Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 6

Dasar-Dasar Pengorganisasian
&
Desain Organisasi Dan
Pekerjaan

Anggota Kelompok :
Agus Sumantri
Edwin Limanto
Gusminto
Jelyman

Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat yang telah diberikan kepada kami pada saat penulisan
makalah yang berjudul Dasar-Dasar pengorganisasian & Desain
Organisasi Dan Pekerjaan.
sehingga pengerjaan makalah ini dapat selesai tepat pada
waktunya. Dalam proses penulisan makalah ini, kami banyak
menemukan kendala dalam mendapatkan data , namun dengan pesatnya
perkembangan teknologi informasi saat ini , kendala dan kesulitan
tersebut dapat teratasi.
Kami banyak mendapat ilmu dari berbagai sumber mengenai
manajemen kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca. Demikian makalah
ini di susun, apa bila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak
terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar besarnya .

Dengan Hormat,

Kelompok 6
2

DAFTAR ISI
Judul....................................................................................................................................1
Kata Pengantar....................................................................................................................2
Daftar Isi.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................4
1.2 Tujuan...........................................................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah.........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1.1.Pengertian Dasar Dasar Pengorganisasian.............................................................. 5
2.1.2 Struktur Dasar Dasar Pengorganisasian.................................................................. 5
2.1.3 Departementalisasi dan struktur Formal Pengorganisasian....................................... 6
2.1.4 Tipe Struktur Organisasi............................................................................................7
2.1.5 Pembagian Tenaga Kerja........................................................................................... 9
2.2.1Pengertian Desain Organisasi Dan Pekerjaan............................................................. 10
2.2.2 Pembagian Tugas dan Kerja....................................................................................... 10
2.2.3 Keputusan Dalam Organisasi..................................................................................... 11
2.2.4 Model-Model Desain Organisasi...............................................................................12
2.2.5 Desain Pekerjaan........................................................................................................12
2.2.6 Dimensi Inti Pekerjaan...............................................................................................12
BAB III PENUTUP
Saran...................................................................................................................................14
Kesimpulan.........................................................................................................................14
Daftar Pustaka.....................................................................................................................15
3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama
menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah
sakit, perwakilan pemerintahan atau suatu kelompok. Pengertian kedua berhubungan dengan
proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dimana kegiatan organisasi dialokasikan dan
ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan organisasi tercapai dengan efisien.
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam manajemen baik di perusahaan
maupun di lembaga organisasi yang indetik dengan sekelompok individu yang terstruktur dan
sistematis yang berada dalam sebuah system. Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen
yang penting.
Desain organisasi dinyatakan sebagai proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh
manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi untuk organisasi yang
sesuai dengan strategi untuk organisasi dan lingkungan tempat anggota organisasi melaksanakan
strategi tersebut.

1.2 Tujuan
1.
2.
3.
4.

Untuk memahami dasar dari pengorganisasian


Untuk memahami hal penting tentang pengorganisasian
Untuk mengetahui point desain organisasi
Untuk memahami pekerjaan

1.3 Rumusan Maslah


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pengertian dasar-dasar pengorganisasian


Struktur organisasi
Tipe struktur organisasi
Pengertian desain organisasi dan pekerjaan
Struktur desain
Model-model desain organisasi
Desain pekerjaan
Dimensi inti pekerjaan

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Pengertian Dasar Dasar Pengorganisasian
Pengorganisasi adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua
sumber daya dalam system manajemen.penggunaan yang teratur tersebut menekankan pada
pencapaian tujuan system manajemen dan membantu wirausahawan tidak hanya dalam
pembuatan tujuan yang nampak tetapi juga didalam menegaskan sumber daya yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Pengoraganisasian yang sesuai dari sumber daya
tersebut akan meningkatan efektivitas dan efisiensi dari prnggunannya.
Fungsi pengorganisasian sangat penting bagi system manajemen karena ia adalah
mekanisme utama dengan mana wirausahawan mengaktifkan rencana-rencana. Pengorganisasian
menciptakan dan mempertahankan hubungan atara sumber daya organisasional dengan
menunjukan sumber daya mana yang akan digunakan untuk aktifitas tertentu, kapan, dimana dan
bagaimana sumber daya wirausahawan didalam meminimisasi kelemahan, seperti peniruan usaha
dan sumber daya organisasional yang menggangur.

2.1.2 Struktur Dasar Dasar Pengorganisasian


Dalam suatu usaha prngorganisasian wirausahawan harus memilih suatu struktur uang
sesuai. Struktur menunjuk pada hubungan yang di rancang diantara sumber daya dari system
manajemen. Tujuan dari struktur adalah untuk memperlancar penggunaan tiap sumber daya, baik
secara individu maupun secara kolehtif, ketika sistem manajemen ingin mencapai
tujuannya.Struktur organisasi kewirausahaan terutama disajikan dengan menggunakan ilustrasi
grafik yang dinamakan bagan organisasi.
Terdapat 2 tipe dasar dari struktur yang ada dalam sistem manajemen, yaitu :
1. Struktur formal : hubungan diantara sumber daya-sumber daya organisasional seperti
diuraikan oleh manajemen. Struktur formakl terutam disajiakn dengan bagan organisasi.
2. Struktur informal : pola hubungan yang berkembang karena keberadaan anggota
organisasi informal. Struktur informal berevolusi secara alami dan cenderung didasari
oleh norma, nilai, dan sosial dari individu.

2.1.3 Departementalisasi dan struktur Formal Pengorganisasian


Metode pembentukan hubungan formal diantara sumber daya yang paling umum adalah
dengan membentuk departemen-departemen. Pada dasarnya, departemen adalah suatu kelompok
sumber daya yang di bentuk oleh manajemen untuk melaksanakan beberapa tugas
organisasional. Proses pembentukan departemen dalam system manajemen dinamakan
Departemenlisasi.

Fungsi
Mungkin dasar bagi pembentukan departemen-departemen yang paling banyak digunakan
dalam struktur formal adalah tipe fungsi yang dilaksanakan dalama system manajemen. Suatu
fungsi adalah tipe aktivitas yang sedang dilaksanakan. Kategori pokok kedalam mana fungsi
dibagi termasuk juga pemasaraan, produksi, dan keuangan. Struktur yang didasarkan pada fungsi
mendepartementasi tenaga kerja dan sumber daya lainnya menurut tipe aktivitas yang sedang
dilaksanakan. Contoh dari bagian bagan organisasi untuk organisasi hipotesis.

Produk
Struktur organisasi kewirausahaan yang terutama didasrkan pada produk
mendepartemenlisasi sumber daya menurut produk yang dibuat. Ketika system manajemen
membuat produk yang semakin banyak, semakin sulit untuk mengkoordinasi aktivitas-aktivitas
lintas produk. Pengorganisasian menurut produk memungkinkan wirausahawan untuk secara
logis mengelompokan sumber daya yang perlu untuk menghasilkan tiap-tiap produk.

Wilayah
Struktur yang terutama didasarkan pada wilayah mendepartemenlisasi menurut tempat
dimana kerja sedang dilakukan atau daerah geografis pasar dimana system manajemen
dipusatkan. Ketika daerah pasar lokasi kerja meluas, jarak fisik antara berbagai tempat bisa
membuat tugas manajemen menjadi sangat sulit.

Pelanggan
Struktur yang terutama didasarkan pada pelanggan membentuk departemen sebagai
tanggapan terhadap pelanggan besar dari system manajemen. Tentu saja, struktur ini
menganggap pelanggan besaer bisa diidentifikasi dan di bagi menjadi kategori-kategori yang
logis

Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur Formal


Struktur formal dari system manajemen sesungguhnya tidak tetap sepanjang waktu tetapi
senantiasa berubah. Empat faktor yang bisa mempengaruhi perubahan ini:
1.
2.
3.
4.

Kekuatan-kekuatan pada diri wirausahawan


Kekuatan-kekuatan pada tugas
Kekuatan-kekuatan pada lingkungan
Kekuatan-kekuatan pada bawahan
6

2.1.4 Tipe Struktur Organisasi


Bentuk-bentuk Struktur Organisasi yang sering digunakan dalam organisasi pada
umumnya terdiri dari 3 bentuk, yaitu Struktur Organisasi Fungsional, Struktur Organisasi
Divisional (berdasarkan Produk/Pasar) dan Struktur Organisasi Matriks.
Struktur Organisasi Fungsional
Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization) merupakan
Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja
dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi
manajemennya seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia.
Karyawan-karyawan yang memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama
akan dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini tepat untuk
diterapkan pada Organisasi atau Perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis
produk maupun layanan. Struktur organisasi bentuk ini dapat menekan biaya operasional
namun mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar unit kerja.

Contoh Struktur Organisasi Fungsional

Struktur Organisasi Divisional


Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization) adalah
Struktur Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar
dan letak geografis. Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan
yang berskala menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi
jika dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional.
Contoh Struktur Organisasi Divisional

Struktur Organisasi Matriks


Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization) merupakan kombinasi dari
Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi Divisional dengan tujuan untuk
menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur Orgnisasi
tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut dengan Struktur Organisasi
Proyek karena karyawan yang berada di unit kerja fungsional juga harus mengerjakan
kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang ditugaskan kepadanya. Struktur
Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya multi komando dimana seorang karyawan
diharuskan untuk melapor kepada dua pimpinan yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan
pimpinan proyek. Struktur Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala
besar atau perusahaan-perusahaan multinasional.

Contoh Struktur Organisasi Matriks

2.1.5 Pembagian Tenaga Kerja


Konsep pembagian tenaga kerja diberikan pada berbagai bagian tugas tertentu diantara
sejumlah anggota organisasi kewirausahaan. Sebagai ganti satu individu melakukan semua
perkerjaan, beberapa individu melakukan bagaian perkerjaan yang berbeda dari aktivitas total.

Keuntungan dan Kerugian


Beberapa alasan yang umumnya diterima mengenai mengapa pembagian tenaga kerja hendaknya
digunakan dalam strategi pengorganisasian yaitu :
1.

Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu, ketrampilan mereka untuk melaksanakan


tugas tersebut cenderung meningkat.
2.
Tenaga kerja tidak kehilangan waktu yang berharga dalam bergerak dari satu tugas
ketugas lainnya. Karena mereka biasanya mempunyai satu perkerjaan dan satu tempat untuk
mengerjakan perkerjaan tersebut.
3.
Pekerja memusatkan diri pada hanya melaksanakan satu perkerjaan. Mereka
sesungguhnya cenderung mencoba membuat perkerjaan tersebut lebih mudah dan lebih
efisien.
4.
Pembagian tenaga kerja menciptakan situasi dimana pekerja hanya perlu mengetahui
bagaimana mereka melaksanakan bagian tugas dan bukannya proses keseluruhan produk,
oleh karena itu, tugas mengenai pengertian terhadap tugas mereka tidak begitu menjadi
beban.

Akan tetapi, argumen juga dikemukakan bahwa tidak perlu digunakan pembagian
tenaga kerja dan spelisasi yang ekstrim. Secara keseluruhan argumen tersebut
menyatakan bahwa keuntungan dari pembagian tenaga kerja hanya dipusatkan pada
efisien dan manfaat ekonomi dan mengabaikan variabel manusia. Kerja yang sangat
terspelisasi cenderung menjadi sangat membosankan dan karena itu biasanya
menyebabkan tingkat produksi menjadi turun.

2.2.1 Pengertian Desain Organisasi Dan Pekerjaan


Desain organisasi merupakan penentuan struktur organisaasi dengan memperhatikan
factor strategi, SDM, Teknolgi dan aktivitas dalam organisasi. T. Hani Handoko (2003)
mengatakan bahwa strukrur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola
tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian, tugas-wewenang dan tanggung
jawab yang berbeda beda dalam suatu organisasi. Struktur tersebut mengandung unusr-unsur
spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan
keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja.
Manfaat dari Desain organisasi antara lain:
Pimpinan dengan mudah mengetahui tugas, tanggungjawab dan wewenangnya demikian juga
tentang tugas, tanggung jawab serta wewenang dari bawahan,
2. Menghindari terjadinya perselisihan (konflik), saling menyalahkan, saling lempar tanggung
jawab antar pegawai,
3. Penghematan biaya,
4. Pembagian kerja dapat dengan lebih tepat dan jelas.
1.

2.2.2 Pembagian Tugas dan Kerja


proses membagi pekerjaan ke dalam pekerjaan yang daerah khusus guna mencapai
keunggulan spesialisasi (Gibson, 1996)
Pekerjaan dapat dibagi menjadi:
1.
2.

Ke dalam bidang ke ahlian personal ( Akuntansi, Ahli ea rah, dan lain-lain).


Ke dalam aktivitas yang berbeda sesuia dengan yang diperlukan pabrik: Pabrikasi-pabrikasi
(spesialisasi horizontal)
3. Ke arah vertical: pekerjaan General Manajer beda dengan Supervisor.

10

2.2.3 Keputusan Dalam Organisasi

Desain organisasi tradisional

a.

Struktur sederhana
Suatu struktur yang bercirikan tingkat departementasi sederhana, rentang kendali yang
luas, wewenang yang terpusat, formalisasi kecil/rendah.
Formalisasi adalah pembakuan pekerjaan yang terkait dengan peraturan yang akan
perpengaruh dengan perilaku karyawan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.
b.

Struktur fungsional
Struktur organisasi yang mengelompokkan spesialisasi pekerjaan yang serupa atau yang
terkait kedalam suatu kelompok.
c.

Struktur divisional
Struktur organisasi yang terdiri atas unit atau divisi atau terpisah dan semi otonom.

Desain organisasi kontemporer

a.
Struktur berbasis tim, desain organisasi dimana keseluruhan organisasi tersusun oleh
sejumlah kelompok kerja atau tim. Dalam struktur ini, pemberdayaan karyawan mejadi penting
karena akan menentukan sukses organisasi. Bentuk ini telah menghancurkan batas-batas
departemen dan mendesentralisasikan pengambil keputusan ketingkatan tim kerja.
b.
Struktur metriks, desain organisasi yang menugaskan para spesialis dari departemen
fungsional yang berbeda-beda untuk bekerja pada satu atau lebih proyek yang dipimpin oleh
seorang manajer proyek
c.
Struktur proyek, desain organisasi dimana para karyawan secara terus menerus ditugaskan
kesejumlah proyek. Struktur ini sangat cari dan feksibel, tidak ada departementasi dan hirarki
yang kaku. Para manajer berperan sebagai fasilitator, Pembina danpelatih dan melayani tim-tim
proyek.
d.
Unit internal mandiri, adalah unit-unit bisnis yang terdesentralisasi, masing masing
mempunyai produk, pelanggan, pesaing, dan sasaran laba. Ada juga yang menyebutnya
organisasi virtual.
e.
Organisasi tanpa tapal batas, suatu organisasi yang mengusahakan rantai komando, rentang
kendali yang tak terbatas, mengganti departemen dengan tim yang diberdayakan.
f.
Organisasi pembelajar, organisasi yang telahmengembangkan kemampuan untuk terus
menerus beradaptasi dan berubah, karena para anggota berperan aktif dalam mengidentifikasi
dan memecahkan masalah yang terkait dengan pekerja.

11

2.2.4 Model-Model Desain Organisasi


1)

Model organisasi mekanistik adalah struktur/desain organisasi yang dikendalikan secara dan
sangat ketat. Menekankan pada kepentingan pencapain produksi yang tinggi dan efesiensi
melalui penggunaan aturan dan prosedur yang ekstensif, sentralisasi wewenang, dan spesialisasi
tingkat yang tinggi.

2)

Model organisasi organic adalah struktur/desain organisasi yang sangat fleksibel dan mudah
beradaptasi. Lebih menekankan pada kepentingan mencapai tingkat yang tinggi, kemampuan
adaptasi dan pengembangan melalui aturan dan prosedur desentralisasi wewenang, dan derajat
spesifikasi rendah.

2.2.5 Desain Pekerjaan


Salah satu factor yang berpengaruh cukup signifikan terhadap terwujudnya efektifitas dan
kesehatan suatu organisasi adalah desain pekerjaan. Pekerjaan yang didesain dengan baik akan
dapat meningkatkan motivasi, produktivitas dan kepuasan kerja.
Perkembangan lingkungan dan perkembangan organisasi yang begitu cepat dan dinamis
menjadikan organisasi untuk terus melakukan perancangan ulang terhadapat pekerjaan.
Indriyo Gitosudarmo dan kawan-kawan (1997) mengatakan bahwa desain pekerjaan berkaitan
dengan penentuan struktur hubungan tugas dan hubungan antar pribadi sari satu pekerjaan
dengan menentukan berapa banyak keanekaragaman.
Tanggung jawab, signifikan, dan otonomi pekerja diberikan oleh pekerja.Desain ulang pekerjaan
adalah proses di mana manajer mempertimbangkan kembali apa yang diharapkan karyawan
untuk dilakukan.
Tiga strategi utama dalam mendesain ulang pekerjaan:
Spesialisasi tugas yang sering juga disebut dengan penyederhanaan tugas ( job simplification )
yaitu dengan cara mengurangi cakupan dan kedalaman pekerjaan
2. Pemekaran pekerjaan ( job enlargement ) yaitu menambah jumlah dan keragaman tugas yang
dikerjakan, dan
3. Pemekaryaan pekerjaan ( job enrichment ) yakni pengembangan pekerjaan secara vertical
1.

2.2.6 Dimensi Inti Pekerjaan


1)

Keanekaragaman keterampilan
Tingkat sejauh mana suatu pekerjaan memerlukan serangkaian kegiatan agar karyawan dapat
menggunakan sejumlah bakat dan keterampilan yang berbeda.
2)
Identitas tugas
Tingkat sejauh mana suatu tugas/pekerjaan menurut penyelesaian seluruh bagian pekerjaan yang
dapat diidentifikasi.
3)
Tingkat signifikansi/kepentingan tugas
Daerah sejauh mana suatu tugas/pekerjaan memiliki pengaruh yang berarti terhadap organisasi,
masyarakat atau kehidupan orang lain
12

4)

Otonomo
Derajat sejauh mana pekerja bebas dari pengaruh langsung atasan dan dapat menentukan cara
terbaik dalam melaksanakan tugas
5)
Umpan balik
Derajat sejarah mana pekerja memperoleh informasi tentang penilaian prestasi dari pelaksanaan
tugasnya.

13

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa suatu organisaasi dalam manajemen
karena peran organisasi sangat penting dan sangat membantu dalam interaksi dari satu orang ke
orang lainnya.
Berdasarkan pengertian dan teori mengenai struktur dan organisasi tersebut diatas, dapat
disentesis bahwa struktur organisasi adalah pola hubungan antara pihak enetrnal dan ekternal,
suatu sistem formal dalam suatu organisasi dalam rangka penciptaan pengendalian kegiatankegiatan organisasi.organisasi sebagai alat administrasi dan manajemen terlihat penting apabila
diingat bahwa bergerak tidaknnya organisasi kearah pencapaiantujuan sangat tergantung atas
kemampuan manusia dalam organisasi menggerakkan organisasi itu ke arah yang telah
ditetapkan.

Saran
Mengingat Pentingnya pengorganisasian maka perlu kita memperhatikan masalah ini dan
dan memahaminya maka diterapkan suatu kelompok organisasi. Dan untuk para pemimpin
sebaiknya harus mengetahui semua hal yang menyangkut tentang organisasi dan harus menjadi
pemimpin yang mampu membentuk suatu perkumpulan yang saling bekerja sama dalam
perusahaanya.

14

DAFTAR PUSTAKA

https://diastrianida.wordpress.com/2014/05/21/dasar-dasar-pengorganisasian/
https://simanjuntakamanda.wordpress.com/2014/10/19/pengertian-pengorganisasian-organizingdan-defenisi-struktur-organisasi-tugas-psikologi-manajemen/
http://anjanimega.blogspot.co.id/2013/11/bentuk-struktur-organisasi-fungsional.html
http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-contoh-bentuk-struktur-organisasi/
http://www.academia.edu/26316123/MAKALAH_DESAIN_ORGANISASI
http://lnk996.blogspot.co.id/2015/04/katapengantar-denganmengucapkan-puji.html
http://www.academia.edu/8820885/Dasar_-_Dasar_Manajemen_-_Pengorganisasian
http://ochisl.blogspot.co.id/2013/11/makalah-pengorganisasian-dasar-dasar.html
http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-contoh-bentuk-struktur-organisasi/

15

16

Anda mungkin juga menyukai