Apa yang dimaksud dengan penataan organisasi di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum
Umum?
Penataan organisasi di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum adalah upaya
perubahan yang dilakukan di lingkungan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum dalam
rangka mencapai reformasi birokrasi melalui redefinisi visi misi strategi, restrukturisasi organisasi
dan analisa beban kerja.
Bagaimana mekanisme kerja Tim Pokja Penataan Organisasi di Direktorat Jenderal Administrasi
Hukum Umum?
a. Mengadakan pertemuan secara berkala dengan anggota tim termasuk dengan
narasumber (jika diperlukan).
b. Mengumpulkan data dan melakukan perbandingan tugas Tim Pokja Penataan Organisasi di
instansi lain.
c. Mengadakan sosialisasi tentang visi misi strategi, struktur dan analisa beban kerja yang
dihasilkan Tim.
d. Membuat kajian analisa dampak perubahan.
e. Membuat laporan.
Berapa lama waktu yang diperlukan oleh Tim Pokja Penataan Organisasi di Direktorat Jenderal
Administrasi Hukum Umum?
Tim Pokja Penataan Organisasi di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum bekerja
selama periode Minggu III Bulan Mei s.d. Minggu III Bulan Juni 2010 dengan hasil kerja (output)
berupa:
Visi, misi dan strategi organisasi Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum yang baru.
Struktur organisasi dengan ukuran yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat
Jenderal Administrasi Hukum Umum (right sizing).
Formula kebutuhan pegawai yang disesuaikan dengan beban kerja masing-masing
direktorat di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
Catatan: Hasil yang dilaporkan oleh Tim Pokja Penataan Organisasi pada Minggu III Bulan Juni
2010 adalah Draft Final Output Tim, sementara kegiatan lanjutan Tim berupa sosialisasi dan
analisa dampak perubahan akan dilakukan setelah mendapat masukan dari Pengarah Program
Reformasi Birokrasi di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
Berapa biaya yang diperlukan untuk Penataan Organisasi di Direktorat Jenderal Administrasi
Hukum Umum?
RAB sebagaimana tercantum pada halaman berikut.
LAMPIRAN II
Definisi
Redefinisi visi misi strategi adalah suatu upaya mengubah visi misi strategi Direktorat Jenderal
Administrasi Hukum Umum untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan internal dan
eksternal organisasi.
Proses
1. Mengumpulkan data berupa:
a) Visi misi strategi Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum yang akan
diubah.
b) Literatur tentang langkah-langkah dalam melakukan redefinisi visi misi strategi
organisasi.
2. Melakukan brainstorming tentang visi misi strategi Direktorat Jenderal Administrasi
Hukum Umum.
3. Mencatat ide-ide yang muncul selama brainstorming.
4. Menseleksi ide-ide yang akan digunakan dalam redefinisi visi misi strategi.
5. Menyusun visi misi strategi Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum yang baru
sebagaimana tercantum pada halaman berikut.
Visi
Misi
Strategi
LAMPIRAN III
Definisi
Restrukturisasi adalah upaya memperbaharui struktur organisasi Direktorat Jenderal Administrasi
Hukum Umum untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Proses
1. Mengumpulkan data berupa:
a) Struktur organisasi Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum yang akan
diubah.
b) Literatur tentang langkah-langkah dalam melakukan restrukturisasi organisasi.
c) Tugas pokok dan fungsi unit-unit organisasi di bawah Direktorat Jenderal
Administrasi Hukum Umum.
2. Melakukan brainstorming tentang struktur organisasi Direktorat Jenderal Administrasi
Hukum Umum.
3. Mencatat ide-ide yang muncul selama brainstorming.
4. Menseleksi ide-ide yang akan digunakan dalam restrukturisasi.
5. Menyusun bagan struktur Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum yang baru
sebagaimana tercantum pada halaman berikut.
Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum
---bagan---
LAMPIRAN IV
Definisi
Analisa beban kerja adalah upaya menghitung beban kerja suatu jabatan di Direktorat Jenderal
Administrasi Hukum Umum dan menentukan jumlah orang yang dibutuhkan untuk menempati
jabatan tersebut.
Proses
1. Mengumpulkan data berupa:
a) Struktur organisasi Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum yang baru.
b) Literatur tentang langkah-langkah dalam melakukan analisa beban kerja.
c) Tugas pokok dan fungsi unit-unit organisasi di bawah Direktorat Jenderal
Administrasi Hukum Umum.
2. Melakukan brainstorming tentang beban kerja unit-unit di Direktorat Jenderal
Administrasi Hukum Umum berupa:
a) Menentukan output utama dari suatu fungsi dan kemudian mengidentifikasi
rangkaian aktivitas kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan output tersebut.
Misal Direktorat Hukum Internasional memiliki 3 rangkaian aktivitas kerja untuk
menghasilkan output telaahan permintaan MLA. Yakni: Mengumpulkan data
telaahan, menganalisa data telaahan dan kemudian menyusun telaahan dan
rekomendasi tindak lanjut permintaan.
b) Membreak-down rangkaian aktivitas menjadi satuan tugas yang lebih spesifik.
Misal dalam aktivitas pengumpulan data telaahan dibagi lagi menjadi kegiatan
yang lebih detil, contoh : pengumpulan data peraturan perundang-undangan
terkait isi permintaan, pengumpulan data tentang instansi yang berwenang
menangani permintaan, pengumpulan data status perjanjian MLA, dll.
c) Menghitung jumlah waktu total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan per
kelompok tugas tersebut. Misal berapa total waktu yang diperlukan untuk
melakukan pengumpulan data telaahan; berapa lama untuk melakukan analisa
dan berapa lama untuk menyusun telaahan. Dari jumlah total jam kegiatan ini
kemudian bisa diprediksi berapa kebutuhan jumlah pegawai yang diperlukan
untuk menyelesaikan keseluruhan tugas.
3. Mencatat ide-ide yang muncul selama brainstorming.
4. Menseleksi ide-ide yang akan digunakan dalam formula kebutuhan pegawai.
5. Menyusun formula kebutuhan pegawai Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum
yang baru sebagaimana tercantum pada halaman berikut.
Formula Kebutuhan Pegawai
---hasil analisa beban kerja---
---adaptasi teori---
---formula---