Teknologi
Keharusan untuk terus mengikuti perkembangan teknologi agar sistem
tetap relevan dan efisien.
12. Kesulitan Pemulihan Data
Dalam kasus kegagalan sistem atau bencana, proses pemulihan data dapat
menjadi sulit dan memakan waktu.
III. Batasan Masalah
Berikut ini adalah pembatasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian,
diantaranya adalah :
1. Keterbatasan Keamanan
Risiko keamanan data dan informasi keuangan dapat meningkat dengan
adanya koneksi internet, memerlukan tindakan keamanan yang kuat.
2. Ketergantungan pada Koneksi Internet
Ketergantungan pada koneksi internet dapat menjadi hambatan jika akses
terputus atau lambat, mempengaruhi ketersediaan sistem.
3. Kompleksitas Integrasi
Integrasi dengan sistem lain dan perangkat keras yang berbeda dapat
menjadi kompleks dan memerlukan solusi teknis yang canggih.
4. Keterbatasan Aksesibilitas
Tidak semua pengguna mungkin memiliki akses yang sama terhadap
sistem, tergantung pada faktor seperti ketersediaan internet dan perangkat
yang digunakan.
5. Permasalahan Kepatuhan Hukum dan Regulasi
Memastikan bahwa sistem mematuhi semua regulasi dan kebijakan
hukum terkait dapat menjadi tantangan, terutama dalam konteks
penggunaan internet.
6. Kesulitan Penyesuaian dengan Perubahan Hukum dan Teknologi
Sistem harus dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan perubahan
hukum perpajakan dan perubahan teknologi untuk tetap relevan dan
efisien.
7. Biaya Implementasi dan Perawatan
Pembangunan, implementasi, dan pemeliharaan sistem berbasis web dapat
melibatkan biaya yang signifikan.
8. Ketergantungan pada Vendor dan Layanan Cloud
Jika menggunakan layanan cloud atau vendor eksternal, ketergantungan
pada pihak ketiga dapat menyebabkan masalah jika terjadi gangguan atau
masalah pada penyedia layanan.
9. Keterbatasan Kemampuan Pengguna
Pengguna harus memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis yang
cukup untuk menggunakan sistem, atau pelatihan tambahan mungkin
diperlukan.
10. Tantangan Pemeliharaan Keberlanjutan
Menjaga sistem tetap berkelanjutan, terutama dengan cepat
berkembangnya teknologi, dapat menjadi tantangan.
1.3 Landasan Teori
1. Pengertian Sistem Informasi
Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Karakteristik SistemKomponen/elemen (Component)
a) Batas Sistem (Boundary)
b) Lingkungan Luar (Environment)
c) Penghubung (Interface)
d) Masukan (Input)
e) Pengolah (Process)
f) Keluaran (Output)
g) Sasaran (Objective) /Tujuan (Goal)
Klasifikasi Sistem
Sedangkan informasi adalah Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk
yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan
saat ini atau mendatang (R.Mcleod)
• Ciri-ciri Informasi
• Penggunan Informasi
Pengelolaan
dapat dimanfaatkan.
Akuntansi Keuangan
Mempertimbangkan bahwa entitas akan terus beroperasi dalam waktu yang dapat
diprediksi, memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengandalkan
informasi tersebut.
Menetapkan bahwa aset entitas dibiayai oleh pemilik dan kewajiban entitas
kepada pemilik harus diakui dalam laporan keuangan.
Sistem adalah kombinasi dari berbagai sumber daya yang bekerja sama untuk
merubah suatu masukan menjadi keluaran yang bermanfaat. Untuk menghasilkan
suatu sistem informasi membutuhkan System Analysis dan System Development.
Cara mengembangkannya
SDLC terdiri dari beberapa aktifitas yang harus dilakukan oleh para analis,
desainer dan user untuk membangun dan mengimplementasikan sebuah sistem
informasi.
1. Preliminary Investigation
2. Requirements Determination
3. System Design
4. Software Development
5. System Testing
6. Implementation
Preliminary Investigation
Requirements Determination
▪ Inti analisis sistem adalah memahami seluruh kebutuhan proses bisnis secara
detail.
System Design
Software Development
System Testing
Selama uji coba sistem, sistem digunakan secara eksperimen untuk memastikan
bahwa software yang dibuat tidak gagal, berjalan sesuai dengan spesifikasi dan
keinginan user.
System Testing
Tahapan SDLC
1. Perencanaan
Proses dasar untuk memahami mengapa sebuah sistem harus dibangun.Pada fase
ini diperlukan analisa kelayakan dengan mencari data atau melakukan proses
information gathering kepada pengguna.
2. Analisa
Proses investigasi terhadap sistem yang sedang berjalan dengan tujuan untuk
mendapatkan jawaban mengenai pengguna sistem,cara kerja sistem dan waktu
penggunaan sistem.Dari proses analisa ini akan didapatkan cara untuk
membangun sistem baru.
3. Perancangan
1. Analisis Kebutuhan
Identifikasi dan analisis kebutuhan sistem informasi akuntansi untuk
pembuatan laporan keuangan berbasis web. Terlibat dengan pemangku
kepentingan untuk memahami persyaratan bisnis dan teknis.
2. Perancangan Sistem
Merancang struktur dan arsitektur sistem, termasuk antarmuka
pengguna, basis data, dan komponen teknis lainnya. Fokus pada desain
sistem secara menyeluruh.
3. Implementasi
Melibatkan pengkodean atau pengembangan perangkat lunak sesuai
dengan spesifikasi desain. Tim implementasi bekerja berdasarkan
rencana yang telah ditetapkan dalam fase perancangan.
4. Pengujian
Melakukan pengujian sistem untuk memastikan bahwa
fungsionalitasnya sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Ini
mencakup pengujian unit, integrasi, dan pengujian sistem secara
keseluruhan.
5. Pengelolaan dan Pemeliharaan
Mengelola peluncuran sistem ke dalam produksi dan menjalankan
pemeliharaan rutin. Pemeliharaan melibatkan pemecahan masalah,
pembaruan, dan perbaikan sistem.
Setiap fase dalam metode waterfall terjadi secara berurutan dan satu
fase harus diselesaikan sebelum memulai fase berikutnya. Pendekatan
ini cocok ketika persyaratan sistem dapat ditentukan dengan jelas di
awal proyek dan tidak banyak perubahan yang diharapkan selama
pengembangan.
Kelebihan Metode Waterfall :
- Struktur yang jelas dan linear memudahkan manajemen proyek.
- Dokumentasi yang lengkap dari setiap fase.
Keterbatasan Metode Waterfall :
- Tidak fleksibel terhadap perubahan persyaratan yang mungkin
muncul.
- Kesulitan menangani proyek yang kompleks atau besar.
- Keterlambatan dalam memberikan produk yang dapat diuji karena
semua pengembangan terjadi di akhir.
KESIMPULAN
- Metode Waterfall terdiri dari tahapan yang terdefinisi dengan baik, seperti
analisis, perancangan, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan. Setiap tahapan
dapat dilaksanakan secara terurut dan terarah.