FAKULTAS TEKNIK
INFORMATIKA PAMULANG
[ORGANISASI PROYEK]
TUGAS MAKALAH MATA KULIAH ADMINISTRASI PROYEK
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….2
I. ORGANISASI.............................................................................................................. 4
3.4 Kontraktor............................................................................................................ 21
Page | 2
DAFTAR GAMBAR
Page | 3
ORGANISASI PROYEK
I. ORGANISASI
Bentuk lain dari pembagian atau pengelompokan teori-teori organisasi adalah konsepsi
prespektif yang ditemukan oleh Edgar Huse dan James Bowditch. Pada aslinya
konsep perspektif ini digunakan kelompok manajemen didekati dari teori system. Akan
tetapi inti pembahasannya dapat dipergunakan pula untuk bahasan-bahasan organisasi.
Itulah sebabnya berikut ini dikemukakan konsep prespektif tersebut.
a. Prespektif I
Intinya sama dengan paham tradisional yang melihat organisasi atau manajemen dari
prespektif rancangan yang berstruktur. Aliran-aliran prespektif ini hanya memikirkan
isu-isu tentang bagaimana organisasi seharusnya disusun, fungsi-fungsi yang
Page | 4
seharusnya dijalankan , siapa yang seharusnya menjadi pemimpin dan bawahan, dan
gaya kepemimpinan apa yang harus dijalankan.
2. Aliran struktural.
Aliran Prinsip Universal, berpijak pada pendapat Henri Fayol yang menyatakan bahwa
sesuatu organisasi itu diatur berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
Aliran Strukrural, berdasarkan pendapat dari Max Weber, organisasi suatu tatanan
birokrasi yang berstruktur yang melangsungkan kegiatannya sesuai dengan aturan-
aturan.
Aliran Manajemen Ilmiah, yang dipelopori oleh Frederick W Taylor memberikan lebih
banyak penekanan pada pengukuran kerja yang dilakukan oleh para pekerja
dibandingkan dari prinsip-prinsip organisasinya sendiri.
Page | 5
b. Prespektif II
Huse dan Browdrich menanamakan prespektif ini dengan aliran pekerjaan (work-
flow). Operasi ini mempergunakan teknik-teknik yang kemudian dikenal sebagai riset
operasional. Adapun cirri-ciri dari riset operasional ini antara lain :
c. Prespektif III
Page | 6
Ciri-ciri organisasi yang baik :
Beberapa prinsip dasar penting yang dapat disimpulkan dari pendapat para tokoh
manajemen modern adalah sebagai berikur :
Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat
(peranan, prosedur, prinsip).
Manajemen harus sistematik, dan pendekatan yang digunakan harus dengan
pertimbangan secara hati-hati.
Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk
pengawasan harus sesuai dengan situasi.
Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja tehadap tujuan
organisasi sangat dibutuhkan.
Agar proses diatas berlangsung dengan baik, dibutuhkan suatu wadah dalam bentuk
struktur organisasi. Struktur organisasi formal akan menunjukan hal-hal berikut :
Page | 7
Bentuk struktur organisasi formal yang terkenal adalah fungsional, produk, area, dan
matriks.
Page | 8
Cenderung memprioritaskan kinerja dan keluaran masing-masing bidang. Hal ini
dapat mengurangi perhatian tujuan perusahaan secara menyeluruh.
Makin besar organisasi, makin panjang prosedur pengambilan keputusan, hal ini
memungkinkan terjadinya distorsi informasi dan urgensi.
Sulit mengkoordinasi dan mengintegrasikan pekerjaan yang multidisiplin dan
melibatkan banyak pihak diluar organisasi.
Kurangnya jalur komunikasi horizontal.
Bila struktur organisasi mempunyai jalur pelaporan dan arus kegiatan vertikal, maka
pada organisasi matriks disamping jalur formal vertical terdapat pula jalur formal
horizontal.
Page | 9
II. ORGANISASI PROYEK
Telah disebutkan sebelumnya bahwa organisasi adalah sarana untuk mencapai tujuan.
Adapun unsur-unsur konsep manajemen proyek yang berkaitan erat dan perlu
dicerminkan dalan struktur organisasi berkisar pada :
Pendekatan yang diperlukan untuk membahas struktur organisasi proyek dalam dengan
mengindentifikasi dan menganalisis struktur organisasi yang digolongkan menjadi :
Page | 10
Gambar 1. Struktur Organisasi Fungsional Sederhana
Keuntungan :
Page | 11
Divisi fungsional yang bersangkutan bisa jadi basis bagi kelangsungan teknologi
bila para personel keluar dari proyek atau organisasi induk
Divisi fungsional mempunyai jalur-jalur karir bagi mereka yang mempunyai
keahlian2 tertentu
Kerugian:
Klien tidak menjadi perhatian utama dari aktivitas yang dilakukan orang-orang
yang terlibat proyek.
Divisi fungsional cenderung berorientasi pada aktivitas-aktivitas khusus yang
sesuai dengan fungsinya.
Kadang-kadang tidak ada individu yang diberi tanggungjawab penuh untuk
mengurus proyek.
Motivasi orang yang ditugaskan ke proyek cenderung lemah.
Tidak memberikan pendekatan yang holistik terhadap proyek.
Page | 12
b. Organisasi proyek murni ( OPMi )
Page | 13
Kelebihan Proyek Murni
Bila organisasi induk mempunyai banyak proyek, biasanya setiap proyek akan
mengusahakan sendiri sumberdaya,sehingga terjadi duplikasi usaha dan fasilitas
Struktur ini akan menambah biaya bagi organisasi induk, krn biasanya akan
berdiri sendiri dengan staf penuh
Sering kali Manager Proyek menumpuk sumberdaya secara berlebihan untuk
mendapatkan dukungan teknis dan teknologi sewaktu-waktu diperlukan
bila proyek selesai,terjadi masalah bagaimana nasib pekerja proyek yang ada
ketidakkonsistenan prosedur bisa sering terjadi dengan memakai alasan
"Memenuhi permintaan klien"
Page | 14
Gambar 7. Struktur Organisasi Matriks Sederhana
Page | 15
Kelebihan:
Kelemahan:
Page | 16
2.2 Memilih Bentuk Organisasi Proyek
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam memilih suatu bentuk organisasi proyek
antara lain :
Frekuensi adanya proyek baru : berapa sering suatu perusahaan mendapat
proyek dan sejauh mana perusahaan induk tersebut terlibat dengan aktivitas
proyek.
Berapa lama proyek berlangsung.
Ukuran proyek: tingkat pemakaian tenaga kerja, modal dan sumberdaya yang
dibutuhkan.
Kompleksitas hubungan : jumlah bidang fungsional yang terlibat dalam proyek
dan bagaimana hubungan ketergantungannya.
Matriks dan organisasi proyek murni cocok untuk proyek berskala menengah
dan besar, kompleksitas tinggi, beresiko tinggi, batasan waktu ketat.
Organisasi fungsional cocok untuk proyek dengan skala relatif kecil, resiko
kecil, waktu fleksibel.
Page | 17
III. ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI
Pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan mulai dari tahap ide sampai dengan
tahap pelaksanaan secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga pihak :
1. Pemiliki Proyek/owner
Pemilik proyek atau pemberi tugas atau pengguna jasa adalah orang/badan yang
memiliki proyek dan memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan pekerjaan
kepada pihak penyedia jasa dan membayar biaya pekerjaan tersebut.
Page | 18
Menyediakan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan
Menyediakan lahan untuk pelaksanaan pekerjaan
Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia jasa
sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah bangunan
Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan jalan
menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak atas nama
pemilik
Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi)
Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan oleh
penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang dikendaki.
3.3 Konsultan
Pihak atau badan yang disebut sebagai konsultan dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
konsultan perencana dan konsultan pengawas
a. Konsultan Perencana
Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana, rencana
kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur, rencana anggaran biaya.
Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa
Page | 19
Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal yang
kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja dan syarat-syarat.
Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan
Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek
b. Konsultan Pengawas
Konsultan Pengawas adalah orang/badan yang ditunjuk pengguna jasa untuk membantu
dalam pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan mulai dari awal hingga
berakhirnya pekerjaan pembangunan.
Page | 20
3.4 Kontraktor
Page | 21